BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng No.37A Bandung. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian/pencarian datanya yaitu dilakukan pada bulan Juni 2009. B. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang berarti didasarkan ciri-ciri keilmuan dengan cara-cara yang masuk akal, bisa diamati oleh indera manusia, dan dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai menurut Sugiyono (2008: 8) yang menyatakan : metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan metode penelitian ini diharapkan peneliti dapat menggambarkan dan mengkaji pengaruh perilaku siswa kelas X Kompetensi 40

41 Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya. Gambaran tersebut selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulan secara deskriptif dan inferensial (pengujian hipotesis). C. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2008:38), bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel) sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau prediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi digunakan hipotesis sebagai petunjuk pemecahan masalah penelitian. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) sebagai berikut : Variabel X Perilaku Siswa Variabel Y Kesulitan Belajar yang Dihadapinya Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian

42 2. Paradigma Penelitian Paradigma atau model penelitian adalah bagan kerangka berpikir yang menunjukan alur pikir peneliti serta keterkaitan antar variabel yang diteliti. Adapun paradigma tersebut dibuat sebagai berikut : Siswa Kelas X SMK Negeri 5 Bandung 2008-2009 Perilaku Siswa ( Variabel X ) Aspek yang diungkap : 1. Cenderung bebas dalam mengekplorasikan dan menampilkan diri. 2. Membutuhkan penerimaan sosial (masyarakat). 3. Kurang membutuhkan (menolak) pengawasan dari orang tua. 4. Kegiatan berfartisipasi dalam aktivitas-aktivitas kelompok 5. Siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. 6. Siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Kesulitan Belajar yang Dihadapinya (Variabel Y) Aspek yang diungkap : 1. Kesulitan belajar yang mencakup pengerian : Learning Disorder. Learning Disfunction. Slow Learner. Learning Disabilities Temuan Penelitian Kesimpulan dan saran Gambar 3.2 Paradigma Penelitian D. Data dan Sumber Data Data merupakan keterangan atau gambaran yang dapat dijadikan bahan untuk menyatakan suatu informasi. Data yang akan didapatkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, hasil dari jawaban pertanyaan (instrumen penelitian) penelitian terhadap responden, yaitu orang yang menjawab atau merespons pertanyaan-pertanyaan peneliti secara tertulis, dimana responden tersebut dianggap sebagai sumber data dan juga sebagai

43 subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah orang yang akan menjawab pertanyaan pada kuesioner (angket), yaitu siswa kelas X pada Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 5 Bandung. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan dengan penyebaran angket/kuesioner. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi menurut Sugiono (2008:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Riduwan (2008:11) mengatakan bahwa Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan yang berjumlah 201 siswa seperti yang terlihat pada tabel 3.1 : Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas X TGB 1 X TGB 2 X TGB 3 X TGB 4 X TGB 5 X TGB 6 Jumlah Jumlah Siswa 34 34 33 34 35 31 201 siswa

44 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiono (2008:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Riduwan (2008:56) menyatakan Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciriciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Dalam penentuan sampel untuk penelitian ini mengacu pada pendapat Surakhmad (Riduwan, 2008:65) berpendapat bahwa apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran sampel sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 201 siswa. Merujuk pada pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut: =15%+ Dimana: 1000 1000 100.(50% 15%) S N = Jumlah sampel yang diambil = Jumlah anggota populasi =15%+ 1000 201 1000 100.(50% 15%)=46,61% Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, ukuran sampel yang diambil adalah 46,61% = 0,4661 dari jumlah

45 keseluruhan anggota populasi. Maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah : 201 x 0,4661 = 93,69 di bulatkan menjadi 94 siswa. Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel Penelitian Sampel Populasi Hitungan Sampel Penelitian Kelas X-TGB 1 Kelas X-TGB 2 Kelas X-TGB 3 Kelas X-TGB 4 Kelas X-TGB 5 Kelas X-TGB 6 34 34 33 34 35 31 34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 33 x 94 : 201 = 15,43 = 15 34 x 94 : 201 = 15,90 = 16 35 x 94 : 201 = 16,37 = 16 31 x 94 : 201 = 14,50 = 15 16 16 15 16 16 15 201 siswa 94 siswa 94 siswa F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik kuesioner (angket) untuk variabel X yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya. Teknik kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Alat-alat pengumpulan data yang benar-benar valid atau dapat diandalkan dalam mengungkap data penelitian. Alat tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

