KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR : 20 /Kpts/KPU.Kab / 2015

dokumen-dokumen yang mirip
- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO. NOMOR: 09/Kpts/KPUKab/PB/V/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN B. PENGERTIAN

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUANTAN SINGINGI,

- 3 - dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2018;

- 2 - Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 137);

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR : 046/Kpts/PBWB/KPU-Kab /2015 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BANTEN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 2 /Kpts/KPU.Kab / 2015 TENTANG

2015, No Independen Pemilihan Aceh atau Komisi Pemilihan Umum/KomisiIndependen Pemilihan Kabupaten/Kota; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 23 /Kpts/ KPU.Kab /2015 TENTANG

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

Peraturan...

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG NORMA, STANDAR KEBUTUHAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

Ketentuan ayat (5), ayat (6), dan ayat (7) Pasal 7 diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

2016, No c. bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah dalam forum Rapat Dengar Pendapat sebagaimana dit

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

2012, No

BAB I PENDAHULUAN. Pekalongan Tahun 2015;

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3/Kpts/KPU.Kab /2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

PKPU NOMOR 26 TAHUN 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

KABUPATEN : KETAPANG KECAMATAN : 20 PPS : 249 TPS : 1104 PEMILIH : ( DPT ) JENIS LOGISTIK KETERANGAN

-3- Pasal Ketentuan huruf a, huruf b, huruf d, huruf h, huruf i, dan huruf n Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO. NOMOR: 28/Kpts/KPUKab/PB/V/2015

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1

KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH

2016, No Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintaha

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 38 /Kpts/KPU-SLG /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Nomor 100/PUU-XIII/2015 tanggal 29 September 2015

Ketentuan ayat (1) Pasal 14 diubah dan Pasal 14 ayat (2) huruf e dan huruf f dihapus sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 78 /Kpts/KPU-Kota /2016

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 19/Kpts/KPU.Kab /2015 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

Spesifikasi Teknis dan Gambar Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA. 1. Bahan : HVS 80 gram 2. Bentuk : memanjang, horizontal atau vertikal

2018, No Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2008;

4. MODEL C2 - KWK.KPU ( Ukuran Besar ) Ditetapkan di : Nganjuk Pada tanggal : 7 Mei 2012 Ketua. Drs. J U W A H I R

Transkripsi:

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR : 20 /Kpts/KPU.Kab-014329914/ 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KEBUTUHAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 huruf d, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, bahwa tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Bupati dan Walikota adalah menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 ayat (2), Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota bahwa KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang pedoman teknis norma, standar, prosedur, kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota dengan berpedoman pada Peraturan KPU; c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan huruf a, dan huruf b, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek perlu menetapkan Pedoman Teknis Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 tahun 2008; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 5. Peraturan Komisi Pemilihan umum Nomor 03 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota,pembentukan dan tata kerja panitia pemilihan kecamatan, panitia pemungutan suara dalam penyelengaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Wali kota dan Wakil Wali kota; 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggraraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK TENTANG PEDOMAN TEKNIS NORMA, STAN- DAR, PROSEDUR, KEBUTUHAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2015 : Menetapkan Pedoman Teknis Norma, Standar, Prosedur, Kebu- Perlengkapan Penye- tuhan Pengadaan dan Pendistribusian lenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek Tahun 2015. : Pedoman teknis Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Penga- daan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 sebagaimana dimaksud DIKTUM KESATU tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan bagian yang tidak ter- pisahkan dari Keputusan ini; : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan kepada Rincian Kebutuhan Biaya (RKB) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun anggaran 2015; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Ditetapkan di Pada tanggal : Trenggalek : 28 Mei 2015 4 198703 1 010 KETUA, T Td SURIPTO, S.Ag., M.Pd.I

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK Nomor :20/Kpts/KPU.Kab-014329914/2015 Tanggal : 28 Mei 2015 BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Dalam pelaksanaan semua tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 perlu menetapkan pedoman teknis standar, prosedur, kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015. Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya keputusan ini adalah sebagai pedoman bagi KPU Kabupaten Trenggalek dalam menetapkan standar, prosedur, kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 B. PENGERTIAN Dalam Keputusan ini, ada beberapa kalimat yang pengertian dan maknanya disebut secara berulang-ulang. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahamannya, maka akan diterangkan dalam pengertian istilah sebagai berikut : 1. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015, selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Kabupaten Trenggalek untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015 secara langsung dan demokratis. 2. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek, selanjutnya disebut KPU Kabupaten, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 3. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat Kecamatan. 4. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat Desa atau Kelurahan. 5. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara. 6. Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan.

