Peran Peta Partisipatif dalam Perencanaan Tata Ruang

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN SATU PETA DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN IKLIM

Titiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial. Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K

HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017

BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK

KEBIJAKAN SATU PETA. Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta. Rapat Koordinasi Nasional. Jakarta, 27 April 2016

Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

Kementerian Kelautan dan Perikanan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Peran Data dan Informasi Geospasial Dalam Pengelolaan Pesisir dan DAS

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Bogor, 22 Februari 2017 DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Contoh Tabel Pemeriksaan Mandiri Materi Muatan Rancangan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

KEBIJAKAN TEKNIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Click to edit Master title style

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 15/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI

oleh: Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

PEDOMAN PENATAAN RUANG, TOOLS PERCEPATAN PENYELESAIAN RTRW Penulis: * Ir. Cut Safana, CES dan ** Abrilianty Octaria N, ST

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

PROSES REKOMENDASI BIG LAMPIRAN PETA RDTR PUSAT PEMETAAN TATA RUANG DAN ATLAS, BIG

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

Dr. ir. Ade Komara Mulyana Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Profil Tata Ruang. Provinsi Gorontalo

KATA PENGANTAR. Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Saefullah NIP

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia

BAB 3 IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI UU NOMOR 4 TAHUN 2011 MENGENAI INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK KELAUTAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 16/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Tentang PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI ACEH

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 16/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

OLEH BUPATI BANGKA Ir. H. TARMIZI. H. SAAT, MM

DIKLAT MANAJEMEN PROYEK. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

Transkripsi:

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Peran Peta Partisipatif dalam Perencanaan Tata Ruang Oleh: Oswar Muadzin Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta, 21 Mei 2015

Kerangka Presentasi Kementerian PPN/Bappenas 1 2 3 4 5 6 Penataan Ruang RTR Kawasan Perdesaan Peran Peta Partisipatif SDM Penyusun RTR RPJMN 2015-2019 Identifikasi Penyediaan Peta Desa Tahun 2016 7 Penutup

Penataan Ruang Kementerian PPN/Bappenas Pasal 1 (3) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang Pasal 1 (11) UUPR Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penatan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pasal 1 (16) UUPR Rencana Tata Ruang adalah Hasil Perencanaan Tata Ruang UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR)

Kementerian PPN/Bappenas Pelaksanaan Penataan Ruang

Rencana Tata Ruang Kementerian PPN/Bappenas Rencana Umum Tata Ruang RTRWN RTRW Provinsi RTRW Kabupaten RTRW Kota Rencana Rinci Tata Ruang RTR Pulau/Kepulauan RTR KSN RTR KSP RTR KS Kab/Kota RDTR Wilayah Kabupaten/Kota Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok peruntukan.

RTR Kawasan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Pasal 49 UUPR Rencana tata ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten adalah bagian rencana tata ruang wilayah kabupaten Pasal 79 (1) UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/ Kota Pasal 83 (3a) UU Desa Penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan harus sesuai dengan tata ruang Kabupaten/Kota

RTR Kawasan Perdesaan (2) Kementerian PPN/Bappenas Pasal 123 (2a) PP No. 43 Tahun 2014 Tentang Desa Pembangunan kawasan perdesaan antara lain: penyusunan rencana tata ruang kawasan perdesaan secara partisipatif Pasal 125 (1) PP Desa Perencanaan, pemanfaatan, dan pendayagunaan aset Desa dan tata ruang dalam pembangunan kawasan perdesaan dilakukan berdasarkan hasil musyawarah Desa yang selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa Pasal 125 (3b) PP Desa Pelibatan Pemerintah Desa antara lain: memfasilitasi musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati pendayagunaan aset Desa dan tata ruang Desa

