Deskripsi KONEKTOR KABEL DISTRIBUSI

dokumen-dokumen yang mirip
Deskripsi PENUTUP TUSUK KONTAK LISTRIK

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

MERAKIT BOWDEN HOT END

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 12

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Konstruksi Baja. AR-2221 Struktur, Konstruksi dan Material

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

BAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB 4. PEGUJIAN GESER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kekuatannya yang besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah

Jenis las Jenis las yang ditentukan dalam peraturan ini adalah las tumpul, sudut, pengisi, atau tersusun.

PENYUSUNAN SPESIFIKASI PERMOHONAN PATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Merangkai Rangkaian Pada Kit Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

Pemindah Gigi Belakang

DM-MBSL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah SLX SL-M7000 DEORE SL-M6000

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

Katalog Sistem Teknis Kotak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

DASAR-DASAR PENGELASAN

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

Komponen Struktur Tarik

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

Sambungan diperlukan jika

SPESIFIKASI PIPA BAJA BERGELOMBANG DENGAN LAPIS PELINDUNG LOGAM UNTUK PEMBUANGAN AIR DAN DRAINASE BAWAH TANAH

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

Panduan Meng-upgrade dan Memperbaiki

Nexus. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41

1. Mengenal komponen utama dalam merakit computer. 2. Mengetahui urutan merakit yang benar. 3. Mengetahui peranan POST dalam merakit computer.

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)

PENYUSUNAN SPESIFIKASI PERMOHONAN PATEN

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk mengetahui nilai Fy (tegangan leleh ) maupun Fu (tegangan ultimit) yang

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

INJ 24 x 3 Three Core Heatshrinkable Cable Joint

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL WAJAN BOLIC. Oleh : Muhammad Luthfi Baihaqi

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

BAB II LANDASAN TEORI

I. Perencanaan batang tarik

dalam Merakit Komputer

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN. 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase. memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

Memori VivoMini, kartu nirkabel, panduan pemasangan SSD (solid state driver)

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

Transkripsi:

1 Deskripsi KONEKTOR KABEL DISTRIBUSI Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu konektor kabel distribusi listrik tegangan rendah yang menghubungkan antara jaringan distribusi dengan pelanggan-pelanggan, misalnya perumahan, perkantoran dan industri. Latar Belakang Invensi Untuk menghubungkan jaringan kabel distribusi listrik tegangan rendah dengan kabel menuju bangunan atau perumahan biasanya digunakan alat penyambung yang biasanya disebut konektor. Konektor kabel yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari saluran kabel distribusi tegangan rendah menuju kabel layanan dan kemudian menuju perumahan melalui kabel meteran listrik biasanya menggunakan kabel antara yang terletak diantara kabel saluran distribusi tegangan rendah dan kabel layanan. Ujung-ujung kabel layanan umumnya digunakan konektor penjepit ke kabel-kabel ujung kabel netral dan kabel berarus listrik. Kontak diantara kabel antara dengan kabel saluran distribusi maupun dengan kabel layanan dilakukan oleh konektor. Kontak-kontak tersebut terbuat dari bahan tembaga dan umumnya menggunakan pengencang sekrup atau baut. Disamping itu konektor tersebut, terutama yang menghubungkan kabel antara dengan kabel layanan sering menghubungkan lebih dari dua kabel, tergantung pada jumlah layanan. Sehingga konektor kabel distribusi tegangan rendah ini memiliki kelemahan baik ditinjau dari konstruksi konektor maupun kerumitan dalam pemasangannya. Hal ini disebabkan pengencangan sekrup atau baut yang digunakan tidak diisolasi akan mudah berkarat sehingga menjadi longgar dan dapat menimbulkan disipasi panas dan tegangan menjadi turun. Dengan demikian diperlukan suatu konektor kabel distribusi tegangan rendah yang dapat mengatasi kelemahan pada konektor kabel konvensional tersebut.

