PENERAPAN DISIPLIN PNS

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

POKOK-POKOK PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DISIPLIN PNS

Administrasi Kepegawaian Negara. Lina Miftahul Jannah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELANGGARAN DAN TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PNS

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Keterangan PENDAHULUAN

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN APARATUR

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KETENTUAN PELAKSANAAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2014

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II FUNGSI PENGAWASAN YANG DILAKSANAKAN OLEH INSPEKTORAT TERHADAP DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

TATA CARA PENGADUAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG PEJABAT PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

B U P A T I B I M A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA,

Pembinaan Jiwa KORPS Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Badan POM. Jakarta, 19 Juli 2017 Aula Gedung C, Badan POM

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN DISIPLIN PNS. Penulis: 1. Drs. Harun Arsyad, SH, MH 2. Bambang Hari Samasto, SH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN TAHUN 2008 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN KEBIJAKAN PENERAPAN DISIPLIN PNS DAN UPAYA BANDING ADMINISTRASI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

KANTOR REGIONAL II BKN SURABAYA

Pelanggaran Disiplin adalah setiap perbutan, ucapan, tulisan yang melanggar Kewajiban dan atau Larangan bagi PNS.

5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya,

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KEPEGAWAIAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 A TAHUN 2014 TENTANG

PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

Modul kewajiban dan larangan bagi PNS

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PP NO 53 / 2010)

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG PENEGAKAN HUKUM, PEGAWAI NEGERI SIPIL, Dan MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PERMEN-KP/2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

Disampaikan oleh : Endang Susilowati, SH. Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Hukuman Disiplin PNS Dilihat dari Aspek Hukum

SALINAN INSTRUKSI MENTERI KEUANGAN NOMOR 01/IMK.01/2009

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Bogor, 30 Januari 2014

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PENYUSUNAN BUKU PANDUAN PENGAWASAN MELEKAT (WASKAT) DALAM RANGKA MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DEWAN DIREKSI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 4/2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 21 A TAHUN 2013 TENTANG PEGAWAI HONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN TANGERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendidik Profesional Ilmuwan Tugas Utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan seni melalui Tridharma PT

melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri kerja di dalam sebuah organsasi. (Sulistiyani, 2009:290)

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWATIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK. Tabel 1. Jenis Dan Bentuk Sanksi Pelanggaran Kode Etik PNS BAPETEN. ringan

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

INSTRUKSI WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

Transkripsi:

PENERAPAN DISIPLIN PNS OLEH : BIRO KEPEGAWAIAN S E K R E T A R I A T J E N D E R A L K E M E N T E R I A N K E S E H A T A N R I 2 0 1 4

LATAR BELAKANG Tuntutan RB: PP 30 1980 tidak sesuai lagi Pelaksanaan Pasal 30 UU 43 1999 Pasal 30 UU 43 1999 1. Pembinaan jiwa korps, kode etik, dan peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil tidak boleh bertentangan dengan Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945. 2. Pembinaan jiwa korps, kode etik, dan peraturan disiplin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

DEFINISI Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah: Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban (17) dan menghindari larangan (15) yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan danatau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Pelanggaran disiplin adalah: Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

17 KEWAJIBAN 1. mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; 4. menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan; 5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah,dan martabat PNS; 7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; 8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; 10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. menggunakan dan memelihara barangbarang milik negara dengan sebaik-baiknya; 14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

1. menyalahgunakan wewenang; 2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional; 4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; 5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atausurat berharga milik negara secara tidak sah; 15 LARANGAN 6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; 7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

10.melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani shg mengakibatkan kerugian bagi yg dilayani; 11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; 15 LARANGAN 13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan; 15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; 15 LARANGAN b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: a. hukuman disiplin ringan; b. hukuman disiplin sedang; dan c. hukuman disiplin berat.

