BUPATI POLEWALI MANDAR

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 201/PMK.06/2010 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Kebijakan Akuntansi Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Informasi Cuaca untuk Penerbangan pada Badan Meteorologi, Klima

-3- BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR TAHUN TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DANA BERGULIR PEMERINTAH KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PIUTANG PEMERINTAH DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 dengan membentuk penyisihan piutang tidak tertagih dengan terlebih dahulu dilakukan penetapan kualitas piutang; d. bahwa Piutang Eks Badan Penyehata

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2011 ' I TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

bersih yang dapat direalisasikan {net realizable value) diperlukan penyesuaian nilai piutang melalui penyisihan piutang tidak tertagih;

BUPATI POLEWALI MANDAR

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 10 AKUNTANSI DANA BERGULIR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR

TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 83 TAHUN 2012

2016, No Investasi pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, belum memuat pengaturan penyelesaian pi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 201/PMK.06/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

1 of 5 18/12/ :41

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB VI KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANG

2016, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, telah tersedia pagu anggaran untuk subsidi Pajak Penghasilan ditanggung o

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.74, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pengelolaan. Pinjaman. Badan Layanan Umum.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 11 AKUNTANSI PIUTANG

2 menyelesaikan berbagai permasalahan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.05/2010 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANG. 1. Tujuan kebijakan akuntansi piutang adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi piutang dan informasi relevan lainnya.

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG KUALITAS PIUTANG DAN PENYERTAAN BERGULIR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG DAN PENYERTAAN BERGULIR TIDAK TERTAGIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, maka laporan keuangan pemerintah menggunakan basis akrual untuk pengakuan aset; b. bahwa aset berupa piutang dan penyertaan bergulir di neraca disajikan sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value); c. bahwa untuk menyajikan piutang dan penyertaan bergulir dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan, diperlukan penyesuaian dengan membentuk penyisihan piutang dan penyertaan bergulir tidak tertagih berdasarkan penggolongan kualitasnya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dan Pembentukan Penyisihan Piutang dan Penyertaan Bergulir Tidak Tertagih; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 tentang Perubahan Nama Kabupaten Polewali Mamasa Menjadi Kabupaten Polewali Kabupaten Polewali Mandar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 160); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan penyisihan Piutang Tidak Tertagih; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KUALITAS PIUTANG DAN PENYERTAAN BERGULIR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG DAN PENYERTAAN BERGULIR TIDAK TERTAGIH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Polewali Mandar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. 3. Bupati adalah Bupati Polewali Mandar. 4. Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.

5. Penyertaan Bergulir adalah dana atau barang yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya yang status kepemilikannya masih berada di Pemerintah Daerah. 6. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar prosentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. 7. Penyisihan Penyertaan Bergulir adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar prosentase tertentu dari akun Penyertaan Bergulir berdasarkan penggolongan kualitas Penyertaan Bergulir. 8. Kualitas Piutang adalah penilaian ketertagihan piutang yang diukur berdasarkan kepatuhan membayar kewajiban oleh pihak yang terutang. 9. Kualitas Penyertaan Bergulir adalah penilaian ketertagihan piutang yang diukur berdasarkan kepatuhan membayar kewajiban oleh penerima dana bergulir. 10. Penerima penyertaan Bergulir adalah pihak yang menerima penyertaan bergulir menurut peraturan, perjanjian atau sebab apapun. 11. Satuan Kerja Pengelola adalah SKPD yang melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan atas piutang dan penyertaan bergulir. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup kualitas piutang dana bergulir pemerintah daerah meliputi : a. dana bergulir pola Pendapatan Asli Daerah; b. dana bergulir; c. program penanggulangan kemiskinan berbasis ekonomi rumah tangga (P2KBERT); dan d. lembaga usaha ekonomi pedesaan (LUEP). BAB III KUALITAS PIUTANG DAN PENYERTAAN BERGULIR Pasal 3 (1) Penyisihan Piutang dan Penyertaan Bergulir Tidak Tertagih pada Pemerintah Daerah wajib dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian. (2) Dalam rangka melaksanakan prinsip kehati-hatian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati melalui Satuan Kerja Pengelola wajib : a. menilai Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir; dan b. memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hasil penagihan Piutang dan Penyertaan Bergulir yang telah disisihkan senantiasa dapat direalisasikan.