7. Standar adalah persyaratan yang menciptakan kriteria, metode atau tata cara untuk pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan. 8. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan; 9. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan. 10. Hari adalah hari kalender. C. PRINSIP PENYELENGGARAAN PEMILIHAN: KPU Kabupaten, PPK, PPS, dan KPPS dalam melaksanakan tugas harus berpedoman pada asas: 1. mandiri; 2. jujur; 3. adil; 4. kepastian hukum; 5. tertib; 6. kepentingan umum; 7. keterbukaan; 8. proporsionalitas; 9. profesionalitas; 10. akuntabilitas; 11. efisiensi; 12. efektivitas; dan 13. aksesibilitas. D. DASAR HUKUM Dalam menyusun Keputusan ini, KPU Kabupaten berpedoman pada: 1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 tahun 2008;

4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 5. Peraturan Komisi Pemilihan umum Nomor 03 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota,pembentukan dan tata kerja panitia pemilihan kecamatan, panitia pemungutan suara dalam penyelengaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Wali kota dan Wakil Wali kota; 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. BAB II JENIS, STANDAR DAN KEBUTUHAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN A. JENIS PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN 1. KPU Kabupaten menyediakan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan. 2. Perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 1, terdiri atas: a. perlengkapan pemungutan suara; b. dukungan perlengkapan lainnya; dan c. bahan sosialisasi dan kampanye. 3. Penyediaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a. tepat jumlah; b. tepat jenis; c. tepat sasaran; d. tepat waktu; e. tepat kualitas; dan f. efisien. 4. Perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada angka 2, huruf a, terdiri atas: a. kotak suara; b. surat suara; c. tinta; d. bilik pemungutan suara; e. segel; f. alat untuk memberi tanda pilihan; dan g. TPS. 5. Dukungan perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 2, huruf b, terdiri atas: a. sampul kertas; b. tanda pengenal KPPS; c. karet pengikat surat suara;

d. lem/perekat; e. kantong plastik; f. ballpoint; g. gembok; h. spidol; i. formulir dan sertifikat; j. stiker nomor kotak suara; k. tali pengikat alat pemberi tanda pilihan; l. alat bantu tunanetra; m. daftar Pasangan Calon; dan n. salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1). 6. Bahan sosialisasi dan kampanye dimaksud pada angka 2, huruf c, terdiri atas: a. selebaran (flyer); b. brosur (leaflet); c. pamflet; d. baliho; e. banner; f. spanduk, dan/atau g. bahan lainnya. 7. Ketentuan mengenai bahan sosialisasi dan kampanye sebagaimana dimaksud angka 6, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang mengatur tentang sosialisasi dan kampanye Pemilihan. B. STANDAR DAN KEBUTUHAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA 1. Kotak Suara a. Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam huruf A, angka 4, huruf a, digunakan pada pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan; b. Kotak suara yang digunakan dalam pemungutan suara Pemilihan berjumlah 1 (satu) buah pada setiap TPS. c. Kotak suara yang digunakan untuk menyimpan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan di tingkat kecamatan berjumlah 1 (satu) buah. d. Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat huruf c, diberi stiker identitas atau tanda yang mencantumkan nama kecamatan dan tulisan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek. e. Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat menggunakan kotak suara yang digunakan pada Pemilihan Umum atau Pemilihan yang terakhir dilaksanakan yang masih dalam kondisi baik. f. Apabila kotak suara sebagaimana dimaksud pada huruf e, tidak mencukupi, KPU Kabupaten dapat mengadakan kotak suara sesuai standar dan kebutuhan. g. Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam huruf f, dapat dibuat dari bahan: 1) karton kedap air, double wall, coating sisi luar; atau 2) plastik. h. Bentuk, ukuran dan warna kotak suara yang terbuat dari karton sebagaimana dimaksud pada huruf g, angka 1), diproduksi dengan ketentuan: 1) berbentuk kotak dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm;

