PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh Dr. ABDUL MAJID Harian Pikiran Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga kaya akan kebudayaan. Dengan latar

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

PERNIKAHAN PASANGAN BEDA AGAMA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh : TIM DOSEN SPAI

STATUS ANAK HASIL PERKAWINAN BEDA AGAMA YANG DILAKUKAN DI LUAR NEGERI

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/1436 H

BAB I PENDAHULUAN. Menurut arti sebenarnya kata Nikah mengandung arti jima (masuknya

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

PERKAWINAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF MAHMÛD SHALTÛT (Studi Analisis Kitab al-fatâwâ)

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB I PENDAHULUAN. semua yang diberi berbagai kelebihan dari mahkluk lainnya, sehingga mereka

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

NASKAH PUBLIKASI HARMONISASI HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

TAFSIR BARU PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA. Oleh: M. Muhibuddin. Pegawai Pada Pengadilan Agama Wonosari

PRAKTIK PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA 1 Oleh: Dra. Hj. Siti Baroroh, M.S.I. 2

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB IV ANALISIS FATWA MUI NOMOR: 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 DAN PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Islam. Berdasarkan ajaran Islam, deskripsi kehidupan suami-istri yang tentram

BAB I PENDAHULUAN. nafsu syahwat semata, melainkan memiliki tujuan yang lebih dari itu di antaranya

BAB II TINJAUAN UMUM MAQASHID AL-SYARIAH DALAM HUKUM PERKAWINAN. Maqashid Syariah adalah tujuan Allah dan Rasul-Nya dalam merumuskan

BAB I PENDAHULUAN. poligami dalam bentuknya yang beragam telah ada dalam tahap-tahap awal dari

MBAREP DI DESA KETEGAN KECAMATAN TANGGULANGIN

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA MENURUT PENDAPAT MASJFUK ZUHDI DAN NURCHOLIS MADJID

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Islam. Oleh : OKTAFIANI NIM : JURUSAN TARBIYAH

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

PERNIKAHAN MULTIKULTURAL (PERNIKAHAN ANTAR AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM) Oleh: Ali Mohtarom Universitas Yudharta Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. ikatan tersebut masih diatur oleh norma-norma sosial. ke jenjang pernikahan. Jenjang inilah yang menandai sebuah fase kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana di nyatakan dalam UU

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERNIKAHAN SIRRI SEORANG ISTRI YANG MASIH DALAM PROSES PERCERAIAN

BAB IV. Larangan Menikahi Pezinah Dalam Al-Qur an Surat An-Nur Ayat 3; Studi Komparatif Penafsiran Kiya Al-Haras Dan Ibnu Al-Arabi

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

BAB III PEMBAHASAN MENGENAI PERWALIAN ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI ORANG TUA YANG BERBEDA AGAMA

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang rahmatal lil alamin. Seluruh ajarannya. diatasi dengan baik kalau kita memegang teguh ajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

Adab-Adab Kepada Non muslim

FENOMENA PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BEDA AGAMA MENURUT UU NO. I TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN Oleh: Sri Turatmiyah dan Arfianna Novera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat luas. Pengertian "ikatan lahir batin" dalam perkawinan berarti

PERKAWINAN AHLUL KITAB MENURUT PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB SKRIPSI

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA. Islam. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: 28

TINJAUAN YURIDIS PEMBAGIAN HARTA WARISAN PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BEDA AGAMA (PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN KUHPerdata)

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN WANITA HAMIL OLEH SELAIN YANG MENGHAMILI. Karangdinoyo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia terdiri dari multi etnik dan agama. Keanekaragaman

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kepustakaan seperti buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal, dan lainlain

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera.

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERMOHONAN TALAK SEBAB MURTAD

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERKAWINAN BEDA AGAMA DAN DAMPAKNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN MESIR DAN INDONESIA

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN KATOLIK MENGENAI PERKAWINAN ANTAR AGAMA

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. memaparkan bahwa dalam Al-Qur an, perkawinan itu disebut mitsaq

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANGPERUBAHAN PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

RISALAH PERNIKAHAN MUSLIM DENGAN NON MUSLIM DALAM TAFSIR TEMATIK AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Perkawinan dengan Wali Muhakkam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

BAB IV. ANALISIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA SALATIGA No. 0031/ pdt. P/ 2012/ PA.SAL. TENTANG PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH YANG TIDAK DAPAT DITERIMA

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

Transkripsi:

PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM

Latar belakang Beragam manusia, dengan latar belakang, kebudayaan dan keyakinan yang berbeda sehingga berefek pada pedoman tingkah laku untuk melakukan sesuatu. Pernikahan seseorang tidak akan terlepas dari latar belakang, kebudayaan dan keyakinan yang dianutnya. ironisnya ada beberapa orang yang tetap melakukan pernikahan walau tidak sesuai peraturan yang ada dengan apa yang diyakininya (agama).

