KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA BUS DOA IBU DENGAN MOBIL ELF DI JALAN RAYA NAGREK KM 37

FINAL MOBIL BUS L 300 NOMOR KENDARAAN BK-1045-GA JATUH KE JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS PO. GIRI INDAH B-7297-BI MENABRAK MOBIL BARANG BAK MUATAN TERBUKA F-8723-FK DAN KEMUDIAN MASUK JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN AWAL HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI TANJAKAN KRUMPUT KM. 20, DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH SABTU, 10 AGUSTUS 2013 KNKT

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

REKOMENDASI SEGERA Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KNKT/KA /

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN LLAJ TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990

TUMBURAN KA S1 SRIWIJAYA DAN KA BBR4 BABARANJANG

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

FINAL MOBIL BUS PO DESIANA B-7529-XB MENABRAK MOBIL PENUMPANG TOYOTA KIJANG T-1118-TK DAN TERGULING

III. METODOLOGI PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam, yaitu perlintasan

BAB IV ANALISIS DATA. Data simpang yang dimaksud adalah hasil survey volume simpang tiga

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Umur / Tanggal lahir : 20 Tahun/ 9 Juni 1995;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KA Nomor Urut Kecelakaan:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Survai Pendahuluan (Observasi) Pengumpulan Data

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN Sumber: Database KNKT Desember 2013

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

2013, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negar

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN,

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

Transkripsi:

FINAL KNKT-12-03-03-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG SUZUKI CARRY Z-951-W TERTABRAK KERETA API PASUNDAN NO. LOKOMOTIF CC 20194 JURUSAN BANDUNG SURABAYA DI PERLINTASAN SEBIDANG JL. LETKOL BASYIR SURYA KM 274 KELURAHAN SUKANEGARA, KECAMATAN PURBARATU, KOTA TASIKMALAYA, JAWA BARAT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA 2012

KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI DAN PENELITIAN. KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN INSTANSI/PIHAK TERKAIT. PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN TRANSPORTASI; LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN. Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Lantai 3, Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Timur No. 5, JKT 1011 Indonesia, pada tahun 2012

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Daftar Isi... ii Daftar Gambar... iii Daftar Tabel iv Sinopsis... 1 I. Informasi Faktual... 3 I.1. Data Kendaraan... 3 I.2. Data Prasarana dan Lingkungan... 4 I.3. Lokasi Kejadian... 5 I.4. Kronologis... 5 I.5. Korban... 7 I.6. Informasi Cuaca... 7 II. Temuan... 8 II.1. Aspek Manusia... 8 II.2. Aspek Prasarana... 8 III. Analisis... 9 III.1 Aspek Manusia... 9 III.2 Aspek Sarana... 10 III.3 Aspek Prasarana dan Lingkungan... 12 IV. Kesimpulan... 16 V. Rekomendasi... 17 ii

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta lokasi kejadian Gambar 2. Kronologis kecelakaan Gambar 3. Rambu rambu di sekitar lokasi kejadian yang dalam kondisi tercoret Gambar 4. Kondisi bagian depan mobil penumpang Z-951-W Gambar 5. Kondisi bagian belakang mobil penumpang Z-951-W Gambar 6. Kondisi bagian sebelah kiri mobil penumpang Z-951-W Gambar 7. Sketsa Ruas Jalan Letkol Basyir Surya KM. 274 Kel.Sukanegara, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya Gambar 8. Rambu rambu di sekitar lokasi kejadian yang dalam kondisi banyak coretan Gambar 9. Kondisi jalan arah dari SMUN. 3 Tasikmalaya, rambu rambu dalam kondisi banyak coretan Gambar 10. Kondisi perlintasan kereta api yang berpotongan dengan jalan menuju SMUN. 3 Tasikmalaya DI PERLINTASAN SEBIDANG JL. LETKOL BASYIR SURYA KM 274, KEL. SUKANEGARA, KEC. PURBARATU, KOTA TASIKMALAYA, JAWA BARAT iii

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1. Data jumlah dan rincian korban iv