Perizinan Pemanfaatan Ruang Kementerian PPN/Bappenas Izin pemanfaatan ruang dikeluarkan/ diputuskan oleh Kepala Daerah. Izin Pemanfaatan Ruang terdiri dari: a. Izin Prinsip, diberikan berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota; b. Izin Lokasi, diberikan berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota; c. Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah, diberikan berdasarkan izin lokasi; dan d. Izin Mendirikan Bangunan, diberikan berdasarkan RDTR dan peraturan zonasi. PP No.15 /2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang 8

Peran Peta Partisipatif Kementerian PPN/Bappenas Peta Integrasi Peta Kelola Rakyat (peta partisipatif) menjadi bahan masukan Musyawarah Desa: Tata Ruang Kawasan Perdesaan Penetapan Peraturan Desa: Tata Ruang Kawasan Perdesaan Perlu mengatur: Ruang lingkup substansi tata ruang kawasan perdesaan Skala Peta Tata Ruang Perdesaan Terintegrasi Penyusunan/Revisi RTRW Kabupaten/Kota: Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan Perlu NSPK turunan dari UU dan PP Desa

Peran Peta Partisipatif (2) Kementerian PPN/Bappenas Progress penyelesaian peta: IGD: Pemetaan rupabumi skala 1:100.000 dan skala kecil sudah selesai pada tahun 2014, mencakup wilayah nasional (1:250.000, 1:500.000, 1:1.000.000) Pada Tahun 2015 BIG akan melakukan pemutakhiran peta dasar skala 1:50.000 untuk seluruh Indonesia, kecuali Pulau Kalimantan dan pengisian tematik melalui simpul jaringan (Wali Data Informasi Geospasial dapat dilihat pada lampiran 1) Peta Integrasi Peta Kelola Rakyat (peta partisipatif) dapat dijadikan alat untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang Untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang

SDM Penyusun RTR Kementerian PPN/Bappenas ahli perencanaan wilayah dan kota; arsitek dan/atau perancang kota; ahli sipil; ahli lingkungan; ahli hukum; ahli sosial; dan keahlian khusus lainnya yang sesuai dengan karateristik kawasan. Sertifikasi dari Kementerian ATR

Contoh: Spesifikasi yang Dibutuhkan untuk Peta RDTR INPUT PROSES OUTPUT No JENIS PETA No JENIS PETA No JENIS PETA No JENIS PETA 1 Peta Citra 1 Peta Orientasi 13 Peta Jaringan Jalan 1 PETA RENCANA POLA RUANG Peta Dasar/RBI 2 3 4 Peta Administrasi Peta Guna Lahan Peta Sebaran Persil Bangunan 14 13 14 Peta Jaringan Peta Jaringan Telekomunikasi Energi Peta Jaringan Air Minum Peta Zona Lindung (zona hutan lindung, zona RTH Kota, zona suaka alam dan cagar budaya, zona rawan bencana alam dan zona lindung lainnya) 1 2 3 4 5 6 7 8 Garis Pantai Hipsograpi Perairan Nama Rupa Bumi Batas Wilayah Administrasi Transportasi & Utilitas Bangunan dan Fasum Tutupan Lahan 5 6 7 8 9 10 11 12 Peta Rawan Bencana Penetapan Sebaran Penduduk Peta Kesesuaian Lahan Peta Topografi Peta Kelerengan Peta Klimatologi Peta Geologi Peta Daeah Aliran Sungai / Wilayah Sungai 15 16 17 18 19 Peta Jaringan Drainase Peta Air Limbah Peta Prasarana Lainnya (evakuasi bencana, persampahan, utilitas perkotaan dll) Peta Sebaran Fasilitas (Pendidikan, Peribadatan, RTH, Kesehatan, Olahraga, Sosial Budaya, Halte, Terminal, Bandara, Stasuin, Pelabuhan, Parkir, Penyeberangan, Wisata) Peta Kondisi Tata Bangunan (Intensitas pemanfaatan Lahan, Tata masa bangunan, kondisi bangunan) 2 Peta zona budidaya (zona perumahan, zona perdagangan jasa, zona perkantoran, zona sarana pelayanan umum, zona industri, zona khusus yang berada di kawasan perkotaan, zona lain yang tidak selalu berada di kawasan perkotaan) PETA RENCANA JARINGAN PRASARANA Peta Rencana Jaringan Pergerakan (jaringan jalan primer, jaringan jalan kolektor primer dan kolektor sekunder, jaringan jalan lokal primer dan lokal sekunder, jaringan jalan lingkungan primer dan sekunder, jalur KA, Jalur pelayaran, pejalan kaki dan sepeda) 20 Peta-Peta Tematik Lainnya Yang dirasa perlu untuk ditampilkan dalam Album Peta Peta Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Peta Rencana Pengembangan Air Minum Peta Rencana Pengembangan Jaringan Drainase Peta Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah Peta Rencana Jaringan Prasarana Lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah perencanaan Peta Mitigasi dan Adaptasi perubahan iklim 3 PETA SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA Source : Permen PU No.201/2011 ttg RDTR

