B A B III SISTEM SANDI (CODING) DAN TEKNIK TRANSMISI DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM SANDI (CODING) DAN TEKNIK TRANSMISI DATA

TRANSMISI. Pertemuan Metode Transmisi Metode transmisi yang dikenal terdiri dari dua macam, yaitu :

TRANSMISI. Pertemuan III Metode Transmisi Metode Hubungan. Metode transmisi yg dikenal terdiri dr 2 macam, yaitu :

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DATA

Mode Transmisi. Transmisi Data

MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Teknik komunikasi data

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV SISTEM SANDI (CODING)

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

BAB IV SISTEM SANDI (CODING)

PENGKODEAN DATA. Komunikasi Data

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

Apa Itu Komunikasi Data DATA?

Apa Itu Komunikasi Data?

LAYER FISIK TERKAIT LAYER FISIK: 1. SINKRONISASI 2. PHYSICAL ENCODING : NRZI, NRZ, MANCHESTER, AMI 3. GANGGUAN LAYER FISIK

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-1 : DATA PROSES INFORMASI. Hand Out : Piping Supriatna

MODEM. Sebelum kami membicarakan modem kepada Anda, ada beberapa istilah teknik yang

Transmisi Data. Komunikasi Data komdat2.doc-1

Yunifa Miftachul Arif S.S.T., M.T

KOMUNIKASI DATA. Sumber Media Transmisi Penerima

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

Transmisi Data. Media Transmisi Sumber/ Tujuan

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

Disajikan Oleh : Yuhefizar, S.Kom

Dasar- dasar Penyiaran

adalah pengiriman data melalui sistem transmisi elektronik dengan komputer adalah hubungan dua atau lebih alat yang membentuk sistem komunikasi.

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

PENGKODEAN DATA. Muji Lestari ST.,MMSI

Bab 3. Transmisi Data

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

Sistem Telekomunikasi

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio

Teknik Telekomunikasi

Pengantar Komunikasi Data

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Hanif Fakhrurroja, MT

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Jaringan Komputer. Transmisi Data

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

REPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Data and Computer BAB 3

Dasar Sistem Telekomunikasi. Nyoman S, ST, CCNP

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

TEORI DASAR KOMUNIKASI DATA

Komunikasi Data Kuliah 3 Transmisi Data

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

B A B II PERANGKAT KERAS KOMUNIKASI DATA

Sinkronisasi Transmisi

Teknik Komunikasi Data

B A B 7 TELEPROCESSING. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami metode teleprocessing dan penggunaan teleprocessing

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB V DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN

MULTIPLEKS VI.1 PENGERTIAN UMUM

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

Terminolog1 (1) Transmitter Penerima Media. Media guide. Media unguide. e.g. twisted pair, serat optik. e.g. udara, air, hampa udara

Komunikasi Data POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Lecturer: Sesi 5 Data dan Sinyal. Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

Published By Stefanikha

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Model Sistem Komunikasi

8. Mengirimkan stop sequence

Code Division multiple Access (CDMA)

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Transkripsi:

B A B III SISTEM SANDI (CODING) DAN TEKNIK TRANSMISI DATA Dalam meyalurkan data baik antar komputer yang sama pembuatnya maupun dengan komputer yang lain pembuatnya, data tersebut harus dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima. Untuk mencapai hal itu data harus diubah bentuknya dalam bentuk khusus yaitu sandi untuk komunikasi data.coding : penggambaran dari satu set simbol menjadi set simbol yang lain Krakteristik utama dari sistem komunikasi data adalah pemakaian peralatan pintar untuk mengkonversi karakter atau simbol menjadi bentuk kode dsb. Seperti hanya pada komunikasi menggunakan kode morse, maka operator berfungsi untuk mengkonversi karakter menjadi bentuk dot dan dash. Kode merupakan standart yang disetujui yang berarti antara elemen sinyal dan karakter, ide kuncinya adalah berarti standart. Kode yang dipergunakan dalam sistem komunikasi data terlebih dulu didefinisikan beserta kombinasinya lainnya dalam membuat peralatan, hal ini untuk menjamin terjadinya kesesuaian bila pemakai peralatan perlu menghubungkan dengan peralatan dari pembuat yang berbeda. Karakter terdiri dari huruf, angka, spasi, tanda baca, simbol pada keyboard, dan simbol lainnya (karakter kontrol). Perlu diingat bahwa karakter spasi juga merupakan karakter yang penting, sekalipun sebelumnya dikira karakter kosong atau blank, misalnya karakter A 7# terdiri dari deretan 4 karakter. Elemen sinyal merupakan sesuatu yang dikirimkan melewati saluran transmisi dan dipergunakan yang mewakili karakter-karakter yang dikirim. Dot dan dash (atau marks dan spaces) dalam kode morse merupakan elemen sinyal, sebagaimana satu dan nol pada deretan berikut ini : 0100000101 0000001011 0111011011 0110001011 Hal ini merupakan cara karakter A 7# yang mungkin kelihatan sebagai kode biner saat dikirimkan antara PC ke PC yang lain atau ke printer, pada pembahasan berikutnya akan dibicarakan mengenai hal tersebut sebagai kode ASCII, dengan even-parity, satu start-bit dan satu stop-bit. 3.1. Sistem sandi yang umum dipakai : a. ASCII (American Standard Code for Information Interchange) Kode ini merupakan kode alphanumerik yang paling populer yang dipakai dalam teknik telekomunikasi. Masing-masing kode ASCII berisi 7-bit. Paling banyak digunakan. Merupakan sandi 7 bit. Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi sandi ini. Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal 7 bit data 1 bit pariti 1 atau 2 bit akhir Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 1

