MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2005 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2005

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 24/KPTS/M/2003 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2005 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 12/PERMEN/M/2006

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan;

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 20/KPTS/M/2004 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 26/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 139/KPTS/M/2002 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:08/PERMEN/M/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 172/KPTS/M/2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah.

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 01/KPTS/1994 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 458/KPTS/M/2001 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.714, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan dan Pemukiman. Bantuan Pembiayaan.

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.104, 2008 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Subsidi Perumahan. KPR Bersubsidi. Tata Cara. Pelaksanaan.

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 67/KPTS/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/PMK.03/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Perumahan. KPR Sederhana Sehat. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. Sarusuna Syariah.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PMK.03/2007 TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN DAN RELOKASI PERUMAHAN MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PRT/M/2015 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT SELAKU KETUA BADAN KEBIJAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN NASIONAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pera

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KPR SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FLPP BAB I KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1976 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (TAHAP KEDUA), TAHUN 1976/1977

KOP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15 /PERMEN/M/2007 TENTANG TATA LAKSANA PEMBENTUKAN PERHIMPUNAN PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Transkripsi:

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2005 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR/KPRS BERSUBSIDI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan perumahan dan permukiman; b. bahwa masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, masih belum mampu tinggal di rumah yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur tanpa dukungan fasilitas subsidi perumahan, baik untuk pemilikan rumah maupun untuk pembangunan/perbaikan rumah sederhana sehat yang dilakukan secara individu maupun berkelompok; c. bahwa dalam rangka pemberian subsidi perumahan tersebut perlu memperhatikan kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah, kebijakan moneter, sistem pendanaan dan kemampuan Bank Pelaksana dan Lembaga Pembiayaan lainnya serta ketersediaan lahan; d. bahwa dalam rangka pemberian subsidi perumahan tersebut perlu memperhatikan persyaratan teknis perumahan dan permukiman, dan bangunan gedung dengan memperhatikan muatan lokal maupun budaya setempat yang berkaitan dengan bentuk arsitektur dan struktur bangunan; e. bahwa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perumahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c dan d di atas, dan guna menjangkau lebih banyak lagi kelompok sasaran masyarakat berpendapatan rendah, maka diperlukan perubahan atas: nilai subsidi perumahan; uang muka; nilai maksimum kredit yang dibiayai melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi; nilai minimum dan maksimum pinjaman yang dibiayai melalui Kredit Pembangunan atau Perbaikan Rumah Swadaya (KPRS) Bersubsidi; suku bunga KPR/KPRS Bersubsidi; 1

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, dan e perlu ditetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat yang mengatur dukungan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi untuk Rs Sehat/RSH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006; 4. Keputusan Presiden RI Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Susunan Kabinet Indonesia Bersatu; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004 2009 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 7. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 8. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/KPTS/1986 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun; 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 54/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sangat Sederhana; 11. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah selaku Ketua Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N) Nomor: 217/KPTS/M/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP); 12. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. M E M U T U S K A N : 2

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR/KPRS BERSUBSIDI: Pertama : Pengaturan tentang kelompok sasaran penerima subsidi perumahan dalam rangka pemilikan/pembelian dan pembangunan/perbaikan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat / RSH) untuk masyarakat berpenghasilan rendah, sebagaimana diatur dalam lampiran peraturan ini; Kedua : Ketentuan tentang pilihan jenis dan skim subsidi bagi masyarakat kelompok sasaran berpenghasilan rendah, yang mencakup jenis rumah dan batas maksimum harga rumah yang dapat dibeli, uang muka, batas maksimum kredit, batas minimum dan maksimum nilai pinjaman, dan skim subsidi sebagaimana diatur dalam lampiran peraturan ini; Ketiga : Bank Pelaksana dan atau lembaga pembiayaan lainnya yang berpartisipasi dalam program kredit bersubsidi bertanggungjawab sepenuhnya untuk menyediakan pokok pinjaman yang dibutuhkan. Sedangkan Pemerintah bertanggungjawab sepenuhnya untuk menyediakan dana subsidi yang dibutuhkan, baik untuk subsidi selisih bunga maupun subsidi uang muka. Keempat : Bank Pelaksana dan atau lembaga pembiayaan lainnya dapat memberikan kredit perumahan bersubsidi kepada keluarga berpenghasilan tidak tetap yang berhimpun dalam wadah koperasi. Kelima : Pilihan jenis rumah dan pelaksanaan pembangunan Rs Sehat / RSH mengacu kepada Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.403/KPTS/M/2002 dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi bahan bangunan lokal, penyesuaian bentuk dan jenis bangunan sesuai dengan budaya/arsitektur setempat, dan tetap memperhatikan pengaturan aspek lingkungan permukiman dan bangunan gedung. Keenam : Koordinasi pelaksanaan KPR/KPRS Bersubsidi untuk Rs Sehat / RSH merupakan tanggungjawab dan dilaksanakan oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat. Ketujuh : Ketentuan sebagaimana tercantum dalam diktum pertama sampai dengan keenam mengikat bagi semua instansi / lembaga pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kota/kabupaten, perbankan, lembaga pembiayaan lainnya (koperasi dan lembaga pembiayaan di tingkat komunitas) yang bergerak dalam bidang perumahan, serta masyarakat yang akan memanfaatkan subsidi perumahan. Kedelapan : Dengan dikeluarkannya Keputusan ini maka Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 01/PERMEN/M/2005 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi 3

