BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian, kesimpulan yang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa

1

pula motivasi kerja menunjukkan tingkat yang cukup tinggi. Ternyata kedemokratisannya mampu mempengaruhi motivasi kerja yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. a. Bahwa Kepemimpinan Transformasional yang berlangsung pada. Kepala Madrasah menjadi pemimpin yang kharismatik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III PENYAJIAN DATA. Transformasional Pada Pegawai Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA MADRASAH DALAM PEMBENTUKAN GURU BERKARAKTER (Studi Kasus di MTsN Kotaagung Kabupaten Tanggamus)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pelajar di negeri ini. Fenomena mencontek, tawuran antar pelajar, orang tuanya juga semakin memprihatinkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa harus dikembangkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI MTs. DARUL FALAH PONOROGO

BAB II KAJIAN TEORETIS. Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2)

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

Transkripsi:

133 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 6. 1 Kesimpulan Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencapai perubahan yang sebenarnya. Perubahan organisasi ini merupakan perubahan yang direncanakan, bukan perubahan secara spontanitas. Demikian halnya dalam kepemimpinan transformasional ini kepemimpinan menekankan pada proses untuk mendorong perubahan yang terencana ke arah perbaikan yang diharapkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 6.1.1 Implementasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala MTsN Kotaagung Kepemimpinan transformasional yang diimplementasikan oleh Kepala MTs Negri Kotaagung meliputi empat dimensi yaitu: a. Pengaruh Individual yaitu sikap, perilaku dan komitmen yang ditampilkan oleh kepala madrasah yang melahirkan sikap menghargai dan keyakinan atau percaya diri dari orang-orang yang dipimpinnya. Dalam konteks ini, kepala madrasah bertindak sebagai teladan dalam bertindak berperilaku. Hal

134 ini juga mengandung makna bahwa kepala madrasah memberikan perhatian yang penuh pada bawahan, menanggung resiko bersama, tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, mengutamakan aspek moral dan etis. Pengaruh individual ini sangat membantu dalam pembentukan guru berkarakter di madrasah. Karena keteladanan sangat diutamakan. b. Konsiderasi individual, yakni kepala madrasah memberikan perhatian khusus bagi berkembangnya prestasi kerja guru dan staf. Hal ini menunjukkan bahwa kepala madrasah berusaha menjadi pendengar yang baik, memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan bawahan untuk meningkatkan prestasinya. Dalam situasi tertentu, kepala madrasah dapat bertindak sebagai pemimpin, orang tua, dan teman bagi pengembangan prestasi bawahannya. Pada konteks ini kepala madrasah sangat membantu aspirasi guru dalam berbagai upaya yang positif untuk mambangun karakter. c. Motivasi inspirasi, yakni membangun semangat antusiasme dan optimisme. Kepala madrasah harus mampu menciptakan tantangan baru bagi bawahannya. Selain itu, kepala madrasah juga harus mampu mendemonstrasikan cara kerja yang baik agar para bawahan mampu melaksanakan pekerjaan untuk mewujudkan visi dan tujuan organisasi. Motivasi inspiarasi juga membantu dalam pembentukan guru berkarakter karena guru turut serta berperan guna mencapai visi dan tujuan madrasah secara bersama. d. Simulasi intelektual, bermakna bahwa kepala madrasah harus secara aktif berusaha menemukan ide-ide dan berbagai cara baru untuk melaksanakan

135 pekerjaan secara lebih baik. Termasuk didalamnya menciptakan iklim kerja yang kondusif, antara lain dengan menjaga perasaan para bawahan dengan tidak mengoreksi kesalahan di depan umum dan juga mengkritik yang bersifat menjatuhkan. Pada stimulasi intelektual belum maksimal terlaksana karena masih ditemukan prilaku kepala madrasah mengoreksi kesalahan di depan umum yang intinya bertujuan baik namun belum semua bawahan mampu menerimanya. Hirarki keempat dimensi kepemimpinan trasformasional ini diawali oleh pengaruh ideal, konsiderasi individu, motivasi inspirasi, dan stimulasi intelektual. Hal tersebut karena tindakan yang paling mengarah pada pembentukan guru berkarakter diawali oleh pemberian contoh atau tindakan yang riil dari pimpinan sebagai landasan bagi bawahan dan warga madrasah agar mau dan mampu menjalankannya. 6.1.2 Pembentukan Guru Berkarakter di MTsN Kotaagung Pembentukan karakter guru dilakukan melalui manajemen atau pengelolaan madrasah. Maksudnya dengan adanya pendidikan yang terintegrasi dengan aspek manajemen madrasah seperti kurikulum dan pembelajaran, pendidik, tenaga pendidik dan siswa, saran dan prasarana, komunikasi antar sekolah dan masyarakat. Sehingga manajemen dan budaya madrasah dapat dijadikan media yang baik untuk pendidikan karakter seluruh warga madrasah. Selain itu peran

