JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

XX. TEKNISI LITKAYASA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

X. GURU A. Dasar Hukum

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

XV. PRANATA KOMPUTER

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

III. PENGAWAS BENIH IKAN

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

I. PENGAWAS PERIKANAN

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

XII. PENGAWAS SEKOLAH

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

XVIII. PENELITI A. DASAR HUKUM

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

Penilaian Angka Kredit Penyuluh Perikanan OLEH :

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

MONITORING : SALAH SATU BENTUK PEMBINAAN BAGI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

MATERI BUKU. 3. Lampiran lampiran

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Badan Pusat Statistik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KENAIKAN PANGKAT PNS

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

Badan Pusat Statistik

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POLA PEMBINAAN. SOFYAN ANTONIUS, Ak. MM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2014, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

NOMOR: 10 TAHUN 1996 NOMOR : 49/SK/S/1996 NOMOR : KEP-386/K/1996 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA

TANTANGAN DAN KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PERENCANA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Umum

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

Transkripsi:

ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI Maret 2012 1

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI 1. UU Nomor 8 Th 1974 ttg Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Th 1999 2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil 3. KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 87 TAHUN 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil 4. KEP. MENPAN NOMOR 67/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dan Angka Kreditnya 5. SKB. Kepala BAPETEN Dan Kepala BKN. NOMOR 199/HM.02/K/IX-03 dan NOMOR 38 A TAHUN 2003 tentang Juklak Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi dan Angka Kreditnya 2

DASAR HUKUM 5. KEPUTUSAN KA. BAPETEN No. 020/K.0TK/VII/2004 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI. 6. KEPUTUSAN KA. BAPETEN No. 021/K.OTK/VII/2004 Tentang PETUNJUK TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI. 7. PERATURAN KA. BAPETEN NOMOR 4 TAHUN 2008 Tentang KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNTUK JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI. 8. PERATURAN KA. BAPETEN NOMOR 5 TAHUN 2008 Tentang PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI. 3

10 JABATAN ( pasal 17 UU No. 43 Tahun 1999 ) PNS diangkat dalam jabatan dan pangka Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi negara. 4

jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah jabatan karier jabatan karier adalah jabatan dalam lingkungan pemerintah yang hanya dapat diduduki oleh pns. Mutasi dan Jabatan Fungsional 5

jabatan karir dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis : 1. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam memimpin suatu satuan organisasi. (PP 100/2000 & PP 13/2002) 2. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. (PP 16/1994 & Keppres 87/1999) Sub Mutasi dan Jabatan Fungsional 6 6

dalam rangka pengembangan prof esionalisme dan pembinaan karier PNS sert a mut u pelaksanaan t ugas umum pemerint ahan dan pembangunan at as dasar sist em karier dan sist em prest asi kerj a dimungkinkan bagi PNS unt uk menduduki j abat an f ungsional sist em karier adanya j enj ang j abat an sist em prest asi kerj a Pengukurannya dengan angka kredit 7 7

JENIS-JENIS JAFUNG 1. PENELITI 2. PRANATA NUKLIR 3. PENGAWAS RADIASI 4. PEREKAYASA 5. DLL... 8

PENGAWAS RADIASI: PNS yg diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan radiasi. 9

PENGAWAS RADIASI termasuk dalam RUMPUN FISIKA, KIMIA DAN YANG BERKAITAN RUMPUN JABATAN: himpunan jabatan fungsional yg mempunyai fungsi dan tugas yg berkaitan erat satu sama lain dalam melaksanakan salah satu tugas umum pemerintahan INSTANSI PEMBINA: BAPETEN 10

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PENGAWAS RADIASI Pengawas Radiasi Tingkat Ahli : 1. Pengawas Radiasi Pertama (gol III/a, III/b); 2. Pengawas Radiasi Muda (gol III/c, III/d); 3. Pengawas Radiasi Madya (gol IV/a, IV/b, IV/c); 4. Pengawas Radiasi Utama (gol IV/d, IV/e); 11

