METODOLOGI LATIHAN BOLA VOLI KONTEMPORER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tidak hanya kondisi fisik yang mesti dilatih, tetapi aspek lain pun perlu dilatih

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

METODE LATIHAN. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari FIK UNY 2013

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

PROGRAM LATIHAN BOLA VOLI

SILABUS MATA KULIAH BOLAVOLI. OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

LATIHAN FISIK Oleh: Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, dan Tite Juliantine FPOK-UPI

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

BOLAVOLI MINI SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

KURSUS PELATIH BOLA VOLI TINGKAT DASAR/DAERAH PANDUAN PELAKSANAAN. OLEH : Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd (KOMISI DIKLAT DAN PELATI)

1. TINGKATAN UMUR SEKOLAH SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

(Eksperimen pada Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

METODE MENYUSUN PERIODISASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola voli yang cukup pesat ternyata banyak sekali anak-anak di berbagai negara

PENGEMBANGAN MOTORIK SUATU PENGANTAR. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET NOMOR LEMPAR MENUJU SEA GAMES 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Dayung merupakan salah satu jenis cabang olahraga aerobic. Air sebagai

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PELATIHAN KELAS OLAHRAGA SMA N 1 SEWON TAHUN 2008 s.d Oleh: Sujarwo FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JURNAL SURVEI SMASH PADA KEJUARAAN VOBKA VOLLEY BALL UNISKA CUP 2016

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

KEKUATAN PENGERTIAN KEKUATAN

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

MASALAH TAKTIK BOLABASKET. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

Transkripsi:

METODOLOGI LATIHAN BOLA VOLI KONTEMPORER (Penerapan bagi atlet Bola voli pada Tingkat Prestasi) Oleh : Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd.

KONSEP Arti/makna Prognosis Penetapan sasaran: (a) Jangka Panjang, (b) jangka menengah, atau (c) jangka pendek. subyek yang dilatih: (a) pemula, (b) lanjutan, dan (c) prestasi Sistem main-set kegiatan. Membentuk/membuat sistem dan karakter latihan dengan maksud untuk mempermudah komunikasi antara pelatih dan atlet, baik dalam latihan atau selama pertandingan. Seperti membuat aturan latihan, memberi nama terhadap model-model latihan, menyepakati signal-signal tertentu antara pelatih dan atlet.

PRINSIP LATIHAN 1. Kompetitif Situasi Permainan (Game Situation): berlawanan dan tantangan 2. Terukur Setiap model latihan harus memiliki parameternya 3. Presure Melatih keseimbangan stres dan arousal 4. Evaluasi semua aktivitas kegiatan tercatat secara rinci melalui berbagai format untuk bahan evaluasi dengan maksud untuk mengubah atau memperkembangkan performa atlet dan pelatih, baik dalam latihan maupun selama pertandingan

FAKTOR DAN MODEL LATIHAN Fisik a. Kekuatan ---------- Power Weight Training Negara China Australia Amerika Serikat Metode Kekuatan, dan Power Split Routines,Pirami da, dan burn out. Set Sistem (10 of 5 atau 5 of 5) Set Sistem(12 of 3 atau 5)

WEIGHT TRAINING CONTOH CHINA Clean and Jack Set 1: 40 kg 10 RM Sit-ups berdiri 20 RM Set 2: 50 kg 8 RM Sit-ups berdiri 20 RM Set 3: 60 kg 6 RM Sit-ups berdiri 20 RM Set 4: 70 kg 4 RM Sit-ups berdiri 20 RM Set 5: 80 kg 5 RM Sit-ups berdiri 20 RM Half Squat Set 1: 100 kg 12 RM Back-ups angkat kaki 30 RM Set 2: 120 kg 10 RM Back-ups angkat kaki 30 RM Set 3: 140 kg 8 RM Back-ups angkat kaki 30 RM Set 4: 160 kg 6 RM Back-ups angkat kaki 30 RM Set 5: 180 kg 4 RM Back-ups angkat kaki 30 RM

b. Daya Tahan ------- Stamina Weight Training Berenang Berbagai permainan c. Kecepatan --------- Kelincahan Lomba lari jarak pendek Berbagai perlombaan dan permainan d. Kelentukan Statik Pasif

Teknik a. Serve Lomba serve pada sasaran tertentu (pada area lapangan dan dinding) b. Penerimaan Serve Lomba penerimaan serve model 2 vs 2 dan 3 vs 3 (serve bervariasi) Model penerimaan serve secara bergantian (Butterfly model) c. Pasing bawah Bermain pasing 1 vs 1 dan 2 vs 2 Lomba pasing ke dinding d. Spike Adu spike 2 vs 2, 3 vs 3, dan 4 vs 4 Adu open spike, semi spike, dan quick spike 6 vs 6 Drilling spike dengan hitungan minus.