Gambar 3.1 Kode ASCII Keterangan Kode ASCII : Karakter dalam kode ASCII dibagi dalam beberapa group yaitu : controlcharacter,angka, huruf besar, huruf kecil, dan tanda baca (pada tabel tidak begitujelas). Control-character ini sering disebut sebagai non-printable-character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap awal (pengenalan) dalam berbagai kegunaan komunikasi data, misalnya sebelum informasi dikirim dari PC ke printer. Pada kode ASCII bila menggunakan deretan 7 bit maka bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even-parity atau odd-parity bila menggunakan kode ASCII pada telekomunikasi. Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 2

b. Sandi Baudot Code ( CCITT Alfabet No. 2 / Telex Code ). Terdiri dari 5 bit. Terdapat 32 macam simbol. Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi, yaitu : LETTERS ( 11111 ) FIGURES ( 11011 ) Tiap karakter terdiri dari 1 bit awal 5 bit data 1,42 bit akhir Kode ini terdiri atas kode 5-bit yang dipergunakan pada terminal teletype dan teleprinter. karena terdiri atas 5-bit maka hanya terdiri atas 25 atau 32 kombinasi yang merupakan kode huruf atau gambar yang berbeda. Masing-masing kode biner harus diterjemahkan kedalam dua karakter yang berbeda yaitu sebagai karakter Letter atau Figure, dengan cara menambahkan karakter perantara yang dipilih yaitu FIGH atau LTRS. Pada contoh berikut ditunjukkan bila mengkodekan tulisan PENS NO 1, maka akan berbentuk sebagai berikut : Jika kode Boudot dikirim menggunakan transmisi serial asynchronous, maka untuk pulsa stop-bit umumnya lebarnya 1,5 bit tidak seperti dalam kode ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit. 3.2. Mode Transmisi a. Serial Pada Pengiriman seri, Data pararel internal diteruskan ke pengubah pararel-serial (IC Converted), bit-bit dikirimkan secara berurutan (tidak serempak) dan kecepatan pemindahan data lebih rendah dan mode transmisi pararel. Pengiriman dimulai dari LSB ( Least Significant Bit) dan diakhiri MSB ( Most Significant Bit). Penerima harus memecah isyarat data yang sama pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter yang diterima. Gambar 3.2 Mode Transmisi Serial Agar data yang diterima itu benar maka selang waktu yang digunakan oleh pengirim dan penerima harus sama. Untuk keperluan tersebut mka pengirim dan penerima harus menambahkan detak (Time Pulse). Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 3

Gambar 3.3 Detak (Time Pulse) b. Paralel Data dikirimkan sekaligus, misal 8 bit bersamaan Kecepatan tinggi Karakteristik Media harus baik Masalah SKEW Efek yang terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan Gambar 3.4 Mode Transmisi Paralel Mode serial membutuhkan sinkronisasi/penyesuaian yang berfungsi untuk : Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data (sinkronisasi bit) Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter) Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah blok data (sinkronisasi blok) 3.3. Berdasarkan sinkronisasi dikenal 3 mode transmisi serial, yaitu : 1. Asinkron Pengiriman dilakukan perkarakter Transmisi kecepatan tinggi Antara karakter tidak ada waktu yang tetap Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang Membutuhkan : start bit (tanda mulai menerima bit data) Tiap karakter diakhiri : stop bit Dikenal sebagai Start-Stop Tranmission Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 4

