VI. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. Salah satu indikator yang sangat penting daam menganalisis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam menganalisis peranan negara atau pemerintah dalam

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. pada satu tahun tertentu saja, melainkan memperlihatkan dan membandingkan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN Teori Harrod-Domar (menurut Sumitro Djojohadikusumo)

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

PERAN KREDIT PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR EKONOMI MAKRO AK215105/3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

II. STUDI PUSTAKA. Sedangkan Todaro mengartikan pembangunan sebagai suatu proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Adam Smith (1776) terdapat dua aspek utama pertumbuhan

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekonomi 2.2 Pengertian Makro Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

Oleh Citra Ramayani 1. Keywords: government investment, private investment, inflation, export, labor, economic growth

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PULAU SUMATERA TAHUN SKRIPSI

TEORI EKONOMI MAKRO Pendekatan Grafis dan Matematis Edisi Pertama Nuhfil Hanani Kardono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

Paradigma Pertumbuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada masyarakatnya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. yaitu pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diartikan sebagai pertambahan output atau pertambahan pendapatan nasional

ANALISIS TYPOLOGI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PEMEKARAN DI PROPINSI JAMBI. Imelia, Syaifuddin dan Emilia

submited: reviewed: accepted:

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH NERACA TRANSAKSI BERJALAN (CURRENT ACCOUNT) DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PUBLIKASI

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP)

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

SILABUS. Alokasi Kompetensi Dasar

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA EKSPOR DAN PDB DI INDONESIA TAHUN

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR

ANALISIS PENGARUH KREDIT, EKSPOR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Teori Pertumbuhan. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

Pertumbuhan ekonomi wilayah

ANALISIS EFISIENSI PERTAMBAHAN INVESTASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. 1 Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi. Dalam rangka pembangunan nasional, tujuan pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

INFLUENCE OF FOREIGN INVESTMENT AND EXPORT TO ECONOMIC GROWTH IN THE PROVINCE OF EAST JAVA.

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN PENDEKATAN PERTUMBUHAN SEKTOR BASIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

menguasai tehnologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Unutk

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. dan tidak memusnahkan sumberdaya asli, manakala teori dan model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1. nuhfil Hananai VI. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI 6.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Secara singkat, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian itu terdapat tiga aspek yang perlu digarisbawahi, yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan sebagai proses, berarti bahwa pertumbuhan ekonomi bukan gambaran perekonomian pada suatu saat. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per kapita, berarti harus memperhatikan dua hal, yaitu output total (GDP) dan jumlah penduduk, karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk. Aspek jangka panjang, mengandung arti bahwa kenaikan output per kapita harus dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama ( 10, 20, atau 50 tahun, bahkan bisa lebih lama lagi). Kenaikan output per kapita dalam satu atau dua tahun kemudian diikuti penurunan bukan pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan ekonomi pada dasarnya adalah suatu ceritera logis mengenai bagaimana proses pertumbuhan terjadi. Teori ini menjelaskan dua hal, yaitu (1) mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan (2) mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan. Satu hal yang perlu diingat bahwa dalam ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu teori pertumbuhan, tetapi terdapat banyak teori pertumbuhan. Sampai sekarang tidak ada suatu teori pertumbuhan yang bersifat menyeluruh dan lengkap dan merupakan satusatunya teori pertumbuhan yang baku. Para ahli ekonomi mempunyai pandangan yang tidak selalu sama mengenai pertumbuhan ekonomi. Pandangan para ahli tersebut sering dipengaruhi oleh keadaan atau peristiwa-pewristiwa yang terjadi pada zaman mereka hidup dan oleh ideologi yang mereka anut. Dalam bab ini hanya akan dibahas beberapa teori pertumbuhan, baik yang lama ( Klasik) maupun yang baru ( Modern). (a) Teori-teori Klasik : Termasuk dalam teori Klasik adalah teori dari Adam Smith (1723-1790), David Ricardo (1772-1823), dan Arthur Lewis. 1