JENIS HUKUMAN DISIPLIN RINGAN a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

JENIS HUKUMAN DISIPLIN SEDANG a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

JENIS HUKUMAN DISIPLIN BERAT a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. pembebasan dari jabatan; d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

KEWAJIBAN PNS (Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 ttg DISIPLIN PNS) Berdampak Negatif (-) Pada No. Setiap PNS yang melanggar kewajiban Dijatuhkan Hukuman Berupa Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa 1. Mengucapkan sumpah/janji PNS Tanpa Alasan Yang Sah 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan Tanpa Alasan Yang Sah 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab 6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS HDS HDS HDR HDS HDB HDR HDS HDB HDR HDS HDB

No. Setiap PNS yang melanggar kewajiban Lanjutan : 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan 8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan 9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara 10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil 11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja Dijatuhkan Hukuman Berupa HDR : Selama 5 Hari Teguran Lisan HDR : 06-10 hari Teguran Tertulis Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa HDR HDS HDB HDR HDS HDB HDR HDS HDB HDR HDS HDB

No. Setiap PNS yang melanggar kewajiban 11-15 hari 16-20 hari 21-25 hari 26-30 hari 31-35 hari 36-40 hari Lanjutan : Dijatuhkan Hukuman Berupa HDR : Pernyataan Tdk Puas Secara Tertulis HDS : Penundaan KGB Selama 1 Tahun HDS : Penundaan KP Selama 1 Tahun HDS : Turun Pangkat 1 Tingkat Selama 1 Tahun HDB : Turun Pangkat 1 Tingkat Selama 3 Tahun HDB : Mutasi Turun Jabatan 1 Tingkat 41-45 hari HDB : Pembebasan dari Jabatan HDB : Pemberhentian DH selama 46 hari atau lebih Tdk Atas Permintaan Sendiri 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa 25 % - 50 % HDS Kurang Dari 25 % HDB

Lanjutan : No Setiap PNS yang melanggar kewajiban 13. Menggunakan dan memelihara barangbarang milik negara dengan sebaikbaiknya 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai ketentuan peraturan per-undang2an (saat ini UU No. 25 Thn 2009 ttg Pelayanan Publik) 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas Dengan Tidak Sengaja Dengan Sengaja 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier Dengan Tidak Sengaja Dengan Sengaja 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang Dijatuhkan Hukuman Berupa Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa HDR HDS HDB HDR HDS HDB HDR HDS HDR HDS HDR HDS HDB

KEWAJIBAN PNS (Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 ttg DISIPLIN PNS) No Setiap PNS yang melanggar kewajiban Dijatuhkan Hukuman Berupa Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa 1. Menyalahgunakan wewenang HDB 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain 3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional 4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah HDB HDB HDB HDR HDS HDB

No Setiap PNS yang melanggar kewajiban Lanjutan : 6. Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dlm maupun di luar lingkungan kerjanya dgn tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yg secara langsung atau tdk langsung merugikan negara 7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun baik secara langsung atau tdk langsung dan dgn dalih apapun untuk diangkat dlm jabatan 8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yg berhubungan dgn jabatan dan/atau pekerjaannya 9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya Dengan Tidak Dengan Sengaja Dijatuhkan Hukuman Berupa HDB HDB HDR HDS Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa HDR HDS HDB

Lanjutan : No Setiap PNS yang melanggar kewajiban Dijatuhkan Hukuman Berupa Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa 10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dpt menghalangi atau mempersulit salah satu HDR HDS HDB pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani 11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan HDR HDS HDB 12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara : HDS a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye; HDS b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut HDS PNS; c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau HDS d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; HDB

Lanjutan : No Setiap PNS yang melanggar kewajiban 13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara : a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat 14. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan Dijatuhkan Hukuman Berupa HDB HDS HDS Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa

No Setiap PNS yang melanggar kewajiban Lanjutan : 15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara : a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dlm kegiatan kampanye; c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. Dijatuhkan Hukuman Berupa HDS HDB HDB HDS Berdampak Negatif (-) Pada Unit Kerja Instansi Ybs Pemerintah dan/atau Negara Dijatuhkan Hukuman Berupa

21

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

TERIMA KASIH