kepala madrasah dalam memberikan contoh dalam prilaku dan tindakan sangat membantu pembentukan guru berkarakter di MTsN Kotaagung. 136 6.1.3 Upaya-upaya yang Dilakukan Kepala Madrasah dalam Pembentukan Guru Berkarakter Pelaksanaan manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan kepala madrasah dalam pembentukan karakter diawali dari merencanakan, mengarahkan, memimpin, mengawasi, mengevaluasi serta mensupervisi pendidik dan ktenaga kependidikan. Berbagai upaya nyata yaitu dengan memberikan contoh. Hal tersebut dilakukan terus menerus dengan harapan hal-hal yang positif akan menjadi kebiasaan sehingga terbentuklah budaya madrasah. Upaya positif yang dibangun madrasah adalah: a. Menginternalisasikan nilai-nilai positif pada bawahan dan siswa seperti sopan santun dalam berprilaku, menumbuhkan rasa kekeluargaan, kasih sayang serta hormat menghormati b. Menumbuhkan rasa disiplin dan suasana keagamaan dalam keseharian seperti mengadakan tadarus atau membaca Al-qurani secara bersama dengan dipimpin salah satu siswa yang dibimbing oleh guru masing-masing sebagai penanggung jawab, shalat berjamah guru, staf dan siswa. c. Memberi apresiasi baik berupa fisik maupun non fisik kepada guru dan siswa yang berprestasi dan belum berprestasi

137 d. Menumbuhkan rasa empati dan simpati bagi guru, staf, dan siswa yang mengalami kegembiraan, kesulitan ataupun musibah. e. Meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas madrasah 6.1.4 Hambatan dalam Pembentukan Guru Berkarakter di MTsN Kotaagung Hambatan-hambatan tersebut adalah: a. Saat mengimplementasikan guru masih menganggap bahwa tanggung jawab pembentukan karakter adalah tanggung jawab dari guru mata pelajaran agama dan PKN karena pemahaman guru tentang konsep karakter belum maksimal b. Guru mata pelajaran belum memahami dan belum mampu mengembangkan nilai-nilai karakter yang terkandung pada mata pelajaran yang diampunya. c. Peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah belum maksimal. d. Guru masih mengejar target kemampuan kognitif siswa sehingga nilai-nilai karakter belum menjadi prioritas. e. Kompetensi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya kurang maksimal sedangkana pelatihan yang diikuti guru masih sangat minim sehingga mengakibatkan keterbatasan dalam mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran mereka.

138 6.2 Implikasi Setelah penulis mengadakan penelitian tentang Implementasi Gaya Kepemimpinana Transformasional Kepala Madrasah dalam Pembentukan Guru Berkarakter di MTs Negeri Kotaagung Kabupaten Tanggamus, maka hasil penelitian ini mempunyai implikasi terhadap berbagai pihak sebagai berikut : 6.2.1 memberikan sumbangan teoritik dan keilmuan tentang gaya kepemimpinan transformasional kepala madrasah dalam upaya pembentukan guru berkarakter 6.2.2 Perlu dilakukan peningkatan pemahaman tentang kepemimpinan transformasional kepala madrasah agar pembentukan guru berkarakter lebih baik lagi 6.2.3 Madrasah yang dijadikan tempat penelitian dapat menjadi contoh madrasah/sekolah lain dalam pelaksanaan kepemimpinan transformasional pada pembentukan guru berkarakter. 6.2.4 Kementerian agama dapat memfasilitasi pembentukan guru berkarakter melalui gaya kepemimpinan transformasional kepala madrasah. 6.2.5 Guru dapat mengembangkan diri dengan berbagai kompetensinya dalam upaya pembentukan guru berkarakter. 6.3 Rekomendasi Agar pembentukan guru berkarakter semakin maksimal maka direkomendasikan kepada:

139 a. Kantor wilayah Kementrian Agama dalam perekutan Kepala madrasah agar lebih memilih orang yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional agar dapat secara maksimal membantu dalam pembentukan guru yang berkarakter. b. Kementrian Agama kabupaten Tanggamus dapat membantu atau memberikan masukan kantor wilayah kementrian agama dalam perekutan kepala madrasah. c. Kepala madrasah agar memaksimalkan pemahaman guru tentang konsep karakter pada semua guru mata pelajaran tentang nilaii-nilai karakter atau konten yang terkandung di setiap mata pelajaran yang diampunya. d. Kepala madrasah agar memaksimalkan peran guru untuk menjadi teladan guna mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di sekolah. e. Kepala madrasah agar memaksimalkan keikutsertaan para guru dalam pendidikan dan pelatihan guna mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran mereka.