WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK,

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 97 TAHUN 2012

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 20 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR dan BUPATI OGAN KOMERING ILIR MEMUTUSKAN:

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA MALANG,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam

PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH

PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 08 Tahun 2004 Seri B PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 02 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7

B U P A T I B E L I T U N G

BUPATI BANGGAI PERATURAN BUPATI BANGGAI NOMOR 46 TAHUN 2009 T E N T A N G PEDOMAN TEHNIS PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN DAN PERSYARATAN JARAK BEBAS BANGUNAN SERTA PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN

BUPATI ACEH SELATAN PERATURAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG NILAI SEWA REKLAME

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjaun Teori Definisi Pajak

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA. Nomor 31 Tahun 2011 PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOLAKA NOMOR : 4 TAHUN 1998 SERI: A NOMOR : 4

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG NILAI SEWA REKLAME

ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK. Penagihan pada Dinas Pelayanan Pajak (DISYANJAK) Bandung. Pelaksanaan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA MOJOKERTO,

- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMELUE,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2011

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN REKLAME

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

BAB II KAJIAN TEORI. Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara

Daerah Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 );

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2014 NOMOR 3 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 07 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2007

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG DASAR PENGHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERIAN IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan L

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENT ANG REKLAME PEMASANGAN DAN PENEMPATAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 20 TAHUN 2009 TENT ANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK REKLAME

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK REKLAME

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME

PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 22 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

bahwa pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan yang

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reklame, dasar hukum pemungutan pajak reklame.

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 06 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 22 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO PAJAK REKLAME BUPATI WAJO,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG POLA PENYEBARAN PELETAKAN REKLAME

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Transkripsi:

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2008 tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 17 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002 tentang Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Restoran dan Pajak Parkir, Hasil Perhitungan Nilai Sewa Reklame dinyatakan dalam bentuk tabel dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah ditetapkan Keputusan Walikota Depok Nomor 07 Tahun 2003 tentang Nilai Sewa Reklame; c. bahwa penyelenggaraan sewa reklame yang saat ini telah diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Depok sebagaimana dimaksud pada huruf b, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan Kota, sehingga perlu dilakukan penyesuaian; d. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c dipandang perlu diatur kembali Nilai Sewa Reklame yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Depok; Mengingat

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4740); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3679) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3681) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3987); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4189); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 8. Undang

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 13. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002 tentang Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Restoran dan Pajak Parkir (Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48); 14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 15 Tahun 2003 tentang Kewenangan (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2003 Nomor 33); 15. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 16 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2003 Nomor 34); MEMUTUSKAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG NILAI SEWA REKLAME BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Depok. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Depok. 3. Walikota adalah Walikota Depok. 4. Dinas adalah Dinas Pendapatan Kota Depok. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Depok. 6. Nilai Sewa Reklame yang selanjutnya disebut NSR adalah nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak Reklame. 7. Nilai Strategis Pemasangan Reklame yang selanjutnya disebut NSPR adalah nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan Tata Ruang Kota untuk berbagai aspek kegiatan dibidang usaha. 8. Nilai Jual Obyek Pajak Reklame yang selanjutnya disebut NJOPR adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggara reklame termasuk dalam hal ini adalah biaya/harga beli bahan reklame, konstruksi, instalasi listrik, pembayaran/ ongkos perakitan, pemancangan, peragaan, penayangan, pengecatan, pemasangan, transportasi pengangkutan dan lain sebagainya sampai dengan bangunan reklame selesai dipancangkan, diperagakan, ditayangkan dan atau terpasang ditempat yang telah diijinkan. 9. Reklame

9. Reklame adalah benda, alat perbuatan atau media yang menurut bentuk, susunan dan atau corak ragamnya untuk tujuan komersial dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa, seseorang atau badan yang diselenggarakan/ ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah. 10. Reklame Papan adalah reklame yang terbuat dari bahan kayu, plastik, fiberglass, plastik kaca, batu, logam, aluminium, seng, plat besi, lampu neon atau bahan lainnya yang sejenis yang dipasang atau digantung atau ditempelkan pada bangunan, tembok, dinding, pagar, tiang dan sebagainya baik yang disinari maupun yang tidak disinari antara lain billboard, papan merk, neonsign/neon box, thin plat, baligo. 11. Reklame Megatron/Vidiotron/Large Elektronic Display (LED) adalah reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik. 12. Reklame Kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis dengan itu. 13. Reklame melekat (Sticker) adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempel, dilekatkan, dipasang, digantung pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 100 cm² perlembar. 14. Reklame selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempel, dilekatkan, dipasang, digantung pada suatu benda lain. 15. Reklame

