BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Negara Kota Sukabumi. Penulis ditempatkan pada bagian bank/giro pos dalam

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.661, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Mata Uang Asing. Penatausahaan.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 49

Written by JiNN Tuesday, 17 September :43 - Last Updated Wednesday, 25 September :53

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115/PMK.05/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 32/PMK.

249/PMK.05/2010 PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA DALAM MATA UANG ASING

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Identifikasi Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Negara

Pedoman Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi mitra kerja KPPN untuk Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

2014, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG SISTEM PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Da

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menyusun APBN. Penerimaan Negara meliputi penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), serta hibah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Rekening Penerimaan. KPPN. Penerapan. TSA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.03/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2 Mengingat Tata Cara Penghitungan dan Pemberian Imbalan Bunga; : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Penghitungan dan

MONITORING PENERBITAN SPMKP BULAN... TAHUN... SKPKPP KONSEP SPMKP SPMKP SP2D No

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

2013, No Menetapkan : Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 2. Peraturan Bersama Men

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PREBENDAHARAAN NOMOR : PER- 17 /PB/2006 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

SISTEM PENERIMAAN NEGARA

PROSEDUR KERJA PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA OLEH BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI (SG/SGG/SGGK)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG : TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 186/PMK.03/2015 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara

2015, No MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NO MOR 16/PMK.03/2011 TENTANG T

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR MELALUI BANK DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Keuangan. Rekening. Saldo Nihil. Treasury Single Account.

2015, No dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkan P

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 37/PJ/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. telah di tunjuk oleh mentri keuangan. (pasal 1 angka 14 UU, KUP) SSP

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.03/2005 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

NOMOR 73 /PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 244/PMK.03/2015 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar

Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2009 DIREKTUR JENDERAL,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 145/PMK.04/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 252/PMK.05/2014 TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

2016, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 35 jpbj2014 TENTANG

SALINAN /2013 NOMOR TENTANG NOMOR. Penerimaan. Penyetorann. administrasi. mendukung. dalam. negara, perlu tentang 30/PMK.04/ Negaraa. Denda.

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-8/PJ/2011 Tanggal : 13 Januari 2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SURAT PERNYATAAN KOP SURAT BANK/POS. Dengan ini <Nama Bank/POS> menyatakan hasil konfirmasi yang sepenuhnya dilakukan sendiri melalui web portal MPN :

BUPATI INDRAGIRI HULU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 252/PMK.05/2014 TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 252/PMK.05/2014 TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Perbendaharaan Subdit Pengembangan Aplikasi 2009 MANUAL BOOK

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Sukabumi. Penulis ditempatkan pada bagian bank/giro pos dalam penyusunan laporan penerimaan pajak, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi. 3.1.1 Pengertian Pajak Definisi Pajak menurut A. Adriani (2003), adalah sebagai berikut Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. berikut Sedangkan definisi Pajak menurut Mardiasmo (2003:1) adalah sebagai Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara bedasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk pengeluaran umum. Definisi Penerimaan menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:1451) adalah sebagai berikut Penerimaan adalah proses, cara, perbuatan menerima; penyambutan. 3.1.2 Penerimaan Pajak 26

27 Menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:26) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak adalah: 1. Kejelasan dan Kepastian Perundang-undangan Perpajakan; 2. Tingkat intelektual masyarakat; 3. Kualitas petugas pajak (Intelektual, Keterampulan, Integritas dan Moral Tinggi); 4. Sistem Perpajakan Administrasi yang tepat. 3.1.3 Komponen Penerimaan Pajak 1. Nomor pokok wajib pajak 2. Nama wajib pajak 3. Alamat wajib pajak 4. Nomor objek pajak 5. Alamat objek pajak 6. Kode akun pajak 7. Kode jenis setoran 8. Uraian pembayaran 9. Masa pajak 10. Tahun pajak 11. Nomor ketetapan 12. Jumlah pembayaran Dari definisi penerimaan dan pajak di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan pajak adalah proses atau cara perbuatan menerima iuran masyarakat kepada kas Negara yang dapat dipaksakan menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat timbal balik guna membiayai pengeluaran-pengeluaran umum pemerintahan. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Kota Sukabumi adalah mengerjakan langsung semua pekerjaan yang diberikan oleh kepala kantor pada seksi Bank/Giro Pos. Adapun kegiatan yang penulis kerjakan pada seksi Bank/Giro Pos yaitu :

