STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR. Hairulla

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

III. KUAT GESER TANAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

Keywords: shear strenght, soil stabilization, subgrade, triaxial UU, unconfined compression.

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF (Studi Kasus di Desa Tanah Awu, Lombok Tengah)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PENGARUH PENAMBAHAN FIBER (SERAT POLYPROPYLENE) TERHADAP KUAT GESER TANAH GAMPONG MANE KRUENG

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Disusun oleh: MARHARA TUA MARPAUNG

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG A-7 TERHADAP KUAT GESER TANAH PASIR SUNGAI

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas S

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG

EFEK CAMPURAN SOIL BINDER DAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTK KUAT GESER TANAH LEMPUNG

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

Kata kunci: lempung ekspansif, perawatan, abu sekam padi, CBR, tingkat pengembangan (swelling).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

Transkripsi:

VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH Abdul Hakam 1, Rina Yuliet 2, Rahmat Donal 3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah yang dicampurkan pada tanah pasir terhadap parameter kekuatan geser tanah. Tanah yang diuji pada penelitian ini berasal dari tanah pasir pantai Padang yang memiliki butiran seragam dan merupakan jenis tanah non kohesif yang mempunyai sifat antar butiran lepas. Untuk memperbaiki struktur tanah ini maka dilakukan pencampuran tanah dengan kadar penambahan tanah sebesar 2, 5, 10, 20, dan 50. Pengujian geser langsung dilakukan dengan dua cara, yang pertama kondisi basah yaitu dengan pemadatan menggunakan proktor standar, yang kedua kondisi kering yaitu dengan menggunakan derajat kerapatan (Dr) sebesar 30, 50, 70 dan 100. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan parameter kuat geser tanah setelah tanah dicampurkan pada tanah pasir. Dari hasil pengujian didapatkan nilai kepadatan maksimum sebesar 1,74 kg/cm 2 dengan penambahan tanah sebesar 20. Untuk pengujian geser langsung, semakin padat suatu massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, sebaliknya semakin lepas suatu massa tanah maka semakin kecil sudut geser yang dihasilkan. Semakin besar kadar yang ditambahkan maka semakin meningkat kohesi tanah tersebut, dan sudut geser akan menjadi semakin menurun. Kata Kunci : Tanah pasir pantai, tanah, kekuatan geser tanah. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila suatu tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas dan tidak padat sehingga tidak sesuai untuk pembangunan, maka tanah tersebut perlu dilakukan perbaikan. Kelemahan tanah pasir ini adalah tanah pasir pantai termasuk jenis tanah yang memiliki gradasi butiran yang seragam. Kekuatan geser yang rendah yaitu tidak memiliki daya ikat antar butiran satu sama lainnya dan sukar untuk dipadatkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada jenis tanah ini. Pada percobaan ini tanah pasir diperbaiki dengan mencampurkan tanah pada tanah pasir untuk diteliti kuat geser tanahnya. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh penambahan tanah yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tanah yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah pasir sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan tanah 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, e-mail: ahakam@ft.unand.ac.id 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, e-mail: rina@ft.unand.ac.id 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas 11

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah sebagai bahan stabilisasi pada tanah pasir pantai dan dapat diaplikasikan pada kasus-kasus geoteknik di lapangan. 2. DASAR TEORI 2.1 Umum Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng dan gaya dorong pada dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi antara tegangan normal dan tegangan geser pada bidang runtuhnya dinyatakan oleh persamaan : τ = f(σ) (1) Garis kegagalan yang didefinisikan pada persamaan (1) adalah kurva yang ditunjukan pada Gambar 1. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh : 1. Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang gesernya 2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan normal pada bidang gesernya. Columb (1776) mendefinisikan f (σ) sebagai τ = c + σ tan φ (2) Persamaan (2) disebut kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, dimana garis selubung kegagalan dari persamaan tersebut dilukiskan dalam bentuk garis lurus pada Gambar 1. 2.2 Kuat Geser Tanah Pasir Gambar 1. Kriteria Keruntuhan Mohr dan Coulomb Kuat geser tanah pasir dapat ditentukan dari salah satu uji triaksial atau uji geser langsung. Kelebihan tekanan air pori akibat adanya beban yang bekerja diatas tanah pasir dalam kondisi jenuh adalah nol. Hal ini disebabkan tanah pasir mempunyai permeabilitas besar, sehingga pada kenaikan beban, air pori relative cepat menghambur keluar tanpa menimbulkan tekanan yang berarti. Jadi, dapat dianggap bahwa kondisi pembebanan pada tanah pasir akan berupa pembebanan pada kondisi terdrainase. 12 JURNAL REKAYASA SIPIL