2 Uraian Singkat Invensi Adapun tujuan dari invensi ini adalah untuk menyediakan suatu konektor yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang dijumpai pada konektor kabel yang ada saat ini, yaitu suatu konektor distribusi listrik tegangan rendah yang tidak mudah berkarat sehingga tidak menjadi longgar dan tidak menimbukan disipasi panas serta tidak rumit dalam pemasangan. Untuk mencapai tujuan diatas inventor mengembangkan suatu invensinya berupa konektor kabel distribusi listrik tegangan rendah, yang terdiri dari: bodi utama yang bulat lonjong memanjang dengan dua buah lubang sejajar pada bagian tengah dimana salah satu dari lubang tersebut terbuka setengah lingkaran ke arah sisi luar; bodi kedua dengan panjang yang sama dengan bodi utama yang memiliki bentuk setengah lingkaran untuk menutup sisi terbuka setengah lingkaran dari bodi utama tersebut, dimana pada sisi terbuka lubang bodi utama tersebut dibuat masing-masing satu alur negatif untuk menerima alur positif yang ada pada bodi kedua, sehingga bodi kedua dapat menutup lubang dari bodi utama dengan cara disisipkan; dimana selanjutnya kedua kabel listrik yang masing-masing ujungnya telah dikupas dapat dimasukkan ke dalam lubang konektor tersebut dan dilakukan penekanan terhadap kedua lubang bodi utama tersebut untuk mengikat atau menjepit kabel tersebut terhadap konektor sehingga keduanya dapat terhubung secara listrik. Invensi ini selanjutnya diuraikan dengan mengacu pada suatu perwujudan invensi yang digambarkan dalam gambar-gambar yang disertakan dan diuraikan secara lebih terperinci dibawah ini. Uraian Singkat Gambar Gambar 1 adalah tampak depan dari suatu konektor kabel yang digunakan sebagai suatu konektor kabel penyuplai listrik menurut invensi yang diajukan. Gambar 2 adalah tampak persfektif dari suatu konektor kabel sesuai dengan perwujudan invensi yang diajukan.

3 Gambar 3 adalah tampak persfektif dari suatu konektor kabel yang sama seperti pada gambar 1, tetapi disini konektor diperlihatkan dalam keadaan terbuka atau dilepas sesuai dengan invensi yang diajukan. Gambar 4 adalah tampak persfektif suatu konektor kabel diperlihatkan dalam gambar 1-3, tetapi disini konektor diperlihatkan bagian penutup konektor yang sedang dipasang pada konektor. Gambar adalah tampak persfektif suatu konektor kabel diperlihatkan dalam gambar 1-4, tetapi disini konektor diperlihatkan bahwa dua kabel dipasang pada dua lubang yang memanjang pada konektor. Uraian Lengkap Invensi Selanjutnya invensi ini akan diuraikan secara terperinci dengan mengacu pada gambar-gambar yang disertakan. Dengan mengacu pada gambar 1 dan 2, maka dapat diuraikan dimana konektor () terbuat dari logam aluminium. Konektor () terdiri dari bodi utama (11) yang bulat lonjong memanjang, lubang pertama (12) memanjang sepanjang bodi utama konektor,l ubang kedua (14) memanjang sepanjang bodi konektor dan bagian pemisah (16) yng memisahkan lubang memanjang pertama (12) dan lubang memanjang kedua (14). Lubang memanjang kedua (14) terdiri dari bagian setengah lingkaran () yang terintegrasi dengan bodi konektor (11) dan bagian penutup (12) yang tidak terintegrasi dengan bodi konektor (11) tetapi dapat dipasang dan dilepas dari bagian setengah lingkaran (). Kedua ujung penampang bagian setengah lingkaran () ditipiskan sehingga membentuk tepi penahan untuk bagian bodi kedua atau penutup konektor (13). Sementara itu kedua ujung penampang bodi kedua konektor (13) ditipiskan sehingga membentuk bagian alur negatif (17) dan alur positif (18) sedemikian rupa sehingga ketika keduanya dirapatkan dengan cara menyisipkannya seperti yang diperlihatkan pada gambar 2 dan 3 akan terbentuk lingkaran penuh lubang memanjang kedua (14). Keliling penampang bodi kedua konektor (13) harus sedemikian sehingga lebih kecil dari setengah lingkaran memanjang kedua (14).

