BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 10 Tahun 2017 Seri E Nomor 6 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010

Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA TOKO SWALAYAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERPASARAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 105 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PEMBATASAN USAHA WARALABA MINIMARKET DI KOTA TEGAL

Peraturan...

LAMPIRAN. (Contoh Surat Peringatan yang diberikan oleh Pemda Sleman Kepada Toko. Modern yang Melakukan Pelanggaran)

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

OLEH : AKBP RADIANT, S.I.K., M.HUM. KASUBDIT I / INDAGSI DITresKRIMSUS POLDA JATIM

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BANJARMASIN

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISONAL, PUSAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 SERI E.102 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 126 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No. -2- Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indones

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

TENTANG. perbelanjaan modern di Kota. berdasarkan

WALIKOTA PANGKALPINANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL,PUSAT PERBELANJAAN, DAN TOKO MODERN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 10 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

III. DRAFT KETENTUAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN BIDANG PERIZINAN PEREKONOMIAN DAN SOSIAL BUDAYA SECARA ELEKTRONIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 9

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a bahwa kebebasan berusaha adalah hak masyarakat yang harus didorong sebagai konsekuensi semakin terbukanya kesempatan berusaha yang kompetitif dan berkeadilan, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan; b bahwa salah satu kebebasan berusaha sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran langsung kepada pembeli akhir dengan cara pelayanan mandiri yang dalam perkembangannnya perlu untuk ditata agar terjamin keseimbangan pertumbuhannya dengan pasar tradisional dan usaha mikro kecil dan menengah sehingga dapat mencegah praktik usaha yang tidak sehat; 1

c bahwa untuk terciptanya penataan sarana/tempat usaha dalam melakukan penjualan sebagaimana dimaksud pada hufuf b perlu untuk menetapkan Peraturan Walikota tentang Penataan Mini Market; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33 Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3821); 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1992 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3486); 10.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3699); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997 tentang Waralaba Tambahan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1997 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3689); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3718); 3

13.Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1998 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3743); 14.Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern; 15.Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M- DAG/PER/12/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern; 16.Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M/Dag/Per/8 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Waralaba; 17.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Pasar (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2005 Nomor 4 Seri E); 18.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri E); 19.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perizinan dan Pendaftaran di Bidang Perindustrian dan Perdagangan (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 1 Seri E); 20.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D); 4

21.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 2 Seri E); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Bogor. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bogor. 4. Perdagangan adalah kegiatan jual-beli barang dan/atau jasa yang dilakukan secara terus-menerus dengan tujuan pengalihan hak dan pertukaran nilai manfaat atas barang dan/atau jasa dengan disertai imbalan atau konpensasi. 5. Penyelenggaraan Usaha adalah kegiatan usaha yang bersifat operasional yang dilakukan oleh swasta yang bergerak di sektor perdagangan baik secara grosiran maupun eceran. 6. Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 5

7. Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 8. Usaha Menengah adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 9. Badan Usaha adalah suatu perusahaan baik berbentuk badan hukum yang meliputi Perseroan Terbatas, Koperasi dan atau Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau yang bukan berbadan hukum seperti Persekutuan Perdata, Firma atau CV. 10. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan, dalam wilayah Republik lndonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. 11. Minimarket adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran langsung kepada pembeli akhir dengan cara pelayanan mandiri. 12. Pengelola Jaringan Minimarket adalah pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang minimarket melalui satu kesatuan manajemen dan sistem pendistribusian barang ke outlet yang merupakan jaringannya. 13. Toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari hanya satu penjual; 6

14. Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan; 15. Penyediaan sarana/tempat usaha adalah suatu kegiatan penyediaan ruang sebagai sarana/tempat usaha perdagangan dengan modal sepenuhnya dari swasta yang lokasinya diatur dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah 16. Luas Lahan Usaha adalah luas ruang usaha yang dipergunakan untuk kegiatan usaha termasuk ruang untuk gudang, kantor, koridor atau fasilitas lain. 17. Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. 18. Ruang milik jalan adalah sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan yang masih menjadi bagian dari ruang milik jalan yang dibatasi oleh tanda batas ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalan antara lain untuk keperluan pelebaran ruang manfaat jalan pada masa yang akan datang. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud pengaturan minimarket dalam Peraturan Walikota ini adalah penataan Mini Market yang meliputi pemberian izin, pengawasan dan pengendalian Mini Market. (2) Tujuan penataan minimarket adalah untuk menjamin keseimbangan pertumbuhan usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Daerah. 7

BAB III PENATAAN MINIMARKET Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah menjamin terciptanya iklim usaha yang sehat dengan memberikan kesempatan yang sama dan dukungan berusaha seluas-luasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan yang menjamin terciptanya iklim usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Bagian Kedua Perizinan Pasal 4 Setiap orang dan/atau badan yang akan menyelenggarakan kegiatan usaha minimarket wajib memiliki Izin dari Walikota atau pejabat yang ditunjuk. Pasal 5 Izin penyelenggaraan minimarket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. sarana/tempat usaha minimarket didasarkan pada luas lantai kurang dari 400 m 2 (empat ratus meter persegi); b. sistem penjualan dan jenis barang dagangan minimarket, menjual barang konsumsi terutama produk makanan dan produk rumah tangga lainnya; c. minimarket berjarak paling sedikit 500m (lima ratus meter) dari pasar tradisional dan 250m (dua ratus lima puluh meter) untuk sesama minimarket dengan posisi linier mengikuti fungsi ruang perdagangan rencana tata ruang; 8

