BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN.

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 26 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 10

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1091) ; 3.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LAMPIRAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAKASSAR

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 66

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2005

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 58 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 15 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain Kabupaten Purbalingga bahwa penjabaran tugas pokok dan fungsi Satpol PP, BPPKP, dan BPBD serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman, Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2008 Nomor 11) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 15 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2010 Nomor 15 ). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Purbalingga. 2. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut SATPOL PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga; 3. Polisi Pamong Praja adalah Aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam memelihara, menyelenggarakan ketentraman, ketertiban umum dan menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; 4. Kepala SATPOL PP adalah Kepala SATPOL PP Kabupaten Purbalingga; 5. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam Satuan Organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahlian. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi SATPOL PP, terdiri dari : a. Kepala Satuan; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban; d. Seksi Penyidikan dan Verifikasi; e. Seksi Pengendalian Operasi; f. Seksi Perlindungan Masyarakat; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala SATPOL PP Pasal 3 Kepala SATPOL PP mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam merumuskan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas yang bersifat spesifik di bidang kepamongprajaan yang meliputi pembinaan ketentraman dan ketertiban umum, penyidikan, verifikasi, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, pengendalian dan operasi, pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan perlindungan masyarakat serta pelaksanaan ketatausahaan. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kepala SATPOL PP menyelenggarakan fungsi : a. perumusan pelaksanaan kebijakan teknis dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas dibidang Kepamongprajaan yang Meliputi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penyidikan, Verifikasi, Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, Pengendalian dan Operasi Pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika P4GN) dan Perlindungan Masyarakat serta Pelaksanaan Ketatausahaan; b. penyusunan program Kepamongprajaan yang meliputi pembinaan ketentraman dan ketertiban umum, penyidikan, verifikasi, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, pengendalian dan operasi pelaksana pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika ( P4GN) dan perlindungan masyarakat serta pelaksanaan ketatausahaan; c. pelaksanaan program Kepamongprajaan yang meliputi pembinaan ketentraman dan ketertiban umum, penyidikan, verifikasi, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, pengendalian dan operasi pelaksana pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan perlindungan masyarakat serta pelaksanaan ketatausahaan; d. pembinaan pelaksanaan tugas dibidang Kepamongprajaan yang Meliputi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penyidikan, Verifikasi, Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, Pengendalian dan Operasi Pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Perlindungan Masyarakat serta Pelaksanaan Ketatausahaan; e. koordinasi dan fasilitasi tugas-tugas dibidang Kepamongprajaan yang meliputi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penyidikan, Verifikasi, Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, Pengendalian dan Operasi Pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Perlindungan Masyarakat serta Pelaksanaan Ketatausahaan; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas bidang Kepamongprajaan yang meliputi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penyidikan, Verifikasi, Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, Pengendalian dan Operasi, Pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Perlindungan Masyarakat serta Pelaksanaan Ketatausahaan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 5 Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala SATPOL PP dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pelayanan Ketatausahaan yang Meliputi Pembinaan dan Pengawasan, Penyelenggaraan Urusan Keuangan, Kepegawaian, Kehumasan, Hukum, Surat menyurat, Kearsipan, Organisasi dan Tatalaksana, Rumah Tangga, Perlengkapan, Pengkoordinasian Penyusunan Program dan Pelaporan. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat menyurat, kearsipan, organisasi dan tatalaksana rumah tangga, perlengkapan, pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi dibidang Pembinaan dan Pengawasan, Penyelenggaraan Urusan Keuangan, Kepegawaian, Kehumasan, Hukum, Surat menyurat, Kearsipan, Organisasi dan Tatalaksana Rumah Tangga, Perlengkapan, Pengkoordinasian Penyusunan Program dan Pelaporan; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat menyurat, kearsipan, organisasi dan tatalaksana, rumah tangga, perlengkapan, pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Pembinaan dan Pengawasan, Penyelenggaraan Urusan Keuangan, Kepegawaian, Kehumasan, Hukum, Surat menyurat, Kearsipan, Organisasi dan Tatalaksana Rumah Tangga, Perlengkapan, Pengkoordinasian Penyusunan Program dan Pelaporan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Ketiga Kepala Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Pasal 7 Kepala Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Kepala SATPOL PP dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas pembinaan ketentraman dan ketertiban yang meliputi penyiapan bahan-bahan pembinaan, pemeliharaan, ketentaraman dan ketertiban umum. Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Kepala Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja pembinaan, pemeliharaan, ketentraman dan ketertiban umum; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja pembinaan, Pemeliharaan, ketentraman dan ketertiban umum;

