dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING)

Pengaruh Range of Motion (ROM) terhadap nyeri sendi pada lansia

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

RIFDA ANGELINA WULAN NIM I

EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT MENINGKATKAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :

EFEKTIFITAS PEMBERIAN STRETCHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan jumlah lansia sebesar 28,8 juta jiwa (11,34%) dengan usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

PENGARUH KOMPRES AIR GARAM HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANSIA WENING WARDOYO UNGARAN

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

Jurnal Harapan Bangsa Vol. 1 No. 1, Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI OSTEOARTRITIS PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN KOMPRES HANGAT DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

PEMBERIAN INTERVENSI SENAM LANSIA PADA LANSIA DENGAN NYERI LUTUT

Efektivitas Stretching terhadap Penurunan Nyeri sendi lutut Pada Lansia

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah tahun, lanjut usia

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH ELDERLY EXERCISE ABSTRAK

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Eka Sucipto Panigoro 2015

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI ARTRITIS RHEUMATOID. Di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID

EFEKTIVITAS STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun , tergolong tercepat di

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

SKRIPSI AUTO STRETCHING

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. panjang dibandingkan dengan negara berkembang. Perbandingan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ADI OKANANTO J

PENGARUH SENAM 10 MENIT TERHADAP SKALA NYERI PADA PENDERITA GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MC KENZIE TERHADAP PERUBAHAN FLEKSIBILITAS LUMBAL PADA LANSIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI SURAKARTA

Transkripsi:

EFEKTIFITAS LATIHAN PEREGANGAN OTOT (STRECHING) DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG Manuscript Oleh : Iik Ristiyanto NIM :G2A011026 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014 / 2015

Efektifitas Latihan Peregangan Otot (Streching) dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang 1. 2. 3. Iik Ristiyanto 1, Nury Sukraeny 2, Chanif 3 Mahasiswa Progam Studi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS, (email, iikristianto@gmail.com ) Dosen Keperawatan KMB FIKKES UNIMUS, (email, nury_sukreny@yahoo.com ) Dosen keperawatan KMB FIKKES UNIMUS, (email, chanif@unimus.ac.id ) Abstrak Dampak nyeri sendi pada lansia akan menimbulkan perubahan pada kolagen, menyebabkan turunnya fleksibilitas pada lansia sehingga dapat menimbulkan dampak berupa nyeri dan hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.peregangan otot (Streching) itu sendiri adalah membuat otot tetap lentur, penderita nyeri sendi siap bergerak, dan penderita nyeri sendi beralih dari aktivitas kurang gerak ke aktivitas banyak gerak tanpa menimbulkan ketegangan.kompres hangat adalah memperlancar sirkulasi darah, melunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan mempelancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Latihan gerak (streching) dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang dengan desain penelitian Quasi Eksperimental Study.Penelitian ini dilakukan di unit rehabilitasi sosial Pucang Gading Semarang dari tanggal 09 Juli sampai dengan 12 juli 2015,sampel penelitiaan ini 40 orang yang berjenis kelamin perempuan dan laki laki. Jumlah sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen streching 20 orang dan kelompok eksperimen kompres hangat 20 orang.hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan latihan gerak (streching) dan kompres hangat terhadap nyeri sendi pada lansia dengan nilai p sebesar 0,000 (P< 0,05), nilai meank reank untuk stretching (11,82) dan kompres hangat (29,18), sehingga dapat dinyatakan lebih efektif kompres hangat dari pada streching dalam mengurangi nyeri sendi pada lansia di unit rehabilitasi sosial pucang gading semarang. Kata Kunci : Streching, Kompres Hangat, Nyeri sendi lansia. Abstract Impact of joint pain in the elderly will bring about changes in collagen, led to a decline in the elderly flexibility so that it can have an impact in the form of pain and obstacles in performing everyday activities. Stretching muscles (Streching) itself is made supple muscles, joint pain sufferers are ready to move, and joint pain sufferers to switch from a sedentary activity to activity a lot of motion without straining. Warm compresses are improving blood circulation, soften the fibrous tissue, making the body more relaxed muscles, decrease pain, and accelrate supply blood flow and give you peace. This study aims to determine the effectiveness of motion exercises (stretching) and Warm Compress Against Painful of Elderly in Pucang Gading Social Rehabilitation Unit Semarang research design Quasi Experimental Study. This research was conducted in Pucang Gading social rehabilitation unit Semarang from 09 July until 12 July 2015, 40 people research samples were female and male - female. The number of samples were divided into 2 groups: the experimental group streching experimental group of 20 people and warm compresses 20 people.result of research shows that there are differences of motion exercises (stretching) and warm compresses against joint pain in older adults with a p-value of 0.000 (P <0, 05), the value meank reank for stretching (11.82) and warm compresses (29.18), so it can be expressed more effectively compress warmer than stretching in reducing joint pain of Elderly in Pucang Gading Social Rehabilitation Unit Semarang. Keywords: Stretching, warm compresses, joint pain elderly.