28 1. Perkenalan dengan para staf dan karyawan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Sukabumi. 2. Mendapatkan penjelasan umum tentang kepegawaian dan struktur organisasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Sukabumi. 3. Menghitung jumlah penerimaan per hari. Dari semua pendapatan yang diterima oleh loket lalu dibuat data penerimaan dalam bentuk soft copy laporan penerimaan pajak dari bank mitra kerja yaitu : 1. BRI Cab. Sukabumi 2. BRI Cab. Cibadak 3. BRI Cab. Cianjur 4. Mandiri Cab.Sukabumi Sudirman 5. Mandiri Cab.Sukabumi A.Yani 6. Mandiri Cab.Cianjur 7. BNI Cab. Sukabumi 8. Bank Jabar Cab. Cianjur 9. Bank Jabar Cab. Pelabuhan Ratu 10. Bank Danamon Cab. Cianjur 11. Bank Danamon Cab. Sukabumi 12. BCA Cab. Sukabumi 13. Bank NISP Cab. Sukabumi 14. Bank NISP Cab. Cianjur 15. Bank CIMB Niaga Cab. Sukabumi

29 16. Bank Rabobank Cab. Sukabumi 17. Bank Panin Cabang Sukabumi 18. PT. Pos Indonesia (Persero) Sukabumi 4. Pengarsipan Data. Pengarsipan data disini yaitu seperti pengarsipan laporan penerimaan, pengarsipan laporan pengeluaran, pengarsipan laporan harian kas, pengarsipan laporan penerimaan dari Bank. Dan pengarsipan bukti setoran bank per hari, pengarsipan bukti penerimaan dari kas di bank per hari. 5. Membantu karyawan di bidang giro / pos persepsi untuk memfotocopy bukti-bukti transaksi. 6. Memasukan data bank yang didenda dan besar nya pembayaran rekening yang dikenakan pada pelanggan dengan menggunakan aplikasi verifikasi akuntansi dan bendahara umum. 7. Mendata rekening Bank sebulan penuh pada Juli 2010 menurut wilayahnya masing-masing dengan menggunakan microsoft excel. 8. Menyerahkan laporan pemasukan kas harian dan meminta tanda tangan pada tiap-tiap divisi. 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara merupakan ujung tombak pelayanan publik yang dimiliki Ditjen Perbendaharaan yang memberikan layanan berupa pencairan APBN, penatausahaan setoran penerimaan negara dan

30 penyusunan laporan keuangan serta bimbingan teknis terkait pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN. Seksi Bank/Giro Pos Melakukan tugas pencairan dana dan penatausahaannya. Penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari Kas Negara, pelaksanaan pengelolaan Kas, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan laporan kas posisi maupun laporan lainnya. 3.3.1 Penyajian Laporan Penerimaan Pajak KPPN Sebagai Kuasa Bendahara Umun di daerah, KPPN mempunyai Bank Mitra Kerja untuk melayani penerimaan Negara baik penerimaan pajak, non pajak serta PBB dan BPHTB dan pengeluaran Negara. Dalam penyusunan laporan penerimaan pajak langkah awal KPPN dalam menyusun laporan penerimaan pajak adalah pengambilan ADK dari Bank Satuan Mitra Kerja, dimana Bank tersebut mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyediakan dan memelihara system teknologi informasi yang terhubung dengan MPN dalam rangka menunjang kelancaran penerimaan Negara. b. Melakukan UAT/UAT ulang atas system penerimaan Negara c. Melakukan rekonsiliasi dengan MPN setiap akhir hari kerja d. Membuka loket penerimaan Negara pada setiap hari kerja selama jam buka kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

31 e. Menerima setoran penerimaan Negara daei wajib pajak/wajib setor yang bukan nasabah Bank. f. Menerima setiap setoran penerimaan Negara baik yang dilakukan melalui loket dan/atau secara elektronis tanpa melihat/mempertimbangkan nilai atau nominal pembayarannya. g. Merekam semua elemen data penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran. h. Mengkredit setoran penerimaan Negara ke rekening Kas Negara persepsi/devisa persepsi secara real time. i. Mengakses system MPN untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran penerimaan Negara yang dilakukan. j. Menera NTPN dan NTB atas setiap setoran yang diterima. k. Menandatangani setiap setoran dan menyampaikan pada penyetor sesuai peraturan perundang-undangan. l. Menerbitkan BPN m. Melimpahkan penerimaan Negara ke rekening 501.00000x SUBRKUN KPPN pada Bank Indonesia selambat-lambatnya pukul 15.30 waktu setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. n. Menyampaikan laporan harian penerimaan disertai bukti-bukti penerimaan Negara, Nota Debet, Nota Kredit, Completion Advice/Confirmation Advice, Rekening Koran dan ADK kepada KPPN Mitra Kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hati kerja