JENJANG JABATAN... Pengawas Radiasi Tingkat Terampil : 1. Pengawas Radiasi Pelaksana Pemula (gol II/a); 2. Pengawas Radiasi Pelaksana (gol II/b, II/c, II/d); 3. Pengawas Radiasi Pelaksana Lanjutan (gol III/a, III/b); 4. Pengawas Radiasi Penyelia (gol III/c, III/d); 12

PEMBINAAN KARIR JABATAN PENGAWAS RADIASI A. Tujuan sebagai Instansi Pembina JFPR, BAPETEN melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Pengawas Radiasi untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan dalam pembinaan jabatan fungsional Pengawas Radiasi. 13

PEMBINAAN KARIR... B. Pelaksanaan Sebagai tindak lanjut pelaksanaan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan pejabat Pengawas Radiasi secara professional sesuai kompetensi jabatan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir melakukan kegiatan: 1. Penyusunan kurikulum diklat fungsional/teknis bagi Pengawas Radiasi 2. Penyelenggaraan diklat fungsional/teknis bagi Pengawas Radiasi. 14

PEMBINAAN KARIR... B. Pelaksanaan... 3. Penetapan standar kompetensi jabatan fungsional Pengawas Radiasi. Standar kompetensi Pengawas Radiasi adalah standar kemampuan minimal yang harus dimiliki Pengawas Radiasi untuk menduduki tingkat jabatan tertentu. 4. Penyusunan formasi JFPR Untuk menghindari hambatan dalam pengembangan karir PNS melalui JFPR, BAPETEN secara berkala akan menyusun formasi JFPR. 5. Pengembangan sistim informasi jabatan fungsional Pengawas Radiasi. 6. Pembinaan etika profesi Pengawas Radiasi. 15

PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PERPINDAHAN, PERALIHAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGAKTIFAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PENGAWAS RADIASI. PENGANGKATAN dalam jabatan: 1. Pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional Pengawas Radiasi hrs memenuhi syarat: a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil; b. Tersedia formasi (untuk JFPR); c. Pengawas Radiasi Terampil berijasah serendahrendahnya SMA/SMK, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang bersangkutan dengan kualifikasi pendidikan SMA atau yang sederajat jurusan IPA, SMK/D-I keteknikan dengan jurusan yang mendukung tugas pengawasan radiasi, serta harus sesuai dengan tugas dan fungsi Instansi setempat; 16

PENGANGKATAN dalam... 1. Pengangkatan pertama, syarat... d. Pengawas Radiasi Ahli berijasah serendah-rendahnya D-IV/S-1, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang bersangkutan dengan kualifikasi pendidikan D-IV atau S-1 dengan jenis pendidikan yang mendukung tugas pengawasan radiasi dan sesuai dengan tugas dan fungsi Instansi setempat; e. Telah mengikuti diklat JFPR. f. Pangkat jabatan Pengawas Radiasi Terampil serendahrendahnya golongan ruang II/a, dan Jabatan Pengawas Radiasi Ahli serendah-rendahnya golongan ruang III/a. 17

PENGANGKATAN,... 1. Pengangkatan pertama, syarat... g. Telah bekerja di bidang pengawasan radiasi sekurang-kurangnya 2 tahun; h. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dlm 1 th terakhir; Penentuan jenjang jabatan PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional Pengawas Radiasi didasarkan atas penetapan angka kredit kumulatif yang diperoleh 18

PENGANGKATAN,... 2. Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dlm jabatan fungsional Pengawas Radiasi harus memenuhi persyaratan: a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil; b. Tersedia formasi (untuk JFPR); c. Pengawas Radiasi Terampil berijasah serendahrendahnya SMA/SMK, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang bersangkutan dengan kualifikasi pendidikan SMA atau yang sederajat jurusan IPA, SMK/D-I keteknikan dengan jurusan yang mendukung tugas pengawasan radiasi, serta harus sesuai dengan tugas dan fungsi Instansi setempat; 19