2) pada sisi samping kanan dan kiri kotak suara diberi pegangan untuk mengangkat; 3) tutup kotak suara bagian tengah diberi celah/lubang untuk memasukkan surat suara dengan panjang 18 cm dan lebar 1 cm; 4) pada sisi depan bagian tengah dipasang tempat untuk memasang gembok; 5) berwarna coklat atau putih. i. Bentuk, ukuran dan warna kotak suara yang terbuat dari plastik sebagaimana dimaksud pada huruf g, angka 2), diproduksi dengan ketentuan: 1) berbentuk kotak dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 60 cm; 2) pada sisi samping kanan dan kiri kotak suara diberi pegangan untuk mengangkat; 3) tutup kotak suara bagian tengah diberi celah/lubang untuk memasukkan surat suara dengan panjang 18 cm dan lebar 1 cm; 4) pada sisi depan bagian tengah dipasang tempat untuk memasang gembok; 5) warna sesuai ketersediaan bahan dan tidak transparan. 2. Surat Suara a. Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 4, huruf b, merupakan sarana yang digunakan untuk memberikan suara pada Pemilihan. b. Surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdiri atas: 1) surat suara untuk Pemilihan; dan 2) surat suara untuk pemungutan suara ulang. c. Surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf b, angka 2), digunakan untuk pemungutan suara ulang. d. Surat suara sebagaimana dimaksud dalam huruf a, memuat nomor urut, foto, dan nama Pasangan Calon. e. Desain surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf d, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) latar belakang foto pada kolom pasangan calon berwarna merah putih; 2) foto Pasangan Calon dibuat berpasangan; 3) tidak memakai ornamen, gambar atau tulisan selain yang melekat pada pakaian yang dikenakan Pasangan Calon; 4) tidak memakai ornamen, gambar atau tulisan yang dilarang berdasarkan peraturan perundang-undangan; 5) format surat suara dibuat dengan memperhatikan posisi lipatan yang tidak mengenai nomor urut Pasangan Calon, foto Pasangan Calon, dan nama Pasangan Calon yang dapat mengakibatkan kerusakan surat suara. f. Ketentuan lebih lanjut tentang desain surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf e, ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten. g. Surat suara sebagaimana dimaksud dalam huruf d, berbentuk empat persegi panjang dengan posisi vertikal atau horisontal. h. Bahan surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf g, menggunakan kertas HVS warna putih. i. Surat suara diberi pengaman dengan tanda khusus untuk menjamin keasliannya yang dapat berupa mikroteks, hidden image atau tanda khusus lainnya.

j. Ketentuan mengenai jumlah dan jenis pengaman surat suara sebagaimana dimaksud pada huruf i, ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten. 3. Tinta a. Pemilih yang telah memberikan suara di TPS diberi tanda khusus oleh KPPS. b. Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a, adalah tinta. c. Jumlah tinta sebagaimana dimaksud pada huruf b, yang disediakan di setiap TPS paling banyak 2 (dua) botol. d. Tinta sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf b, harus aman dan nyaman bagi pemakainya, tidak menimbulkan efek iritasi dan alergi pada kulit, dibuktikan dengan sertifikat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. e. Tinta yang digunakan harus memiliki sertifikat uji komposisi bahan baku dari laboratorium milik pemerintah, perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi. f. Tinta harus mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. g. Tinta harus memiliki daya tahan/lekat paling kurang selama 24 (dua puluh empat) jam. 4. Bilik Pemungutan Suara a. Bilik pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 4, huruf d, digunakan pada pelaksanaan pemungutan suara. b. Bilik pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf a, disediakan di setiap TPS paling sedikit 2 (dua) buah. c. Bilik pemungutan suara menggunakan bilik pemungutan suara yang digunakan pada Pemilu atau Pemilihan terakhir yang dilaksanakan yang masih dalam kondisi baik. d. Apabila bilik pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf d, tidak mencukupi, KPU Kabupaten dapat mengadakan bilik pemungutan suara sesuai standar dan kebutuhan. 5. Segel a. Segel sebagaimana dimaksud dalam dalam Huruf A, angka 4, huruf e, digunakan untuk menyegel sampul dan kotak suara sebagai pengaman dokumen atau barang keperluan Pemilihan. b. Segel sebagaimana dimaksud pada huruf a, dibuat menggunakan brittle paper stiker (pecah telur). 6. Alat Untuk Memberi Tanda Pilihan a. Alat untuk memberi tanda pilihan sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 4, huruf f, adalah alat coblos untuk memberi tanda satu kali pada surat suara dengan mencoblos; b. Alat untuk memberi tanda pilihan sebagaimana dimaksud pada huruf a disediakan 1 (satu) set pada setiap bilik pemungutan suara di TPS, terdiri dari: 1) Paku/alat coblos untuk mencoblos; 2) bantalan/alas coblos; dan 3) tali pengikat alat coblos. 7. Tempat Pemungutan Suara a. TPS sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 4, huruf g, dibuat untuk pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