2. nuhfil Hananai (b) Teori-teori Modern, mencakup empat sub-golongan, yaitu : 1). Teori Keynesian : meliputi teori pertumbuhan Harrod-Domar dan teori Kaldor. 2). Teori Neo-Klasik : diwakili oleh teori Robert Solow dan Trevor Swan. 3). Teori Pertumbuhan Optimum : meliputi teori Dalil Emas ( Golden Rule) dan teori Jalan raya ( Turnpike). 4).Teori pertumbuhan dengan Uang : perkembangan teori Neo-Klasik dengan tambahan uang sebagai alat tukar dan alat penyimpanan. Dari teori-teori yang disebutkan diatas, hanya akan dibahas dua teori pertumbuhan saja, yaitu teori Adam Smith dan teori Harrod-Domar. 6.2. Teori Pertumbuhan Adam smith Untuk mewakili bahasan teori Klasik, dalam bab ini hanya dibahas teori dari Smith. Menurut Smith terdapat dua aspek utama dari pertumbuhan ekonomi, yaitu : a. pertumbuhan output (GDP) total, dan b. pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan Output Sistem produksi nasional suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu : a. Sumberdaya alam ( = faktor produksi tanah) b. Sumberdaya manusia ( = jumlah penduduk), dan c. Stok kapital yang tersedia. Sumberdaya alam merupakan faktor pembatas ( = batas atas) dari pertumbuhan ekonomi. Selama sumberdaya alam belum sepenuhnya dimanfaatkan maka yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi adalah sumberdaya manusia ( tenaga kerja) dan stok kapital. Namun, jika sumberdaya alam telah dimanfaatkan sepenuhnya ( dieksploitir) atau dengan kata lain batas atas daya dukung sumberdaya alam telah dicapai maka pertumbuhan ekonomi akan berhenti. Sumberdaya manusia atau jumlah penduduk dianggap mempunyai peranan yang pasif di dalam pertumbuhan output. Artinya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan tenaga kerja di suatu masyarakat. Misalnya, kebutuhan tenaga kerja 2

3. nuhfil Hananai pada suatu saat mencapai 1 juta orang, tetapi pada saat itu hanya tersedia 900.000 orang, maka jumlah penduduk akan cenderung meningkat sampai mencapai 1 juta orang. Jadi, berapapun tenaga kerja yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi. Dengan demikian, faktor tenaga kerja bukan kendala di dalam proses produksi nasional. Faktor kapital merupakan faktor yang aktif dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu akumulasi kapital sangat berperanan dalam proses pertumbuhan ekonomi. Umtuk menjelaskan bagaimana peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan, Smith mengajukan sebuah teori yang sangat terkenal, yaitu mengenai spesialisasi dan pembagian kerja. Stok kapital (K) mempunyai dua pengaruh terhadap tingkat output total (Q), yaitu pengaruh langsung dan pengaruh tak langsung. K berpengaruh langsung terhadap Q karena pertambahan K ( yang diikuti pertambahan tenaga kerja, L) akan meningkatkan Q. Secara matematis, dapat ditulis : Q = f (K,L). Pengaruh tidak langsung dari K terhadap Q adalah berupa peningkatan produktivitas per kapita melalui dimungkinkannya spesialisasi dan pembagian kerja ( specialization and devision of labor) yang lebih tinggi. Makin besar kapital (K) yang digunakan, makin besar kemungkinan dilakukan spesialisasi dan pembagian kerja, dan selanjutnya akan meningkatkan produktivitas per pekerja. Peningkatan produktivitas tersebut bersumber dari tiga hal, (1) dengan spesialisasi akan meningkatkan ketrampilan setiap pekerja dalam bidang pekerjaannya, (2) dengan sistem pembagian kerja akan menghemat waktu dari waktu ketika pekerja beralih dari macam pekerjaan yang satu ke pekerjaan yang lain, dan (3) ditemukannya mesin-mesin yang mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Dari penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa peningkatkan stok kapital (K) secara terus menerus dengan menganggap tenaga kerja (L) selalu terpenuhi, juga akan diikuti oleh peningkatan output total (Q) terus menerus sampai mencapai batas atas sumberdaya alam. Di sini proses pertumbuhan ekonomi berhenti. Tahap di mana proses pertumbuhan ekonomi telah berhenti disebut posisi stasioner ( stationary state). Pada posisi ini, semua proses pertumbuhan berhenti: pertumbuhan kapital berhenti, pertumbuhan penduduk berhenti, pertumbuhan output berhenti. 3

