Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA NUMBER SENSE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Media Papan Titian Terhadap Keseimbangan Gerak Motorik Kasar Anak Kelompok A di RA Al- Hidayah

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

PENGARUH PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK-VERBAL ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 3 SURABAYA

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

Pengaruh Penggunaan Media Flashcard terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A di TK Dharma Wanita Padelegan Pademawu Pamekasan

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

Pengaruh Metode Bercerita Dengan Media Pop Up Terhadap Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok B

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS DONGENG TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

PENGARUH MIND MAPPING BOARD TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B

PENGGUNAAN MEDIA BALOK CUISENAIRE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA DAN UKURAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK R.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

Pengaruh Media Flashcard Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK DESA PLUMBON II MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK JURNAL. Oleh

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEBAK KATA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DOMINO ALFABET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS BANGSA KECAMATAN NGORO MOJOKERTO

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGARUH PERMAINAN KALENG PINTAR terhadap KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A di TK PUTERA HARAPAN

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

Transkripsi:

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA POP UP BOOK TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK A Novita Kurniawati PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: Novitakurnia94@gmail.com Endang Pudjiastuti Sartinah PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: end_ps@yahoo.co.id Abstrak Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media pop up book terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik. Subjek penelitian berjumlah 20 anak kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan alat penilaian berupa lembar observasi dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji wilcoxon dapat diketahui bahwa T hitung <T tabel (0<52) dengan taraf signifikan 5%. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H o ) ditolak. Jadi, apabila T hitung <T tabel maka H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan metode bercakap-cakap berbasis media pop up book terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik. Kata Kunci: Metode Bercakap-cakap berbasis media pop up book, kemampuan berbicara. Abstract This quantitative research was Aim of this research is to prove whether or not the influence of pop up book based conversation on the speaking ability of group A students of Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Kindergarten Gresik. The subjects included twenty children in group A at Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Kindergarten Gresik. Data collection techniques using observational methods with assessment tools such as observation sheets and documentation methods. Data were analyzed using the Wilcoxon Match Pairs Test is used as data analysis technique with T calculated <T table. Based on result of the research T calculated <T table 0 < 52 with significance level 5%. Therefore, alternative hypothesis (H a ) is accepted and nul hypothesis (H 0 ) is rejected. It can be concluded that there is significant influence pop up based conversation on the speaking ability of group A students of Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Kindergarten Gresik or not. Keywords: Pop up book based conversation, Speaking ability PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya Bratnata, dkk (dalam Uhbiyati dkk., 69:2001). Seperti halnya pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, butir 14, menyatakan bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membentuk pertumbuhan dan kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (dalam Sujiono, 2009:2). Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar memiliki kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun yang sering disebut sebagai masa emas perkembangannya (golden age). Hal ini sejalan dengan Montessori (dalam Sujiono, 2009:2) yang menyatakan bahwa rentang usia lahir sampai enam tahun anak mengalami masa keemasan (golden age) yang merupakan masa ketika anak mulai mampu untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pada masa ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk, pembentukan sistem saraf secara mendasar sudah terjadi. Oleh karena itu, efektif dalam memberi stimulus dan pembelajaran yang mampu merangsang otak agar segala potensi yang dimilikinya dapat terasah dan berkembang dengan optimal. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun. Taman Kanak-kanak adalah lembaga pendidikan prasekolah sebelum memasuki lembaga pendidikan sekolah dasar (SD) yang melibatkan anak didiknya berkisar pada usia empat sampai enam tahun Samsudin (2008:7). Taman kanak-kanak berupaya 1