PENDAHULUAN Lanjut usia (lansia) itu merupakan suatu proses tumbuh kembang yang terjadi pada manusia, lansia itu sendiri adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsinya, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut (Darmojo, 2004). Disadari atau tidak Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia atau (aging structured population) karena mempunyai jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas sekitar 7,18% (Makhfudli, 2009). Melihat dari banyaknya jumlah lansia yang ada di Indonesia, pasti banyak gangguan yang terjadi pada kesehatan lansia antara lain: gangguan sistem pendengaran, penglihatan, kardiovaskular, persyarafan, gastrointestinal, pengaturan suhu tubuh, pernafasan, genitourinaria, endokrin, integumen dan muskuloskeletal. Salah satu masalah tersebut merupakan gangguan yang terjadi pada sistim muskuloskeletal, yaitu sendi (Azizah, 2011).Kemunduran kartilago sendi, sebagian besar terjadi pada sendi-sendi yang menahan berat, dan pembentukan tulang di permukaan sendi merupakan hal yang umum terjadi.komponen-komponen kapsul sendi pecah dan kolagen yang terdapat pada jaringan penyambung meningkat secara progresif yang jika tidak dipakai lagi mungkin menyebabkan inflamasi nyeri, penurunan mobilitas sendi, dan deformitas.perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunnya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri (Stanley, 2006). Dampak nyeri sendi pada lansia akan menimbukan perubahan pada kolagen, menyebabkan turunnya fleksibilitas pada lansia sehingga dapat menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan untuk meningkatkan kekuatan otot, kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri, jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Proses itu dapat dihambat atau dicegah

bila upaya pencegahan dilakukan sejak dini, terpadu, terus-menerus dan berkesinambungan. Pertimbangan lain adalah tingginya biaya pelayanan kesehatan sehingga upaya pencegahan akan jauh lebih hemat dan murah daripada upaya pengobatan (Pudjiastuti, 2003). Ada banyak cara untuk mengobati atau menanggulangi nyeri, upaya untuk mengatasi nyeri adalah dengan melakukan terapi latihan stretching (peregangan), selain dapat menurunkan nyeri juga dapat mengembalikan kelenturan otot-otot yang mengalami kekakuan (Mujianto, 2013). Selain itu menanggulangi nyeri dapat juga di lakukan dengan kompres hangat. Kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat (Hidayah, 2008). Stretching atau latihan gerak kaki itu sendiri adalah membuat otot tetap lentur, penderita nyeri sendi siap bergerak, dan penderita nyeri sendi beralih dari aktivitas kurang gerak ke aktivitas banyak gerak tanpa menimbulkan ketegangan (Anderson, 2008).Hasil penelitian Pamungkas (2010), menunjukan ada pengaruh latihan gerak kaki (stretching) terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di posyandu lansia Sejahtera GBI Setia Bakti Kediri.Selain itu hasil penelitian Saadah (2012), menunjukan terdapat Pengaruh latihan fleksi William (Stretching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada lansia di posyandu lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang. Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang digunakan untuk memenuhi rasa nyaman.tindakan ini digunakan untuk klien yang mengalami nyeri (Hidayah, 2008). Efek pemberian terapi panas terhadap tubuh antara lain meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang mengalami cedera, meningkatkan pengiriman leukosit dan antibiotik ke daerah luka, meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan, meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pergerakan zat sisa dan nutrisi (Potter & Perry, 2006). Hasil penelitian Yuswanto (2012), menunjukan ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah diberikan kompres hangat. Setelah pemberian kompres hangat, semua intensitas nyeri mengalami penurunan.