4. nuhfil Hananai Pertumbuhan Penduduk Menurut Smith, penduduk meningkat apabila tingkat upah yang berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi, yaitu tingkat upah yang hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan sekedar untuk hidup ( upah pas-pasan). Jika tingkat upah lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi maka banyak penduduk melaksanakan perkawinan relatif muda sehingga jumlah kelahiran meningkat dan akhirnya jumlah penduduk bertambah. Sekarang faktor apakah yang menentukan tingkat upah? Tingkat upah ditentukan oleh jumlah permintaan tenaga kerja. Apabila permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari penawaran tenaga kerja (jumlah penduduk) maka tingkat upah akan tinggi. Dan sebaliknya, jika permintaan tenaga kerja lebih rendah dari penawaran tenaga kerja maka tingkat upah akan rendah. 6.3. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar Dalam bab ini untuk mewakili teori Modern hanya akan dibahas teori Harrod- Domar. Kedua ekonom ini menekankan pentingnya peranan investasi (I). Mereka berpendapat bahwa investasi (I) mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat (Z) melalui proses multiplier, dan mempunyai pengaruh terhadap penawaran agregat (S) melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Investasi (I) dapat diartikan sebagai tambahan stok kapital ( K). Jadi I = K. Hubungan antara stok kapital (K) dan output total potensial (Q P ) dapat dirumuskan sebagai : Q P = hk (1) Dimana h, menunjukkan berapa unit output yang dapat dihasilkan dari setiap unit kapital. Koefisien ini disebut output-capital ratio, dan kebalikannya 1/h adalah capitaloutput ratio. Hubungan antara K dan Q P tersebut bersifat proporsional. Oleh karenanya, K/Q P = K/ Q P = 1/h. K/ Q P disebut incremental capital-output ratio (ICOR). Dari hubungan ini, selanjutnya dapat dikatakan bahwa penambahan kapasitas tersebut akan meningkatkan output potensial sebesar, Q P = h K = h I (2 ) 4

5. nuhfil Hananai Besar nilai h tergantung pada keadaan masing-masing negara, tetapi secara umum berkisar antara 0,25-0,50. Misalnya, nilai h di suatu negara 0,5 maka ini berarti bahwa investasi (I) Rp.2 juta diharapkan dapat menghasilkan output per tahun sebesar Rp.1 juta. Peningkatan investasi ( I ) juga berpengaruh terhadap permintaan agregat (Z) melalui proses multiplir. permintaan agregat (Z) sebesar : Berdasarkan teori multiplier, investasi (I) akan menimbulkan 1 1 Z = -------- I = ------- I. (3 ) 1 c s Warranted Rate of Growth Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi agar perekonomian suatu negara selalu menggunakan kapasitas pabrik-pabriknya secara penuh, di mana Z = Q P? Jawabannya adalah sebagai berikut. Dari persamaan (2 ) diketahui bahwa Q P = h I. Apabila syarat Z = Q P harus dipenuhi maka berarti Z = h I. Jika persamaan Z = h I dibagi dengan persamaan (3 ) maka diperoleh : Z/Z = s h = Q P /Q P = g w (4 ) Syarat ini menyatakan bahwa apabila ingin agar stok kapital selalu digunakan sepenuhnya, maka output potensial dan permintaan agregat harus tumbuh dengan laju yang sama, yaitu sebesar s dikalikan h atau marginal propendity to save (MPS) dikalikan output-capital ratio. Laju pertumbuhan yang menjamin keseimbangan antara output potensial dan permintaan agregat ini ( atau keseimbangan di pasar barang), yaitu g w, disebut warranted rate of growth. Natural Rate of Growth Output total potensial yang dibahas di atas hanya dikaitkan dengan stok kapital saja. Sebenarnya, output tidak hanya dihasilkan oleh stok kapital saja, melainkan juga oleh faktor-faktor yang lain, misalnya tenaga kerja. Dalam bahasan ini, output total potensial (Q P ) akan dilihat dari sisi jumlah tenaga kerja yang tersedia. Dalam model Harrod-Domar tingkat output potensial ( diberi simbol, Q n ) dianggap mempunyai 5

