Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DENI RAFLI NIM : DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia pompa diperlukan dalam berbagai. bidang, selain dalam bidang industri, pertambangan, pertanian dan

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 24 SUDU PADA HEAD 5,21 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif tinggi menuju tempat yang relatif lebih rendah. Fluida cair pada tekanan

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono


UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

ANALISIS VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS TURBIN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

ANALISIS TEKANAN POMPA TERHADAP DEBIT AIR Siswadi 5

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

TUGAS SKRIPSI SISTEM PEMBANGKIT TENAGA

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP BUANG TERHADAP DEBIT DAN EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN LITERATUR. padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

Transkripsi:

SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO A. SIMANUNGKALIT 1, MULFI HAZWI 2 1,2 Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA Email : ridho.affandi@yahoo.com Abstrak Pompa sentrifugal adalah mesin yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi tekanan. Pada simulasi ini pompa sentrifugal akan digunakan sebagai turbin atau biasa disebut dengan pump as turbine (PAT). Simulasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang aliran fluida dengan memperoleh gambaran dalam bentuk kontur dan vektor aliran fluida yang terjadi di dalam rumah PAT serta membandingkannya dengan analisa perhitungan teoritik. Untuk mendapatkan tujuan tersebut dilakukan pengambilan data dengan cara identifikasi umum instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dimana PAT digunakan, studi literatur, diskusi interaktif dan selanjutnya dilakukan analisa numerik. Metode analisa yang digunakan pada simulasi ini adalah dengan cara numerik dengan menggunakan studi komputasional untuk pembuatan model dan mensimulasikan aliran fluida di dalam rumah pompa. Dari hasil simulasi numerik didapatkan hasil distribusi tekanan dan kecepatan aliran fluida yang lebih akurat. Kata kunci : Pompa Sentrifugal, PAT, PLTMH, Simulasi Numerik, Tekanan, Kecepatan Aliran 1. Pendahuluan 1.1. Latar belakang Kebutuhan listrik dewasa ini kian meningkat, berbagai upaya terus dilakukan baik mencari potensi baru atau pun dengan mengembangkan teknologinya. Satu hal yang di usahakan untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan konversi atau perubahan energi dari satu energi yang kurang bermanfaat menjadi energi yang lebih bermanfaat. Proses perubahan energi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam mesin konversi energi. Seiring dengan berkembangnya teknologi industri, maka berdampak semakin pesatnya pemakaian mesin mesin konversi sepanjang pengaliran. Pada simulasi ini pompa yang digunakan akan energi tersebut. Salah satu mesin konversi energi yang sering digunakan adalah pompa. Pompa merupakan suatu mesin konversi energi yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada di dioperasikan sebagai turbin (Pump As Turbine) 172

1.2. Perumusan masalah Dalam melakukan simulasi ini, menitikberatkan kepada kasus aliran fluida dalam hal ini adalah air pada pompa yang digunakan sebagai turbin dengan batasan masalah : 1. Pompa sentrifugal yang digunakan berukuran 3 inchi. 2. Menganalisis tekanan dan kecepatan aliran di dalam rumah pompa (housing pump) 3. Menggunakan 2 (dua) head (H) yang berbeda yaitu 9,29 m dan 5,18 m 4. Menggunakan perangkat lunak (software) Solid Works Premium 2010 5. Data putaran pompa diambil dari hasil pengujian. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui distribusi tekanan dan kecepatan aliran fluida di dalam rumah pompa yang dioperasikan sebagai turbin 2. Dapat mengetahui bentuk bentuk (tampilan kontur) yang terjadi di dalam rumah pompa. 3. Mendapatkan hasil analisa numerik untuk dibandingkan dengan analisa perhitungan teoritis. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat zat cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan pada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller oleh dorongan sudu sudu dapat berputar.[1] Karena timbul gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudu sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian juga head kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Zat cair yang keluar melalui impeller akan ditampung oleh saluran berbentuk volute (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nozel (outlet/discharge). Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.[3] Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair antara flange (flens) isap dan flange (flens) keluar disebut head total pompa. Dari uraian di atas, jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan, head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinu. Gambar 1. Pompa Sentrifugal - 173 -