PENGANGKATAN... 2. Pengangkatan dr jabatan lain, syarat... d. Pengawas Radiasi Ahli berijasah serendahrendahnya D-IV/S-1, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang bersangkutan dengan kualifikasi pendidikan D-IV atau S-1 dengan jenis pendidikan yang mendukung tugas pengawasan radiasi dan sesuai dengan tugas dan fungsi Instansi setempat; e. Telah mengikuti diklat JFPR. f. Pangkat jabatan Pengawas Radiasi Terampil serendah-rendahnya golongan ruang II/a, dan Jabatan Pengawas Radiasi Ahli serendahrendahnya golongan ruang III/a. 20

PENGANGKATAN,... 2. Pengangkatan dr jabatan lain, syarat... g. Memiliki pengalaman di bidang pengawasan radiasi sekurang-kurangnya 2 tahun; h. Usia setinggi-tingginya 5 tahun sebelum mencapai BUP dalam jabatan terakhir yg diduduki; i. Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dlm 2 th terakhir; Penentuan jenjang jabatan PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional Pengawas Radiasi didasarkan atas penetapan angka kredit kumulatif yang diperoleh 21

PENGANGKATAN,... 3. Peralihan dari JFPR Terampil ke dlm JFPR Ahli harus memenuhi persyaratan sbb. : a. Telah memiliki ijasah D-IV atau S-1 ke atas; b. Mengajukan permohonan c. Memenuhi syarat Analisis Jabatan; d. Tersedia Formasi untuk jabatannya; e. Lulus diklat Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Tingkat Ahli; f. Setiap unsur dalam DP3 sekurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir; 22

Kenaikan pangkat/jabatan: 1. Kenaikan jenjang jabatan bagi Pengawas Radiasi harus memenuhi persyaratan: a. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir; b. Memenuhi penetapan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi; c. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan terakhir. 23

KenaikAN... 2. Kenaikan pangkat bagi Pengawas Radiasi harus memenuhi persyaratan: a. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir; b. Memenuhi penetapan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; c. Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir. 3. Angka kredit sekurang-kurangnya 80% berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20% berasal dari unsur penunjang; 24

KenaikAN... 4. Kenaikan jabatan 1 th dlm jabatan, kenaikan pangkat 2th dlm pangkat; 5. PNS yg diangkat dlm JFPR dan tlh memperoleh AK yang disyaratkan untuk KP 1 tk lbh tgi pd th pertama dlm ms jabatan yang didudukinya, pd th berikutnya, ybs tetap diwajibkan mengumpulkan AK sekurangkurangnya 20% dr jml AK yang dipersyaratkan utk KP berikutnya. AK tsb berasal dr kegiatan pengawasan radiasi dan pembinaan pengawasan radiasi. 25

KenaikAN... 6. Pengawas Radiasi Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun mengajukan penilaian angka kredit sekurang-kurangnya 10, dan Pengawas Radiasi Utama golongan ruang IV/e sekurang-kurangnya 25 angka kredit dari kegiatan unsur utama. 26

Pembebasan Sementara Pembebasan sementara adalah pembebasan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan fungsional Pengawas Radiasi selama jangka waktu tertentu. Selama dalam pembebasan sementara angka kredit terakhir yang dimilikinya tetap berlaku. 27

Pembebasan Sementara... Pengawas Radiasi dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. Dalam jangka waktu 5 tahun sejak diangkat dalam jabatan terakhir, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. b. Dalam jangka waktu 1 tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir, Pengawas Radiasi Penyelia (III/d) tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya 10, dan bagi Pengawas Radiasi Utama (IV/e) sekurang-kurangnya 25 yang berasal dari kegiatan unsur utama. 28