(3) Penilaian Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan dengan mempertimbangkan : a. jatuh tempo Piutang dan Penyertaan Bergulir; dan b. upaya penagihan. Pasal 4 (1) Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir ditetapkan dalam 4 (empat) golongan, yaitu kualitas lancar, kualitas kurang lancar, kualitas diragukan, dan kualitas macet. (2) Penilaian Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kondisi Piutang dan Penyertaan Bergulir pada tanggal laporan keuangan. Pasal 5 Penggolongan Kualitas Piutang dan Penyertaan Bergulir dilakukan dengan ketentuan: a. kualitas lancar apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan dalam jangka waktu 0 (nol) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; b. kualitas kurang lancar apabila dalam jangka waktu 13 (tiga belas) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan tidak dilakukan pelunasan; c. kualitas diragukan apabila dalam jangka waktu 37 (tiga puluh tujuh) bulan sampai dengan 60 (enam puluh) bulan tidak dilakukan pelunasan; dan d. kualitas macet apabila lebih dari 60 (enam puluh) bulan tidak dilakukan pelunasan. BAB IV PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH Pasal 6 (1) Penyisihan atas Piutang dan Penyertaan Bergulir Tidak Tertagih wajib dibentuk oleh Bupati atas usulan Kepala Satuan Kerja Pengelola. (2) Penyisihan Piutang dan penyertaan bergulir Tidak Tertagih ditetapkan sebesar : a. 1% (satu perseratus) dari Piutang dan Penyertaan Bergulir yang memiliki kualitas lancar; b. 10% (sepuluh perseratus) dari Piutang dan Penyertaan Bergulir dengan kualitas kurang lancar; c. 50% (lima puluh perseratus) dari Piutang dan Penyertaan Bergulir dengan kualitas diragukan; dan d. 100% (seratus perseratus) dari Piutang dan Penyertaan Bergulir dengan kualitas macet.

BAB V PENCATATAN PERUBAHAN JUMLAH PIUTANG Pasal 7 Dalam hal terdapat penghapusan, penambahan, atau pengurangan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagai akibat pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, dilakukan pencatatan perubahan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir. Pasal 8 (1) Penghapusan Piutang dan Penyertaan Bergulir atas usul Satuan Kerja Pengelola dilakukan terhadap seluruh sisa Piutang dan Penyertaan Bergulir yang memiliki kualitas macet. (2) Penghapusan Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Perlakuan akuntansi penghapusan Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mengurangi akun Piutang dan Penyertaan Bergulir dan akun-akun Penyisihan Piutang dan Penyertaan Bergulir Tidak Tertagih sebesar jumlah yang tercantum dalam Peraturan Bupati ini. Pasal 9 (1) Dalam hal terdapat penambahan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir, pencatatan perubahan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir dilakukan dengan cara menambah akun Piutang dan penyertaan Bergulir sebesar selisihnya. (2) Pencatatan penambahan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan segera setelah penerbitan surat tagihan/persetujuan/keputusan. Pasal 10 (1) Dalam hal terdapat pengurangan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir, pencatatan perubahan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir dilakukan dengan cara mengurangi akun Piutang dan Penyertaan Bergulir sebesar selisihnya. (2) Pencatatan pengurangan jumlah Piutang dan Penyertaan Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah penerbitan surat tagihan/persetujuan /keputusan.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan Penyisihan Piutang dan Penyertaan Bergulir Tidak Tertagih, sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati ini, dinyatakan tetap berlaku. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan Penetapannya dalam Berita Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Ditetapkan di Polewali pada tanggal 15 Januari 2014 BUPATI POLEWALI MANDAR, Diundangkan di Polewali pada tanggal 15 Januari 2014 ANDI IBRAHIM MASDAR SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR, ISMAIL, AM BERITA DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2014 NOMOR 05