: Jl. Satria / Angkasa No. 274, Kel. Tolotio, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo, Gorontalo, Telephone : Fax :

dokumen-dokumen yang mirip
Bandara Syukuran Aminuddin Amir

: Jl. Pipit No. 22, Kel. Sei/Sungai Pinang Dalam, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, 75117

Bandara Radin Inten II, Bandar Lampung. Address : Kota Bandar Lampung, Lampung, - Telephone : - Fax : - Telex : - -

Bandara Muko-muko. Hajj Airport : Tidak

Bandara Haluoleo. Hajj Airport : Tidak. Operation Hour : 07:00-20:00 WITA. Sumber: maps.google.com

Bandara Sam Ratulangi

: Jl. Garuda Singkep, Kel. Dabo, Kec. Singkep, Kab. Lingga, Kepulauan Riau, Telephone : Fax : Telex : - -

: Jl. Kalimarau, Kel. Teluk Bayur, Kec. Teluk Bayur, Kab. Berau, Kalimantan Timur, 77315

Bandara Binaka. Hajj Airport : Tidak

Bandara Sultan Hasanuddin

: Jl. Soekarno Hatta, Kel. Eka Jaya, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi, Jambi, Telephone : Fax: Telex : - -

Bandara Fatmawati Soekarno

Bandara Frans Kaisiepo

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan)

: Jalan Soekarno Hatta (Bukit Jin), Dumai, Riau 28825, Indonesia. Telephone : - Fax : - Telex : - -

Bandara Aek Godang. Hajj Airport : Tidak

Bandara Silangit. Hajj Airport : Tidak

: KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70724

Bandara Sultan Syarif Kasim II

Bandara Pasir Pangaraian

: Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau, Telephone : - Fax : - Telex : - -

Bandara Supadio. -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

(1) Pemetaan bandar udara intemasional sebagaimana dimaksud. Pasal 7 ayat (7) tercantum dalam lampiran VIII.

BAB I PENDAHULUAN. LU dan antara 133,5-133,5 BT dengan luas wilayah 6,269 km 2 yang terbagi. dalam dua kelurahan 117 Desa dan 7 Kecamatan.

BAB IV EVALUASI DAN ANALISA KONDISI EKSISTING

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. terbang. Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum

BAB V ANALISIS DAN PERANCANGAN

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA (STUDI KASUS: BANDAR UDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):

BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Landasan pacu (runway)

KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN BANDAR UDARA. Page 1

ANALISA PENGEMBANGAN RUNWAY END SAFETY AREA (RESA) PADA RUNWAY BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Runway Koreksi Panjang Runway Windrose Runway Strip RESA LDA, TORA, ASDA, TODA Take Off Distance

PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY, DAN APRON BANDAR UDARA JALALUDIN GORONTALO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

OPTIMASI KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO

BAB III LANDASAN TEORI. A. Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan/ Perancangan Landasan pacu pada Bandar Udara

Dosen Pembimbing. Mahasiswa. Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD. Sheellfia Juni Permana TUGAS AKHIR ( RC )

Bandar Udara. Eddi Wahyudi, ST,MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak

OPTIMASI PERGERAKAN PESAWAT PADA BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA ABSTRAK

KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO

Perencanaan Sisi Udara Pengembangan Bandara Internasional Juanda Surabaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

Physical Characteristics of Aerodromes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat

Desain Bandara Binaka Nias Untuk Pesawat Airbus 300A ABSTRAK

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

2.4. Pertentangan dengan Standar Lainnya 2.5. Penggunaan Kode Referensi Bandar Udara ICAO untuk Menetapkan Standar

( LAPANGAN TERBANG ) : Perencanaan Lapangan Terbang

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di bidang transportasi semakin berkembang. Hal ini dikarenakan banyaknya aktivitas masyarakat dalam melakukan hubun

