BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB III KASUS PERUBAHAN HARGA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

melakukan ijab dan qabul dengan jelas secara lisan berdasarkan jual beli grosir,

BAB IV ANALISA DATA. Daar Al-Fikri, 1989), h Pundi Akara, 2006), h Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuha, (Damaskus:

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB II KONSEP JUAL BELI MENURUT MAZHAB SYAFII. lain (pemiliknya), tetapi pemiliknya kadang-kadang tidak mau

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

Khiya>r merupakan salah satu akad yang berkaitan erat dengan jual

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Exchange) Surabaya perusahaan yang akan menjual saham atau Efeknya di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PESANAN DI TOKO MEBEL BAROKAH DESA JEPON BLORA

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia adalah mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI LUTUNG JAWA DI DESA TRIGONCO KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV. A. Analisa Jual Beli Logam Tanpa Surat Izin Kepemilikan di UD. Sinar Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dalam bidang muamalah seperti tukar menukar. barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara ekonomi yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pencipta. Karena itu hukum Islam sangat menekankan kemanusiaan. 1

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEKERJAAN KONEKTOR JUAL BELI REMPAH-REMPAH PASAR SENTRAL KOTA BUNGKU KABUPATEN MOROWALI RISNAWATI / D

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN JUAL BELI JAGUNG SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah dan Hukum. Disusun oleh: Agus Nasir JURUSAN MUAMALAH

Kafa<lah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (ka>fil)

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK A. Praktik Terjadinya Perubahan Harga Sepihak oleh Pengecer Daging Sapi di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang. Praktik jual beli daging sapi dengan perubahan harga sepihak antara supplier dan pedagang pengecer di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang memang terasa egoistis, karena seakan supplier tidak berdaya dalam mengatasi perilaku pedagang pengecer atas potongan harga yang dilakukannya tersebut, namun potongan harga yang dilakukannya dengan cara yang di atas adalah perbuatan yang sudah biasa dilakukan oleh pedagang pengecer. Pemotongan harga secara sepihak yang dilakukan pedagang pengecer kepada supplier adalah ketika daging sapi yang didapatkan banyak lemaknya dan apabila lemak yang menempel pada daging sapi di ambil maka berat timbangan akan jadi berkurang, atau dengan alasan lain bahwa warna daging sapi yang diperolehnya agak keputihan (tidak bagus). Itu semua mereka lakukan karena bagi mereka dengan cara seperti itu mereka dapat menerima ganti kerugian yang mereka alami, meskipun mereka sadar bahwa apa yang mereka lekukan itu bukanlah suatu cara yang benar. Padahal Allah Swt. telah menekankan dalam Alquran surah Annisa ayat 29: 68

69 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batal, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Swt. adalah Maha Penyayang kepadamu. 1 Seperti peristiwa yang terjadi pada seorang supplier bernama Tijaroh. Dia seringkali harus mengalah atas harga yang sudah ditetapkan oleh pedagang pengecer. Hal itu dikarenakan pedagang pengecer mengeluhkan kualitas daging sapi yang diperoleh kurang bagus, sehingga harga dipotong berdasarkan pandangan mereka sendiri. Setiap terjadi pemotongan harga, alasan yang digunakan pasti sama, yakni daging yang dikirim kurang bagus kualitasnya. Bahkan pernah terjadi barang yang sudah dikirimkan dikembalikan lagi kepada Tijaroh, pedagang pengecer beralasan daging sapi yang dikirim tidak sesuai dengan pesanannya dan juga terdapat banyak lemak yang menempel pada daging sapi tersebut, sehingga daging yang dijual oleh pedagang pengecer tidak habis terjual, sehingga sisanya dikembalikan lagi. Sebelumnya supplier sudah pasrah pada pedagang pengecer, yang penting daging sapinya bisa terjual, walau harga yang ditetapkan oleh pedagang pengecer lebih rendah dari harga yang telah disepakati pada waktu akad berlangsung. 2 Apabila kasus tersebut berlangsung secara terus menerus dan tidak diantisipasi, maka akan membawa kesenjangan sosial dikemudian hari khususnya di Desa Omben sendiri. Jika para pedagang pengecer sering 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), 122. 2 Tijaroh, Wawancara, Desa Omben, 28 Oktober 2015.