Perumahan Melalui KPR/KPRS Bersubsidi dinyatakan tidak berlaku lagi; Kesembilan : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bilamana dikemudian hari terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian di dalam peraturan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Desember 2005 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Mohammad Yusuf Asy ari 4

Lampiran : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 05/PERMEN/M/2006 Tanggal : 29 Desember 2005 1. dan Pilihan Jenis Subsidi Perumahan Subsidi perumahan diberikan kepada keluarga/rumah tangga yang baru pertama kali memiliki rumah dan termasuk kedalam kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah, sebagai berikut: Batasan Penghasilan (Rp./Bulan) I 1.400.000 < Penghasilan < 2.000.000 II 800.000 < Penghasilan < 1.400.000 III Penghasilan < 800.000 Penghasilan adalah penghasilan pemohon yang didasarkan atas gaji pokok pemohon atau pendapatan pokok pemohon perbulan. Subsidi diberikan kepada kelompok sasaran, baik yang berpenghasilan tetap maupun yang berpenghasilan tidak tetap, yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh fasilitas kredit melalui bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya yang bersedia memberikan kredit bersubsisi. Kredit bersubsidi untuk masing-masing kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan pada butir 1.1 dapat berupa salah satu dari: (i) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi; atau (ii) Kredit Pembangunan/Perbaikan Rumah (KPRS) Bersubsidi. Pilihan skim subsidi yang diberikan lewat KPR Bersubsidi dapat berupa salah satu dari: (i) Subsidi Selisih Bunga; atau (ii) Subsidi Uang Muka, dengan besaran nilai subsidi untuk masing-masing kelompok sasaran adalah sebagai berikut: Nilai Subsidi/Rumah Tangga Subsidi Selisih Bunga Subsidi Uang Muka I 5.000.000 5.000.000 II 7.000.000 7.000.000 III 9.000.000 9.000.000 Pilihan skim subsidi yang diberikan lewat KPRS Bersubsidi dapat berupa salah satu dari: (i) Subsidi Selisih Bunga; atau (ii) Subsidi Membangun/Memperbaiki 5

Rumah, dengan besaran nilai subsidi untuk masing-masing kelompok sasaran adalah sebagai berikut: Nilai Subsidi/Rumah Tangga Subsidi Selisih Bunga Subsidi Membangun Rumah I 5.000.000 5.000.000 II 7.000.000 7.000.000 III 9.000.000 9.000.000 2. Ketentuan Kredit Bersubsidi KPR Bersubsidi diterbitkan oleh bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (Rs Sehat/RSH) oleh masyarakat berpendapatan rendah yang merupakan kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan pada butir 1.1 di atas. KPRS Bersubsidi diterbitkan oleh bank pelaksana atau lembaga pembiayaan lainnya dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah sederhana sehat (Rs Sehat/RSH) secara swadaya oleh masyarakat berpendapatan rendah, baik secara individu maupun berkelompok dalam wadah koperasi, yang merupakan kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan pada butir 1.1 di atas. Jenis rumah yang dapat dibeli atau dibangun/diperbaiki oleh masing-masing kelompok sasaran mencakup seluruh pilihan jenis Rs Sehat/RSH, dan sesuai dengan batas harga rumah yang diperbolehkan untuk dibeli melalui KPR Bersubsidi, atau total dana pembangunan yang diperbolehkan untuk dibiayai dengan KPRS Bersubsidi sebagai berikut: Batas Harga Rumah/ Dana Pembangunan/Perbaikan Rumah I 42.000.000 II 30.000.000 III 17.000.000 3. Ketentuan tentang KPR Bersubsidi 6