Abdul Hakam, Rina Yuliet, Rahmat Donal Gambar 2. Hasil Uji Geser Langsung pada Tanah Pasir Pada pasir padat (Gambar 2), butiran berhubungan saling mengunci satu sama lain dan rapat. Sebelum kegagalan geser terjadi, hubungan yang saling mengunci ini menambah perlawanan gesek pada bidang geser. Setelah tegangan puncak tercapai pada nilai L yang rendah, tingkat penguncian antar butirnya turun dan tegangan geser selanjutnya berkurang. Pengurangan tingkat penguncian antar butir menghasilkan penambahan volume contoh benda uji selama geseran berlangsung. Kadang-kadang benda uji menjadi cukup mengembang sehingga meluap dari tempatnya. Pada kondisi ini tegangan geser menjadi konstan, yaitu pada nilai tegangan batasya. Derajat hubungan saling mengunci antar butiran akan sangat besar pada tanah pasir yang bergradasi baik dengan bentuk butiran yang bersudut. Dalam keadaan ini pasir mempunyai kuat geser yang tinggi. Pada pasir yang tidak padat (lepas), derajat penguncian antar butir kecil, sehingga kenaikan tegangan geser secara berangsur-angsur akan menghasilkan suatu nilai yang menuju nilai tegangan batas, dengan tidak ada nilai tegangan geser puncak. Tiap kenaikan tegangan geser, akan diikuti oleh pengurangan volume benda uji. Pada tegangan vertikal dan tegangan sel yang sama, nilai tegangan geser batas dan angka pori untuk pasir tidak padat dan pasir padat mendekati sama. Benda uji tanah pasir dikatakan pada nilai banding pori kritis jika tercapai keadaan volume beda uji yang tetap tidak berubah pada proses penggeseran. 2.3 Kuar Geser pada Tanah Lempung Pada tanah jenuh air bila mengalami pembebanan akan terjadi perubahan volume berupa pengurangan atau penambahan. Dalam kondisi pengujian dengan drainase terbuka, perubahan volume berupa kompresi ataupun pelonggaran tidak hanya tergantung pada kerapatan dan tegangan kekang saja, akan tetapi bergantung pula pada sejarah tegangan. Demikian pula pembebanan tak terdrainase, nilai tekanan air pori sangat tergantung dari jenis, apakah tersebut normally consolidated ataukah overconsolidated. VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 13

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah Gambar 3. Uji Triaksial CD pada Tanah Lempung (a). Pada Penerapan Tekanan Sel (b). Pada Penerapan Tegangan Deviatorik Kecepatan perubahan volume yang terjadi pada tanah pasir dan berbeda. Karena kecepatan perubahan volume tanah akan sangat tergantung dari permeabilitas tanah. Dimana tanah memiliki permeabilits yang sangat rendah, sedangkan tanah pasir tinggi sehingga kecepatan berkurangnya tekanan air pori akan lebih cepat terjadi pada tanah pasir. Jadi, untuk tanah pasir, perubahan volume akibat penghamburan tekanan air pori akan lebih cepat daripada tanah. Tabel 1. Nilai Tipikal Sudut Geser Dalam (φ) Pada Tanah Pasir 14 JURNAL REKAYASA SIPIL