SINOPSIS SINOPSIS Minggu, 18 Maret 2012 sekitar pukul 09.00 WIB, mobil penumpang Suzuki Carry dengan nomor kendaraan Z 951 W, berangkat dari rumah di jalan Benda, Tasikmalaya untuk menjemput anaknya yang bersekolah di Pesantren Mathalaul Khaer yang berlokasi tidak jauh dari SMUN 3 Kota Tasikmalaya untuk berwisata ke Situ Gede. Kendaraan mengangkut 14 orang penumpang termasuk pengemudi. Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dimana berdasarkan ketentuan, mobil penumpang Suzuki Carry mempunyai daya angkut orang maksimum sebanyak 8 (delapan) orang termasuk pengemudi. Masa berlaku STNK kendaraan sampai dengan 26 Juni 2015. Sekitar pukul 09.51 WIB mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W tiba di perlintasan sebidang Jl. Letkol Basyir Surya Kelurahan Sukanegara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya Km 274. Saat hendak melintas, pengemudi melihat palang pintu perlintasan dalam kondisi terbuka dan tidak ada yang menjaga. Tanpa menengok ke arah kiri dan ke kanan, pengemudi mobil penumpang Suzuki Carry melintas di perlintasan tersebut. Pada saat bersamaan Kereta Api Pasundan No Lokomotif CC 20194 jurusan Kiaracondong Surabaya melaju dari arah Bandung menuju Surabaya. Mobil penumpang Suzuki Carry tidak dapat menghindar dan tertabrak Kereta Api Pasundan. Tabrakan menyebabkan mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W terseret sejauh 10 meter kemudian masuk ke dalam sawah. Selain itu akibat kerasnya benturan, para penumpang yang berada dalam kendaraan tersebut terpental keluar. Pada saat kejadian cuaca cerah. Tabrakan terjadi sekitar pukul 09.51 WIB. Dalam kecelakaan ini 10 (sepuluh) orang meninggal ditempat dan 4 (empat) orang luka berat berasal dari mobil penumpang Z 951 W. Seluruh korban baik yang meninggal dunia maupun luka-luka dievakuasi ke RSUD Tasikmalaya. Dari hasil investigasi dan penelitian yang dilakukan KNKT, diketahui hal-hal yang menonjol, yaitu: Saat kejadian palang pintu perlintasan dalam kondisi terbuka dan tidak ada yang menjaga. Pengemudi mobil penumpang Z 951 W tidak memperhatikan rambu-rambu dan tanda peringatan yang ada. Terdapat beberapa rambu dalam kondisi tercoret namun masih dapat dibaca. 1

SINOPSIS Investigasi dan penelitian KNKT ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu mendapat perhatian dari instansi terkait, yaitu: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya 1. Melakukan perawatan rambu rambu lalu lintas di perlintasan kereta api di ruas jalan Letkol Basyir Surya KM. 274 Kel. Sukanegara, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya. 2. Melakukan koordinasi dengan pihak SMUN 3 Kota Tasikmalaya dan PT. Dahana mengenai penutupan palang pintu perlintasan kereta api di luar jam kegiatan belajar mengajar SMUN 3 Kota Tasikmalaya. 2

INFORMASI FAKTUAL I. INFORMASI FAKTUAL I.1 DATA KENDARAAN a. Data Kendaraan Jenis Kendaraan : Mobil Penumpang Merk / Tipe : Suzuki / Carry ST 100 Jumlah Tempat Duduk No. Kendaraan : 8 (delapan), tidak termasuk pengemudi : Z 951 W Tahun Pembuatan : 1986 No. Mesin No. Rangka : F10AID122071 : SL410223175 Masa Berlaku STNK : 26 Juni 2015 Data Operator Kendaraan Operator/ Pemilik : Holid Alamat : Dsn. Kalapanunggal II RT. 51/15 Ds. / Kec. Sindangkasih Ciamis Data Awak Kendaraan Status Umur Jenis Kelamin SIM Alamat : Pengemudi : 35 tahun : Laki-laki : A : Perum GSA Gibras Kel. Mulyasari Kec. Tamansari, Kota Tasikmalaya b. Data Kereta Api Pasundan Jenis Kendaraan : Kereta Api No. Lokomotif : CC 20194 3