Pembebasan Sementara... c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; d. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Pengawas Radiasi sehingga tidak dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya; f. Cuti di luar tanggungan Negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. 29

Pembebasan Sementara... 3. Pejabat unit kepegawaian, memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas Radiasi yang tidak mengusulkan tambahan angka kredit minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan, selambat- lambatnya: a. 1 tahun sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir; b. 6 bulan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi Pengawas Radiasi Penyelia golongan III/d dan bagi Pengawas Radiasi Utama gol. IV/e 30

Pembebasan Sementara... 4. Pejabat Pengawas Radiasi yang dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Pengawas Radiasi telah mencapai BUP PNS, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. 5. Pengawas Radiasi yang dibebaskan sementara karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan, tetap melaksanakan kegiatan untuk mengumpulkan angka kredit dan dapat dinilai untuk mendapat PAK. 31

Pengangkatan Kembali Ke Dalam Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Pengawas Radiasi dpt diangkat kembali jika: a) Memenuhi AK utk naik pangkat/jabatan dlm 1 th sejak Bebas Sementara; b) Selesai menjalani hukuman disiplin...; c) Berdsrkan kep. pengadilan dinyatakan tdk bersalah atau dijatuhi pidana percobaan; d) Selesai ditugaskan di luar kegiatan Pengawas Radiasi; e) Diangkat kembali pada instansi semula setelah cuti di luar tanggungan negara; f) Selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan. 32

Pemberhentian Dari Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi. Pengawas Radiasi akan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila: a. Satu tahun setelah pembebasan sementara, tdk dpt memenuhi AK yg dipersyaratkan; b. Dijatuhi hukuman disiplin tk berat selain penurunan pangkat; c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdsrkan kep. Pengadilan; d. Berhenti sbg. PNS atas permintaan sendiri/tdk atas permintaan sendiri atau krn pensiun. 33

Pemberhentian... Pejabat fungsional Pengawas Radiasi yg telah diberhentikan penuh dari jabatannya, baik karena tidak dapat memenuhi AK maupun oleh sebab lain, tidak t k dapat d t diangkat kembali. 34

USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN PENGAWAS RADIASI 35

USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT... Angka Kredit adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pengawas Radiasi dalam rangka pembinaan karier jabatan dan kepangkatannya. Angka Kredit diperlukan untuk menentukan jenjang jabatan PNS dlm jafung Pengawas Radiasi baik yg diangkat pertama kali, naik jabatan/pangkat, alih jab. dr terampil ke tk. ahli atau maintenance. 36

USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT... Setiap Pengawas Radiasi perlu memahami rincian kegiatan dan angka kredit dalam Keputusan Menpan Nomor 67/KEP/M.PAN/7/2003, agar setiap prestasi yang dicapai atas pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit. Penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun, yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat. 37

KEGIATAN PENGAWAS RADIASI 1. Pendidikan 2. Pengawasan Radiasi 3. Pembinaan Pengawasan Radiasi 4. Pengembangan Profesi 5. Pendukung/Penunjang tugas Pengawas Radiasi 38

komposisi penilaian Unsur Utama 80 % - Pendidikan - Pengawasan Radiasi - Pembinaan Pengawasan Radiasi - Pengembangan Profesi Unsur Penunjang 20 % - penunjang tugas Wasrad 39

PENETAPAN ANGKA KREDIT Kepala BAPETEN adalah pejabat yg berwenang menetapkan AK semua jenjang dilingkungan BAPETEN, dan PR Ahli jenjang Madya s.d Utama untuk Instansi Pemerintah lainnya; Kepala BAPETEN adalah pejabat yg berwenang menetapkan keputusan pengangkatan, pembebasan sementara dan pemberhentian dlm dan dari jafung Wasrad di lingkungan BAPETEN. Untuk jenjang Utama ditetapkan oleh Presiden; PAK digunakan sbg pertimbangan pengangkatan/ kenaikan jabatan/pangkat; PAK yg telah ditetapkan, tidak dapat diajukan keberatan. 40

