Analisis d Percg Sistem Informasi Mufaktur Pada PG Mitra Palembg Andi_Gunaw (digunaw.19@gmail.com), Billy_Gunaw (kuthumi89@gmail.com) Henky_Honggo (henky@dosen.stmik-mdp.net) Jurus Sistem Informasi STMIK GI MDP Abstrak : Pada peneliti ini bertuju untuk mengalisa d mercg suatu sistem yg dapat mengatasi permasalah pada mufaktur produksi pada PG Mitra Palembg, dima hasil alisis d percg yg dilakuk dapat membtu kegiat-kegiat dalam perusaha tersebut agar lebih baik di berbagai aspek untuk waktu mendatg. Metodologi Pengembg sistem yg digunak dalam skripsi ini deng menggunak metode RUP (Rational Unified Process) deng melakuk observasi terhadap sistem yg berjal d melakuk wawcara terhadap ggota perusaha. Metode percg sistem yg digunak adalah metode Object Oriented Analysis d Design (OOAD) yg ntinya ak menggunak usecase diagram, activity diagram, sequence diagram d class diagram.aplikasi ini dircg deng menggunak pergkat lunak Microsoft Visual Basic.NET sebagai program aplikasi d SQL Server 2008 sebagai database. Kata kunci : Mufaktur, Visual Basic.Net, Microsoft SQL Server, OOAD, usecase, class, activity, sequence diagram d RUP. Abstract : In this study aims to alyze d design a system that c solve the problems on mufacturing production in PG Mitra Palembg, where the results of the alysis d design is done to help the activities of the compy for the better in my aspects for the future. System development methodology used in this paper by using the RUP (Rational Unified Process) to observe the system in place d conduct interviews with members of the compy. System design method used is the method of Object Oriented Analysis d Design (OOAD) who will be using usecase diagram, activity diagram, sequence diagram d class diagram.aplikasi was designed using Microsoft Visual Basic.NET software as application program d SQL Server 2008 as a database. Key Words : Mufacturing, Visual Basic.Net, Microsoft SQL Server, OOAD, usecase, class, activity, sequence diagrams d RUP. 1 PENDAHULUAN Persaing industri mufaktur semakin lama semakin ketat, deng perkembg perusaha mufaktur yg semakin pesat. Persaing ini membuat suatu perusaha mufaktur membutuhk suatu sistem yg efektif agar dapat bersaing deng perusaha mufaktur lain. Pada proses mufaktur tidak hya mengenai produksi saja melaink terdapat beberapa proses ditarya percg produk, pembeli, pemasar, mesin, mufacturing, penjual, percg proses, production control, pengirim, material, support service d customer service. PG Mitra Palembg adalah salah satu perusaha industri yg bergerak dalam produksi genteng. Dalam rutinitas produksi yg terus menerus perlunya memperhitungk jumlah bah baku yg Hal - 1
efisien d perhitung penjadwal tiap-tiap proses produksi yg efektif. Adapun dalam kegiat usahya, peringat mengenai batas minimal ketersedia bah baku belum ada yg menyebabk terhambatnya kegiat produksi sewaktu-waktu d pembuat statistik lapor produksi per-periodik yg perlu pengelola d waktu yg lama. Berdasark urai di atas maka penulis mengambil judul Analisis d Percg Sistem Informasi Mufaktur Pada PG Mitra Palembg. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Mufaktur Mufaktur adalah proses trsformasi dari material/bah, pekerja d input yg lain menjadi output yg berupa produk d digerakk oleh majemen. Mufaktur itu sendiri memiliki byak proses d tahap-tahap yg harus dilalui seperti Percg produk, Pembeli, Pemasar, Mesin d Perkakas, Mufacturing, Penjual, Percg Proses, Production Control, Pengirim Barg kepada Pelgg, Material, Support Service d Customer Service. 