Berdasarkan study pendahuluan dilakukan oleh peneliti di unit rehabilitasi sosial Pucang Gading Semarang. Hasil pengkajian dari 10 lansia di unit rehabilitasi sosial terdapat 7 lansia yang mengalami nyeri sendi dengan skala nyeri diatas 3, Dari latar belakang dan fenomena tersebut,streching dan kompres hangat telah terbukti bisa menurunkan skala nyeri pada lansia, untuk mengetahui mana yang lebih efektif. Apakah lebih efektif streching dan kompres hangat maka peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana perbedaan pengaruh antara latihan gerak (stretching) dan kompres hangat terhadap penurunan nyeri sendi yang di lakukan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang dengan judul Efektifitas Latihan Peregangan Otot (streching) Dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang. METODE Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Study atau eksperimen semu dengan rancangan Two group pretest posttest design yang diberikan intervensi kompres hangat dan stretching pada lansia yang mengalami nyeri sendi.sampel dalam penelitian berjumlah 40 orang lansia di unit rehabilitasi social pucang gading Semarang.Teknik sampling menggunakan purposive sampling yaitu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.alat pengukuran nyeri menggunakan skala numerik, proses penelitian berlangsung pada bulan Juli 2015. Data dianalisis secara univariat, bivariat (uji kenormalan, uji Wilcoxon, uji Mean Whitney) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia responden pada kelompok strechingadalah 67.25 tahun, rata-rata kelompok kompres hangat didapatkan ratarata usia responden adalah 68.15 tahun. Berdasarkan jenis kelamin kelompok strechingdan kelompok kompres hangat sebesar 55.0% perempuan dan 45.0% laki-laki. Rata-rata kelompok streching berdasarkan pendidikan yang tidak sekolah 35.0%, SD 45.0%, SMP 10.0%, SMA 10 penelitian menunjukan adanya perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah diberikan intervensi relaksasi dzikir yang dapat dilihat pada (tabel 1)

Tabel 1 Uji beda wilxocon intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok strechingdan kompres hangat di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang Bulan Juli 2015 ( n 1 = 20, n 2 =20).% dan pada kelompok kompres hangat yang tidak sekolah 40.0%, SD 45.0%, SMP 10%, SMA 5%.Hasil Intensitas nyeri N Median(interquartil) Mean rank Sum range Pre Post Perlakuan streching Post streching < pre streching 20 6,00 (1) 5,00 (2) 10,50 210 0,000 Post streching > pre streching 0 - - - - - Post streching = pre streching 0 - - - - - Perlakuan kompres Post kompres hangat < pre kompres hangat Post kompres hangat > pre kompres hangat Post kompres hangat = pre kompres hangat 20 7,00 (2) 4,00 (2) 10,50 210 0,000 0 - - - - - 0 - - - - - Hasil uji beda intensitas nyeri sebelum dan sesudah streching di dapatkan p value 0.000 (p<0,05). Dan Hasil uji beda kompres hangat di dapatkan pvalue 0,000 (p<0,05) artinya ada perbedaan pada intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan streching dan kompres hangat.untuk analisis keefektifan penurunan intensitas nyeri pada kelompokstrechingdan kelompok kompres hangat diuji dengan uji Mean Whitneyyang dapat dilihat pada tabel 2. p Tabel 2 Uji mean whitney efektifitas rata-rata perubahan intensitas nyeri sendi streching dan kompres hangat pada lansia di unit rehabilitasi sosial pucang gading semarang Bulan Juli 2015 ( n 1 = 20, n 2 =20). Variabel n Median (interquartil) Mean rank Sum range Streching 20 2 (1) 11.82 236.50 0,000 Kompres hangat 20 29.18 538.50 p Hasil penelitian menunjukkan rata-rata perubahan intensitas nyeri pada kedua kelompok menunjukkan p value 0,000 (0<0,05), dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata perubahan intensitas nyeri antara kelompok streching dan kompres hangat. Analisa meunjukkan bahwa kompres hangat lebih efektif dibandingkan streching. Hal ini dapat dilihat dari hasil Mean Rank masing-msing