Gambar 3.5 Transmisi Asinkron 2. Sinkron Pengiriman dilakukan perblok data (karakter) Transmisi kecepatan tinggi Tiap karakter tidak memerlukan bit awal/akhir Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya dilakukan bila dimiliki sejumlah blok data. Gambar 3.6 Transmisi Sinkron 3. Isokron - Merupakan kombinasi transmisi asinkron dan sinkron - Tiap karakter didahului dengan bit awal dan diakhir data ditutup dengan bit akhir 3.4. Metode Transmisi 1. Simplex Data disalurkan hanya ke satu arah Pemancar dan penerima tugasnya tetap Jarang untuk sistem komunikasi data Gambar 3.7 Metode Transmisi Simplex 2. Half Duplex (HDX) Data dikirimkan kedua arah secara bergantian Terdapat "turn around time" (waktu untuk mengubah arah) Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 5

Gambar 3.8 Metode Transmisi Half Duplex (HDX) 3. Full Duplex (FDX) Data dikirimkan dan diterima secara bersamaan 3.5. Karakteristik Transmisi Terdapat dua macam arus : 1. DC (Direct Current) Jarang digunakan Untuk jarak dekat Kecepatan dibawah 300 bps 2. AC (Alternating Current) Sering digunakan Untuk jarak jauh Untuk Kecepatan tinggi Gambar 3.9 Metode Transmisi Full Duplex (FDX) Kecepatan Transmisi 1. Satuannya Karakter per second (kps) Bit per second (bps) Baud per second (bps) - (2 bit = 1 baud) 2. Variasi 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600 bps 3. Kecepatan dipengaruhi lebar frekuensi (bandwidth) 4. Berdasar bandwidth, kanal digolongkan menjadi : a. Broadband Channel Untuk sinyal berfrekuensi tinggi Digunakan untuk gelombang mikro, kabel koaksial, dan serat optic b. Voice Grade Channel Dial Up Private Line Menggunakan frekuensi 300-3000 Hz c. Subvoice Channel Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 6

Menggunakan kecepatan transmisi dibawah 600 bps d. Telegraph Channel Menggunakan kecepatan transmisi 45-75 bps Tabel Spectrum Electromagnetic Frequency Band Name 3-10 khz Extremely Low Frequency (ELF) 10-30 khz Very Low Frequency (VLF) 30-300 khz Low Frequency (LF) 300-3000 khz Medium Frequency (MF) 3-30 MHz High Frequnecy (HF) (also called "short wave") 30-300 MHz Very High Frequency (VHF) 300-3000 MHz Ultra High Frequency (UHF) (also called "microwaves") 3-30 GHz Super High Frequency (SHF) 3.6. Gangguan terhadap Saluran Transmisi Gangguan pada saluran transmisi dikenal dua golongan besar : a. Random Derau Panas (thermal noise) Gangguan yang disebabkan oleh pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian. Derau Impuls (impuls noise) Gangguan yang disebabkan oleh tegangan listrik yang tingginya lebih dibandingkan tegangan rata ratanya. Bicara Silang (cross talk) Gangguan yang disebabkan oleh masuknya signal dari kanal lain yang letaknya berdekatan Gema (echo) Gangguan yang disebabkan oleh signal yang dipantulkan kembali sebagai akibat dari perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik. Perubahan Phasa (Phase changer) Gangguan yang disebabkan oleh phase signal yang kadang-kadang berubah sebagai akibat dari impulse noise. Derau Intermodulasi (intermodulation noise) Gangguan yang disebabkan oleh dua signal dari saluran berbeda (intermodulation) membentuk signal baru yang menduduki frekuensi signal lain. Phase Jitter Gangguan yang disebabkan oleh jitter yang timbul oleh sistem pembawa yang dimultipleks dan menghasilkan perubahan frekuensi. Fading Gangguan yang disebabkan oleh signal yang disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur akibat dari kondisi atmosfir. Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 7

b. Tak Random Redaman Gangguan yang disebabkan oleh tegangan suatu signal berkurang ketika melalui saluran transmisi sebagai akibat daya yang diserap oleh saluran transmisi yang tergantung frekuensi dam media transmisinya. Tundaan Gangguan yang disebabkan oleh signal dengan masing masing frekuensi yang tidak berjalan dengan dengan kecepatan yang sama hingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan. Sistem Sandi (Coding) dan Tekni Transmisi 8