INFORMASI FAKTUAL I.2 DATA PRASARANA DAN LINGKUNGAN Nama Jalan : Jl. Letkol Basyir Surya KM. 274 Kel. Sukanegara, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya Kelas Jalan : - Status Jalan : Jalan lingkungan (akses ke komplek sekolah dan pergudangan) Fungsi Jalan : Akses Lebar jalan : 5 (lima) meter Lebar Bahu Jalan : 1 (satu) meter Pola Arus Lalu Lintas : 2 arah Tipe perkerasan bahu jalan : Aspal / Beton Konstruksi Perkerasan Jalan : Cor dan Aspal Kualitas Permukaan Jalan : Baik Kondisi Permukaan Jalan : Kering Perlengkapan Jalan : Marka tengah tidak ada Marka tepi tidak ada Rambu lalu lintas lengkap Penerangan jalan ada 4

INFORMASI FAKTUAL I.3 LOKASI KEJADIAN Gambar 1. Peta lokasi kejadian I.4 KRONOLOGIS Minggu, 18 Maret 2012 sekitar pukul 09.00 WIB, pemilik kendaraan mengemudikan kendaraannya mobil penumpang Suzuki Carry dengan nomor kendaraan Z 951 W, dari rumah di jalan Benda, Tasikmalaya untuk menjemput anaknya yang bersekolah di Pesantren Mathalaul Khaer yang berlokasi tidak jauh dari SMUN 3 Kota Tasikmalaya untuk berwisata ke Situ Gede. Kendaraan mengangkut 14 orang penumpang termasuk pengemudi, sementara kapasitas tempat duduk kendaraan tersebut adalah 8 (delapan) orang tidak termasuk pengemudi. Masa berlaku STNK kendaraan sampai dengan 26 Juni 2015. Sekitar pukul 09.51 WIB mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W tiba di perlintasan sebidang Jl. Letkol Basyir Surya Kelurahan Sukanegara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya Km 274. Saat hendak melintas, pengemudi melihat palang pintu perlintasan dalam kondisi terbuka. Tanpa menengok ke arah kiri dan ke kanan, pengemudi mobil penumpang Suzuki Carry melintas di perlintasan tersebut. Pada saat bersamaan Kereta Api Pasundan No Lokomotif CC 20194 jurusan Kiaracondong Surabaya melaju dari arah Bandung menuju Surabaya. Mobil penumpang Suzuki Carry tidak dapat 5

INFORMASI FAKTUAL menghindar dan tertabrak Kereta Api Pasundan. Tabrakan menyebabkan mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W terseret dan terpental sejauh 10 meter kemudian masuk ke dalam sawah. Selain itu akibat kerasnya benturan, para penumpang yang berada dalam kendaraan tersebut terpental keluar. Tidak ditemukan jejak pengereman di lokasi kejadian dan pada saat kejadian cuaca cerah. Tabrakan terjadi sekitar pukul 09.51 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan 10 (sepuluh) orang meninggal di lokasi kecelakaan dan 4 (empat) orang luka berat. Seluruh korban adalah pengemudi dan penumpang mobil Z 951 W. Seluruh korban baik yang meninggal dunia maupun luka-luka dievakuasi ke RSUD Tasikmalaya. Keterangan : Gambar 2. Kronologis kecelakaan P1 : Mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W melintas di perlintasan sebidang Jl. Letkol Basyir Surya Kelurahan Sukanegara, Kecamatan Purbaratu, Kota 6

INFORMASI FAKTUAL Tasikmalaya Km 274. Pada saat bersamaan Kereta Api Pasundan CC 20194 P2 P3 jurusan Kiaracondong Surabaya melaju dari arah Bandung menuju Surabaya. : Mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W tidak dapat menghindar dan tertabrak Kereta Api Pasundan. : Tabrakan menyebabkan mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W terseret dan terpental sejauh 10 meter kemudian masuk ke dalam sawah. I.5 KORBAN Korban Awak Kendaraan Penumpang Total Meninggal - 10 10 Luka Berat 1 3 4 Luka Ringan - - - Total 1 13 14 Tabel 1. Data jumlah dan rincian korban I.6 INFORMASI CUACA Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.51 WIB dan kondisi cuaca saat itu cerah. 7