Abdul Hakam, Rina Yuliet, Rahmat Donal Tabel 2. Hubungan Kerapatan Relatif (Dr) dan Sudut Geser Dalam Tanah Pasir dari Penyelidikan di Lapangan (Mayerhof, 1956) Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah pasir, adalah : Ukuran butiran Air yang terdapat diantara butiran Kekasaran permukaan Angkapori (e) atau kerapatan relatif (Dr) Distribusi ukuran butiran Bentuk butiran Tegangan utama tengah Sejarah tegangan yang pernah dialami (Oveconsolidation) Desiana. V, 1997, melakukan penelitian dengan judul stabilitas pasir laut Tanjung Priok dengan semen cleanset, dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pasir pasir laut Tanjung Priok memiliki daya dukung yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan tempat penumpukan peti kemas di proyek Terminal Peti Kemas III Kota Tanjung Priok. Gradasinya yang seragam, merupakan sifat yang sangat tidak menguntungkan, karenanya perlu distabilisasi. Dr. Lusmelia Afriani, 2008 melakukan penelitian tentang pengaruh penambahan tanah pasir pada tanah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan material pasir pada tanah lunak akan meningkatkan besarnya berat volume tanah campur pasir, dengan peningkatan rata - rata sebesar 5.94 Sedangkan nilai kohesi dari tanah lunak campur pasir akan menurun dibanding tanah murni, dengan penurunan rata-rata sebesar 25.07 Peningkatan nilai sudut geser dalam dan lunak yang dicampur dengan pasir rata-rata sebesar 67.03 Mengingat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai daya dukung tanah lunak akan semakin meningkat jika dilakukan penambahan campuran dengan pasir, hal ini terlihat dan meningkatnya sudut geser dalam yang signifikan. Memperbaiki sifat-sifat tanah dapat dilakukan dengan cara mencampur dengan jenis tanah lain seperti. Menurut Ingels dan Metcalf (1972), sifat-sifat tanah yang diperbaiki dengan stabilisasi dapat meliputi : kestabilan volume, kekuatan/daya dukung, permeabilitas, dan kekekalan/keawetan. Metode atau cara memperbaiki sifat-sifat tanah ini juga sangat bergantung pada lama waktu pemeraman, hal ini disebabkan karena didalam proses perbaikan sifat-sifat tanah terjadi proses kimia yang dimana memerlukan waktu untuk zat kimia yang ada didalam aditif untuk bereaksi. 2.4 Pemadatan Tanah Pemadatan adalah bertambahnya berat volume kering tanah sebagai akibat pemadatan partikel yang diikuti oleh pengurangan volume udara dengan air tetap tidak berubah. Saat air ditambahkan pada pemadatan, air ini akan melunakan partikel-partikel tanah. Partikel-partikel tanah menggelincir satu sama lain dan bergerak pada posisi yang lebih rapat. Pemadatan bertujuan untuk mempertiggi kuat geser tanah, mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas), mengurangi permeabilitas, mengurangi perubahan volume sebagai akibat VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 15

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah perubahan kadar air, dll. Tingkat kepadatan suatu tanah diukur dari nilai berat keringnya (γ d ). Berat volume kering tidak berubah oleh adanya kenaikan kadar air. Dengan demikian, tanah yang telah selesai dipadatkan di lapangan dan kemudian berubah kadar airnya (misalnya oleh hujan), maka berat volume kering tetap tidak berubah, sepanjang volume total tanah tetap. Hal ini karena kepadatan atau berat volume kering dinyatakan oleh γ d = W s /V, bila berat butiran (W s ) dan volume total (V) tetap maka γ d juga tetap. Gambar 4. Pengaruh Pemadatan pada Struktur Tanah Jika usaha pemadatan pervolume satuan (E) berubah maka bentuk kurva hubungan kadar air terhadap berat volume kering juga berubah. Gambar 4 menunjukan hasil pemadatan dengan usaha pemadatan yang berbeda. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa jika energy pemadatan ditambah maka berat volume kering tanah juga bertambah sedangkan kadar air optimum akan berkurang. Nilai CBR juga akan meningkat dengan bertambahnya usaha pemadatan pada kadar air yang rendah. Meningkatya nilai CBR juga akan meningkatkan nilai kuat geser tanah. 3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengujian Sifat-Sifat Fisik Tanah Penelitian dilakukan terhadap sampel terganggu (disturb) berupa tanah pasir pantai Padang, dan tanah daerah Kuranji Padang, Sumatra Barat. Dari pengujian sifat-sifat fisik tanah asli di laboratorium diperoleh hasil sebagai berikut : 16 JURNAL REKAYASA SIPIL

