BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu mempublikasikan laporan keuangan tergantung dari lamanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Calon investor yang akan melakukan investasi di pasar modal perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. auditan yang diaudit oleh auditor independen disebut dengan audit report lag

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alat ukur untuk melihat baik atau buruknya kinerja sebuah

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas audit laporan keuangan juga meningkat pesat karena hal itu UKDW

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia keuangan di Indonesia kini berkembang pesat.

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan bagian utama dalam proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULAN UKDW. di bidang pemeriksaan. Perusahaan-perusahaan yang sudah go public di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wujud tanggung jawab manajemen kepada investor. Investor pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan serta kinerja perusahaan. Informasi ini digunakan untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tugas-tugas tertentu bagi prinsipal, prinsipal menutup kontrak untuk memberi imbalan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya perusahaan yang go public membuat semakin banyaknya

PERBEDAAN AUDIT REPORT LAG BERDASARKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDIT DAN JENIS INDUSTRI. Harini Antika Puspa Lensa Rustiana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan (Hendrich, 2012). Perusahaan yang publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) (Lianto dan Kusuma, 2010), inilah yang menjadi wujud tanggung jawab perusahaan kepada investor. Investor pada pasar modal memerlukan laporan keuangan yang handal, relevan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan serta membutuhkan kecepatan dan ketepatan laporan keuangan (Puspitasari dan Latrini, 2014). Ketepatan waktu mempublikasikan laporan keuangan tergantung dari lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya (Kartika, 2009). Ketepatwaktuan penerbitan laporan keuangan audit merupakan hal yang sangat penting, khususnya untuk perusahaan perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan (Yulianti, 2011). Sedangkan menurut Widosari dan Raharja (2012) Syarat utama untuk meningkatkan harga saham yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar modal. Undang-undang No. 8. thn 1995, tentang peraturan pasar modal yang

menyatakan bahwa semua perusahaan dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada BAPEPAM dan mengumumkan pada masyarakat. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep- 36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Perusahaan perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permatasari, 2005). Hal ini mengakibatkan perkembangan peningkatan permintaan audit atas laporan keuangan. Perkembangan permintaan audit menunjukan tanggung jawab akuntan publik dalam memberikan jasa audit (Dewi, 2014). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 17/KMK.01/2008 pemberian jasa audit umum atas

laporan keuangan dari suatu entittas dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama 6 tahun berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh pemerintah sebagai upaya untuk menghindari terjadinya kasus-kasus manipulasi laporan keuangan atau skandal-skandal keuangan lainnya yang mungkin dapat melibatkan auditor dengan cara memberlakukan aturan-aturan yang dapat meningkatkan kinerja dan kualitas akuntan publik dan KAP (Yeni, 2009 dalam Nuratama, 2011). Disinilah akuntan publik, yang selanjutnya disebut auditor memegang peranan penting dalam perusahaan. Pemenuhan standar profesi dengan cepat dan tepat sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian audit ditentukan oleh pemahaman yang tinggi atas karateristik bisnis dan operasional perusahaan (Wiguna, 2012). Semakin lama sebuah KAP untuk bertahan melaksanakan proses audit perusahaan klien menunjukan KAP tersebut memiliki kinerja yang baik dan sesuai dengan prosedur audit yang berlaku (Sari, 2014). Tenur KAP diperkirakan dapat berpengaruh terhadap audit delay karena durasi waktu penyelesaian audit yang lebih panjang pada klien baru yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhan auditor untuk dapat beradaptasi dengan pencatatan, kegiatan operasi, kendali internal, serta kartas kerja (working paper) periode lalu perusahaan pada waktu awal perikatan audit (Lee et al., 2009 dalam Wiguna, 2012). Hasil penelitian Wiguna (2014) diketahui bahwa tenur audit mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit report lag dengan tingkat keyakinan 95%. Menurut Wiguna (2014) terdapat dugaan tenur audit yang