e. Cover spike Menerima bola dari hasil pantulan spike ke dinding Lomba mencover bola dari spike 2 vs 2 dan 3 vs 3 f. Penerimaan spike Model 2 vs 2, 3 vs 3, 4 vs 4, 5 vs 5, dan 6 vs 6 Drilling tambahan dan khusus g. Blok Model 1 vs 1 tanpa bola Model 1 vs 1, 2 vs 2, 3 vs 3, dan 4 vs 4 dengan bola Drilling tambahan dan khusus h. Umpan Bertanding umpan 2 vs 2 Drilling tambahan dan khusus

Taktik Pertahanan Model permainan bertahan 2 vs 2, 3 vs 3, 4 vs 4, 5 vs 5, dan 6 vs 6. Model permainan bertahan bola-bola tip (2 vs 2 di daerah serang) Model permainan blok 2 vs 2 di daerah serang Model permainan bertahan dari serangan lawan. a. Serangan Model permainan menyerang 2 vs 2, 3 vs 3, 4 vs 4, 5 vs 5, dan 6 vs 6. Drilling serangan khusus b. Serangan Balik Model permainan 3 vs 3, 4 vs 4, 5 vs 5, dan 6 vs 6 c. Bertanding Memperbanyak latihan uji tanding dan mengikuti berbagai pertandingan.

Mental a. Disiplin Tepat waktu dalam berbagai kegiatan Membuat tata tertib pelatihan (makan, minum, istirahat, pakaian, pertemuan, dan rekreasi) Konsistenisasi dalam setiap aktivitas/kegiatan Menanamkan prinsip keadilan dan demokrasi (otoriterdemokrasi) b. Penerapan hukuman dan reinforcement (penguatan) Menerapkan hukuman dalam setiap melakukan kesalahan (China) Selalu memberikan reinforcement dalam setiap aktivitas/kegiatan (Australia)

c. Latihan Relaksasi Rekreasi Kadang-kadang secara tiba-tiba latihan diberhentikan atau diliburkan Massage d. Kematangan tim Memperbanyak pertandingan uji coba dan mengikuti berbagai pertandingan lainnya.

SISTEMATIKA LATIHAN Lama Latihan antara 1 sampai 2 jam Materi latihan disesuaikan dengan rencana program latihan

Contoh sistematika pelaksanaan latihan: Berkumpul untuk menginformasikan materi latihan dan menanyakan kondisi atlet saat itu Pemanasan Lari keliling lapangan Peregangan - senam statik dan dinamik Berbagai permainan/perlombaan Latihan inti Serve Penerimaan serve Spike Block Pendinginan Penenangan seluruh tubuh Massage singkat.

Metode Latihan Weight Training 1. Set Sistem Mengangkat beban secara berulang-ulang antara 8-12 kali angkatan (8-12 Repetisi Maksimal) Dilakukan sebanyak 3 set untuk setiap bentuk latihan Istirahat diantara set 3-5 menit Dilaksanakan 3 kali seminggu Lama latihan 6 minggu (Sudah nampak hasilnya secara signifikan)

2. Super Set Mengangkat beban dengan gerakan otot bagian depan (diagonis) disusul dengan gerakan otot bagian belakang (antagonis) Bisa dilakukan 8-12 RM (Repetisi Maksimal) sebanyak 3 set untuk setiap bentuk latihan Program latihan sangat melelahkan.

3. Split Routines Bentuk latihan dibagi-bagi dalam setiap harinya Awalnya melatih tubuh bagian atas terlebih dahulu, kemudian melatih tubuh bagian bawah, atau sebaliknya.

4. Multi Poundage Mengangkat beban menuju ke 20 RM Apabila timbul kelelahan pada 5 atau 6 RM, beban dikurangi. Dan apabila timbul lagi kelelahan pada RM-RM selanjutnya, beban sedikit demi sedikit dikurangi sampai 20 RM.

5. Burn Out Pelaksanaan latihan sangat berat Jumlah repetisi dipengaruhi oleh kemampuan maksimal dari atlet karena kehabisan tenaga Mula-mula berat beban hanya mampu diangkat 1 RM, kemudian beban dikurangi sampai hanya bisa diangkat 2 RM, beban dikurangi lagi sampai atlet tidak mampu lagi untuk mengangkat beban dalam RM selanjutnya. Istirahat antara set 5 detik, hanya cukup waktu untuk mengurangi beban saja. Metodenya hampir sama dengan sistem multi poundage.

6. Sistem Piramid Sebaliknya dari sistem burn out Jumlah set dibatasi sampai 5 set Istirahat antara set 3-5 menit.

TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM

MODEL LATIHAN BERTAHAN MENYERANG 1. SERVE 2. BLOCK 3. DEFENCE 4. DIG BALL 5. COVERAGE BLOCK 6. TOSS 7. COUNTER ATTACK POINT 1. BOLA PERTAMA 2. TOSS 3. SPIKE/VARIASI 4. COVERAGE SPIKE 5. COUNTER ATTACK