TEMUAN II. TEMUAN II.1 ASPEK MANUSIA Pengemudi mobil penumpang Suzuky Carry Z 951 W Saat hendak melintas di perlintasan sebidang, pengemudi mobil penumpang Z 951 W tidak menengok ke arah kiri dan ke kanan untuk melihat apakah ada kereta api yang melintas. Saat kejadian, pengemudi mengangkut penumpang sebanyak 13 orang. II.2 ASPEK PRASARANA Palang pintu perlintasan dalam kondisi terbuka dan tidak ada yang menjaga. Rambu-rambu lalu lintas yang berada di sekitar lokasi kejadian dalam kondisi banyak coretan sehingga pengemudi mengalami kesulitan untuk membacanya. Palang pintu dalam kondisi terbuka Gambar 3. Rambu-rambu di sekitar lokasi kejadian yang dalam kondisi tercoret 8

ANALISIS III. ANALISIS III.1 ASPEK MANUSIA Dari hasil investigasi dan penelitian yang dilakukan, diketahui hal-hal sebagai berikut: Jam kerja pengemudi sebelum kejadian; Pengalaman melintas di lokasi kejadian; Perilaku berlalu lintas (mengemudi); Pengalaman mengemudi. Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut: Jam kerja pengemudi sebelum kejadian Pengalaman melintas di lokasi kejadian Perilaku berlalu lintas (mengemudi) : Mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W merupakan kendaraan pribadi. Dapat disimpulkan saat kejadian pengemudi dalam kondisi sehat. Dan jika dilihat dari waktu keberangkatan pengemudi dari rumah menuju SMU 3 Tasikmalaya, tidak terdapat unsur kelelahan. : Dari hasil investigasi di lapangan diketahui bahwa anak dari pengemudi bersekolah di Pesantren Mathalaul Khaer yang berlokasi tidak jauh dari SMUN 3 Kota Tasikmalaya. Pengemudi baru pertama kali melintasi perlintasan sebidang tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengemudi kurang familiar dengan rute tersebut. Dan jika pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan hati-hati, seperti menengok ke arah kiri dan ke kanan sebelum melintas di perlintasan kereta api maka kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat dihindari. : Pengemudi mobil penumpang Z 951 W tidak berhati-hati seperti menengok ke arah kiri dan ke kanan sebelum melintas di perlintasan kereta api. 9

Hal tersebut menunjukkan bahwa pengemudi berperilaku tidak disiplin dalam berlalu lintas dan tidak berperilaku selamat sehingga membahayakan penumpang yang berada dalam kendaraan. Selain itu juga tidak sesuai dengan PP Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan Pasal 64 yaitu mendahulukan kereta api. ANALISIS III.2 ASPEK SARANA Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui : Kondisi kendaraan secara umum; Kondisi muatan pada kendaraan saat terjadinya kecelakaan; Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Kondisi kendaraan secara umum Kondisi muatan pada kendaraan saat terjadinya kecelakaan : Kendaraan merk Suzuki ST 100 dirakit tahun 1986. Kondisi kendaraan dengan usia 20 tahun ke atas tentunya ada beberapa komponen pada kendaraan yang tidak berfungsi secara optimal. : Beratnya muatan pada kendaraan melampaui kapasitas dan daya angkut kendaraan. Kapasitas tempat duduk 8 (delapan) orang tidak termasuk pengemudi, pada kenyataannya kendaraan tersebut memuat 13 orang tidak termasuk pengemudi. Pembebanan terhadap kendaraan yang berlebih, melebihi kapasitas dan daya angkut akan berakibat kurang mampunya kendaraan tersebut untuk bermanuver dengan baik, sehingga pada saat melintasi rel kereta api kendaraan tersebut tidak dapat sesegera mungkin melewati rel kereta dan terhindar dari tertabraknya mobil tersebut oleh kereta api yang melintas. 10

ANALISIS Kerusakan pada mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W: Gambar 4. Kondisi bagian depan mobil penumpang Z 951 W Gambar 5. Kondisi bagian belakang mobil penumpang Z-951-W 11