6. nuhfil Hananai hubungan proporsional sederhana dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia ( N ). Atau dapat di tulis : Q n = nn.. (5) Di mana n adalah output-labor ratio. N disini adalah tenaga kerja yang dikaitkan dengan produktivitas. Jadi, bukan jumlah orang semata tetapi termasuk keahliannya atau kualitasnya. Oleh karena itu, di sini peranan kemajuan teknologi masuk dalam analisis. Dengan demikian laju pertumbuhan tenaga kerja ( N ) dan juga laju pertumbuhan Q n dapat ditulis sebagai : g n = N/N = Q n /Q n = p + t, di mana p = laju pertumbuhan penduduk dan t = laju pertumbuhan teknologi. Laju pertumbuhan Q n, yaitu g n, disebut natural rate of growth. Natural rate of growth dapat diartikan sebagai laju pertumbuhan ekonomi yang disyaratkan oleh pasar tenaga kerja agar tidak ada tenaga kerja yang menganggur ( full employment). Dengan kata lain dapat diartikan bahwa pada posisi natural rate of growth, pasar tenaga kerja dalam keadaan keseimbangan. Dalam jangka panjang, keadaan yang paling ideal adalah apabila perekonomian suatu negara tumbuh pada jalur warranted rate of growth dan sekaligus juga pada jalur natural rate of growth. Pada posisi ini seluruh stok kapital dan juga seluruh tenaga kerja dimanfaatkan secara penuh untuk proses produksi. Berarti, baik pasar barang maupun pasar tenaga kerja dalam keadaan keseimbangannya. Posisi perekonomian demikian, oleh Prof. Joan Robinson dari Universitas Cambridge disebut posisi Zaman Keemasan atau Golden Age. Posisi Zaman Keemasan ini merupakan posisi keseimbangan jangka panjang, atau posisi keseimbangan umum ( general equilibrium). Dalam teori pertumbuhan, posisi keseimbangan jangka panjang ini disebut dengan istilah steady state growth. Ciri dari steady state growth adalah semua variabel ( I,Q P, Z,K,N,Q n ) tumbuh dengan laju yang sama, yaitu dengan laju g n = g w. Sedangkan ciri dari stationary state ( Klasik), g n = g w = 0. Ini berarti, semua variabel ( stok kapital, jumlah penduduk, dan output potensial ) tidak mengalami pertumbuhan lagi. 6

7. nuhfil Hananai Konsep-Konsep Penting Dalam bab Ini Pertumbuhan ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Batas Atas Pertumbuhan Akumulasi kapital Spesialisasi dan Pembagian Kerja Posisi Stationary state Tingkat upah subsistensi Permintaan Tenaga Kerja Output potensial dari segi stok kapital Output potensial dari segi tenaga kerja Output-capital ratio Warranted rate of growth Output-labor ratio Natural rate of growth Zaman keemaman dan steady state growth 7

8. nuhfil Hananai DAFTAR PUSTAKA Ackley, Gardner. 1982. Teori ekonomi Makro. Terjemahan Paul Sitohang, UI-Press, Jakarta. Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, Edisi ke-4, BPFE, Yogyakarta. Boediono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsisi Pengantar Ilmu Ekonomi No.4, BPFE, Yogyakarta. Crouch, Robert L. 1972. Macroeconomics. Harcourt Brace Jovanovich, Inc, USA. Glahe, Fred R. 1977. MACROECONOMICS THEORY AND POLICY. Edisi II, Harcourt Brace Jovanovich, Inc., New-York Chicago San Fransisco Atlanta McKenna, Joseph P. 1977. AGGREGATE ECONOMIC ANALYSIS. Edisi IV, The Dryden Press, Hinsdale, Illinois. Lipsey,R.G., P.N. Courant, D.D. Purvis, P.O. Steiner. 1995. Pengantar Makroekonomi. Alih Bahasa: Wasana, Kirbrandoko, Budijanto, Edisi ke-10, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta. Reksoprayitno, Soediyono. 1992. Ekonomi Makro : Analisa IS-LM dan Permintaan- Penawaran Agregatif. Edisi ke-3, Cetakan ke-4, Liberty, Yogyakarta. Rosyidi, Suherman. 2000. PENGANTAR TEORI EKONOMI : Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Cetakan ke-4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Samuelson, P.A. dan W.D. Nordhaus. 1997. Makro Ekonomi. Edisi ke 14, Cetakan ke-4, Alih bahasa: Munandar, Saragih, dan Tambunan, PT. Gelora Aksara Pratama. 8