d. wajib melaksanakan kemitraan dengan usaha mikro dan usaha kecil dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan tempat usaha, penerimaan produk, dan dilaksanakan berdasarkan perjanjian tertulis dengan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan menguntungkan; e. pendirian dan/atau pengusahaan minimarket harus mempertimbangkan keberadaan pasar tradisional dan usaha kecil yang telah ada sebelumnya; f. pendirian dan/atau pengusahaan minimarket tidak diperkenankan berada di daerah permukiman kecuali yang merupakan bagian dari master plan/siteplan permukiman terstruktur; g. pendirian dan/atau pengusahaan minimarket tidak diperkenankan berada di persimpangan jalan, belokan dan jembatan; h. lokasi pendirian minimarket wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota termasuk Peraturan Zonasinya; i. pengelolaan minimarket harus mengutamakan tenaga kerja warga sekitar lingkungan Mini Market, kecuali untuk tenaga pimpinan atau tenaga ahli bagi jabatan yang belum dapat diisi dengan tenaga kerja warga sekitar dapat diisi dengan tenaga kerja dari luar warga lingkungan sekitar; j. pemenuhan tenaga kerja warga sekitar sebagaimana dimaksud pada huruf i harus mengutamakan untuk menampung dan mempergunakan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan diutamakan berindentitas kependudukan Kota Bogor serta berdomisili di sekitar lokasi kegiatan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh pereratus) dari jumlah tenaga kerja yang diperlukan; k. memberitahukan secara tertulis kepada Walikota paling lambat 14 (empat belas) hari apabila penyelenggaraan usaha tidak berjalan lagi atau telah dialihkan kepada pihak lain. 9

Pasal 6 Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 terdiri dari: a. Izin Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IPPT); b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB); c. Izin Gangguan (HO); d. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); f. Izin Usaha Toko Modern (IUTM); g. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). Pasal 7 (1) Penerbitan STPW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf g dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (2) STPW diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari Tim Teknis. (3) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Walikota Bagian Ketiga Waktu Pelayanan Pasal 8 (1) Waktu pelayanan minimarket hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 10

(2) Terhadap minimarket yang mengatur waktu pelayanan dalam perjanjian waralaba berlaku waktu pelayanan sesuai dengan perjanjian dimaksud dengan ketentuan berada pada lokasi Pusat Wilayah Pelayanan dan Rumah Sakit. Bagian Keempat Pengawasan dan Pengendalian Pasal 9 (1) Pemerintah Daerah melakukan pengawasan dan pengendalian minimarket. (2) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengawasan yang dilakukan terkait dengan persyaratan perizinan minimarket sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6. (3) Dalam rangka pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Walikota dapat mendelegasikan kepada Kepala SKPD terkait. BAB IV KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kesatu Kewajiban Pasal 10 Setiap pengelola jaringan minimarket wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6. Bagian Kedua Larangan Pasal 11 Setiap pengelola jaringan minimarket dilarang: a. melakukan penguasaan atas produksi dan atau barang dan 11

atau melakukan monopoli usaha; b. menyimpan barang-barang yang sifat dan jenisnya membahayakan lingkungan, kesehatan, keamanan, dan ketertiban tetapi dilindungi oleh peraturan perundangundangan kecuali di tempat yang disediakan khusus; c. melakukan praktik penjualan barang dan jasa yang bersifat pemaksaan dan penipuan termasuk mengabaikan privasi calon pembeli; d. menjual barang yang sudah kadaluwarsa; e. memperdagangkan barang yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label; f. bertindak sebagai importir umum apabila modal yang digunakan berasal dari penanaman modal asing untuk usaha perpasaran swasta skala besar dan menengah; g. mengubah/menambah sarana tempat usaha tanpa izin tertulis dari Walikota; h. memakai tenaga kerja di bawah umur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. setiap minimarket tidak boleh menyediakan tempat makan dan minum. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 (1) Minimarket yang telah berdiri, beroperasi dan belum melaksanakan program kemitraan dan ketentuan dalam perizinan penyelenggaraan minimarket, wajib menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota ini paling lambat 1 (satu) tahun dan/atau sampai dengan berakhirnya masa kontrak (sewa) bangunan yang digunakan untuk minimarket. (2) Bagi minimarket yang tidak memiliki izin namun memenuhi 12

persyaratan sesuai Peraturan Walikota ini diwajibkan mengurus perizinan sesuai peraturan paling lambat 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal Peraturan Walikota ini dundangkan. (3) Bagi minimarket yang tidak memiliki izin dan tidak memenuhi persyaratan akan dikenakan tindakan polisional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Bagi minimarket waralaba yang waktu pelayanannya sudah tercantum dalam perjanjian waralabanya, maka waktu pelayanannya disesuaikan dengan perjanjian waralaba paling lambat 1 (satu) tahun dan/atau sampai dengan berakhirnya masa kontrak (sewa). BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bogor. Diundangkan di Bogor pada tanggal 10 Desember 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR, ttd. ADE SARIP HIDAYAT BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E Ditetapkan di Bogor pada tanggal 10 Desember 2013 WALIKOTA BOGOR, ttd. DIANI BUDIARTO 13

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, TOTO M. ULUM, S.H., MM. Pembina Tingkat I NIP. 19620308 1987011003 14