Kementerian PPN/Bappenas RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang Arah Kebijakan 2: Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang Strategi Indikator output Kelembagaan Optimasi kinerja lembaga penyelenggara TR Peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha Terselenggaranya pembinaan SDM Bidang Tata Ruang di Pusat dan Daerah dengan kurikulum terstandardisasi dan sertifikasi bagi penyusun RTR Terbentuknya forum masyarakat dan dunia usaha dalam rangka pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang Terlaksananya kegiatan pembinaan kemitraan masyarakat dan dunia usaha Kemen ATR/BPN Kemendagri Kemendagri Bappeda 13

Kementerian PPN/Bappenas RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang (2) Arah Kebijakan 3: Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Strategi Indikator output Kelembagaan Peningkatan kualitas produk dan penyelesaian serta peninjauan kembali RTR, baik RTRWN, peraturan perundangan RTR Laut Nasional, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN dan RTRW yang telah mengintegrasikan LP2B dan prinsip-prinsip RZWP- 3-K Percepatan penyediaan data pendukung pelaksanaan penataan ruang yang mutakhir Penyelesaian penyusunan Perpres RTR KSN, Perda RTRW Prov dan Kab/Kota, Perda Rencana Rinci Tata Ruang, dan Perda RZWP3K beserta Peninjauan Kembali RTR Pulau/ Kepulauan, RTR KSN, RTRW Prov dan Kab/Kota, serta RZWP3K Tersedianya peta dasar skala 1:5000 dan data pendukung pelaksanaan penataan ruang yang mutakhir sesuai kebutuhan Kemen ATR/BPN KKP Kemen ATR/BPN BIG 14

Kementerian PPN/Bappenas Identifikasi Penyediaan Peta Desa Tahun 2016 Sasaran Indikator Target 2016 K/L Meningkatnya Peningkatan Kapasitas Kapasitas Pengolahan Pengolahan Citra Citra Tegak untuk Tegak mendukung penyediaan peta dasar 1:5000 dan untuk penyediaan peta desa Tersedianya Ground Perapatan Ground Control Point untuk Control Point pengolaha Citra Tegak dalam mendukung penyediaan peta dasar 1:5000 dan penyediaan peta desa 1 Laporan Badan Informasi Geospasial 1000 Titik Badan Informasi Geospasial 15

Kementerian PPN/Bappenas Identifikasi Penyediaan Peta Desa- Rancangan RKP 2016 (2) Sasaran Indikator Target 2016 K/L Tersedianya data foto udara untuk pemetaan dasar skala 1:5000 guna menyusun RDTR pada kawasan strategis seperti KSN, wilayah perkotaan, Perbatasan Negara dan daerah lain yang di prioritaskan serta untuk penyediaan peta desa. Penyediaan data foto udara hasil Akuisisi Data IG Unsur Rupabumi skala Besar. 11246.58 Km2 Badan Informasi Geospasial Tersedianya Data Satelit Citra Tegak untuk mendukung penyediaan peta dasar 1:5000 dan untuk penyediaan peta desa Penyediaan Data Satelit Citra Tegak 200000 Km2 Badan Informasi Geospasial 16