15. Reklame berjalan adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara ditempatkan, ditempel pada kendaraan bermotor atau tidak bermotor atau membawa reklame secara berkeliling oleh orang yang berjalan kaki dengan tujuan komersial. 16. Reklame udara (balon udara) adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan balon atau bahan lainnya yang diisi dengan gas. 17. Reklame suara adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat. 18. Reklame Slide atau reklame film adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, atau bahanbahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain di dalam ruangan. 19. Reklame peragaan adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memeragakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara. 20. Reklame branding adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara mengecat bangunan dengan bahan cat tembok, cat minyak dan sejenisnya. 21. Jalur Jalan Khusus adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang mempunyai nilai strategis khusus untuk peletakan titik reklame. 22. Jalur Jalan Utama adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang mempunyai nilai strategis utama untuk peletakan titik reklame. 23. Jalur Jalan Pendukung adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang mempunyai nilai strategis pendukung untuk peletakan titik reklame. 24. Jalur

24. Jalur Jalan Lingkungan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang mempunyai nilai strategis lingkungan untuk peletakan titik reklame. 25. Kawasan Pemasangan Reklame adalah kawasan tertentu pada setiap jalur jalan yang berada di wilayah Kota. 26. Sudut Pandang Reklame adalah banyaknya jumlah arah jalur/ jalan untuk memandang suatu obyek reklame baik untuk kendaraan atau pejalan kaki pada suatu titik lokasi reklame dengan bentuk tertentu. BAB II DASAR PENGENAAN PAJAK REKLAME DAN TATA CARA PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME Pasal 2 (1) Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame. (2) Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan menjumlahkan Nilai Strategis dan Nilai Jual Obyek Pajak Reklame. (3) Nilai Strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Nilai Strategis Pemasangan Reklame. (4) Untuk reklame berupa rokok dan minuman beralkohol, Nilai Sewa Reklamenya dikenakan tambahan sebesar 25% dari Nilai Sewa Reklame yang telah ditetapkan. (5) Untuk reklame yang ditempatkan di dalam ruangan / gedung, Nilai Sewa Reklamenya dikenakan pengurangan sebesar 25% dari Nilai Sewa Reklame yang telah ditetapkan. Pasal 3 (1) Nilai Jual Obyek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan jenis reklame, satuan, bahan/ komponen dan masa pajak. (2). Nilai

(2) Nilai jual objek pajak reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan ini. Pasal 4 Nilai strategis pemasangan reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan (3), ditentukan berdasarkan lokasi pada setiap jalur jalan, fungsi suatu kawasan, dan sudut pandang lokasi reklame. Pasal 5 (1) Nilai Strategis Pemasangan Reklame berdasarkan lokasi pada setiap jalur jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diberi bobot sebesar 50% dan ditentukan sebagai berikut : a. Jalur Jalan Khusus yaitu Jalan Margonda. b. Jalur Jalan Utama, meliputi Jalan Tol, Jalan Raya Cinere, Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Cibubur-Cileungsi, Jalan Raya Parung Ciputat dan Jalan Ir. H. Juanda. c. Jalur Jalan Pendukung, meliputi Jalan Tole Iskandar, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara, Jalan Raya Sawangan, Jalan Arief Rahman Hakim, Jalan Cilangkap, Jalan Raya Beji Kukusan, Jalan KSU, Jalan Tanah Baru, Jalan Radar AURI, Jalan Akses UI, Jalan Siliwangi, Jalan Gandul, Jalan Bukit Cinere, Jalan Parung Bingung, Jalan Pangkalan Jati, Jalan Kartini Citayam, Jalan Raya Proklamasi, Jalan Keadilan, Jalan Bahagia Raya, Jalan Cilodong, Jalan BBM, Jalan Prof. Lafran Pane, Jalan Pelni, Jalan Pitara Raya, Jalan Raya Depok, Jalan Ridwan Rais, Jalan Pengasinan, dan Jalan Sentosa Raya. d. Jalur Jalan Lingkungan, meliputi jalan lainnya yang tidak termasuk jalur jalan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c. (2). Untuk