Abdul Hakam, Rina Yuliet, Rahmat Donal Tabel 3. Hasil Pengujian Sifat Fisik Tanah Pasir Jenis pengujian Parameter Nilai Satuan Kadar Air W 26,611 Berat Volume γ 1,609 (gr/cm3) Berat Spesifik Gs 2,664 Analisa Butiran lolos #200 Analisa Ukuran butiran : Pasir Lanau Lempung Atterberg Limit Liquid Limit (LL) Plastic Limit (PL) Plasticity Indeks (PI) 2,36 97,64 2,36 0 125 44,53 80,47 Gambar 5. Gambar 5. Kurva gradasi tanah pasir 3.2 Analisa Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem AASHTO dan USCS Dari hasil uji analisa saringan, tanah pasir Pantai Padang tersebut mengandung 97,64 pasir dan 2,36 lanau. Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO maka tanah pasir Pantai Padang termasuk dalam pasir halus yaitu 98,39 lolos saringan no.40. Pada sistem klasifikasi AASHTO untuk tanah yang lolos saringan no.40 minimal 50 masuk kedalam golongan tanah A-3 dengan tipe material yang paling dominan adalah pasir halus. Berdasarkan sistem Unified maka tanah pasir Pantai Padang termasuk kedalam tanah berbutir kasar yaitu lebih 50 butiran tertahan pada saringan no.200. Digolongkan kedalam kelompok SP dengan penilaian pasir bergradasi buruk dan pasir berkerikil, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus. Pasir ini memiliki gradasi yang seragam sehingga perlu dilakukan perbaikan pada jenis tanah pasir ini. Penambahan tanah pada tanah pasir akan membuat gradasi tanah menjadi beragam. VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 17

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah 3.3 Hasil Pengujian Sifat-Sifat Mekanis Tanah 3.1.1 Analisa Hasil Pengujian Kepadatan Tanah Gambar 6. Hubungan Kepadatan dan Kadar Air untuk Berbagai Variasi Kadar Lempung Gambar 6 menunjukkan kepadatan kering akan bertambah seiring dengan pertambahan kadar nya. Tetapi untuk penambahan sebesar 50 terjadi penurunan kepadatan. Dari pengujian didapatkan nilai kepadatan tertinggi dengan penambahan sebesar 20. Nilai kepadatannya sebesar 1,74 kg/cm 2. Gambar 7. Hubungan Variasi Kepadatan Kering Maksimum vs Kadar Lempung 3.3.1 Analisa Hasil Pengujian Kuat Geser Langsung 3.3.1.1 Kondisi Basah dengan Pemadatan menggunakan Proctor Standar. Berikut adalah hasil uji geser langsung untuk tanah pasir dengan variasi kadar 18 J URNAL REKAYASA SIPIL

Abdul Hakam, Rina Yuliet, Rahmat Donal Gambar 8. Hubungan Sudut Geser Tanah dengan Kepadatan Kering 0.25 2 C(kg/cm 2 ) 0.2 0.15 0.1 5 10 0.05 20 0 1.400 1.500 1.600 γ d (t/m3) 1.700 50 Gambar 9. Hubungan Nilai Kohesi Tanah dengan Kepadatan Kering Gambar 10. Hubungan Sudut Geser Tanah dengan Lempung VOLUME 6 NO 1 FEBRUAR RI 2010 19