variabel dimana kompres hangat memiliki rata-rata perubahan lebih besar dibandingkan dengan strechingsebesar 29.18 % berbanding 11.82 %. Hasil penelitian ini tentang stretching didukung penelitian Sumitro dan Nasir (2012) dalam penelitiannya juga menyatakan ada pengaruh latihan peregangan terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja las. Penelitian lain yang di lakukan oleh Suharjono, Joni dan Retno (2014) dalam penelitiannya juga menyatakan ada pengaruh senam lansia terhadap perubahan nyeri persendian pada lansia dan ada juga dari penelitian Penelitian Dachlan (2009) membuktikan bahwa dengan latihan back exercise secara rutin dapat mengurangi keluhan nyeri punggung bawah pada pasien nyeri punggung bawah muskuloskeletal di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit dr.moewardi Surakarta. Hasil penelitian ini tentang kompres hangat di didukung oleh Rifda (2015) dalam penelitiannya juga menyatakan ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri sendi pada wanita lanjut usia sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres air hangat. Selain itu juga diperkuat dalam penelitian Demir (2012) yang mengatakan terapi kompres air hangat dapat menghambat rasa nyeri dengan cara reseptor panas dan menurunkan rasa sakit dengan efek vasodilatasi sehingga dapat mengurangi nyeri dan spasme otot.kaur et al. (2007) dalam penelitiannyamengatakan bahwa kompres air hangat efektif dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri sendi lutut dikalangan lansia. Streching dan kompres hangat merupakan manajemen nonfarmakologis untuk menurunkan skala nyeri tanpa menggunakan agen farmakologi. Streching dan kompres hangat adalah merupakan tindakan independen untuk mengatasi respons nyeri klien (Andarmoyo, 2013). Efek yang timbul dari streching akan melatih otot untuk mencapai derajat panjang dan fleksibilitas yang normal yang mempengaruhi pelebaran pembuluh kapiler otot, sehingga sirkulasi darah yang lebih baik akan mengurangi penumpukan sampah metabolisme dan iritan, meningkatkan supply oksigen pada sel otot akan mengurangi nyeri, Sedangkan kompres hangat sendiri meningkatkan aliran darah ke tubuh yang mengalami

nyeri, meningkatkan pengiriman leukosit, meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Mann Whitney Test didapatkan nilai meank reank untuk stretching (11,82) dan kompres hangat (29,18). Menunjukkan bahwa kompres hangat lebih efektif menurunkan intensitas nyeri di bandingkan streching dibuktikan oleh mean rankkelompok kompres hangat lebih tinggi di bandingkan kelompok streching.kesimpulan dapat diambil kompres hangat lebih efektif terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia di unit rehabilitasi sosial pucang gading semarang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitianmery (2012) menunjukkan bahwa terapi kompres hangat berpengaruh menurunkan intensitas nyeri di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang. Secara fisiologis latihan peregangan otot streching kurang efektif untuk usia lansia, karena latihan peregangan otot streching membutuhkan tenaga untuk menggerakkan sendi dan pada dasarnya kelenturan sendi pada lansia sudah berkurang karena cairan sinovial dan struktur sendi fungsinya sudah menurun, sehingga lansia lebih efektif bila dilakukan kompres hangat (Stanley, 2006). Secara fisiologis kompres hangat lebih efektif dari stretching karena kompres hangat dilakukan dalam kondisi duduk sehingga pasien lebih rileks, selain itu kompres hangat dapat membantu vasodilatasi pembuluh darah dengan cepat sehingga darah dapat mengalir dengan lancar dalam mensuplai oksigen menuju jaringan yang mengalami nyeri. Karena nyeri juga dapat disebabkan karena kurangnya kadar oksigen dalam sel, yang menyebabkan terjadinya metabolisme anaerob yang memproduksi asam laktat yang menyebabkan nyeri (Smeltzar & Bare, 2010).Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak mengontrol variabel yang mampu berkontribusi terhadap nyeri sendi antara lain: penyakit penyerta atau pengalaman nyeri sebelumnyadan peneliti tidak mengontrol jenis kelamin dalam mempengaruhi intensitas nyeri.

