BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Devidend Payout Ratio. being made better off financially (Prasanna Chandra;1997 dalam Azhagaiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan manajemen keuangan. Menurut Sartono (2010), kemakmuran kekayaan pemegang saham.

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menentukan tujuan yang harus dicapai. Diketahuin bahwa nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. dan kekuatan dibidang finansial dan membantu dalam menilai prestasi manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai investasi yang dianggap memiliki net present

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder, menciptakan citra perusahaan, dan meningkatkan tanggung jawab social. Tugas dari manajer keuangan sendiri dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan.tercapai atau tidaknya perusahaan tersebut dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu (Kasmir, 2009:8). Nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar (harga saham) dan nilai buku perusahaan. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain return saham, harga saham biasa, abnormal return, Price Book Value, dan indikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian bisa diartikan bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif 11

oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, 2011:1). Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Price Book Value menunjukkan apakah harga saham (harga pasar) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut (Syahyunan, 2013: 95). Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang mana akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. Price Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Dimana perusahaan yang memiliki rasio Price Book Value (PBV) yang meningkat dari setiap tahunnya berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai Price Book Value (PBV) dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan tersebut dipercayakan dan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan (Oktavina, 2013). Manajemen keuangan berfungsi dalam 3 (tiga) bentuk keputusan keuangan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Setiap fungsi harus mempertimbangkan tujuan perusahaan, dimana keputusan investasi akan tercermin pada sisi asset perusahaan yang akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan. Sebaliknya, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan (Syahyunan, 2013:1). 12

2.1.2 Investasi investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. investasi dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan,2013:1). investasi adalah keputusan yang diambil perusahaan untuk mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, jenis, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu, investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan (Sutrisno, 2007:5). Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar dana yang diinvestasikan dalam masing-masing unsur aktiva tersebut di satu pihak tidak terlalu kecil jumlahnya sehingga dapat mengganggu likuiditas dan kontinuitas perusahaan, dan di lain pihak tidak terlalu besar jumlahnya sehingga dapat menimbulkan dana yang menganggur (idle money), maka perlu dilakukan pengalokasian dana tersebut didasarkan pada perencanaan yang tepat sehingga 13

penggunaan dana dapat dilakukan secara optimal. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan 2013:1). Martono dan Harjito (2005:137) memperjelas bahwa keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan. investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan investasi dimana perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. 2.1.3 Pendanaan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi financial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana dan kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan alternative sumber dana yang akan dipilih (Syahyunan, 2013:2). Alternatif pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan dapat berasal dari dari 2 (dua) sumber. pendanaan bisa bersumber dari hutang jangka pendek (current liabilities) maupun hutang jangka panjang (long term debt) dan 14

modal saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa (Martono dan Harjito, 2005:4). Hutang dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Dengan memperbesar tingkat hutang maka hal ini berarti bahwa tingkat ketidakpastian dari return yang akan diperoleh semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang akan diperoleh (Syahyunan, 2013:110). Perusahaan dengan laba yang tinggi mampu membayar dividen yang lebih tinggi. Selama tingkat hutang yang lebih tinggi menaikkan laba per saham yang diharapkan, leverage akan meningkatkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001:24). Mulyadi (2006:236) berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang salah satunya berasal dari pinjaman yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yaitu menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber dana sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu pertimbangan pendanaan yang berasal dari luar yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif pendanaan yang efesien. Pendanaan yang efisien akan terjadi apabila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan 15

modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005:240). pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya. Rasio ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan-kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Syahyunan, 2013:83). 2.1.4 Dividen Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Besarnya dividen ini akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan rendah maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah (Martono dan Harjito, 2005:2). dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Syahyunan, 2013:267). 16

Faktor penting yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan investasi yang tersedia, ketersediaan dan biaya modal alternative, dan preferensi pemegang alternatif pemegang saham untuk menerima pendapatan saat ini atau menerimanya di masa mendatang akan mempengaruhi nilai perusahaan (Sartono, 2005:282). Apabila perusahaan memutuskan akan membagi laba perusahaan sebagai dividen, maka akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan modal intern. Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan sumber dan intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam jangka panjang akan mengurangi nilai perusahaan (Syahyunan, 2013:267). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. I. Teori Dividen Teori kebijakan dividen terbagi menjadi 5 (lima) diantaranya yaitu sebagai berikut (Syahyunan, 2013:268): 17

1. Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti: pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional, tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru, tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi, investor dan manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek perusahaan dan kebijakan investasi perusahaan tidak berubah. 2. Teori The Bird in the Hand Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika dividend payout ratio rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gain. 3. Teori Perbedaan Pajak Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu, investor mengisyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gain yield rendah dari pada saham dengan 18

dividend yield rendah, capital gain yield tinggi. Jika pajak atas dividen lebih besar dari pajak atas capital gain, perbedaan ini akan makin terasa. 4. Teori Signaling Hypothesis Teori dividen lain, teori Signalling Hypotesis sulit dibuktikan secara empiris adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah adanya kenaikan dan penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek sinyal dan preferensi terhadap dividen. 5. Teori Clientele Effect Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. 2.1.5 Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan, 2013:92). Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara 19

laba bersih dengan modal sendiri yang akan di investasikan pemegang saham pada perusahaan (Syahyunan, 2013:94). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam modal ekuitas untuk menghasilkan laba. Return on Equity (ROE) sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting bagi para investor. Return on Equity (ROE) dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena dalam ROE ditunjukkan, semakin tinggi Return on Equity (ROE) menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada perusahaan (Horne dan John, 2005). Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih sebuah perusahaan yang bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang berarti juga kenaikan dalam nilai perusahaan. 2.2 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa peneliti yang menjadikan nilai perusahaan sebagai objek yang mereka teliti, diantaranya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Himatul (2014) mengenai analisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan dividen, profitabilitas, kinerja perusahaan dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kebijakan hutang dan 20

kebijakan dividen menunjukkan tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel profitabilitas, kinerja perusahaan, dan keputusan investasi menunjukkan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavina (2013) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Fenandar (2012) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang memiliki jumlah hutang yang tinggi karena memiliki tingkat risiko yang tinggi. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Andianto Abdillah (2012) mengenai analisis pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi memiliki 21

pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan Gunawan (2011) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian ini tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari uraian penelitian terdahulu tersebut, maka ringkasan penelitian terdahulu dapat diketahui pada Tabel 2.1 yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis 1 Himatul Dependen: Nilai Ulya (2014) Perusahaan Analisis Pengaruh Hutang, Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan dan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Independen: Hutang, Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan dan Investasi Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian 1. hutang dan dividen tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Profitabilitas, Kinerja keuangan dan Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 22

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis 2 Oktavina Pengaruh Dependen : Analisis Tiara Sari Nilai Regresi (2013) Investasi, perusahaan Berganda Pendanaan, Independen : dan Dividen Investasi, terhadap Nilai perusahaan Pendanaan, dan pada perusahaan Dividen manufaktur 3 Fenandar (2012) 4 Andianto Abdillah (2012) 5 Rakhimsyah dan Gunawan (2011) Pengaruh Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Analisis Pengaruh Dividen, Hutang, Profitabilitas dan investasi terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Investasi, Pendanaan, Dividen dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Dependen: Nilai perusahaan Independen: Investasi, Pendanaan, dan Dividen Dependen: Nilai Perusahaan Independen : Dividen, Hutang, Profitabilitas dan Investasi Dependen : Nilai Perusahaan Independen : Investasi, Pendanaan, dividen dan Tingkat Suku Bunga. Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian 1. investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. pendanaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 1. Investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan. 1. hutang, profitabilitas, dan keputusan investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. dividen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 1. investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2. dividen berpengaruh negative dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. pendanaan dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 23

2.3 Kerangka Konseptual Tugas dari manajer keuangan sendiri dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan. Tercapai atau tidaknya perusahaan tersebut dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu (Kasmir, 2009:8). Nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar (harga saham) dan nilai buku perusahaan. Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Price Book Value menunjukkan apakah harga saham (harga pasar) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut (Syahyunan, 2013: 95). Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang mana akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. Price Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Dimana perusahaan yang memiliki Rasio Price Book Value (PBV) yang meningkat dari setiap tahunnya berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan tersebut dipercayakan dan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan (Oktavina, 2013). investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. investasi dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung 24

akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan,2013:1). Martono dan Harjito (2005:137) juga memperjelas bahwa keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan. investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan investasi dimana perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masingmasing sumber dana mempunyai konsekuensi financial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana dan kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan alternative sumber dana yang akan dipilih (Syahyunan, 2013:2). dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna dari pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Syahyunan, 2013:267). 25

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan, 2013:92). Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kaitan antara keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Investasi (Investasi) Pendanaan (Debt to Equity Ratio) Nilai Perusahaan (Price Book Value) Dividen (Dividend Payout Ratio) Profitabilitas (Return On Equity) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 26

2.4 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis pada penelitian ini adalah investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2013. 27