2.2 Sistem Informasi Mufaktur Sistem Informasi Mufaktur adalah Sistem informasi yg bekerja sama deng sistem informasi lain untuk mendukung majemen perusaha (baik dalam hal perenca maupun pengendali) dalam menyelesaik masalah yg berhubung deng produk atau jasa yg dihasilk perusaha. Misalnya bah mentah d jadwal produksi. 2.3 Metodologi Pengembg Sistem Metodologi yg digunak dalam penulis skripsi ini adalah Metodologi RUP (Rational Unified Process) digunak sebagai ldas dasar dalam melakuk pengembg sistem. Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari: 1. Inception (permula) Tahap ini lebih pada memodelk proses bisnis yg dibutuhk (business modeling) d mendefinisik kebutuh ak sistem yg ak dibuat (requirements). 2. Elaboration (perluas/perenca) Tahap ini lebih difokusk pada perenca arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yg diingink dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yg mungkin terjadi d arsitektur yg dibuat. Tahap ini lebih pada alisis d desain sistem serta implementasi sistem yg fokus pada purwarupa sistem (prototype) d menghasilk Lifecycle Architecture Milestone. 3.Construction(konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembg komponen d fitur-fitur sistem d lebih pada implementasi d penguji sistem yg fokus pada implementasi pergkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilk produk pergkat lunak dima menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampu operasional awal. 4.Trsition (Trsisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilk produk pergkat lunak dima menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampu operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatih user, pemelihara d penguji sistem apakah sudah memenuhi harap user. 2.4 Microsoft Visual Basic.NET Visual Basic.NET merupak bahasa pemrogram terbaru keluar Microsoft yg merupak keljut dari Visual Basic 6.0. 2.5 SQL Server 2008 SQL Server 2008 adalah sebuah DBMS (Database Magement System) yg dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaing dunia pengolah data menyusul pendahulunya seperti IBM d Oracle. Hal - 2
3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Permasalah Penulis menggunak suatu kergka kerja pemecah masalah deng menggunak framework PIECES (Performce, Information, Economic, Control, Efficiency, d Service) dalam mengidentifikasi permasalah yg dihadapi PG Mitra Palembg dalam bidg Analisis d Percg Sistem Informasi Mufaktur. Adapun kergka PIECES sebagai berikut : 3.2 Analisis Kebutuh Tahap alisis kebutuh bertuju untuk mendefinisik kebutuh dari sistem yg dikembgk. Dalam mengalisis kebutuh sistem yg ak dikembgk, maka dalam peneliti ini penulis menggunak permodel use case. Use Case adalah urut lgkah-lgkah yg secara tindak saling terkait (scenario), baik terotomatisasi maupun secara mual, untuk tuju melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Tabel 1 : Metode Framework PIECES P I Proses pembuat statistik lapor produksi yg perlu dikelola d membutuhk waktu yg cukup lama. Proses perhitung pengguna bah baku d proses produksi yg dihasilk secara tertulis belum akurat dima bisa terjadi kesalah d keceroboh. Informasi yg disajik dalam bentuk lapor produksi masih sulit dipahami oleh pemimpin. E Penurun pendapat yg diakibatk oleh hambathambat dalam kegiat memproduksi. C Perlunya proses pengontrol ak batas minimal ketersedia bah baku di dalam gudg. E Proses pemeriksa ketersedia bah baku yg terlebih dahulu harus memeriksa di gudg sehingga menghambat kegiat perusaha. S Pelapor yg belum mendukung penuh pemimpin dalam pengambil keputus yg akurat d tepat waktu. Gambar 2 : Model Use Case 3.3 Analisis adalah ukur ak seberapa menguntungk atau seberapa praktis pengembg sistem informasi terhadap orgisasi. Analisis kelayak adalah proses pengukur kelayak tersebut. Matriks Analisis / Feasibility Analysis Matrix adalah alat yg digunak untuk mengetahui peringkat sistem kdidat. Ada empat kriteria kelayak yg digunak yaitu kelayak operasional, kelayak teknis, kelayak jadwal d kelayak ekonomis yg dialokasik pada sebuah proyek. Hal - 3