c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penyusunan program kerja pembinaan, Pemeliharaan, ketentraman dan ketertiban umum; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kerja Pembinaan, Pemeliharaan, Ketentraman dan Ketertiban umum; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Keempat Kepala Seksi Penyidikan dan Verifikasi Pasal 9 Kepala Seksi Penyidikan dan Verifikasi mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala SATPOL PP dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas penyidikan dan verifikasi dalam rangka pelaksanan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Kepala Seksi Penyidikan dan Verifikasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka pelaksanan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kerja Dalam Rangka Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta Melakukan Koordinasi dengan Aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau Aparatur lainnya; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Kelima Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Pasal 11 Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala SATPOL PP dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas pengendalian dan operasi dalam rangka pengawasan dan penindakan terhadap masyarakat dan atau badan hukum yang melakukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) serta melakukan pengkoordinasian dengan aparat Kepolisian Negara, BNN Kabupaten Purbalingga, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya.

Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan penindakan terhadap masyarakat dan atau badan hukum yang melakukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan pengkoordinasian dengan aparat Kepolisian Negara, BNN Kabupaten Purbalingga, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanan pengawasan dan penindakan terhadap masyarakat dan atau badan hukum yang melakukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan pengkoordinasian dengan aparat Kepolisian Negara, BNN Kabupaten Purbalingga, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka pelaksanan pengawasan dan penindakan terhadap masyarakat dan atau badan hukum yang melakukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta melakukan pengkoordinasian dengan aparat Kepolisian Negara, BNN Kabupaten Purbalingga, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kerja Dalam Rangka Pelaksanan Pengawasan dan Penindakan Terhadap Masyarakat dan atau Badan Hukum yang Melakukan Pelanggaran Ketentraman dan Ketertiban Umum, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati serta Melakukan Pengkoordinasian dengan Aparat Kepolisian Negara, BNN Kabupaten Purbalingga, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau Aparatur lainnya; e. penyusunan program pencegahan dan operasi, pengembangan sistem informasi, memberikan dukungan teknis administratif dan operasional kepada BNN Kabupaten Purbalingga yang meliputi pelaksanaan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta melaksanakan kesekretariatan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Keenam Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Pasal 13 Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Perlindungan Masyarakat yang Meliputi Penyiapan Bahan Penyusunan Program Kebijakan Teknis, Perlindungan Masyarakat, Pengerahan/Pengendalian Anggota Perlindungan Masyarakat dalam Pemeliharaan Kamtibmas, Pencegahan dan Pengamanan Akibat Kerawanan Sosial/Masyarakat, Pemberdayaan Terhadap Anggota Perlindungan Masyarakat/ hansip/polmas.

Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kebijakan teknis, perlindungan masyarakat, pengerahan/pengendalian anggota perlindungan masyarakat dalam pemeliharaan kamtibmas, pencegahan dan pengamanan akibat kerawanan sosial/masyarakat, pemberdayaan terhadap anggota perlindungan masyarakat/ hansip/polmas; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kebijakan teknis, perlindungan masyarakat, pengerahan/pengendalian anggota perlindungan masyarakat dalam pemeliharaan kamtibmas, pencegahan dan pengamanan akibat kerawanan sosial/masyarakat, pemberdayaan terhadap anggota perlindungan masyarakat/hansip/polmas; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penyusunan program kebijakan teknis, perlindungan masyarakat, pengerahan/pengendalian anggota perlindungan masyarakat dalam pemeliharaan kamtibmas, pencegahan dan pengamanan akibat kerawanan sosial/masyarakat, pemberdayaan terhadap anggota perlindungan masyarakat/hansip/polmas; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kebijakan teknis, Perlindungan Masyarakat, Pengerahan/Pengendalian Anggota Perlindungan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Kamtibmas, Pencegahan dan Pengamanan Akibat Kerawanan Sosial/Masyarakat, Pemberdayaan Terhadap Anggota Perlindungan Masyarakat/hansip/polmas; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas SATPOL PP, yang bersifat teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional senior yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Kepala SATPOl PP. (3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dikoordinasikan oleh Kepala SATPOL PP atau Kepala Seksi yang membidangi. Bagian Ketujuh Rincian Tugas Pasal 16 (1) Paling lambat 3 ( tiga) bulan setelah berlakunya Peraturan Bupati ini, Kepala SATPOL PP wajib menyusun uraian/rincian tugas SATPOL PP. (2) Uraian/Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Kepala SATPOL PP dan disahkan oleh Bupati.

BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 88 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur oleh Kepala SATPOl PP. Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Purbalingga. Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal 3 Januari 2011 BUPATI PURBALINGGA, cap ttd HERU SUDJATMOKO Diundangkan di Purbalingga pada tanggal 3 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH cap ttd S U B E N O BERITA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011 NOMOR 24