46 a. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan masingmasing variabel menjadi beberapa sub variabel dan indikator. b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan atau butir-butir item. c. Melakukan uji coba alat pengumpul data hasil untuk mengetahui keberadaan alat ukur secara empirik, yaitu untuk mengetahui reliabilitas dan validitas isi dari alat ukur tersebut. d. Menguji Validitas e. Menguji Reliabilitas 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiono, 2008:102). Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat pengumpulan data yang digunakan (instrument) serta sumber data. Instrument penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) untuk menjaring data variabel X yaitu perilaku siswa sebanyak 45 item pertanyaan/pernyataan dan variable Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya sebanyak 63 item pertanyaan/pernyataan, yang didalamnya terdiri dari item-item instrument berupa pernyataan negatif dan pernyataan positif yang terdapat didalamnya, sehingga dari angket inilah diharapkan

47 data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat dipecahkan. 3. Uji Coba Instrumen Penelitian Setelah instrumen didistribusikan kepada responden, langkah penting selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan usaha untuk dapat memperoleh kembali kuesioner atau angket yang telah diisi sebanyak mungkin atau disebut dengan data kasar. Sebelum pengolahan data dilakukan terlebih dahulu dilakukan langkah mempersiapkan data atau mengadministrasikan data. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument penelitian diantaranya uji coba validitas dan uji coba reliabilitas instrument. a. Uji Coba Validitas Instrumen Uji validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas ini menggunakan persamaan pearson product moment sebagai berikut : (Σ ) (Σ ).(Σ ) =.Σ (Σ )..Σ (Σ ) Dimana: r hitung = koefisien korelasi ΣX ΣY n = jumlah skor item = jumlah skor total ( seluruh item) = jumlah responden (Riduwan, 2008:98)

48 Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : = 2 1 Dimana : t hitung R N = Nilai t hitung = Koefisien hasil r hitung = Jumlah responden Hasil t hitung kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi t tabel dengan taraf signifikasi (α ) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga t hitung > t tabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n 2, dengan kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid dan sebaliknya jika t hitung < t tabel berarti tidak valid. Dalam hal ini jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut (Riduwan, 2008 : 98) : 0,800 1,000 : Validitas sangat tinggi 0,600 0,799 : Validitas tinggi 0,400 0,599 : Validitas sedang/cukup tinggi 0,200 0,399 : Validitas rendah 0,000 0,199 : Validitas sangat rendah (tidak valid) Sebagai contoh untuk uji coba validitas pada variabel X yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang

49 dihadapinya diambil data hasil uji coba pada ítem no.1 dengan derajad kebebasannya dk = 30 2 = 28 dengan batas t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,048. Selanjutnya dengan membuat kaidah keputusan yaitu jika : t hitung > t tabel berarti valid dan jika t hitung < t tabel berarti tidak valid. Didapat pada ítem no.1 pada variabel X dengan t hitung = 2,219 > t tabel = 2,048 dan variabel Y dengan t hitung = 2,274 > t tabel = 2,048 berarti untuk kedua variabel pada ítem no.1 dinyatakan valid. Semua langkah yang disebut diatas harus dikerjakan lagi untuk semua butir yang tidak gugur, putaran-putaran análisis harus dilakukan terus sampai pada suatu putaran yang ternyata tidak ada lagi butir yang gugur atau semua butir telah dinyatakan valid. Dari hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada variabel X dengan jumlah ítem 45 soal diperoleh ítem yang tidak valid sebanyak 5 item yaitu pada ítem soal 9, 18, 26, 29, 34 dan pada variabel Y dengan jumlah ítem sebanyak 63 soal diperoleh ítem yang tidak valid sebanyak 13 item yaitu pada ítem soal 3, 6, 13, 14, 16, 20, 24, 29, 38, 39, 42, 43 dan 47 dengan jumlah responden 30 siswa. Ítem yang tidak valid dihilangkan dan selanjutnya ítem yang telah diperbaiki dan valid yaitu untuk variabel X dengan jumlah ítem 40 dan variabel Y dengan jumlah ítem 50 diuji reliabilitasnya. (untuk perhitungan uji coba validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran III).