KPR Bersubsidi diberikan kepada kelompok sasaran untuk memiliki rumah yang memenuhi batasan harga rumah sebagaimana dinyatakan pada butir 2.3, dan memenuhi persyaratan yang diberlakukan atas: (i) Minimum Uang Muka; (ii) KPR; dan (iii) Skim Subsidi. Persyaratan atas minimum uang muka dan maksimum KPR sebagaimana disebut pada butir 3.1, adalah sebagai berikut: Subsidi Selisih Bunga Subsidi Uang Muka Minimum Uang Muka (%) KPR Tenor (Tahun) Minimum Uang Muka KPR Tenor (Tahun) I 10 37.800.000-0 37.000.000 - II 7,5 27.750.000-0 23.000.000 - III 5 16.150.000-0 8.000.000 - Persyaratan atas skim subsidi selisih bunga adalah sebagai berikut: Suku Bunga Bersubsidi (%/tahun) Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 I 10 10 12,5 14,5 @ @ @ @ @ @ @ II 6 6 7,5 9,5 11,5 14,5 @ @ @ @ @ III 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 @ @: Sesuai bunga pasar yang berlaku Persyaratan atas skim subsidi uang muka adalah sebagai berikut: a. Subsidi Uang Muka dari Pemerintah diberikan untuk membayar seluruh atau sebagian dari total uang muka yang harus disediakan oleh calon Debitur. Uang Muka Yang Harus Disediakan Debitur Uang Muka Subsidi dari Pemerintah I > 0 5.000.000 II > 0 7.000.000 III > 0 9.000.000 b. KPR yang diterbitkan dengan skim subsidi uang muka menggunakan bunga pasar. 4. Ketentuan tentang KPRS Bersubsidi 7

KPRS Bersubsidi diberikan kepada kelompok sasaran, yang memiliki kapling tanah milik bersetifikat, untuk membangun atau memperbaiki rumah secara swadaya yang memenuhi batasan maksimum dana pembangunan/perbaikan rumah sebagaimana dinyatakan pada butir 2.3, dan memenuhi persyaratan yang diberlakukan atas: (i) Minimum Uang Muka; (ii) Minimum Pinjaman; (iii) Pinjaman; dan (iv) Skim Subsidi. KPRS dengan skim subsidi membangun rumah tidak mensyaratkan adanya uang muka dari kelompok sasaran. Persyaratan atas minimum uang muka, minimum pinjaman, dan maksimum pinjaman sebagaimana disebut pada butir 4.1, adalah sebagai berikut: Subsidi Selisih Bunga Subsidi Membangun Rumah Minimum Uang Muka (%) Pinjaman Tenor (Tahun) Uang Muka Pinjaman Minimum Tenor (Tahun) I 10 37.800.000-0 7.000.000 37.000.000 - II 7,5 27.750.000-0 5.000.000 23.000.000 - III 5 16.150.000-0 3.000.000 8.000.000 - Persyaratan atas skim subsidi selisih bunga adalah sebagai berikut: Suku Bunga Bersubsidi (%/tahun) Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 I 10 10 12,5 14,5 @ @ @ @ @ @ @ II 6 6 7,5 9,5 11,5 14,5 @ @ @ @ @ III 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 @ @: Sesuai bunga pasar yang berlaku Persyaratan atas skim subsidi membangun/memperbaiki rumah adalah sebagai berikut: 8

a. Subsisi Membangun/Memperbaiki Rumah dari Pemerintah diberikan untuk membantu sebagian biaya membangun/memperbaiki rumah yang dibutuhkan oleh calon Debitur. Dana Pembangunan Perbaikan Subsidi Membangun Rumah Pinjaman Subsidi dari Pemerintah Minimum [1] [2] [3] [4] [5] I 42.000.000 5.000.000 7.000.000 37.000.000 II 30.000.000 7.000.000 5.000.000 23.000.000 III 17.000.000 9.000.000 3.000.000 8.000.000 b. KPRS yang diterbitkan dengan skim subsidi membangun/memperbaiki rumah menggunakan bunga pasar. 5. Ketentuan Khusus sasaran dengan penghasilan lebih tinggi diperbolehkan memiliki/membeli rumah dengan batas harga lebih rendah, atau membangun/memperbaiki rumah dengan maksimum dana pembangunan/perbaikan lebih rendah sepanjang tetap menggunakan skim dan nilai subsidi maksimum yang diberlakukan untuk masing-masing kelompok sasaran asal. sasaran dengan penghasilan lebih rendah diperbolehkan memiliki/membeli rumah dengan batas harga lebih tinggi, atau membangun/memperbaiki rumah dengan maksimum dana pembangunan/perbaikan lebih tinggi dengan ketentuan nilai subsidi yang diterima mengikuti nilai subsidi kelompok sasaran diatasnya. Masa subsidi KPR/KPRS untuk setiap kelompok sasaran dihitung mulai saat penerbitan ditambah masa subsidi yang berlaku untuk masing-masing kelompok sasaran. Mengingat pemenuhan kebutuhan lahan dalam rangka pembangunan Rumah Sederhana Sehat/RSH, khususnya di kota-kota metro dan besar di Jabotabek, Jawa dan Bali terkendala oleh kelangkaan ketersediaan lahan, maka di lokasilokasi tersebut pembangunan Rumah Sederhana Sehat/RSH dapat menggunakan kapling dengan ukuran luas minimum 60 m 2 dan lebar minimum 5 meter. MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Mohammad Yusuf Asy ari 9