PROSES pengajuan USUL PAK DAN KENAIKAN JABATAN Berkas usul PAK dari unit kerja sudah diterima Biro Umum 3 bulan sebelum periode Kenaikan Pangkat. Biro Umum menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan berkas usul PAK. Penilaian dilaksanakan dalam rapat TPJPR. Kepala BAPETEN menetapkan PAK semua jenjang dilingkungan BAPETEN, dan PR Ahli jenjang Madya s.d Utama untuk Instansi Pemerintah lainnya; 41

Jafung Jafung PR PR -- DUPAK DUPAK -- Lampiran Lampiran Tugas Tugas Pokok Pokok -- Lampiran Lampiran Surat Surat Pernyataan Pernyataan PAK PAK Disampaikan Disampaikan Kepada Kepada Unit Unit terkait terkait -- Untuk Untuk Kenaikan Kenaikan Jabatan Jabatan -- Untuk Untuk Kenaikan Kenaikan Pangkat Pangkat Sekretariat Sekretariat Tim Tim Penilai Penilai -- Pemeriksaan Pemeriksaan berkas berkas -- Mempersiapkan Mempersiapkan bahan bahan -- Penjadwalan rapat rapat penilaian penilaian Pejabat Pejabat Penetap Penetap A K menandatangani PAK PAK Tim Tim Penilai Penilai Melaksana laksanakan kan kan penilaian penilaian UPAK UPAK Sekretariat Sekretariat Tim Tim Penilai Penilai Memroses Memroses hasil hasil penilaian penilaian PAK PAK 42

Dalam mengajukan Usul PAK, Form yang harus dilengkapi adalah : 1. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengawasan Radiasi; contoh form 2. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pembinaan Pengawasan Radiasi; contoh form 3. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi; contoh form 4. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Pengawas Radiasi. Contoh form 5. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK); contoh form 43

TIM PENILAI JABATAN PENGAWAS RADIASI Tim Penilai Pusat bertugas menilai prestasi PR ahli jenjang Madya gol/ruang IV/a sampai dengan Utama gol/ruang IV/d dan maintenance untuk Utama gol/ruang IV/e; Tim Penilai BAPETEN/Instansi menilai prestasi PR terampil jenjang Pelaksana Pemula gol/ruang II/a s.d Penyelia gol/ruang III/c dan ahli jenjang Pertama gol/ruang III/a s.d Muda gol/ruang III/d. Melaksanakan tugas lain berkaitan dg pembinaan PR. 44

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DAN BUP JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI (Perpres Nomor 57 Tahun 2007 dan Keppres Nomor 46 Tahun 1992) JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TERAMPIL JENJANG Pengawas Radiasi Pelaksana Pemula Pengawas Radiasi Pelaksana Pengawas Radiasi Pelaksana Lanjutan TUNJANGAN B UP 220.000 56 250.000 56 300.000 56 Pengawas Radiasi Penyelia 450.000 60 PENGAWAS RADIASI AHLI Pengawas Radiasi Pertama 325.000 56 Pengawas Radiasi Muda 750.000 60 Pengawas Radiasi Madya 1.200.000 60 Pengawas Radiasi Utama 1.400.000 65 45

Keuntungan Jafung dibandingkan dengan Jabatan Umum HAL JAFUNG JABATAN UMUM 1. Pangkat puncak 2.Tunjanga n SMA bisa sampai Gol.III/d Minimal Rp. 220.000 SMA Maksimum III/b Tunjangan Rp.185.000 3. BUP Bisa mencapai 60 dan 65 tahun 56 tahun 4. KP 1. Bisa melewati pangkat atasan 2. Bisa KP dalam 2 tahun 1. Tidak dapat melewati pangkat atasan 2. 4 tahun reguler 46

T E R I M A K A S I H SEMOGA BERMANFAAT 47