semakin panjang menghasilkan kedekatan antara KAP dengan klien yang menyimpang dari aspek independensi. Dugaan ini kemudian memberi kesempatan pada KAP untuk mengulur waktu penyelesaian audit. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Yuyetta (2014) audit tenur memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag dengan arah negatif. Tenur audit lama akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk merancang program audit yang efektif dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas tinggi (Nuratama, 2011). Oleh sebab itu kualitas audit sangat dibutuhkan untuk memberikan opini yang berkualitas (Chrisnoventie, 2012). Opini audit adalah pendapat akuntan independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit (Dewi dan Jusia, 2013). Penelitian Ashton dkk. (1987) serta Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Lestari (2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis opini auditor dengan audit delay. Perusahaan yang menerima qualified opinion menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibanding yang menerima unqualified opinion. Hal ini dikarenakan proses pemberian pendapat selain unqualified opinion tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis dan perluasan lingkup audit, sedangkan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion merupakan suatu berita yang baik bagi perusahaan (Yuliani, 2011). Ashton, Whillingham dan Elliot (1987) dalam Widosari (2012) menemukan bahwa jenis opini qualified memperlambat audit delay. Kartika

(2009) menyatakan opini auditor punya pengaruh yang positif terhadap audit delay berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013), Dewi dan Jusia (2013) variabel opini audit tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Dengan demikian auditor beserta KAP yang menauinginya bertanggungjawab penuh atas opini laporan keuangan (Wiguna, 2012). Dalam era globalisasi ini, maka KAP diberbagai belahan dunia pun dapat masuk keberbagai negara, termasuk pula Indonesia. Persaingan yang ketat ini, baik bagi KAP dalam negeri maupun persaingan dengan KAP luar negeri, semakin menuntut KAP untuk terus meningkatkan pelayanan secara optimal kepada klien demi mempertahankan keberlangsungan usahanya (Novrizah, 2010). Peran KAP ini menjadi sangat penting, dimana laporan auditnya akan menjadi pengesahan akan kebenaran kinerja perusahaan yang tergambar di laporan keuangan perusahaan publik (Puspitasari dan Latrini, 2014). KAP the big four umumnya mempunyai sumber daya yang lebih besar sehingga dapat melakukan audit lebih cepat dan efisien. Hal ini membuktikan pendapat bahwa perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik the big four cenderung lebih cepat menyelesaikan auditnya bila dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik non the big four. (Yulianti, 2011). Rahmawati (2008), Ariyani dan Budiartha (2014) berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan penelitian Puspitasari dan Latrini (2014) ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Bervariasinya hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, memotivasi peneliti untuk menguji kembali apakah terdapat pengaruh antara tenur KAP dan opini audit terhadap audit delay. Peneliti menambahkan ukuran KAP sebagai variabel moderasi karena ingin melihat apakah variabel ukuran KAP dapat mempengaruhi tenur KAP dan opini audit terhadap audit delay. Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan perusahaan yang Go Public wajib menyampaikan laporan keuangannya ke BAPEPAM (Lianto dan Kusuma, 2010). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyajikan dalam suatu penelitian dengan judul PENGARUH TENUR KAP DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERASI. 1.2. Perumusan Masalah Mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang ada dalam Audit Delay, maka penulis akan memberikan batasan masalah dengan maksud agar tujuan dari pembahasan dapat lebih terarah pada sasarannya. Adapun masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai masalah yang diduga mempengaruhi Audit Delay, antara lain: Tenur KAP, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Tenur KAP terhadap Audit Delay?

2. Bagaimana pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay? 3. Bagaimana pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik memoderasi hubungan Tenur KAP terhadap Audit Delay? 4. Bagaimana pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik memoderasi hubungan Opini Audit terhadap Audit Delay? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh Tenur KAP terhadap Audit Delay? 2. Untuk mengetahui pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay? 3. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik memoderasi hubungan Tenur KAP terhadap Audit Delay? 4. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik memoderasi hubungan Opini Audit terhadap Audit Delay? 1.3.2. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Sebagai wadah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai variabel- variabel dominan yang mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang secara teoritis ditempuh penulis diperkuliahan.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Lembaga Dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan dan bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengembangan penelitian berikutnya di bidang yang sama di masa mendatang. b) Bagi Auditor Sebagai tolak ukur auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM. c) Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana yang bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang auditing dan laporan keuangan serta Audit Delay. 3. Manfaat Kebijakan Membantu Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam menentukan kebijakan dan peraturan yang menyangkut ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.