(2) Untuk masing-masing lokasi pada setiap jalur jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan skor sebagai berikut : a. Lokasi pada jalur jalan khusus, diberi skor 0,8 b. Lokasi pada jalur jalan utama, diberi skor 0,6 c. Lokasi pada jalur jalan pendukung, diberi skor 0,4 d. Lokasi pada jalur jalan lingkungan, diberi skor 0,2 Pasal 6 (1) Nilai strategis pemasangan reklame berdasarkan lokasi pada fungsi suatu kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diberi bobot sebesar 35% dan ditentukan sebagai berikut : a. Kawasan Penataan A, meliputi : 1. Kompleks Pusat Pemerintahan (Jl. Margonda Raya No.54); 2. Kompleks Kepolisian dan Militer; 3. Kompleks Sarana Kesehatan dan Pendidikan; 4. Kompleks Bangunan Sarana Keagamaan; b. Kawasan Penataan B, meliputi : 1. Sekitar Lapangan Olah Raga dan Gelanggang Olah Raga; 2. Sekitar Halaman Ruko; 3. Sekitar Halaman Mall; 4. Sekitar Halaman Super Market; 5. Sekitar Halaman Pasar; 6. Pusat Keramaian; 7. Balai Pertemuan. c. Kawasan Penataan C, meliputi : 1. Jalan Margonda Raya sampai dengan Lingkar UI; 2. Jalan Tole Iskandar; 3. Jalan Dewi Sartika; 4. Jalan

4. Jalan Nusantara Raya; 5. Jalan Raya Sawangan; 6. Jalan Arief Rahman Hakim; 7. Jalan Cilangkap; 8. Jalan Raya Beji Kukusan; 9. Jalan KSU; 10. Jalan Tanah Baru; 11. Jalan Radar AURI; 12. Jalan Akses UI; 13. Jalan Siliwangi; 14. Jalan Gandul; 15. Jalan Bukit Cinere; 16. Jalan Parung Bingung; 17. Jalan Pangkalan Jati; 18. Jalan Kartini-Citayam; 19. Jalan Raya Cinere; 20. Jalan Raya Bogor; 21. Jalan Raya Cibubur-Cileungsi; 22. Jalan Raya Parung-Ciputat; 23. Sekitar Interchange dan Tol; 24. Jalan Sentosa Raya; 25. Jalan Juanda; d. Kawasan Penataan D, meliputi : 1. Jalan Boulevard Kota Kembang; 2. Kawasan Jalan Lingkungan Perumahan termasuk Fasos/ Fasum; 3. Kawasan Jalan Baru yang telah diresmikan beroperasi. (2) Untuk

(2) Untuk masing-masing lokasi pada fungsi suatu kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan skor sebagai berikut : a. Lokasi pada kawasan penataan A, diberi skor 0,2 b. Lokasi pada kawasan penataan B, diberi skor 0,6 c. Lokasi pada kawasan penataan C, diberi skor 0,8 d. Lokasi pada kawasan penataan D, diberi skor 0,4 Pasal 7 (1) Nilai strategis pemasangan reklame berdasarkan sudut pandang lokasi reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diberi bobot sebesar 15% dan ditentukan sebagai berikut : a. Sudut pandang lebih dari 3 arah; b. Sudut pandang 3 arah; c. Sudut pandang 2 arah; d. Sudut pandang 1 arah; (2) Untuk masing-masing sudut pandang lokasi reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan skor sebagai berikut : a. Sudut pandang lebih dari 3 arah diberi skor 0,8 b. Sudut pandang 3 arah diberi skor 0,6 c. Sudut pandang 2 arah diberi skor 0,4 d. Sudut pandang 1 arah diberi skor 0,2 Pasal 8 Perhitungan Nilai Strategis Pemasangan Reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, ditetapkan dengan rumus sebagai berikut : a. Untuk Reklame Papan (Billboard, Papan Merk dan Thin Plate, Neonsign/ Neon Box, Baligo), Megatron/ Videotron dan LED, Reklame Udara (Balon Udara) dan Branding. Rumus : NSPR = [(bobot jalur jalan X skor jalur jalan) + (bobot kawasan X skor kawasan) + (bobot sudut pandang X skor sudut pandang)] X NJOPR b. Untuk

b. Untuk Reklame Kain, Reklame Melekat (Stiker) termasuk Poster, Reklame Selebaran, Reklame Suara, Reklame Slide / Film, Reklame Peragaan. Rumus : NSPR = Skor Jalur Jalan x NJOPR. c. Untuk Reklame Berjalan. Rumus : NSPR = 50% x NJOPR. Pasal 9 (1) Perhitungan Nilai Sewa Reklame untuk jenis reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran II Peraturan ini. (2) Perhitungan Nilai Sewa Reklame untuk jenis reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran III Peraturan ini. (3) Perhitungan Nilai Sewa Reklame untuk jenis reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Peraturan ini. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Dengan diberlakukannya Peraturan Walikota ini, maka Keputusan Walikota Depok Nomor 07 Tahun 2003 tentang Nilai Sewa Reklame dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11

Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Depok. ditetapkan di Depok pada tanggal 01 Juli 2008 WALIKOTA DEPOK, ttd. diundangkan di Depok pada tanggal 01 Juli 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA DEPOK, H. NUR MAHMUDI ISMA IL ttd. Dra. WINWIN WINANTIKA, MM NIP. 480 093 043 BERITA DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2008 NOMOR 07