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas

ANALISIS PENINGKATAN LANDASAN PACU (RUNWAY) BANDAR UDARA PINANG KAMPAI-DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN LANDAS PACU DI BANDAR UDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI. Gambar 6.1. Jumlah Angkutan Penumpang Umum yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Bandara Djalaluddin IATA : GTO ICAO : WAMG Province : GORONTALO Address : Jl. Satria / Angkasa No. 274, Kel. Tolotio, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo, Gorontalo, 96251 Telephone : +62 435 890494 Fax : +62 435 890494 Telex : WAMGYOYE Email : bandara_jalaluddin@yahoo.com Sumber: maps.google.com General Info Distance : 32,00 km From : Kota Gorontalo 26,79 km From Provincial Capital: Kota Gorontalo, Gorontalo 1.932,94 km From Country Capital : Kota Jakarta, DKI Jakarta Longitude : 122.849204 122 50' 57,13" BT Latitude : 0.637014 0 38' 13,25" LU Elevation : 32,89 mdpl (107,89 ft dpl) Category : Domestik Airport Hajj Airport : Tidak Class : Kelas II Operator : UPT Ditjen Hubud Operation Hour : 07:00-19:00 WITA Operated Aircraft : A-300, B-739

LLU Services : ADC, APP Meteorology Services : Ada DPPU Services : Ada Internet Services : Ada Public Facilities : Kantin Public Transportation : Taxi, Mobil Sewa, Air-Side Facilities Landas Pacu / Runway Runway #1 Ukuran / Dimension : 2.500 m x 45 m Total Area : 112.500 m2 Azimuth : 09-27 : 39 F/C/X/T Landas Hubung / Taxiway Taxiway #1 Ukuran / Dimension : 115 m x 23 m Total Area : 2.645 m2 : 38 F/C/X/T Landas Parkir / Apron Apron #1 Ukuran / Dimension : 230 m x 80 m Total Area : 18.400 m2 Capacity : 38 F/C/X/T : 4 Pesawat B737/800, B737/400, 1 Pesawat ATR, 1 Pesawat Bombardier Landas Putar / Turning Area Turning Area #1 Ukuran / Dimension : 100 m x 20 m Total Area : 2.000 m2 : 39 F/C/X/T Turning Area #2 Ukuran / Dimension : 100 m x 20 m Total Area : 2.000 m2 : 39 F/C/X/T Daerah Henti / Stop Way Stop Way #1 Ukuran / Dimension : 60 m x 30 m Total Area : 1.800 m2 : 17 F/C/X/T Stop Way #2 Ukuran / Dimension : 60 m x 30 m Total Area : 1.800 m2 : 17 F/C/X/T Daerah RESA RESA #1 Ukuran / Dimension : 90 m x 60 m Total Area : 5.400 m2 Konstruksi / Surface : Anyaman Baja RESA #2 Ukuran / Dimension : 90 m x 60 m Total Area : 5.400 m2

Konstruksi / Surface : Anyaman Baja Strip Landasan Pacu / Runway Strip Strip #1 Ukuran / Dimension : 2.500 m x 150 m Total Area : 375.000 m2 Konstruksi / Surface : Anyaman Baja Hanggar Hanggar #1 Ukuran / Dimension : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Konstruksi / Surface : - : - Capacity : - Land-Side Facilitie Terminal Passenger Terminal #1 Category : Domestik Ukuran / Dimension : 0 m x 0 m Total Area : 1.754 m2 Capacity : 0 People(s) Departure Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Arrival Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Passenger Terminal #2 Category : VIP Ukuran / Dimension : 0 m x 0 m Total Area : 510 m2 Capacity : 0 People(s) Departure Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Arrival Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Cargo Cargo #1 Ukuran / Dimension : 0 m x 0 m Total Area : 1.248 m2 Bandar Udara Terdekat / Closest Airports 1. Bandara / Airport : TOJO UNA UNA, Kab. Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah Distance : 154,66 km 2. Bandara / Airport : POGOGUL, Kab. Buol, Sulawesi Tengah Distance : 167,72 km 3. Bandara / Airport : SYUKURAN AMINUDDIN AMIR, Kab. Banggai, Suteng Distance : 186,74 km 4. Bandara / Airport : SULTAN BANTILAN, Kab. Toli-Toli, Sulawesi Tengah Distance : 234,90 km 5. Bandara / Airport : SAM RATULANGI, Kota Manado, Sulawesi Utara Distance : 251,54 km Airport System (PM.69 Year 2013) Hierarchy : P (Pengumpan) Berdasarkan Hirarkinya Bandara Udara terdiri atas: Bandar Udara Pengumpul (Hub): Merupakan bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.