Jurnal PAUD Teratai. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 68-72 untuk menciptakan situasi pendidikan yang dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak. Dalam penyelenggaraan Taman Kanak-kanak segala potensi yang dimiliki anak dapat diasah dengan maksimal melalui beberapa bidang pengembangan kemampuan dasar agar anak siap memasuki jenjang pendidikan dasar. Pengembangan bidang kemampuan dasar tersebut meliputi nilai agama dan moral, bahasa, kogintif, sosial emosional, fisik motorik, dan seni. Salah satu aspek yang sangat penting untuk dikembangkan adalah kemampuan bahasa karena dengan berbahasa anak dapat memahami kata dan kalimat serta memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan pra membaca awal. Pengembangan kemampuan berbahasa ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan Yusuf (2011:118). Pada penelitian ini, peneliti memilih aspek perkembangan bahasa anak dalam hal kemampuan berbicara. Menurut Tarigan (2008:16) berbicara adalah kemampuan mengucap bunyi-bunyi artikulasi atau katakata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, ide, gagasan, maupun perasaan. Terkait hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 12-14 September 2015 pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik Tahun Ajaran 2015/2016, diketahui bahwa sebagian besar anak belum menunjukkan kemampuan berbicara dengan kalimat sederhana. Belum munculnya kemampuan berbicara anak terlihat dari 20 anak terdapat 15 anak masih memiliki kesulitan untuk berbicara. Hal ini terlihat pada saat guru mengajak bercakap-cakap 5 anak yang mampu menjawab 2 pertanyaan dan mengutarakan pendapatnya dengan jelas dan lancar. Belum munculnya kemampuan berbicara anak yang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik disebabkan oleh beberapa hal, antara lain pada saat pembelajaran berlangsung anak tidak memperhatikan guru, anak bermain sendiri dengan temannya, kemampuan berbicara anak juga terlihat saat diajak bicara oleh guru mereka hanya diam, dan pada waktu pembelajaran berlangsung guru bercakap-cakap langsung tanpa menggunakan media. Padahal media dapat dijadikan sebagai wahana penyalur pesan atau informasi dalam pemberian pengalaman belajar dari guru kepada anak. Oleh sebab itu, pemberian pengalaman belajar sangat penting untuk perkembangan anak. Pemberian pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan cara yang diberikan untuk anak usia dini. Metode bercakapcakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan menunjukkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi Dhieni, dkk (2007:7.6). Media memiliki peran penting dalam pembelajaran anak taman kanak-kanak, karena perkembangan anak berada pada masa konkret. Maka diperlukannya media sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada anak didik agar informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Media Pop-up book.merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada anak. Media Pop-up book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka Dzuanda (dalam Hanifah 2014:50). Berpijak dari pendapat di atas, apabila dirangkaikan antara metode bercakap-cakap berbasis media pop up book merupakan salah satu cara komunikasi lisan melalui dialog antara anak dan guru dalam bentuk tanya jawab menggunakan alat bantu komunikasi berupa sebuah buku yang memiliki tampilan gambar dengan unsur 3 dimensi serta dapat bergerak ketika halamannya dibuka yang dapat membangkitkan minat belajar dan mengembangkan kemampuan bahasa anak. METODE Penelitian tentang pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media pop up book pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pre-Experimental Design dengan jenis One Group Pretest and Post-test Design. Dalam penggunaan desain penelitian ini hanya terdapat kelompok eksperimen (diberi perlakuan atau treatment). 2