Tabel 2 : Matriks Analisis Kriteria Operasi onal Teknis Ekonom is Jadwal Peringk at Bo bot 30 30 30 10 100 Kdidat 1 Skor:100 (30 x 100) = 30 (30 x 90) = 27 Skor : 70 (30 x 90) = 21 (10 x 90) = 9 87 90 Kdidat 2 Skor : 100 (30 x 100) = 30 Skor : 80 (30 x 80) = 24 (30 x 90) = 27 (10 x 90) = 9 sub sistem kelola produksi d ak menampilk form tambah renca produksi. Setelah itu, produksi ak memilih renca produksi pada form renca produksi deng mengecek d mencari produksi di tabel yg ntinya ak ditampilk. Seljutnya ak mengisi jumlah barg deng menek tombol hitung maka ak menghitung bah baku d ak ditampilk perhitungnya serta ak diminta untuk menek tombol tambah d simp yg ak menyimp renca produksi pada tabel renca produksi d menyimp detail renca produksi pada tabel detail renca produksi. 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Rcg Arsitektur Sistem Pada saat setiap user yg ingin membuka suatu sistem pada komputer terlebih dahulu ak mengakses d harus terhubung terhadap server sehingga tidak ada terjadinya kerusak di dalam ntinya. Gambar 4 : Sequence Diagram Renca Produksi 4.3 Activity Diagram Renca Produksi Activity diagram tambah data renca produksi dimulai dari user yg ak memilih menu tambah data renca produksi pada sub sistem kelola produksi deng memilih kode,tggal d jam produksi. Setelah proses itu, maka ak menyimp data renca produksi d muncul data berhasil serta ada 2 pilih yaitu ya deng Menampilk renca produksi berhasil disimp d tidak deng memilih menu tambah data renca produksi pada sub sistem kelola produksi. Gambar 3 : Rcg Arsitektur Sistem 4.2 Sequence Diagram Renca Produksi Sequence diagram tambah data renca produksi dimulai dari produksi yg ak memilih menu renca produksi pada Hal - 4
User Sistem Form menu utama dapat digunak oleh pengguna aplikasi untuk dapat memilih berbagai macam menu yg dibutuhk Gambar 5 : Activity Diagram Renca Produksi 4.4 Relasi Antar Tabel Gambar 8 : Form Menu Utama Form tambah renca produksi dapat digunak untuk mengetahui renca produksi yg ak dibuat. Gambar 6 : Relasi Antar Tabel 4.5 Rcg Antarmuka Form ini digunak untuk menjalk atau membuka aplikasi Sistem Informasi Mufaktur pada PG Mitra Palembg deng menginput username d password. Gambar 9 : Form Tambah Renca Produksi Form lapor produksi dapat digunak untuk melihat lapor produksi di dalam perusaha. Gambar 7 : Form Login Gambar 10 : Form Lapor Produksi Hal - 5
5 PENUTUP 5.1 Kesimpul Kesimpul yg dapat diperoleh berdasark pembahas yg telah dilakuk maka diharapk pada sistem ini dapat memberik informasi pengguna bah baku yg cepat,kegiat produksi menjadi tidak terhambat deng adya peringat batas minimal ketersedia bah baku d dapat membtu dalam penyaji lapor yg cepat serta mudah dimengerti oleh pemimpin untuk mengambil keputus. 5.2 Sar Sar yg ingin disampaik penulis yaitu memberik pelatih kepada tiap-tiap bagi sesuai yg ada di dalam fitur-fitur di dalam sistem d dapat dikembgk lebih ljut sesuai kebutuh perusaha yg ak datg. DAFTAR PUSTAKA [1] AS, Rosa 2011, Modul Pembelajar Rekayasa Pergkat Lunak, Modula, Bdung. [2] Hartini, Sri 2011, Teknik Mencapai Produksi Optimal, Cv. Lubuk Agung, Bdung. [3] Kadir, Abdul 2003, Pengenal Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Priyo Utomo, Eko 2006, Membuat Aplikasi Database deng Visual Basic.NET, Yrama Widya, Jakarta. [5] Waha Komputer 2010, SQL Server 2008 Express, Andi Offset, Yogyakarta. Hal - 6