32 berikutnya. Untuk daerah terpencil yang sarana transportasi dan komunikasi susah diatur dengan kondisi setempat. o. Memperbaiki/update atas data penerimaan Negara. p. Menyampaikan laporan lainnya sesuai permintaan PIHAK PERTAMA/Direktur Penerimaan Kas Negara/Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan/KPPN. q. Melaksanakan rekonsiliasi jumlah transaksi penerimaan Negara terkait imbalan jasa pelayanan perbankan dengan bank persepsi/devisa persepsi setiap awal bulan berikutnya paling lambat hari kerja kelima. r. Melaksanakan/mematuhi peringatan yang disampaikan oleh KPPN. s. Menyetor ke Kas Negara denda yang ditetapkan oleh KPPN. t. Menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan system teknologi informasi yang digunakan bank dalam melaksanakan penerimaan Negara. u. Kantor Cabang Bank wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat untuk memperoleh ijin operasional/pelaksanaan sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Mitra Kerja KPPN dan penetapan KPPN yang menjadi mitra kerjanya dalam hal cabang bank bersangkutan pada saat perjanjian ditandatangani belum memperoleh ijin untuk melaksanakan tugas sebagai bank persepsi/devisa persepsi.

33 v. Kantor cabang bank wajib berkoordinasi dengan KPPN mitra kerja setelah mendapat ijin operasional/pelaksanaan sebagaimana diatur pada huruf u. Adapun ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Bank Persepsi/Devisa Persepsi Mitra Kerja KPPN dalam penyajian laporan penerimaan pajak meliputi : a. Pembukaan loket penerimaan Negara selama jam buka kas pada setiap hari kerja. b. Penerimaan atas setiap setoran penerimaan Negara dari wajib pajak/wajib bayar/wajib setor yang bukan nasabah bank. c. Penerimaan atas setiap setoran penerimaan Negara tanpa melihat/mempertimbangkan nilai nominal pembayaran. d. Perekaman semua elemen data penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran. e. Pengkreditan setoran penerimaan Negara ke rekening Kas Negara persepsi/devisa persepsi secara real time. f. Akses ke system MPN untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran penerimaan Negara yang dilakukan. g. Peneraan NTPN dan NTB atas setiap setoran yang diterima. h. Penandatanganan surat setoran dan menyampaikan kepada penyetor. i. Penerbitan BPN j. Pelimpahan penerimaan Negara ke rekening 501.00000x KPPN kepada Bank Indonesia.

34 k. Penyampaian laporan harian penerimaan disertai dokumen pendukung dan ADK kepada KPPN mitra kerja. l. Perbaikan/update data penerimaan Negara. m. Penyampaian laporan lainnya sesuai permintaan KPPN. 3.3.2 Prosedur Penyusunan Laporan Penerimaan Pajak KPPN Tabel 3.1 Prosedur Standar Operasi / Standard Operating Procedures (SOP) Penatausahaan Penerimaan Negara melalui Modul Penerimaan Negara (MPN) pada KPPN Tipe A yaitu : No. URAIAN KEGIATAN KEPALA KANTOR BANK/GIR O POS PERSEPSI BANK PERSEPSI/ D.PERSEPSI/ KNTR.POS KANTO R PUSAT DJPB 1. Kepala Seksi Persepsi menerima LHP yang terdiri dari Laporan Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit, DNP, ADK, dan dokumen sumber (SSP/SSBC/SSPCP/SSBP/SSPB) dari Bank Persepsi/Devisa/Persepsi/Kantor Pos.

35 No. URAIAN KEGIATAN KEPALA KANTOR BANK/GIR O POS PERSEPSI BANK PERSEPSI/ D.PERSEPSI/ KNTR.POS KANTO R PUSAT DJPB 2. Korpel Seksi Persepsi a. meneliti dan mencatat ke dalam buku pengawasan atas kelengkapan LHP dan dokumen sumber (lembar ke-2 (SSP/SSBC/ SSPCP/SSBP/SSPB) lengkap dengan BPN yang mencantumkan NTPN/NTB dan NTPN/NTP); b. Untuk LHP yang tidak dilengkapi dengan NTPN harus disertakan surat keterangan penyebab terjadinya gangguan komunikasi yang menyebabkan NTPN tersebut tidak dapat diperoleh 3. Pelaksana Seksi Persepsi a. meneliti dokumen sumber berikut DNP baik mengenai jumlah uang, jenis setoran, maupun Mata Anggaran Penerimaan); b. Mencocokkan data yang tercantum dalam Rekapitulasi Nota Kredit dengan data yang tercantum dalam setiap DNP; c. Menyampaikan ADK dan copy Rekapitulasi Nota Kredit kepda Operator Komputer Persepsi.