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah Gambar 11. Hubungan Kohesi dengan Lempung Berdasarkan hasil diatas dapat dianalisa bahwa semakin besar kadar maka nilai sudut geser dalam semakin berkurang dan nilai kohesi semakin tinggi. 3.3.1.2 Kondisi Kering dengan Menggunakan Kerapatan Relatif (DR) Pengujian geser langsung dengan menggunakan derajat kerapatan dilakukan dengan cara mencetak sampel tanah pasir tersebut pada cincin, dimana berat tanah yang mengisi cincin dihitung sesuai persentase derajat kerapatannya. Berikut adalah hasil uji geser langsung untuk tanah pasir dengan variasi kadar. 44 Ф 42 40 38 36 34 32 30 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 Dr () 0 2 5 10 20 50 Gambar 12. Hubungan Sudut Geser Tanah dengan Derajat Kerapatan C ( kg/cm2) 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 Dr () 0 2 5 10 20 50 Gambar 13. Hubungan Kohesi Tanah dengan Derajat Kerapatan 20 JURNAL REKAYASA SIPIL

Abdul Hakam, Rina Yuliet, Rahmat Donal Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat, bahwa semakin padat tanah maka akan semakin tinggi sudut gesernya. Tetapi kohesi rata-rata sama untuk setiap kadar dan kepadatan. Dari data diatas dapat di analisis bahwa semakin padat suatu massa tanah maka kekuatan gesernya akan semakin meningkat. Pada pasir padat butiran berhubungan saling mengunci satu sama lain dan rapat. Sebelum kegagalan terjadi hubungan yang saling megunci ini menambah perlawanan gesek pada bidang geser. Setelah tegangan puncak tercapai pada nilai L yang rendah, tingkat penguncian antara butirannya turun dan tegangan geser berkurang. Pengurangan tingkat penguncian antar butir menghasilkan penambahan volume selama geseran berlangsung. Pada pasir lepas derajat penguncian antar butir kecil, sehingga kenaikan tegangan geser secara berangsurangsur akan menghasilkan suatu nilai yang menuju nilai tegangan batas dengan tidak ada nilai tegangan geser puncak. Kenaikan tegangan geser akan diikuti oleh pengurangan volume benda uji. Gambar 14. Hubungan Sudut Geser Tanah dengan Kadar Lempung Gambar 15. Hubungan Kohesi dengan Kadar Lempung Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat, bahwa semakin besar kadar maka nilai sudut gese dalam semakin kecil dan kohesi akan menjadi semakin besar. 4. KESIMPULAN 1. Berdasarkan klasifikasi AASTHO maka tanah pasir Pantai Padang termasuk dalam kedalam golongan tanah A-3 dengan tipe material yang paling dominan adalah pasir halus. Berdasarkan VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 21

Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah sistem Unified maka tanah pasir Pantai Padang digolongkan kedalam kelompok SP dengan penilaian pasir bergradasi buruk dan pasir berkerikil, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus. 2. Bertambahnya kadar pada tanah asli menyebabkan peningkatan pada berat isi kering tanah. Tetapi terjadi penurunan pada penambahan sebesar 50. 3. Kepadatan maksimum sebesar 1,74 kg/cm2 didapatkan pada penambahan kadar sebesar 20. 4. Semakin padat massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, dan sebaliknya semakin lepas massa tanah maka sudut geser semakin menurun. 5. Semakin besar penambahan kadar maka kohesi tanah semakin meningkat, sementara sudut geser akan menjadi semakin menurun. DAFTAR PUSTAKA Das, Braja M., (1985), Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga. Hakam, A., (2008), Rekayasa Pondasi, Bintang Grafika. Laboratorium Mekanika Tanah, (2008), Penuntun Praktikum Mekanika Tanah, Universitas Andalas. Handayani, H., (2008), Studi Laboratorium Pengaruh Lapisan Pasir dan Kerikil pada Pondasi Bangunan Sederhana akibat Beban Gempa, Universitas Andalas. Hardiyatmo, Hary Christady, (2006), Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gadjah Mada University Press. Purniasari, Dian, (2008), Stabilisasi Tanah Pasir Dengan Menggunakan Aspal Cair SC 60/70 Terhadap Kuat Geser Tanah. Universitas Islam Indonesia. Usman, Taufik. 2008. Pengaruh Stabilisasi Tanah Berbutir Halus yang Distabilisasi dengan Menggunakan Abu Merapi pada Batas Konsistensi dan CBR Redaman. Universitas Islam Indonesia. Yuliet, Rina, (2007), Handout Perbaikan Tanah, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas. 22 JURNAL REKAYASA SIPIL