b. TPS sebagaimana dimaksud pada huruf a, harus memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. c. Jumlah, lokasi, bentuk, dan tata letak TPS ditetapkan oleh KPU Kabupaten. C. STANDAR KEBUTUHAN DUKUNGAN PERLENGKAPAN LAINNYA 1. Sampul Kertas a. Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 5, huruf a, digunakan untuk memuat: 1) surat suara; 2) berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS; 3) berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, dan KPU Kabupaten; dan 4) kunci gembok kotak suara. b. Sampul kertas sebagaimana dimaksud pada huruf a, berbentuk sampul biasa dan sampul dalam bentuk kubus atau kantong. 2. Tanda Pengenal KPPS, dan saksi. a. Tanda pengenal KPPS dan saksi sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 5, huruf b, dibuat dengan ketentuan memuat: 1) judul Pemilihan; 2) logo KPU dan logo daerah; 3) jabatan; 4) nama; 5) nomor TPS; 6) desa atau kelurahan; 7) kecamatan; 8) kabupaten; 9) nama dan tanda tangan ketua KPPS. b. Tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada huruf a, dibuat dengan bahan kertas karton atau sejenisnya. 3. Formulir dan Sertifikat a. Formulir dan sertifikat sebagaimana dimaksud Huruf A, angka 5, huruf I, digunakan dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS serta pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, dan KPU Kabupaten. b. Formulir dan sertifikat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) menggunakan bahan kertas HVS warna putih; 2) dicetak hitam putih satu muka. c. Formulir dan sertifikat yang digunakan untuk mencatat hasil perolehan suara Pasangan Calon terdiri dari formulir: 1) Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS; 2) Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara di TPS; 3) lampiran Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara di TPS yang merupakan catatan hasil penghitungan perolehan suara sah; dan

4) model Plano yang merupakan catatan hasil penghitungan perolehan suara di TPS. d. Formulir dan sertifikat sebagaimana dimaksud pada huruf c, angka1), 2) dan 3), 1 (satu) rangkap diberi tanda khusus berupa hologram dan dapat ditambah dengan tanda khusus lainnya. e. Tanda khusus lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf d, ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten. 4. Stiker Nomor Kotak Suara a. Stiker nomor kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 5, huruf j, dipasang pada setiap kotak suara. b. Stiker nomor kotak suara yang dipasang pada setiap kotak suara sebanyak 1 (satu) buah. c. Stiker nomor kotak suara sebagaimana dimaksud pada huruf b, memuat: 1) tulisan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015; 2) nomor kotak suara; 3) nomor TPS; 4) nama PPS; 5) nama PPK; dan 6) nama KPU Kabupaten d. Stiker nomor kotak suara sebagaimana dimaksud pada huruf c, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) menggunakan bahan stiker kertas HVS; 2) berbentuk empat persegi panjang; 3) sebanyak 1 (satu) stiker untuk setiap kotak suara. 5. Alat Bantu Tunanetra a. Alat bantu tunanetra sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 5, huruf l, disediakan untuk membantu Pemilih tunanetra pada saat pemungutan suara. b. Alat bantu tunanetra sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat bertuliskan huruf braille atau bentuk lain. c. Alat bantu tunanetra sebagaimana dimaksud pada huruf b, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) menggunakan bahan art carton; 2) berbentuk empat persegi panjang; 3) sebanyak 1 (satu) lembar untuk setiap TPS. 6. Daftar Pasangan Calon a. Daftar Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 5, huruf m, dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang Pasangan Calon. b. Daftar Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada huruf a, disediakan sebanyak 1 (satu) lembar pada setiap TPS. c. Daftar Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada huruf b, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) menggunakan bahan kertas HVS warna putih; 2) berbentuk empat persegi panjang; 3) sebanyak 1 (satu) lembar untuk setiap TPS.