36 No. URAIAN KEGIATAN KEPALA KANTOR BANK/GIR O POS PERSEPSI BANK PERSEPSI/ D.PERSEPSI/ KNTR.POS KANTO R PUSAT DJPB 4. Petugas Operator Komputer Seksi Persepsi a. Melakukan loading ADK yang diterima ke dalam sistem rekonsiliasi data transaksi penerimaan MPN; b. Apabila terjadi perbedaan antara DNP dengan ADK atau ADK rusak, LHP/ADK tersebut dikembalikan ke Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Kantor Pos untuk segera dilakukan perbaikan; c. Melakukan download data transaksi harian penerimaan dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 16.00 waktu setempat; d. Mencocokkan data hasil download dengan ADK dari Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Kantor Pos dengan menggunakan sistem aplikasi rekonsiliasi data transaksi penerimaan; e. Mengirimkan hasil rekonsiliasi data ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Ya Tidak

37 No. URAIAN KEGIATAN KEPALA KANTOR BANK/GIR O POS PERSEPSI BANK PERSEPSI/ D.PERSEPSI/ KNTR.POS KANTO R PUSAT DJPB 5. a. Korpel Seksi Persepsi membubuhkan paraf pada Rekapitulasi Nota Kredit dan pada setiap lembar DNP yang telah diperiksa dan dicocokkan; b. Kepala Seksi Persepsi membubuhkan tanda tangan pada lembar terakhir DNP dan menyampaikan DNP dan surat setoran dan/atau BPN lembar ke- 2 ke Seksi Bank/Giro Pos, untuk proses penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Umum. 6. Kepala Kantor menerima Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Umum setiap hari. Dalam penyajian laporan penerimaan pajak Kantor Pelayanan Pebendaharaan Negara Kota Sukabumi menggunakan aplikasi bendahara umum yang dikirim langsung oleh kantor pusat. Laporan penerimaan pajak dibuat pada bagian seksi Bank/Giro Pos. Hal ini sangat menbantu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui laporan penerimaan pajak tersebut. Penyajian laporan penerimaan pajak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Sukabumi penulis sajikan dalam lampiran.

38 3.3.3 Bidang-Bidang yang Terlibat dalam Proses Penyusunan Laporan Penerimaan Pajak KPPN Kota Sukabumi Bidang yang terlibat dalam proses penyusunan laporan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Sukabumi adalah sebagai berikut : 1. Kepala Kantor Kepala kantor bertanggung jawab dan melakukan pengawasan atas semua aspek laporan penerimaan pajak dan memelihara kerjasama yang baik dengan instansi terkait. 2. Seksi Giro / Pos Seksi Bank/Giro Pos melakukan tugas pencairan dana dan penatausahaannya.penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari Kas Negara, Pelaksanaan pengelolaan Kas,pengiriman dan penerimaan kiriman uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi maupun laporan lainnya. 3. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Melakukan verifikasi transaksi keuangan akuntansi, penelitian, penilaian, rekonsiliasi dan penyusunan LKPP serta melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara instansi. 3.3.4 Hambatan atau Kendala dalam Proses Penyusunan Laporan Penerimaan Pajak pada KPPN Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Sukabumi sebagai berikut :

39 1. Masih adanya setoran yang diadministrasikan tidak sesuai sehingga masih terjadi ketidaksamaan data antara laporan dari bank dengan laporan KPPN. 2. Masih ada beberapa bank terkadang terlambat melaporkan sehingga KPPN berulang kali melakukan perbaikan data. 3. Masih banyak terjadi kesalahan kode Mata Anggaran. 4. Masih sering terjadi double input setoran sehingga terjadinya refersal / pembalikan. 5. Masih ada beberapa bank yang kurang mengetahui peraturan-peraturan terbaru sehingga banyak terjadi kesalahan. 3.3.5 Upaya Mengatasi Hambatan dalam Proses Penyusunan Laporan Penerimaan Pajak pada KPPN Upaya yang dilakukan oleh kantor untuk mengatasi hambatan atau kendala yang terjadi pada penyusunan laporan penerimaan pajak adalah dengan cara : 1. Melakukan perbaikan data. 2. Memberlakukan sanksi dengan tegas dan konsisten. 3. Melakukan perbaikan dan pengembalian data sejumlah transaksi yang salah. 4. KPPN banyak melakukan sosialisasi sesering mungkin terhadap bank yang bermasalah.

40 3.3.6 Analisis Antara Teori dan Hasil Pembahasan Kerja Praktek Berdasarkan teori dan hasil pembahasan kerja praktek ada beberapa hal yang berbeda diantaranya dalam teori disebutkan bahwa unsur-unsur yang mempengaruhi penerimaan pajak adalah tingkat intelektual masyarakat dan kualitas petugas pajak (Intelektual, Keterampilan, Integritas, dan Moral Tinggi), namun hasil dari pembahasan kerja praktek masih adnya beberapa hambatan seperti masih ada beberapa bank terkadang terlambat melaporkan sehingga KPPN berulang kali melakukan perbaikan data. Hal ini yang membedakan antara teori dan hasil pembahasan kerja praktek yang seharusnya tidak terjadi apabila berpacu pada teori yang ada.