ANALISIS Gambar 6. Kondisi bagian sebelah kiri mobil penumpang Z-951-W III.3 ASPEK PRASARANA DAN LINGKUNGAN Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui : Geometrik Jalan; Fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu, marka dan perlengkapan jalan lainnya; Kondisi Lingkungan di sekitar lokasi kejadian. Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Geometrik Jalan Fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu, marka dan perlengkapan jalan lainnya : Ruas jalan terjadinya kecelakaan merupakan jalan lurus yang merupakan jalan akses menuju ke SMUN 3 Kota Tasikmalaya dan gudang PT. Dahana. Jalan tersebut berpotongan dengan perlintasan kereta api. Kontruksi perkerasan jalan adalah cor dan aspal dengan kondisi baik. Dengan demikian jalan tersebut dalam kondisi yang cukup baik untuk dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. : Dari hasil investigasi di lapangan diketahui bahwa perlengkapan jalan berupa rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi kejadian cukup lengkap pada jalan akses menuju perlintasan sebidang. Rambu-rambu tersebut dalam kondisi banyak coretan, sehingga 12

ANALISIS pengemudi kendaraan mengalami kesulitan untuk membacanya. Sebelum perlintasan kereta api terdapat palang pintu, pada saat terjadinya kecelakaan palang pintu tidak ada yang menjaga dan dalam keadaan terbuka. Pengemudi seharusnya memperhatikan dan lebih waspada saat melintasi rel kereta api, meskipun palang pintu dalam keadaan terbuka. Jika hal tersebut dilakukan oleh pengemudi maka kemungkinan tertabraknya kendaraan oleh kereta api dapat dihindarkan. Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian : Kondisi lingkungan di sekitar lokasi terjadinya kecelakaan adalah ruang terbuka hijau/persawahan. Jarak pandang baik tanpa penghalang. Hal ini berarti lingkungan sekitar perlintasan sebidang sangat mendukung terwujudnya kondisi lalu lintas jalan yang selamat. Gambar 7. Sketsa Ruas Jalan Letkol Basyir Surya KM. 274 Kel. Sukanegara, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya 13

ANALISIS Gambar 8. Rambu-rambu di sekitar lokasi kejadian yang dalam kondisi banyak coretan Gambar 9. Kondisi jalan arah dari SMUN. 3 Tasikmalaya, rambu-rambu dalam kondisi banyak coretan 14

ANALISIS Gambar 10. Kondisi perlintasan kereta api yang berpotongan dengan jalan menuju SMUN. 3 Tasikmalaya 15

KESIMPULAN IV. KESIMPULAN Dari hasil analisis terhadap data dan fakta kejadian kecelakaan antara mobil penumpang Suzuki Carry Z 951 W dengan Kereta Api Pasundan No. Lokomotif CC 20194 Jurusan Kiaracondong - Surabaya dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut: a. Saat akan melintas di perlintasan kereta api, pengemudi kurang berhati-hati (tidak menengok ke arah kiri dan kanan sebagaimana diharuskan ketika seorang pengguna jalan menyeberang), akibatnya saat Kereta Api Pasundan No. Lokomotif 20194 melintas secara bersamaan, pengemudi tidak dapat menghindari tabrakan. b. Palang pintu perlintasan pada saat terjadinya kecelakaan dalam keadaan terbuka dan tidak dijaga. Namun demikian walaupun dalam keadaan terbuka dan tidak dijaga, sudah seharusnya pengemudi dan pengguna jalan lainnya berhati-hati setiap kali akan melintas di perlintasan sebidang tersebut. c. Rambu-rambu yang ada di sekitar lokasi kejadian cukup lengkap namun beberapa rambu dalam kondisi banyak coretan sehingga dapat membuat para pengemudi kendaraan kesulitan untuk membacanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (Probability Cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini adalah cara mengemudi yang kurang berhati-hati yaitu pengemudi tidak menengok ke arah kiri dan kanan serta meningkatkan kewaspadaannya, terlalu berlebihnya kapasitas dan muatan pada kendaraan serta kurang familiar terhadap lokasi tersebut. 16

REKOMENDASI V. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan di atas, agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama di masa yang akan datang, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya 1. Melakukan perawatan rambu rambu lalu lintas di perlintasan kereta api di ruas jalan Letkol Basyir Surya KM. 274 Kel. Sukanegara, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya. 2. Melakukan koordinasi dengan pihak SMUN 3 Kota Tasikmalaya dan PT. Dahana mengenai penutupan palang pintu perlintasan kereta api di luar jam kegiatan belajar mengajar SMUN 3 Kota Tasikmalaya. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu lintas jalan di masa akan datang. 17