70 melakukan potongan harga menurut pendapat mereka sendiri, bisa saja tidak akan ada supplier yang mau memberikan stok daging sapi lagi kepada pedagang pengecer tersebut. Keingina dari pihak supplier adalah daging sapi yang dimilikinya bisa habis terjual, maka mereka menerima perubahan harga yang dilakukan oleh pihak pedagang pengecer, meskipun perbuatan tersebut mengecewakan dan merugikan pihak supplier. Akan tetapi lebih menakutkan jika daging yang sudah dikirim dikembalikan lagi kepada pihak supplier. Dan jika itu terjadi, maka lebih besar lagi kerugian yang dialami oleh pihak supplier 3. Selain alasan diatas, mengapa para supplier kebanyakan menerima alasan tersebut, dikarenakan para supplier harus menutup modal awal yang mereka gunakan sebelumnya dari pembelian sapi hingga proses pemotongan dan pendistribusian daging berlangsung. Maka apabila hasil tersebut sudah bisa digunakan untuk menutup modal awal, maka para supplier sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan bagian sapi yang lain seperti kepala, kulit, jeroan, dan lain-lain 4. Sebenarnya tindakan para pedagang pengecer tersebut malah dapat merugikan dirinya sendiri, karena dengan cara tersebut menjadikan mereka tidak dipercaya lagi oleh pihak supplier. Akibatnya mereka harus bergantiganti supplier lain yang dapat memberikan stok daging sapi kepada mereka. Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan harga secara sepihak yang dilakukan pedagang pengecer sudah sering terjadi, hal ini sebabkan 3 Gunduk, Wawancara, Desa Omben, 12 November 2015. 4 Kholil, wawancara, 09 November 2015.

71 karena kurangnya kesadaran dari para pihak yang bertransaksi khususnya bagi para pedagang pengecer yang selalu melihat kerugian dari sisi mereka sendiri. B. Analisis Fikih Mazhab Syafii Terhadap Praktik Perubahan Harga Sepihak oleh Pedagang Pengecer Daging Sapi di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Merujuk pada pengertian jual beli, praktik yang terjadi di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sudah terpenuhi rukunnya, yaitu adanya penjual, pembeli, dan shighat. Pembeli (pedagang pengecer) dalam hal ini memesan terlebih dahulu daging sapi kepada penjual (supplier) melalui media telepon atau SMS (Sort Massage Sent) pada malam hari dengan menyebutkan jenis dan banyaknya daging sapi yang dibutuhkan, kemudian dilanjutkan oleh pihak supplier dengan menyebutkan harga daging sapi perkilo gram, sedangkan untuk pembayannya dilakukan sehari setelah daging tersebut laku (terjual). Hal semacam ini dalam hukum Islam termasuk dalam kategori jual beli pesanan (bay al-sala>m). Bay al-sala>m adalah suatu bentuk jual beli yang mana pembeli (pedagang pengecer) memesan barang terlebih dahulu kepada pedagang (supplier). Untuk pembayarannya dapat dilakukan di awal atau di akhir 5. Menurut mazhab Syafii rukun bay al-sala>m sama halnya seperti rukun jual beli pada umunya, hanya saja lafal yang diucapkan haruslah lafal memesan (sala>m atau salaf), bukan lafal menjual atau membeli 6. Begitu pula 5 Wahbah az Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu, 240. 6 Ibid., 241.