Debit atau kapasitas fluida pada pompa dapat dihitung dengan persamaan: = ( ) = Keterangan: Q = Kapasitas fluida (m 3 /s) v = Kecepatan air masuk pompa (m/s) A = Luas penampang pipa (m 2 ) 2.2. Penggunaan Pompa Sebagai Turbin Salah satu alternatif yang ekonomis untuk membangun pembangkit listrik tenaga air skala kecil adalah dengan menggunakan pompa sebagai turbin. Bidang ilmu yang khusus mengoperasikan pompa sebagai turbin ini sering disebut dengan istilah PAT, singkatan dari Pump As Turbine. Jarang yang tahu bahwa beberapa tipe pompa air dapat diaplikasikan sebagai turbin air. Biasanya pompa digerakkan oleh motor listrik untuk menaikkan sejumlah air sampai ketinggian tertentu. Pada aplikasi pompa sebagai turbin, prinsip kerja pompa di balik yaitu diberi jatuhan air dari ketinggian tertentu untuk memutar impeller pompa. Putaran impeller ini akan diteruskan untuk memutar generator sehingga dihasilkan tenaga listrik. Beberapa kelebihan aplikasi pompa sebagai turbin air [1] adalah: 1. Sebagai produk industri yang massal, pompa mudah diperoleh dengan berbagai variasi head - flow, tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran. 2. Mudah dalam instalasinya. 3. Harga relatif murah daripada turbin, dan suku cadang mudah diperoleh. 4. Aplikasi pompa dapat dikoneksi secara langsung dengan generator (direct drive) atau menggunakan transmisi mekanik pulley-belt (indirect drive) apabila putaran pompa sebagai turbin tidak sama dengan putaran generator (umumnya 1500 rpm). Pompa sentrifugal sebagai turbin bisa diandalkan dengan efisiensi yang tinggi pada unit pembangkit skala kecil. Aplikasi pompa sebagai turbin di lapangan sudah cukup banyak. Aplikasi pompa sebagai turbin dapat dilakukan di saluran irigasi, bendungan, menara air gedung gedung tinggi memanfaatkan jatuhan air kondensasi pendingin. 2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Secara teknis PLTMH memiliki 3 komponen utama yaitu Air (sumber energi), Turbin Air (pada penelitian ini menggunakan Pompa Sentrifugal sebagai turbin) dan generator. PLTMH mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, PLTMH memanfaatkan energi potensial jatuhan air. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Air dialirkan (dijatuhkan) melalui sebuah pipa ke dalam pompa untuk menggerakkan impeller yang ada di dalamnya. Energi mekanik yang berasal dari putaran impeller pompa akan diteruskan dan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.[4] Gambar 2. Instalasi PLTMH - 174 -

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035 3. Metode Penelitian 4.3. Identifikasi Umum Identifikasi yang dilakukan disini adalah melihat isntalasi PLTMH yang digunakan dan siklus aliran fluida yang terjadi dan kondisi kerja yang digunakan seperti ukuran pipa yang digunakan dan kondisi lingkungan. 4.4. Pelaksanaan Simulasi Setelah kondisi dan data awal didapatkan, dilakukanlah proses simulasi. Proses simulasi ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pembuatan model PAT, meshing, penentuan dan pengaturann kondisi batas dan terakhir proses perhitungan (iterasi). Semua proses simulasi dilakukan dengan menggunakan software Solid Works Premiumm 2010. Gambar 3. Model dari PAT yang digunakan Gambar 4. Meshing Tabel 1. Penentuan Kondisi Batas (Boundary Condition) No Kondisi Batas Jenis 1 Inlet Inlet Velocity 2 Outlet 3 4 Sisi Dalam Bagian Depan Sisi Dalam Bagian Belakang 5 Impeller Environment Pressure Wall Wall Angular Velocity Nilai H = 9,29 m H = 5,18 m 4,264 m/s 1,84 m/s 101325 Pa - - - - 101325 Pa 269 rpm 195,1 rpm Gambar 5. Letak Kondisi Batas 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Distribusi Tekanan Di Dalam Rumah Pompa dengan H = 9,29 m Hasil simulasi menunjukkan bahwa tekanan terbesar terjadi pada bagian pressure side dari impeller sedangkan tekanan terkecil terjadi pada bagian yang berlawanan dengan dengan pressure side yaitu pada bagian suction side. Diibaratkan pressure side adalah bagian mukanya sedangkan suction side bagian belakangnya. - 175 -

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035 Gambar 6. Distribusi Tekanan Di Dalam Rumah Pompa pada H = 9,299 m Tabel 2. Nilai Tekanan Hasil Simulasi Numerik untuk H = 9,29 m Averaged Minimum Maximum Goal Name Unit Value Value Value Value Static [Pa] 102898.7126 102890.9781 102866.0995 102911.7258 Pressure 4.2. Distibusi Kecepatan Aliran Di Dalam Rumah Pompa dengan H = 9,29 m Hasil simulasi menunjukkan bahwa kecepatan aliran terendah terjadi pada bagian pressure side, dimana terjadi tekanan terbesar. Dan sebaliknya kecepatan aliran terbesar terjadi pada bagian dimana nilai tekanan terjadi terkecil yaitu pada bagian suction side. Gambar 7. Distribusi Kecepatan Aliran Di Dalam Rumah Pompa pada H = 9,29 m Tabel 3. Nilai Kecepatan Aliran Hasil Simulasi Numerik untuk H = 9,29 m Goal Name Unit Value Averaged Minimum Maximum Value Value Value Velocity [m/s] 2.22196056 2.228089856 2.185753679 2.334354284-176 -