Macam-macam bandar udara pengumpul: 1. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar atau sama dengan 5.000.000 (lima juta) orang pertahun; 2. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 1.000.000 (satu juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta) orang pertahun; 3. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 500.000 (lima ratus ribu) dan lebih kecil dari 1.000.000 (satu juta) orang pertahun. Bandar Udara Pengumpan (Spoke) merupakan: a. Bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal; b. Bandar udara tujuan atau bandar udara penunjang dari bandar udara pengumpul; c. Bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal. Classify: 4D (1800 m <= ARFL) (36 m <= WS < 52 m ; 9 m <= OMG < 14 m) Klasifikasi bandar udara terdiri atas beberapa kelas bandar udara yang ditetapkan berdasarkan kapasitas pelayanan dan kegiatan operasional bandar udara. Kapasitas pelayanan merupakan kemampuan bandar udara untuk melayani jenis pesawat udara terbesar dan jumlah penumpang/barang yang meliputi: Kode angka (code number) yaitu perhitungan panjang landasan pacu berdasarkan referensi pesawat aeroplane reference field length (ARFL) Kode huruf (code letter) yaitu perhitungan sesuai lebar sayap dan lebar/jarak roda terluar pesawat. Tabel Kriteria Klasifikasi Bandar Udara : Kode Angka (Code Number) Panjang Landasan Pacu berdasarkan Referensi Pesawat (Aeroplane Reference Field Length - ARFL) Kode Huruf (Code Letter) Bantang Sayap (Wing Span - WS) Jarakn Roda Utama Terluar (Outer Mean Gear - OMG) 1 ARFL < 800 m A WS < 15 m OMG < 4.5 m 2 800 m <= ARFL <1200 m B 15 m <= WS < 24 m 4.5 m <= OMG < 6 m 3 1200 m <= ARFL < 1800 m C 24 m <= WS < 36 m 6 m <= OMG < 9 m 4 1800 m <= ARFL D 36 m <= WS < 52 m 9 m <= OMG < 14 m E 52 m <= WS < 56 m 9 m <= OMG < 14 m F 56 m <= WS < 80 m 14 m <= OMG < 16 m

Statistik Angkutan Udara (Valid s/d 28 Januari 2015) Tahun Datang Berangkat Transit Lokal Pesawat 1.618 1.615 0 Penumpang 193.008 187.789 285 2012 Bagasi 1.648.047 1.809.689 Kargo 503.753 1.792.004 Pos 3.102 6.568 Pesawat 964 962 0 Penumpang 115.192 103.990 0 2010 Bagasi 1.258.624 1.008.924 Kargo 713.360 680.803 Pos 45 270 Pesawat 840 833 0 Penumpang 86.671 86.266 0 2009 Bagasi 1.194.124 945.390 Kargo 686.605 353.666 Pos 777 2.701 Sumber: hubud.dephub.go.id Foto: Sumber: www.rttmc-hubdat.com Sumber: www.agen-tiket-pesawat.com Sumber: www.tribunnews.com Sumber: www.agen-tiket-pesawat.com

Sumber: regional.kompas.com Sumber: www.panoramio.com Sumber: moniceoktavina.blogspot.com Sumber: indonesiatimur.co