PEMBATASAN MASALAH 1. Perbedaan pernikahan campuran dengan pernikahan beda agama. 2. Pandangan-pandangan mengenai pernikahan beda agama dan lika-likunya.

KONSEP DAN PENGERTIAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA dan CAMPURAN Pernikahan campuran ialah perkawinan antara dua orang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan karena perbedaan kewarganegaraan Pernikahan beda agama ialah pernikahan yang dilangsungkan antar pasangan yang berbeda agama satu sama lain

Contoh kasus pasangan yang melangsungkan pernikahan beda agama Nurul arifin Mayong, Ira wibowo Katon bagaskara, Dewi yul - Ray sahetapi (yang akhirnya ray menjadi muslim, tapi kini telah bercerai), Nia zulkarnaen - Ari sihasale, Amara lingua - Frans, Piet pagau - Veronica, Dewi Sandra-..(yang akhirnya mereka bercerai), Lidya kandou - jamal mirdad.

pandangan-pandangan pernikahan beda agama dan lika likunya. Pandangan hukum indonesia UU perkawinan no.1/1974 pasal 2 ayat 1dan pasal (f) berbunyi; mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku, dilarang kawin. Pasal 2 ayat 1 UUP berbunyi; perkawinan adalah syah apabila dilakukan dengan hukum masingmasing agamannya dan kepercayaannya itu.

Pandangan Islam. Pernikahan antara seorang pria muslim dengan wanita musyrik. Islam melarang penikahan antara seorang pria muslim dengan wanita musyrik, dengan dalil, QS. Al-baqoroh:221. Janganlah kamu menikahi wanita wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang beriman lebih baik dari pada wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

Perkawinan antara pria muslim dengan wanita ahlul kitab. Perkawinan antar pria muslim dengan wanita ahlul kitab menurut surat al-maidah ; 5 diperbolehkan. Yang artinya; dan dihalalkan mengawini wanita wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan diantara orangorang yang diberi kitab suci sebelum kamu. Namun, pernikahan ini masih menimbulkan beda pendapat dikalangan ulama. Ada sebagian ulama yang melarangnya.

Pernikahan antara wanita muslimah dengan pria non-muslim. Islam melarang perkawinan antara seorang wanita muslimah dengan pria nonmuslim. Adapun dalil yang menjadi dasar hukum untuk larangan kawin antara wanita muslim dengan pria non-muslim adalah: QS. Al -baqoroh ; 221. Yang artinya;.dan jangan lah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita yang mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang beriman lebih baik dari pada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.

Kesimpulan Pada prinsipnyapada prinsipnya agama Islam melarang (haram) pernikahan antara seorang beragama Islam dengan seseorang yang tidak beragama Islam (perhatikan Al- Qur an surat Al-Baqarah ayat 221), sedangkan izin kawin seorang pria Muslim dengan seorang wanita dari Ahlul Kitab (Nasrani/Yahudi) berdasarkan surat Al-Maidah ayat 6 itu hanyalah dispensasi bersyarat, yakni kualitas iman dan Islam pria Muslim tersebut haruslah cukup baik, karena perkawinan tersebut mengandung risiko yang tinggi (pindah agama atau cerai). Pernikahan buka sekedar legalisasi syahwat, regenerasi, menjalankan sunnah nabi, atau mengikuti tradisi saja. Tapi pernikahan harus bisa dijadikan jalan menempuh hakikat kebenaran dimana sepasang manusia saling mengisi, membimbing, dan menemani agar satu sama lain secara bersamaan sampai kepada-nya bukan saja secara syar i, tapi jauh lebih dari itu...sangat jauh...hinga menembus sidratul Muntaha yang syar i pun tidak mampu menjelaskannya. Mengapa kemudian Nabi Muhammad betapa menempatkan pernikahan sebagai hal yang sangat penting. Sesungguhnya, pernikahan atau jalan cinta, jika dimaknai lebih dalam lagi tidak hanya perspektif syar i, adalah jalan setapak yang akan mencapai Tuhan.