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN 2338-1035 4.3. Distribusi Tekanan Di Dalam Rumah Pompa dengan H = 5,18 m Hasil simulasi menunjukkan bahwa tekanan terbesar terjadi pada bagian pressure side, dimana fluida jatuh pertama kali menyentuh impeller dan disaat yang yang sama bagian tersebut merupakan titik nilai terendah dari kecepatan aliran. Gambar 8. Distribusi Tekanan Di Dalam Rumah Pompa pada H = 5,18 m Tabel 4. Nilai Tekanan Hasil Simulasi Numerik untuk H = 5,18 m Averaged Minimum Maximum Goal Name Unit Value Value Value Value Static [Pa] 65903.59658 65922.15341 65872.10875 65958.55278 Pressure 4.4. Distibusi Kecepatan Aliran Di Dalam Rumah Pompa dengan H = 5,18 m Hasil simulasi numerik menujukkan bahwa kecepatan aliran terbesar terjadi pada bagian dimana nilai tekanan terbesar, sesuai dengan prinsip Bernoulli menyatakan bahwa di mana kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan fluida tersebutt menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah, tekanannya menjadi tinggi. Gambar 9. Distribusi Kecepatan Aliran Di Dalam Rumah Pompa pada H = 5,18 m Tabel 5. Nilai Kecepatan Aliran Hasil Simulasi Numerik untuk H = 5,18 m - 177 -

Averaged Minimum Maximum Goal Name Unit Value Value Value Value Velocity [m/s] 1.03531985 1.036206747 1.017283761 1.042797521 4.5. Perhitungan Teoritis Perhitungan teoritis yang terjadi di dalam rumah pompa diawali dengan melakukan pengambilan data data dari hasil penelitian dan survei adapun data yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Ketinggian pipa yang diukur dari poros PAT ke tangki penampungan atas (H) 2. Ketinggian air di dalam tangki (h) 3. Kecepatan air masuk turbin (v) Tabel 6. Data Data Teknis Hasil Penelitian dan Survei No Jenis Data Nilai Ketinggian Pipa 1 9,29 m 5,18 m (H) 2 Ketinggian Air (h) 50 cm (0,5 m) Kecepatan air 4,624 3 masuk (v) m/s 1,84 m/s Perhitungan teoritis ini menggunakan Persamaan Bernoulli [2], yaitu + 2 + = + 2 + Keterangan : P 1 = Tekanan di TPA (Pa) ν 1 = Kecepatan air keluar tangki penampungan (m/s) z 1 = Head ketinggian = H + h di titik 1 (m) P 2 = Tekanan pada PAT (Pa) ν 2 = Kecepatan air masuk turbin (m/s) z 2 = Head ketinggian = H + h di titik 2 (m) γ = Berat Jenis (N/m 3 ) g = Gaya gravitasi (10 m/s 2 ) Dari proses perhitungan, maka diperoleh hasil nilai perbandingan antara perhitungan yang dilakukan pada proses simulasi dengan perhitungan secara teoritis. Tabel 7. Perbandingan hasil perhitungan tekanan antara perhitungan teoritis dengan perhitungan simulasi numerik No Head Tekanan Teori Tekanan Simulasi Galat (m) (Pa) (Pa) (%) 1 9,29 m 92209,312 102898.7126 11,5 2 5,18 m 60107,2 65903.59658 9,6 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat dilihat dengan jelas aliran fluida yang terjadi di dalam rumah pompa yang ditunjukkan dalam bentuk kontur, vektor dan diperihatkan data oleh grafik, maka untuk ini diambil kesimpulan : 1. Untuk kontur tekanan pada dua head (H) yang digunakan nilai tekanan terbesar adalah pada bagian pressure side dan tekanan terendah terjadi pada bagian suction side. 2. Pada masing masing penggunaan head (H), kecepatan aliran yang tertinggi terjadi di bagian suction side dan nilai terendah terjadi pada bagian pressure side. Hal ini sesuai dengan Prinsip Bernoulli Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa dimana kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah, tekanannya menjadi tinggi 3. Dari hasil simulasi diperoleh hasil, nilai dari tekanan akan terus mengalami penurunan menuju sisi buang dan sebaliknya kecepatan aliran mengalami kenaikan. 4. Dari simulasi di dapatkan bahwa semakin besar head (H) yang - 178 -

digunakan maka, nilai kecepatan air masuk semakin besar, yang menyebabkan menyebabkan nilai dari tekanan dan kecepatan aliran semakin besar. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan dua head (H) yang berbeda. Daftar Pustaka [1] Dietzel,F, 1996. Turbin, Pompa dan Kompressor Cetakan kelima. Jakarta : Erlangga [2] L. V. Steeter dan Wylie B. 1993. Mekanika Fluida Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga [3] Sularso, 1987. Pompa Dan Kompresor Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Pradya Paramita [4] Warnick, C.C. 1984. Hydropower Engineering. New York : Prentice Hall, Inc. [5] White, Frank M. 1997. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi 2. Diterjemahkan Ir. Mahana Hariandja. Jakarta : Erlangga 179