4 Gambar 3 menunjukkan dimana konektor () dalam keadaan terbuka, yaitu bodi kedua kedua (13) dilepas dari bagian setengah lingkaran (). Posisi terbuka seperti ini dimaksudkan untuk memasukkan kabel listrik (21) (lihat gambar ) kedalam lubang memanjang kedua (14), lebih tepatnya bagian setengah lingkaran (). Dengan demikian, cara memasukkan kabel (21) ke dalam lubang memanjang kedua (14) tegak lurus terhadap sumbuh longitudinal konektor () melalui celah yang dibentuk oleh tepi penahan (17) pada bagian setengah lingkaran (). Sebaliknya, cara memasukkan kabel (22) (lihat gambar ) ke dalam lubang memanjang pertama (12) adalah sejajar terhadap sumbuh longitudinal konektor (), yaitu tegak lurus terhadap penampang melintang lubang memanjang pertama (12). Setelah kabel (21) dimasukkan ke dalam setengah lingkaran () dengan arah sejajar sumbuh longitudinal bodi utama konektor (11) seperti tampak pada gambar 4, konektor yang ke dalam dua lubangnya telah dimasukkan kabel listrik (21, 22) diperlihatkan pada gambar. Agar kedua kabel (21, 22) dapat saling kontak secara listrik maka isolasi kedua ujungnya dikupas lebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam konektor. Agar ikatan dan kontak antara konektor () dan kabel listrik (21, 22) lebih baik, konektor tersebut ditekan dengan menggunakan alat penekan seperti tang dan kemudian dibungkus dengan isolasi.

Klaim: 1. Konektor kabel distribusi listrik tegangan rendah, yang terdiri dari: bodi utama (11) yang bulat lonjong memanjang dengan dua buah lubang sejajar (12, 14) pada bagian tengah, dimana salah satu dari lubang tersebut terbuka setengah lingkaran ke arah sisi luar (); bodi kedua (13) dengan panjang yang sama dengan bodi utama (11) memiliki bentuk setengah lingkaran untuk menutup sisi terbuka setengah lingkaran () dari bodi utama, dimana pada sisi terbuka lubang bodi utama tersebut dibuat masing-masing satu alur negatif (17) untuk menerima alur positif (18) yang ada pada bodi kedua, sehingga bodi kedua (13) dapat menutup lubang dari bodi utama (11) dengan cara disisipkan; dimana selanjutnya kedua kabel listrik (21, 22) yang masing-masing isolasi ujungnya telah dikupas dapat dimasukkan ke dalam lubang konektor (12, 14) dan dilakukan penekanan terhadap bodi utama dan bodi kedua untuk mengikat atau menjepit kabel terhadap konektor sehingga keduanya dapat terhubung secara listrik. 2. Konektor kabel listrik sesuai dengan klaim 1, selanjutnya dibalut dengan bahan yang bersifat isolasi. 3. Konektor kabel listrik sesuai dengan klaim 1 atau 2, dimana diameter lubang konektor tersebut disesuaikan dengan diameter kabel yang akan dihubungkan dan panjangnya disesuai untuk dapat mengunci kabel yang akan disambung.

6 Abstrak KONEKTOR KABEL DISTRIBUSI Invensi ini mengungkapkan tentang konektor yang digunakan untuk menyuplai listrik dari saluran distribusi listrik tegangan rendah menuju pelanggan yang membutuhkan suplai listrik tegangan rendah, dimana konektor tersebut terdiri dari: bodi utama yang bulat lonjong panjang dengan dua buah lubang sejajar pada bagian tengah, dimana salah satu dari lubang tersebut terbuka setengah lingkaran ke arah sisi luar; bodi kedua dengan panjang yang sama dengan bodi utama memiliki bentuk setengah lingkaran untuk menutup sisi terbuka setengah lingkaran dari bodi utama tersebut, dimana pada sisi terbuka lubang bodi utama dibuat masing-masing satu alur negatif untuk menerima alur positif yang ada pada bodi kedua, sehingga bodi kedua dapat menutup lubang dari bodi utama dengan cara disisipkan; dimana selanjutnya kedua kabel listrik yang masing-masing isolasi ujungnya telah dikupas dapat dimasukkan ke dalam lubang konektor tersebut dan dilakukan penekanan terhadap kedua lubang bodi utama tersebut untuk mengikat atau menjepit kabel tersebut terhadap konektor sehingga keduanya dapat terhubung secara listrik.

7