54 ENKAPSULASI CINTA MEMBUNGKUS LOGIKA... Istriku sudah meminta beberapa kali, lebih tepatnya 'menantangku' untuk menceritakan kisah-kisah cinta ku dulu... ha..ha..., tantangan yang agak 'sensitif' karena efeknya pasti akan ke dirinya sendiri... dia akan tertawa geli atau justru bisa jadi jengkel sendiri... Ya sebagian besar dia sudah tahu ceritanya, tapi cerita lewat tulisan biasanya lebih menarik... Tapi aku masih pikir-pikir pesan moral apa yang bisa disampaikan di kisah-kisah itu... apalagi tulisan ini akan di baca oleh anak-anakku kelak... Kuputuskan untuk menceritakan kisah ku dengan dia saja... Hari itu badanku sedikit meriang, selepas magrib, aku sedang menuju kost temanku karena siangnya di kampus dia sudah menjanjikan madu yang berkhasiat katanya.. entahlah benar berkhasiat atau tidak, yang jelas aku 'termakan' oleh omongannya... Di kostannya ku minum madu 'asli' itu, menyandarkan diri sambil berbincang ringan, tiba-tiba datanglah wanita putih cantik itu ke kostan temanku tadi, kecantikannya tidak sedikitpun menggetarkan jiwaku, aku masih fokus dengan kondisi badanku yang tidak bisa diajak kompromi. Ya Tuhan, wanita cantik berjaket kuning itu minta ditemani ke wartel, temanku itu tentu saja menyanggupi..., tapi badanku... jujur sebenarnya aku ingin pulang saja waktu itu... karena aku tahu wartelnya 159
agak jauh, tapi karena takut dia tersinggung akhirnya kulangkahkan juga kakiku dengan gontai... Ya dialah wanita yang menumbuhkan cinta yang hampir 'membunuh' logikaku itu... Pertemuan selanjutnya aku langsung 'menembak'nya... dooorrr... aku menembaknya tepat di depan dua orang teman baiknya... ini ke'gila'an lagi yang pernah kulakukan. Dia seperti menerima 'serangan jantung' saat itu, dalam hatinya mungkin saja aku diminta segera ke dokter jiwa... baru satu kali bertemu aku sudah menyatakan cinta. Sampai sekarang pun dia tidak menemukan jawaban kenapa aku melakukan ke'gila'an itu... Ya aku seperti orang gila baru... Benih-benih cinta yang tumbuh itu benar-benar membuatku irrasional, logikaku ter'enkapsulasi' oleh cinta 'buta' itu... ya bagiku itulah cinta yang murni, aku lelaki yang tidak mudah jatuh cinta, tapi sekali kurasakan itu dan memastikan dia wanita 'baik' maka cukup bagiku untuk menyatakan cinta kepadanya. kemurnian cinta itu selalu menimbulkan tindakan awal 'salah tingkah', irrasionalitas, ketidak wajaran, dan sedikit 'kenekatan', jadi berhati-hatilah wahai wanita jika kau menemui cinta yang tersusun rapi, terncana dengan baik dari awal sekali kau menemuinya... kemungkinan besar kau menemui cinta seorang 'play boy'... ha..ha.. ini kesimpulanku sendiri... Dan setelah pernyataan cinta itu, dia 'menggantung' cintaku... mungkin dia masih 'shock' menemukan laki-laki 'gila' sepertiku... 160
Dia gantung cintaku lebih dari sebulan, dan selama sebulan itu aku merasa tidak melakukan apa-apa, atau sesuatu yang 'khusus' sebagai pembuktian pernyataan cinta itu, selain pernyataan itu sendiri... ha..ha.. memang laki-laki 'tak tau diri'..., entah kenapa akhirnya dia terima juga cinta itu... mungkin kupikir dia juga sudah mulai ikutan 'gila'... Akhirnya ku sadari kejadian itu drastis menurunkan 'pasaran'ku dan juga 'pasaran'nya dikampuusss... ha..ha... Kisah cinta yang panjang itu, seperti tidak ada artinya, setelah dia memutuskan sepihak hubungan itu beberapa bulan sebelum pernikahan. Jika saja kisah sebelumnya itu dihapus dan dimulai dari keputusan 'kejam' nya itu saja, aku rasa sama saja, justru cinta sejati itu muncul ketika logika sudah tidak ter'enkapsulasi' lagi oleh cinta. Masa-masa sebelum itu penuh dengan 'tipuan', semua terlihat baik karena yang diperlihatkan kebanyakan memang yang baik saja. Keputusan 'kejamnya' yang membuatku 'terpuruk' sesaat itu justru membangkitkan kembali logikaku, keadaan membuat logika itu keluar dari selubung cinta yang tidak rasional, menjadikan laki-laki yang sebenarnya. Tuhan memang sudah menakdirkan dia untuk menguji kelasku dengan keputusan 'kejam' nya itu apakah memang pantas menjadi prianya, begitu pula dia apakah pantas menjadi wanitaku. Logika 'jernih' itu membantuku bangkit dari keterpurukan, aku berjanji tak akan meratapi 'penderitaan' itu lagi, aku sudah berbenah menjadi lelaki yang lebih baik, yang lebih tegar dan tangguh. Aku percaya laki-laki baik akan mendapat wanita baik begitu pula sebaliknya, jika aku sudah merasa 161
memperbaiki diri, ternyata kau juga bukan jodohku, bukan berarti kau tidak baik. Kau baik tapi bukan buat diriku, mungkin kau baik buat orang lain. Akan kutemui sendiri wanita yang baik buat diriku itu... entah dimana... Lagi-lagi takdirlah yang mengubah segalanya, beberapa bulan setelah kejadian itu kami menikah... sebuah 'keajaiban' buatku. 'Rekonsiliasi cinta' yang berlangsung sangat cepat. Tuhan di saat bersamaan menyadarkan logika kami berdua untuk menimbang seberapa pantas kami masing-masing. Kami masingmasing menguji kelas kepantasan kami. Keputusan 'kejam' nya telah mengujiku... begitu pula sikap berubahku telah mengujinya... Terima kasih ya Allah kau temui aku dengan wanita itu... Semoga pernikahan ini abadi... melahirkan anakanak yang baik... Pesan ini aku sampaikan khusus kepada kaum lakilaki, nikahilah dia segera... jika kau merasa 'cukup'... atau malah dengan pernikahan itulah kau akan 'dicukupkan'... jangan ikuti caraku yang telah membuang banyak waktu percuma dan hampir saja 'terpuruk' diakhirnya... Tunjukkan kelasmu bahwa cinta sejati itu justru ada di pernikahan... kau akan melihat logika itu berbicara, untuk melihat kenyataan yang sebenarnya tentang pasangan mu itu... tentang diri kita masing-masing... Para wanita, tegaslah... kalianlah sebenarnya yang harus tegas... terhadap pria 'pujaanmu' itu, hargai waktu produktifmu untuk bisa memiliki anak yang tidak panjang 162
itu... ujilah mereka apakah mereka memang pantas untuk jadi pendamping setiamu...!! Sekarang logika itu sudah berdiri sejajar di diri ini, tidak terbelenggu lagi... membantu menjalani hari-hari dengan 'keindahan' sekaligus 'kenyataan'... Dia sudah tak terbelenggu lagi... sudah tak ter'enkapsulasi' lagi... oleh cinta...... 5-April-2014 163