50 b. Uji Coba Reliabilitas Instrumen Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama pengujian reliabilitas digunakan rumus alpha (r 11 ). Karena mengingat skor setiap itemnya adalah bukan skor 0 (nol), melainkan rentang antara beberapa nilai yaitu 1-5 atau jenis data yang tersedia merupakan data interval. Arikunto (2002:190) menjelaskan bahwa rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya bentuk angket atau soal bentuk uraian. Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu sebagai berikut : = 1 1 Dimana: r 11 S i S t K = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = jumlah item (Riduwan, 2008:115) Untuk mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2008:115-116) : 1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus : S = X 2 i ( X ) N N i 2 Dimana : S = Varians skor tiap-tiap item 2 X i = Jumlah kuadrat item X i

51 ( X i ) 2 = Jumlah item X i dikuadratkan N = Jumlah responden 2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus : ΣS i = S 1 + S 2 + S 3.S n Dimana : S S 1,S 2,S 3,S n = Jumlah Varians emua item = Varians item ke-1,2,3...n 3) Menghitung Varians total dengan rumus : S t = Y ( Y ) 2 t n n t 2 Dimana : S t = Varians total 2 Y t = Jumlah kuadrat Y total ( Yt ) 2 = Jumlah Y total dikuadratkan n = Jumlah responden 4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus : = 1 1 Ket : r 11 S i S t K = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = jumlah item Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak dikonsultasikan dengan nilai (Tabel r Product Moment) untuk α = 5% dengan derajad kebebasan (dk = N 1). Kemudian membuat keputusan membandingkan r 11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan : Jika r 11 > r tabel berarti Reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak Reliabel.

52 Berdasarkan langkah-langkah perhitungan diatas setelah dilakukan perhitungan uji coba reliabilitas diperoleh perhitungan uji reliabilitas nilai koefisien reliabilitas sebesar r 11 = 0,955 > r tabel = 0,367 untuk variabel X yaitu perilaku siswa dan r 11 = 0,993 > r tabel = 0,367 untuk variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya, ini berarti semua data instrumen yang dianalisis dengan metode Alpha pada variabel X yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya adalah reliabel pada taraf kepercayaan 95%. (Untuk perhitungan uji coba reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran III). Setelah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya instrumen penelitian disebarkan kepada semua anggota renponden yaitu pada 94 siswa yang telah ditetapkan secara acak. G. Teknik Analisis Data Karena hasil penelitian sangat tergantung dari data yang diperoleh/teknik pengumpulan data dan cara analisis data penelitian maka setelah dilakukan pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan adalah analisis data. 1. Langkah-Langkah Analisis Data Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data halus dan lebih bermakna. Sedangkan analisis yang dimaksud adalah untuk menguji data hubungannya dengan pengujian hipotesis

53 penelitian. Secara garis besar teknik analisis data meliputi langkahlangkah sebagai berikut : a. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal dan lembar jawaban. 2) Menyebarkan angket kepada responden. 3) Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden. b. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Memberi skor pada tiap item jawaban. 2) Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel. c. Pendekatan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai berikut : 1) Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya. 2) Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket. 3) Memberi skor pada lembar jawaban angket. 4) Mengontrol data dengan uji statistik. 5) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data. d. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X yaitu perilaku siswa, dan data variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya.

54 2. Konversi T Score Konversi T-Score dimaksudkan untuk menyetarakan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Berikut ini langkah-langkah perhitungan konversi T- Score : a. Menghitung rata-rata ( X ) Dari tabel data mentah diperoleh (untuk variabel X) : ΣX X = n Dimana : X = rata-rata ΣX = jumlah harga semua x n = jumlah data (Sudjana, 2002 : 67) b. Menghitung simpangan baku SD = Σ ( Xi X ) n 1 2 Dimana : SD = standar deviasi X i - X = selisih antara skor Xi dengan rata-rata c. Mengkonversikan data mentah ke dalam T- Score Konversi T-Score : (Sudjana, 2002 : 94) Xi X T Score = SD ( 10 ) + 50 Dimana : SD = standar deviasi X i - X = selisih antara skor Xi dengan rata-rata (Sudjana, 2002 : 104)

55 3. Uji Kecenderungan Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut : a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel b. Menentukan skala skor mentah (Suprian, 2005:82) : Tabel 3.3 Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori > X + 1,5. SD Sangat Baik X + 1,5. SD < x X + 0,5. SD Baik X + 0,5. SD < x X - 0,5. SD Cukup Baik X - 0,5. SD < x X - 1,5. SD Kurang Baik x < X - 1,5. SD Tidak Baik c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel. 4. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji normalitas. Pengujian ini akan menentukan penggunaan rumus statistik yang digunakan pada analisis data selanjutnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas data adalah sebagai berikut (Riduwan, 2008 : 121-124): a. Mencari skor terbesar dan terkecil