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari sebelas anak laki-laki dan sembilan anak perempuan. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh sebagai teknik pengambilan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, dimana peneliti ikut terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan hanya memfokuskan pada perlakuan dan hasil dari perlakuan. Sedangkan dokumentasi berupa pengambilan foto kegiatan anak saat pre-test, treatment, dan post-test, RPPH, dan daftar nama anak, yang dijadikan sebagai pendukung kelengkapan dari data penelitian. Sampel yang digunakan yaitu n=20 dan diperoleh berupa data ordinal serta sampelnya kurang dari 30 anak maka statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik non parametric. Menurut Sugiyono (2012:150) statistik nonparametrik digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Karena jenis datanya ordinal dan hipotesisnya berjenis hipotesis komparatif berpasangan (related) maka analisis datanya menggunakan uji wilcoxon matched pairs test. Dalam uji wilcoxon matched pairs test. Besar selisih angka antara positif dan negatif diperhitungkan. Karena subjek dalam penelitian ini kurang dari 30 maka uji wilcoxon matched pairs test menggunakan tabel penolong. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu pre-test (sebelum perlakuan) treatment (perlakuan), dan post-test (sesudah perlakuan). Kegiatan pre-test (sebelum perlakuan) dilakukan pada tanggal 17 Februari 2016 dan treatment pada bulan Februari dan Maret (treatment 1 tanggal 19 Februari 2016, treatment 2 tanggal 24 Februari 2016, treatment 3 tanggal 26 Februari 2016, treatment 4 tanggal 29 Februari 2016, treatment 5 tanggal 2 Maret 2016, treatment 6 tanggal 7 Maret 2016 Sedangkan untuk kegiatan post-test (sesudah perlakuan) dilakukan pada tanggal 16 Maret 2016. Kegiatan pre-test dilakukan setelah menguji reliabilitas yang dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan Al-Mu minah Gresik dan mendapatkan hasil dari uji reliabilitas tersebut. Kegiatan pre-test (sebelum perlakuan) dilakukan satu kali pertemuan pada tanggal 17 Februari 2016. Kegiatan pre-test yaitu anak menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dimana dan mengutakan pendapat sesuai yang ada pada gambar Jatim Park 1. Hasil dari kegiatan pre-test ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak masih kurang. Hasil penelitian sebelum perlakuan (pre-test) yang diperoleh yaitu skor total hasil pre-test sebesar 93 dengan rata-rata 4,65 dan rata-rata untuk masing-masing item adalah 2,32 yang dibulatkan menjadi 2 menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik sebelum diberikan perlakuan termasuk dalam kategori cukup. Setelah hasil pre-test (sebelum perlakuan) diketahui, selanjutnya dilakukan kegiatan treatment (perlakuan) menggunakan metode bercakap-cakap berbasis media pop up book. Kegiatan treatment dilakukan selama enam kali pertemuan. Pada treatment 1, menggunakan metode bercakap-cakap berbasis media pop up book guru menyiapkan media pop up book yang disesuaikan dengan tema sebagai topik percakapan, setelah selesai menyiapkan guru mengkondisikan anakanak untuk duduk tertib, kemudian anak dikenalkan media pop up book yang telah disediakan oleh guru, setelah dikenalkan media pop up book guru merangsang percakapan anak dengan diberikan pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan tema, setelah kegiatan percakapan selesai guru menyimpulkan topik yang baru saja dibicarakan, dan guru mengevaluasi kegiatan percakapan kepada anak secara satu persatu dengan diberikan pertanyaan (apa, mengapa, bagaimana dan dimana) dan mengutarakan pendapatnya sesuai yang ada pada pop up book. Prosedur pelaksanaan tretament 2-6 sama halnya dengan teratment 1. Perbedaannya terletak pada media pop up book, pada treetment 1 dan 4 menggunakan pop up book (pantai), treetment 2 dan 5 menggunakan pop up book (kebun binatang), dan pada treetment 3 dan 6 menggunakan pop up book (gunung) Setelah kegiatan treatment selesai, dilakukan kegiatan post-test pada tanggal 16 Maret 2016. Kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan yang dilakukan saat pre-test yakni menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dimana dan mengutarakan pendapatnya sesuai yang ada pada gambar sawah. Hasil penelitian yang diperoleh setelah perlakuan (post-test) menunjukkan bahwa skor total yang diperoleh sebesar 126 dengan rata-rata 6,3 dan rata-rata untuk masing-masing item adalah 3,15 yang dibulatkan menjadi 3 sehingga kemampuan berbicara pada anak kelompok A termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pre-test dan hasil (post-test tentang pengaruh metode bercakapcakap berbasis media pop up book terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik dengan jumlah 20 anak, selanjutnya dianalisis dengan statistik nonparametrik menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Match Pairs Test). Alasan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test yaitu untuk mencari perbedaan 3