7. Indeks Kebutuhan Jenis, indeks kebutuhan dan spesifikasi teknis perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Huruf A, angka 4 dan angka 5, ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan KPU Kabupaten. BAB III PENGADAAN, PENGEPAKAN, PENDISTRIBUSIAN DAN PENGAMANAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN A. PENGADAAN 1. Pengadaan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Bab II, Huruf A, angka 4 dan angka 5, dilaksanakan oleh Sekretariat KPU Kabupaten; 2. Pengadaan TPS sebagaimana dimaksud dalam Bab II Huruf B, angka 7 huruf a, dilaksanakan oleh KPPS bekerja sama dengan masyarakat. 3. Pengadaan barang/jasa untuk keperluan Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 2 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah. 4. Pengadaan Surat Suara dicetak sama dengan jumlah Pemilih yang tercantum di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah cadangan sebanyak 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di setiap TPS. 5. Pengadaan Surat Suara untuk pemungutan suara ulang dalam Pemilihan sebanyak 2.000 (dua ribu) surat suara yang diberi tanda khusus. B. PENGAMANAN PENCETAKAN SURAT SUARA 1. KPU Kabupaten melakukan pengamanan dalam proses pencetakan surat suara. 2. Pengamanan pencetakan surat suara sebagaimana dimaksud pada angka 1, dilaksanakan dengan ketentuan meliputi: a. perusahaan yang ditunjuk sebagai penyedia jasa pencetakan surat suara dilarang mencetak surat suara melebihi dari jumlah yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten, dan wajib menjaga kerahasiaan, keamanan serta keutuhan surat suara; b. pengamanan selama proses pencetakan surat suara dan penyimpanan surat suara di gudang percetakan, dilakukan bersama oleh penyedia dan KPU Kabupaten berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 3. KPU Kabupaten mengamankan desain dan softcopy master surat suara yang digunakan untuk mencetak surat suara sebelum dan setelah digunakan, menyegel dan menyimpannya. 4. Personil atau petugas dari KPU Kabupaten bersama dengan penyedia jasa menandatangani berita acara hasil produksi dan distribusi surat suara. 5. KPU Kabupaten mengawasi pencetakan surat suara untuk menjaga kualitas cetakan surat suara. 6. KPU Kabupaten memantau pencetakan formulir dan sertifikat untuk menjaga kualitas cetakan formulir dan sertifikat.