56 a. Mencari nilai rentangan (R) R = skor terbesar skor terkecil b. Mencari banyaknya kelas interval (bk), dengan rumus sturgess yaitu : bk = 1 + 3,3 log n c. Mencari nilai panjang kelas interval (i) = d. Membuat tabel distribusi frekuensi e. Menghitung rata-rata (Mean) = Σ. f. Mencari simpangan baku (standard deviasi) =.Σ (Σ ).( 1) g. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : 1) Menentukan kelas interval 2) Menghitung nilai Z-score (Z) : Z = BatasKelas x S 3) Mencari luas 0 Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. 4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angkaangka 0 Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. 5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.

57 6) Menentukan Chi-Kuadrat hitung (χ 2 hitung) : χ 2 = k i= 1 ( fo fe) fe 2 7) Membandingkan X 2 hitung dengan X 2 tabel Dengan membandingkan 2 2 χ hitung dengan χ tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k 1. Apabila χ 2 hitung χ 2 tabel artinya data pada variabel tersebut berdistribusi normal, dan apabila χ 2 hitung χ 2 tabel artinya data pada variabel tersebut tidak berdistribusi normal. 5. Analisis Regresi Sederhana Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan masa sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil (Riduwan, 2008:147). Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi dimasa depan untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang terbaik. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Persamaan regresi dirumuskan (Riduwan,2008:148): = + Dimana : Y =(dibaca y topi) subjek variabel yang diproyeksikan

58 X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. Harga a dan b dapat diketahui dari rumus sebagai berikut: =... ( ) =. (Riduwan, 2008:148) Setelah harga a dan b didapat, maka perhitungan selanjutnya dapat dilanjutkan sampai pada uji signifikansi (untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V). Setelah didapat hasil uji signifikansi selanjutnya menguji linearitas data dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JK E ), dengan rumus : = Σ (Σ ) b. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK TC ), dengan rumus : = + c. Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC ) dengan rumus : = 2 d. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJK E ) dengan rumus : =

59 e. Mencari nilai F hitung dengan rumus : = f. Menentukan keputusan pengujian Linearitas Jika : F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier F hitung F tabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier. g. Membuat Kesimpulan dan tabel ringkasan Anava Variabel X dan Variabel Y uji signifikansi dan uji linearitas. Tabel 3.4 Ringkasan Anava Variabel X dan Variabel Y Uji Signifikan dan Uji Linieritas Sumber Variansi dk Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata jml Kuadrat (RJK) Total n Y 2 - F hitung Signifikansi Linearitas Keterangan : F tabel Regresi (a) 1 JKReg (a) RJKReg (a) Perbandingan perhitungan F hitung Regresi (a/b) 1 JKReg (b a) RJKReg (b a) dengan F tabel Signifikansi dan linier Residu n-2 JK Res RJK Res linearitas, ternyata : Tuna cocok k-2 JK TC RJK TC 0,37 < 3,946 = Tidak signifikan dan Kesalahan (Error) n-k JK E RJK E 383,30 > 1,630 = tidak berpola linier 6. Uji Hipotesis Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Dengan demikian dalam perhitungan statistik yang diuji adalah hipotesis nol (H 0 ) yaitu pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dan statistik. Kemudian lawan dari H 0 adalah H a yang

60 menyatakan bahwa adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis H 0 dirumuskan dengan kalimat negatif. interval (interval estimate), dimana taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Tingkat signifikansi (level of significant) atau tingkat kesalahan dalam pengujian ini menggunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen peluang kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam penelitian ini peluang kesalahan yang diambil sebesar 5% maka taraf kepercayaan 95%. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna pengaruh variabel X yaitu perilaku siswa terhadap variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya. Dalam penelitian ini menggunakan hasil dari analisis regresi pada uji signifikansi dengan rumus : = ( ) Dimana : F hitung ( ) = Nilai F = Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi = Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (Riduwan, 2008:149) Kaidah pengujian : Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan Jika F hitung F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α ) = 0,05, dicari nilai F tabel menggunakan tabel F dengan rumus : = ( )( ),( ).