kemampuan anak kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik di dalam hal kemampuan berbicara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menggunakan metode bercakap-cakap berbasis media pop up book. Dalam uji Wilcoxon, besar selisih angka antara positif dan negatif diperhitungkan karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 30 anak yaitu sebanyak 20 anak maka tes uji Wilcoxon menggunakan tabel penolong. Tabel 1. Tabel Penolong Wilcoxon No Nilai Nilai Beda Tanda Jenjang Pre Post Test Test (X B1 - Jenjang + _ (X A1 ) (X B1 ) X A1 ) 1. 4 6 +2 10 +10 0 2. 5 7 +2 10 +10 0 3. 4 8 +4 19 +19 0 4. 4 6 +2 10 +10 0 5. 4 6 +2 10 +10 0 6. 4 6 +2 10 +10 0 7. 4 5 +1 3 +3 0 8. 4 7 +3 16,5 +16,5 0 9. 4 7 +3 16,5 +16,5 0 10. 6 8 +2 10 +10 0 11. 5 8 +3 16,5 +16,5 0 12. 4 6 +2 10 +10 0 13. 4 6 +2 10 +10 0 14. 5 6 +1 3 +3 0 15. 5 6 +1 3 +3 0 16. 5 6 +1 3 +3 0 17. 2 5 +3 16,5 +16,5 0 18. 4 6 +2 10 +10 0 19. 6 6 0 0 0 0 20. 4 5 +1 3 +3 0 Jumlah Jurnal PAUD Teratai. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 68-72 T+= 184 T- =0 dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah 20 anak, maka N = 20. Jadi, untuk mendapatkan nilai T tabel, dapat dilihat pada tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon yang telah terlampir dengan melihat taraf signifikan sebesar 5% dan N = 20. Sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 52 berarti T hitung < T tabel (0 < 52). Hal ini menunjukkan bahwa nilai T tabel lebih besar dibanding dengan T hitung. Pada hasil perhitungan data yang diperoleh yaitu berarti T hitung < T tabel maka pengambilan keputusannya yaitu Ho ditolak dan Ha tidak ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode bercakap-cakap berbasis media pop up book berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik Dengan demikian dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media pop up book terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dhieni, dkk (2007:7.6) metode bercakap-cakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan menunjukkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi. Sedangkan media Popup book menurut Dzuanda (dalam Hanifah 2014:50) adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. (Sumber:Hasil Uji Wilcoxon Match Pairs Test ) Berdasarkan tabel hasil penelitian dengan menggunakan rumus penolong Wilcoxon, diketahui bahwa nilai T hitung yang diperoleh yaitu 0, karena jumlah tanda jenjang terkecil (positif dan negatif) dinyatakan sebagai nilai T hitung. T hitung. diperoleh dari hasil perbandingan dari beda hasil kegiatan pre-test dan kegiatan post-test. Kemudian hasil tersebut dihitung pada tanda jenjang dengan hasil beda dari yang terkecil sampai yang terbesar. Lalu diberi peringkat dimulai dari angka paling kecil diberi peringkat satu dan seterusnya hingga paling besar. Setelah memperoleh nilai dari T hitung kemudian T hitung dibandingkan dengan T tabel. T tabel merupakan nilai dari tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon. Kemudian, untuk memperoleh hasil yang besar atau signifikan 5% karena PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mengalami peningkatan. Hal tersebut diketahui dari perbandingan rata-rata skor pretest sebesar 4,65 dan post-test sebesar 6,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan (apa, mengapa, bagaimana, dan dimana) dan mengutarakan pendapatnya. Selain itu, dari hasil analisis data hasil pre-test dan post-test menggunakan Tabel Penolong Wilcoxon Match Pairs Test dengan taraf signifikan 5% (0,05) dan n = 20 diperoleh nilai =0 dan = 52 atau < (0< 52) artinya hipotesis nol ( ) ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada 4

pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media pop up book terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Retno Suwari Gresik. Saran Adapun saran yang dapat diberikan agar penelitian ini lebih bermanfaat yaitu: 1) Diharapkan kepala sekolah dapat menambah wawasan dalam pembelajaran metode bercakap-cakap berbasis media pop up book, 2) Hendaknya guru dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam pembelajaran sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, 3) Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian yang sejenis dengan subjek yang berbeda dan lebih banyak dari penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Dhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Hanifah, Umi Tisna. 2014. Pemanfaatan Media Pop up Book Berbasis Tematik Untuk Meningkatkan Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (Studi Eksperimen di TK Negeri Pembina Bulu Temanggung). Jurnal Unnes ISSN 2252-6382. hal 50.Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Perdana Media Grup. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Uhbiyati, Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan kedua belas, Januari 2011. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 5