PENUTUP Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia responden pada kelompok strechingadalah 67.25 tahun, rata-rata kelompok kompres hangat didapatkan ratarata usia responden adalah 68.15 tahun. Berdasarkan jenis kelamin kelompok strechingdan kelompok kompres hangat sebesar 55.0% perempuan dan 45.0% laki-laki. Rata-rata kelompok streching berdasarkan pendidikan yang tidak sekolah 35.0%, SD 45.0%, SMP 10.0%, SMA 10% dan pada kelompok kompres hangat yang tidak sekolah 40.0%, SD 45.0%, SMP 10%, SMA 5%. Hasil uji Mean Whitneydidapatkan bahwa kompres hangat dan stretching sama-sama dapat menurunkan nyeri sendi pada lansia namun antara kompres hangat dan stretching hasilnya lebih efektif kompres hangat dengan skor 29.18 % berbanding 11.82 %. Hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain dapat bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lanjut usia yang menderita nyeri sendi, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang nyeri sendi, kompres hangat dan stretching dan hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk menurun kan skala nyeri sendi.

DAFTAR PUSTAKA Andarmoyo, S. (2013). Konsep & proses keperawatan nyeri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Anderson, B. (2008). Stretching. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Azizah, L. M. (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Dachlan, L. M. (2009). Pengaruh back exercise pada nyeri punggung bawah. Tesis. MKK Universitas Sebelas Maret Surakarta. Darmojo, M.(2004). Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). Jakarta: FKUI. Demir, Y. (2012). Non-pharmacological therapies in pain management. painmanagement-currest issues and opinions. Hidayah, M. U. (2008). Praktikum ketrampilan dasar praktik klinik: Aplikasi dasar-dasar praktik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Kaur, K.& Abas, Z. W. (2004). Sebuah penilaian e -learning readiness di buka University Malaysia. konferensi internasional tentang komputer di pendidikan 2004. diakses pada tanggal 9 September 2010, darihttp://teddyso.com/materials/rtc/ch123_kaur_an%20assessment%2 0. Makhfudli, F. E. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Mujianto. (2013). Cara praktis mengatasi nyeri leher dan nyeri pinggang dengan stretching. Jakarta: Trans Info Media. Pamungkas. (2011). Pengaruh latihan gerak kaki (streching) terhadap penurunan nyeri sendi ekstremitas bawah pada lansia di posyandu lansia sejahtera GBI setia bakti kediri. Potter, P. A. & Perry, A. G.. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan:konsep, Proses, dan Praktik (Fundamental Of Nursing:konsep, Proses, and Pratik),eds. Ester, M, Yulianti D, & Parulian I, Vol. 2, edk 4. Jakarta: EGC. Pudjiastuti. (2003). Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC. Rifda, A. W. (2015). Pengaruh kompres air aangat terhadap penurunan skala nyeri sendi pada wanita lanjut usia di panti Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Smeltzer, S.C.& Bare B.G. (2008). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sumitro, A. P.&Nasir, A. H. (2012). Pengaruh latihan peregangan terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja las di Kecamatan Seberang Ulu II Palembang. Stanley, M. (2006). Buku ajar keperawatan gerontik (Edisi 2). Jakarta: EGC. Yuswanto. (2012). Kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri pinggang bawah (low back pain) pada lansia di panti werdha pangesti lawang Malang.