BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan salah satunya menyusun laporan keuangan. Perusahaan

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat yang handal bagi para pemakainya untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. keluar perusahaan selama satu periode. Suwardjono (2003: 84) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan karakter masing-masing investor. Pasar modal tentunya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

KEMAMPUAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akrual biasanya dapat menunjukan informasi prestasi yang lebih baik

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perorangan tidak dapat terlepas

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usahanya tidak terlepas dari berbagai macam masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengembangkan usahanya agar dapat

I. PENDAHULUAN. pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dibentuk oleh berbagai pasar sekuritas (securitas exchange) media transaksi saham dan obligasi.

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Financial Accounting Standards Board (FASB) (1978), Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat,mengharuskan suatu perusahaan untuk mengukur dan menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan berguna bagi semua pemakai laporan serta pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kinerjanya. Makin baik kinerja suatu perusahaan, semakin baik

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAD I PENDAHULUAN. tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat rasio (tingkat keschatan) suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam perusahaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengesahkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1995. PSAK No.2 bertujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi (IAI; 2007). Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Informasi arus kas juga memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Beberapa perusahaan teah menunjukkan kemampuan arus kas dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan (Supriyadi,1999;dalam Fitriaastuti; 2004, dalam Thiono, 2006). Statement of Financial Acconting Concepts (SFAC) No.1 menyatakan bahwa laporan keuamgan harus dapat menyediakan informasi untuk membantu investor sekarang, investor potensial, kreditor, dan pengguna lain dalam menilai jumlah, waktu, ketidakpastian, prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan 1

2 pendapatan dari penjualan, pelunasan dari sekuritas atau hutang (FASB, 1978, dalam Thiono, 2006). Sedangkan PSAK No.2 (IAI,2007). Menjelaskan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Penelitian Suadi (1998) telah menunjukkan bahwa bahwa laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat prediksi jumlah pembayaran dividen yang terjadi dalam satu tahun setelah terbitnya laporan arus kas tersebut. Dengan demikian laporan arus kas berhubungan dan bermanfaat dalam memprediksi pembayaran dividen masa depan. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode pelaporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung (IAI, 2007). Mengizinkan perusahaan mengunakan 2 metode pelaporan arus kas tersebut. Namun Financial Accounting Standards Board (FASB) berkeyakinan bahwa metode langsung menyajikan informasi yang lebih berguna dalam mengestimasi arus kas yang tidak dapat dihasilakan dengan metode tidak langsung. Pernyataan ini didukung Peraturan Pasar modal yang dikeluarkan Bapepam tanggal 13 Maret 2000. Peraturan ini mewajibkan perusahaan public atau emiten untuk menerapkan metode langsung dalam penyusunan laporan arus kas (www.bapepam.go.id, 2005).

3 Beberapa peneltian dilakukan untuk menguji kemampuan prediksi metode langsung dan metode tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan. Hasil penelitian Krishnan dan Largay (2000) menunjukkan bahwa informasi arus kas metode langsung merupakan prediktor arus kas masa depan yang lebih baik dari pada informasi arus kas metode tidak langsung. Sedangkan penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Haryadi (2002), menunjukkan kekuatan prediksi metode arus kas langsung secara tidak signifikan lebih besar dari pada metode arus kas tidak langsung dalam memprediksi arus kas masa depan dan dividen masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali keakuratan model arus kas metode langsung dan metode tidak langsung dalam memprediksi arus kas masa depan, serta dividen masa depan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam beberapa hal, yaitu: a. Penelitian ini akan menggunakan model dengan komponen arus kas berdasarkan Penman (2001) untuk memprediksi arus kas dan dividen masa depan. Penggunaan model ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Haryadi (2002) dengan tujuan mengurangi masalah multikolinieritas akibat penggunaan banyak variable independent (Gujarati, 2003). b. Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data poling melalui pertimbangan model data poling yang efisien, sebagai pengembangan penelitian Haryadi (2002).

4 c. Penelitian ini juga akan menguji kemampuan model arus kas metode langsung dan metode tidak langsung untuk memprediksi dividen di masa depan, yang menjadi pengembangan penelitian Krishnan dan Largay (2000). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada periode pengamatan. Penelitian sebelumnya menggunakan tahun 1999-2003, sedangkan penelitian ini menggunakan periode tahun 2002-2006 dengan alasan bahwa dengan menggunakan laporan keuangan keuangan yang paling baru akan didapatkan hasil yang lebih up to date. Atas dasar latar belakang diatas peneliti tertarik mengambil judul PERBANDINGAN KEAKURATAN MODEL ARUS KAS METODE LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DAN DIVIDEN MASA DEPAN. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah model dengan komponen arus kas metode langsung memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas masa depan? 2. Apakah model dengan komponen arus kas metode tidak langsung memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas masa depan? 3. Apakah model dengan komponen arus kas metode langsung memiliki kemampuan prediksi yang lebih akurat dari pada model dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan?

5 4. Apakah model dengan komponen arus kas metode langsung memiliki kemampuan untuk memprediksi dividen masa depan? 5. Apakah model dengan komponen arus kas metode tidak langsung memiliki kemampuan untuk memprediksi dividen masa depan? 6. Apakah model dengan komponen arus kas metode langsung memiliki kemampuan prediksi yang lebih akurat dari pada model dengan komponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan laporan keuangan khususnya informasi arus kas metode langsung dan tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan. 2. Untuk mengetahui kemampuan laporan keuangan khususnya informasi arus kas metode langsung dan tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.

6 D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Menjadi salah satu pertimbangan dan masukan bagi pengguna dalam menginterprestasikan laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan 2. Menjadi salah satu pertimbangan dan masukan bagi pengguna dalam menginterprestasikan laporan keuangan dalam memprediksi dividen masa depan 3. Digunakan peneliti lain untuk mengembangkan teori atau penelitian lain khususnya manfaat metode pelaporan arus kas.