7. Personil atau petugas dari KPU Kabupaten bersama dengan penyedia jasa menandatangani berita acara hasil produksi dan distribusi formulir dan sertifikat. 8. KPU Kabupaten memantau pencetakan segel untuk menjaga kualitas cetakan segel. 9. Personil atau petugas dari KPU Kabupaten bersama dengan penyedia jasa menandatangani berita acara hasil produksi dan distribusi segel. 10. KPU Kabupaten memantau proses produksi tinta untuk menjaga kualitas tinta. 11. KPU Kabupaten atau bersama dengan penyedia jasa menandatangani berita acara hasil produksi dan distribusi tinta. C. PENGEPAKAN SURAT SUARA 1. Surat suara dikemas dalam kantong plastik dan dimasukkan ke dalam boks untuk menghindari kerusakan surat suara dalam pengangkutan dari percetakan ke KPU Kabupaten. 2. Pada bagian luar boks diberi label nama KPU Kabupaten tujuan pengiriman, jumlah lembar surat suara dan nomor boks. D. PENDISTRIBUSIAN 1. Pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan dilakukan oleh Sekretariat KPU Kabupaten. 2. Sekretariat KPU Kabupaten mendistribusikan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan kepada PPK, PPS dan KPPS. 3. Pendistribusian dan pengembalian perlengkapan pemungutan suara dan hasil penghitungan suara oleh KPU Kabupaten wajib memerhatikan faktor keamanan dan ketepatan waktu. 4. Ketentuan lebih lanjut tentang cara pendistribusian dan pengembalian perlengkapan pemungutan suara dan hasil penghitungan suara ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten. 5. Pendistribusian sebagaimana dimaksud dalam angka 2, dapat dilaksanakan oleh perusahaan penyedia layanan distribusi yang dinyatakan mampu dan telah ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan oleh KPU Kabupaten dan/atau dilaksanakan dengan swakelola oleh Sekretariat KPU Kabupaten. 6. KPU Kabupaten memantau pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan ke PPK, PPS dan KPPS. 7. KPU Kabupaten dapat bekerja sama dengan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam mendistribusikan dan mengamankan perlengkapan pemungutan suara. E. PENSORTIRAN DAN PENGEPAKAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA 1. KPU Kabupaten bertanggung jawab atas pekerjaan pensortiran dan pengepakan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya yang akan didistribusikan sampai ke TPS. 2. Pensortiran dan pengepakan perlengkapan pemungutan suara dilakukan oleh KPU Kabupaten dengan memerhatikan: a. faktor keamanan; b. lokasi; dan c. tempat yang memadai.

3. KPU Kabupaten menugaskan personil pelaksana dan pengawas yang memahami pekerjaan pensortiran dan pengepakan perlengkapann pemungutan suara. 4. KPU Kabupaten dalam merekrut personil untuk melakukan pekerjaan sebagai- a. kemampuan membaca dan menulis; mana dimaksud pada angka 3, perlu memperhatikan: b. usia; c. jenis barang yang disortir; d. jumlah barang yang disortir; dan e. jumlah personil dan alokasi waktu kerja yang tersedia. 5. Dalam proses pensortiran dan pengepakan perlengkapan pemungutan suara, KPU Kabupaten berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Kabupaten dan aparat keamanan. 6. KPU Kabupaten melakukan pemusnahan surat suaraa yang rusak dan surat suara yang melebihi jumlah kebutuhan. 7. Pemusnahan surat suara sebagaimana dimaksud pada angka 7, dilakukan den- setempat dan Panwas gan disaksikan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Kabupaten. BAB IV PENUTUP Demikian Keputusan ini dibuat sebagai kerangka acuan dan pedoman bagi KPU Kabupaten Trenggalek dalam menetapkan standar, prosedur, kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2015. Ditetapkan di : Trenggalek Pada tanggal : 22 Mei 2015 KETUA, Salinan Sesuai Aslinya SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK SEKRETARIS, Ttd SURIPTO, S.Ag., M.Pd.I S. BUDI SANTOSO, S.Sos Pembina NIP.19600514 198703 1 010

Lembar persetujuan : Draft KEPUTUSAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KEBUTUHAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYE- LENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2015, ini telah disetujui oleh seluruh anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek dalam rapat pleno, Hari Kamis, 28 Mei 2015 dikantor KPU Kabupaten Trenggalek untuk ditetapkan sebagai KEPUTUSAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KEBUTUHAN PENGADAAN DAN PENDI- STRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAANN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2015, dengan dibubuhi paraf tiap halaman, dan pada halaman terakhir, ditandatangani oleh seluruh anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek. 1. SURIPTO, S.Ag.,M.Pd.I (Ketua)----------------------------- 2. PATNA SUNU, S.H.,M.Kn (Anggota ) ------------------------ 3. NUR HUDA, M.Pd.I (Anggota) ----------------------------- 4. NURANI S.S.Sos (Anggota) ----------------------------- 5. GEMBONG DERITA HADI, SE (Anggota) -------------------