Penutup Kementerian PPN/Bappenas 1. Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan (peraturan desa) harus terintegrasi dalam RTRW Kab/Kota 2. Perlunya penyusunan NSPK Pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan (Ruang Lingkup substansi dan Skala Peta yang digunakan) 3. Peta Integrasi Peta Kelola Rakyat (peta partisipatif) menjadi bahan masukan dalam penyusunan RTR Kawasan Perdesaan 4. Peta Integrasi Peta Kelola Rakyat (peta partisipatif) dapat dijadikan alat untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang 5. Peta RTR yang disusun harus sesuai dengan data dari Wali Data Informasi Geospasial Dasar/Tematik yang telah ditentukan dan harus divalidasi BIG 6. SDM yang menyusun RTR Kawasan Perdesaan harus memiliki sertifikasi dari Kemen ATR/BPN

Kementerian PPN/Bappenas Situs BKPRN: www.bkprn.org Situs TRP: www.trp.or.id Portal TRP: www.tataruangpertanahan.com Pustaka virtual TRP: www.scribd.com/tata Ruang dan Pertanahan Milis TRP: http://groups.google.com/d/forum/tata-ruang-dan pertanahan Portal Geospasial: portal.ina-sdi.or.id TERIMA KASIH

Kementerian PPN/Bappenas LAMPIRAN 1

Kementerian PPN/Bappenas Wali data Informasi Geospasial Dasar No Jenis Informasi Geospasial Dasar Wali data 1 RBI BIG 2 LPI BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik NO. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WALI DATA 1 Sumberdaya Lahan IGT Penutup/Penggunaan Lahan IGT Sistem Lahan IGT Morfometri IGT Status Lahan dan Perizinan di APL IGT Tanah Mineral dan Gambut IGT Perizinan di Lahan Gambut 2 Sumberdaya Air A. IGT Sumberdaya Air Permukaan, IGT Batas Daerah Aliran Sungai IGT Sistem Jaringan Hidrologi IGT Kerapatan Pola Aliran B. IGT Sumberdaya Air Tanah, IGT Air Tanah Dangkal IGT Air Tanah Dalam IGT Potensi Air Tanah IGT Isofreatis Tanah 3 Sumberdaya Hutan 4 Sumberdaya Geologi IGT Kawasan Hutan Skala 1:50.000 IGT Perizinan Hutan di Kaw. Hutan IGT Geologi Umum, IGT Geologi Wilayah, IGT Geologi Permukaan; IGT Kawasan Pertambangan BIG BIG BIG Kemen Agraria dan TR /BPN BBSDLP (Kementan) Kementan, BPN Kemen LH dan Kehutanan Kemen PU dan Pera Kemen LH dan Kehutanan Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen LH dan Kehutanan Kemen LH dan Kehutanan Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen ESDM Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik NO. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WALI DATA 5 Sumberdaya Pesisir dan Laut IGT Karakteristik Perairan IGT Ekosistem Pesisir, IGT Infrastruktur Laut Kemen KP Kemen KP Kemen KP 6 Status Lahan IGT Status Lahan Kemen Agraria dan TR/BPN 7 Agroklimatologi IGT Curah Hujan, IGT Hari Hujan, IGT Intensitas Hujan, IGT Temperatur Rerata, IGT Kelembaban Relativ, IGT Kecepatan dan Arah Angin, IGT Intensitas Penyinaran Matahari BMKG BMKG BMKG BMKG BMKG BMKG BMKG 8 Morfometri lahan IGT Lereng BIG 9 Sistem Lahan IGT Sistem Lahan BIG 10 Ekoregion IGT Ekosistem Darat IGT Ekosistem Laut Kementerian LH dan Kehutanan Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik NO. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WALI DATA 1. Geologi dan Geomorfologi IGT Geologi Laut, IGT Geologi Substrat Dasar Laut, IGT Geomorfologi Laut, 2. Oseanografi IGT Suhu, IGT Salinitas, IGT Klorofil, IGT Oksigen Terlarut, IGT Konduktivitas, IGT TSS, IGT Derajat Keasaman, IGT Kecerahan, IGT Arus Laut, 3. Ekosistem pesisir IGT Terumbu Karang; IGT Mangrove; IGT Padang Lamun; IGT Potensi Ikan Damersal; IGT Potensi Ikan Pelagis; 4. Pemanfaatan Wilayah Laut Eksisting IGT Penutup Lahan/Penggunaan Lahan Perairan Kemen ESDM LIPI Kemen KP Kemen KP 5 Infrastruktur Laut Kementerian Perhubungan 6 Sosial Budaya Pesisir BPS 7 Risiko Bencana dan Pencemaran Pesisir BNPB Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik No. Jenis IGT Wali Data 1 Jaringan Infrastruktur Transportasi 2 Jaringan Infrastruktur Pendidikan 3 Jaringan Infrastruktur Kesehatan IGT Infrastruktur Trans. Darat IGT Infrastruktur Transp. Laut, Sungai dan Danau IGT Infrastruktur Transportasi Udara IGT Sarana Pendidikan Dasar dan Menengah Kemen Perhubungan dan Kemen PU & Pera Kemen Pendidikan Dasar IGT Sarana Kesehatan Dasar Kemen Kesehatan 4 Jaringan Infrastruktur Utilitas IGT Jaringan Listrik IGT Jaringan Komunikasi IGT Jaringan Gas IGT Jaringan Air Minum 5 Jaringan Infrastruktur Pertanian Kemen ESDM/BUMN Kemenkominfo Kemen ESDM Pemerintah Daerah IGT Jaringan Irigasi Kemen PU & Pera Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik NO. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WALI DATA 1 Potensi Pariwisata IGT Potensi Wisata Alam IGT Potensi Wisata Budaya IGT Potensi Wisata Khusus Kemen Pariwisata 2 Kawasan Pariwisata IGT Destinasi Wisata IGT Layanan Akomodasi Wisata Kemen Pariwisata 3 Industri Pariwisata IGT Jenis Industri Wisata IGT Infrastruktur Wisata Kemen Pariwisata 4 Atlas Pariwisata Atlas Pariwisata BIG Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik NO. JENIS INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK WALI DATA 1. Bencana Geologis [Gerakan tanah, erupsi gunung api, gempa tektonik] IGT Bahaya Gerakan Tanah IGT Bahaya Erupsi Gunung Berapi IGT Bahaya Gempa Tektonik Kemen ESDM Kemen ESDM Kemen ESDM 2. Rawan Banjir IGT Rawab Banjir Kemen PU dan Pera, BIG dan BKMG; 3. Rawan Tsunami IGT Rawan Tsunami Kementerian KP 4. Kebakaran Hutan IGT Rawan kebakaran Hutan 5. Rawan Kekeringan IGT Rawan Kekeringan BMKG Kementerian LH dan Kehutanan 6. Risiko Bencana IGT Risiko Bencana IGT Kesiapsiagaan Bencana BNPB/BPBD Sumber: BIG

Wali Data Informasi Geospasial Tematik No. Jenis IGT Integrator 1 Satu Peta penutup lahan BIG 2 Satu Peta karakteristik laut BIG 3 Satu Peta mangrove BIG 4 Satu Peta terumbu karang BIG 5 Satu Peta habitat lamun BIG 6 Satu Peta sumberdaya pulau kecil BIG 7 Satu Peta infrastruktur BIG 8 Satu Peta kesesuaian peruntukan ruang [darat dan laut] 9 Satu Peta Perijinan Pemanfaatan Lahan BIG BIG Sumber: BIG