72 dengan syarat bay al-sala>m, menurut mazhab Syafii sama seperti syarat jual beli pada umunya dan di tambah beberapa syarat khusus yaitu jenis barang diketahui, ciri-ciri diketahui, model diketahui, ukuran diketahui, menyebutkan tempat penyerahan barang jika penyerahan tersebut membutuhkan biaya, dan tenaga. Ulama mazhab Syafii memberikan penjelasan mengenai syarat barang pemesanan bahwa melakukan sala>m baik secara kontan atau dengan tempo adalah sah 7. Kebiasaan yang terjadi pada praktik jual beli daging sapi di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang ialah pembayaran dilakukan di akhir setelah sehari daging laku (terjual) karna sudah ada kesepakatan pada waktu akad. Ada kesenjangan dalam hal pembayaran, terutama masalah penentuan harga yang tadinya sudah dijelaskan oleh penjual (supplier) ketika pembeli memesan. Pada praktiknya, pembeli dengan mudah merubah harga awal yang diberikan oleh supplier dengan alasan daging tersebut kualitasnya kurang bagus atau ada cacatnya seperti terlalu banyak lemak (gajih) yang menempel pada daging atau warna daging agak putih. Pembeli menurunkan harga dari supplier misalnya dari harga Rp, 93.000,- menjadi Rp. 88.000,- perkilo gramnya 8. Kejadian seperti ini membuat supplier merasa terpaksa dengan hasil penjualan atau harga yang diberikan oleh pembeli. Bagaimana tidak, asal supplier tidak rugi dengan kembalinya daging ke tangan supplier (artinya daging tidak jadi dijual atau dikembalikan kepada supplier). 7 Ibid. 8 Khotijah, Wawancara, Desa Omben, 26 Oktober 2015.

73 Dari analisis jual beli menurut mazhab Syafii, ternyata di sini terdapat adanya khiya>r ayb. Karena definisi ayb atau cacat menurut mazhab Syafii adalah setiap sesuatu yang mengurangi fisik atau nilai, atau sesuatu yang menghilangkan tujuan yang benar jika ketiadaannya dalam jenis barang bersifat menyeluruh 9. Seperti yang dilakukan oleh kebenyakan pedagang pengecer yang melakukan perubahan harga jika barang yang dikirim mengalami cacat atau tidak sesuai yang diharapkan. Maka dari itulah peran supplier sangat dibutuhkan, karena supplier tidak dapaat memberikan gambaran keadaan daging yang dipesan oleh pedagang pengecer di awal akad, maka supplier wajib menjelaskan kepada pedagang pengecer mengenai keadaan daging pada saat pengiriman barang. Sebagaimana yang telah di tentukan Rasullah saw. tentang ketentuan penjual yang dilarang untuk menjual barang yang cacat tanpa menjelaskannya kepada pembeli 10. Hal ini sesuai dengan hadis berikut;..,, Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, maka tidak halal seorang muslim menjual kepada saudaranya sesuatu yang mengandung kecacatan kecuali dia harus menjelaskan kepadanya. 11 Adapun ketetapan khiya>r ayb adalah sebagai berikut: 9 Wahbah az Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu, 210. 10 Sayyid Sabiq, Terjemah Fiqh Sunnah, 210. 11 Wahbah az Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu, 209.

74 1. Adanya cacat pada waktu jual beli atau setelahnya sebelum terjadinya pembayaran. 2. Adanya cacat dari pembeli setelah menerima barang. 3. Ketidak tahuan pembeli terhadap adanya cacat ketika akad dan serah terima. 4. Tidak disyaratkan bebas dari cacat pada jual beli. 5. Keselamatan dari cacat adalah sifat umum pada barang yang cacat. 6. Cacatnya tidak hilang sebelum ada penghapusan. 7. Cacatnya tidak sedikit sehingga bisa dihilangkan dengan mudah. 8. Tidak mensyaratkan bebas dari cacat dalam jual beli. 12 Dari penjelasan tersebut bahwa praktik jual beli di Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang tidak diadakannya khiya>r ketika akad. Khiya>r yang dimaksud dalam hal ini adalah khiya>r ayb. Keberadaan khiya>r dalam akad jual beli hanyalah pilihan, artinya boleh ada dan boleh tidak. Diadakannya khiya>r adalah untuk menghindari kelalaian atau penipuan, atau resiko setelah melakukan akad jual beli. Hal inilah yang menyebabkan pedagang pengecer melakukan perubahan harga secara sepihak. 12 Ibid., 211.