UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

BAB II KAJIAN TEORI 2.I

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

BINTI HIDAYATUL MU AZAROH NPM. :

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGPAUD FKIP UN PGRI Kediri

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

MODEL BERMAIN SAMBIL BELAJAR SAINS UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Dwi Yulianti 1,Sri S, Dewanti H 2

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan. Kegiatan pendidikan berfungsi membantu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Neng Dini Endang Dewi Krisnaningrum, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi manusia termasuk dirinya sendiri. Dalam Undang-Undang RI No.

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Oleh: Rubiyani SDN 1 Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh : SITI AISAH NPM :

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk pembangunan pendidikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

BAB I PENDAHULUAN. menuntut individu untuk memiliki kecakapan berpikir yang baik untuk

NOVI NUR ENDAH RAHAYU A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk MemenuhiSebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), (2016)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

BAGIAN III W A R N A

PENGARUH PERCOBAAN SAINS SEDERHANA TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 1 PALU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

ANALISIS KEMAMPUAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B TK PINAESAAN KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan

LAPORAN PRAKTIKUM PENDIDIKAN IPA PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPA DI TINGKAT SMP. Disusun Oleh : Sani Wirayati Kelas A

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (sains) memiliki potensi besar dan peranan strategis dalam menyiapkan

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA Penelitian Tindakan di Kelompok B4.Taman Kanak-kanak Melati Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bengkulu Selatan Karya Ilmiah OLEH : ATIK TRISNA, A. Ma. NPM : A11112056 PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA Oleh: ATIK TRISNA, A. Ma. NPM: A11112056 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan daya pikir anak dalam pencampuran warna yaitu mengetahui hasil dari pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak. Subjek yang melalukan penelitian adalah peneliti dan rekan guru. Subjek yang menerima tindakan adalah semua anak didik di kelompok B4 TK. Melati Dharmawanita yang berjumlah 15 orang anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, percakapan, dokumentasi, dan hasil karya. Analisis data yang digunakan dengan teknik perbandingan antara hasil data dari catatan lapangan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siklus I aspek kemauan mengamati objek percampuran warna 26%, ketelitian dalam pencampuran warna 26%, keberanian melakukan percobaan 36%, kemauan berpikir membuat kombinasi warna 40%, kemauan berpikir membuat keputusan menunjukkan hasil yang berbeda 33%, kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar 26%. Sedangkan siklus II meningkat pada aspek kemamuan mengamati objek pencampuran warna 86%, ketelitian dalam pencampuran warna 80%, keberanian melakukan percobaan juga 80%, aspek kemamuan berpikir membuat kombinasi warna 80%, kemampuan berpikir membuat keputusan meningkat 93%, dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar 86%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak. Kata kunci: daya pikir, pencampuran warna. 2

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurangnya daya pikir anak dapat menyebabkan pengaruh terhadap perkembangan selanjutnya pada masa yang akan datang. Jadi, kondisi ini harus diatasi agar anak lebih produktif untuk kemajuan zaman era globalisasi. Permasalahan daya pikir anak sangat penting untuk direncanakan, hal itu jika terhadap permasalahan kurangnya daya pikir anak dalam membuat keputusan dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar di kelompok B4 maka akan menyebabkan hambatan kecerdasan dimasa yang akan datang. Sehubungan dengan masalah tersebut, salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara melakukan penelitian di kelas. Salah satunya dengan menerapkan kegiatan pencampuran warna yang diduga mampu untuk meningkatkan daya pikir anak. Hal yang perlu diperhatikan bahwa banyaknya pengetahuan baru yang diperoleh anak akan sangat tergantung dari kemampuan guru untuk mengolah dan mengembangkan kegiatan serta melengkapi alat-alat sebagai sarana penunjang pembelajaran di kelas. Selain itu juga, dipengaruhi oleh sebagaimana kemampuan guru dalam memberikan rangsangan terhadap daya pikir anak untuk lebih berkembang. Dengan demikian pengembangan daya pikir terdapat banyak sekali bahan dan kesempatan bagi anak untuk mengamati, bertanya, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan senang mencoba hal-hal yang baru. Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Kognitif itu adalah mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk mengolah 3

perolehan belajarnya dan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan sains. Selain itu anak akan belajar berani mencoba melakukan sesuatu hal yang baru, maka ia akan berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan. Konsekuensi langsung pada proses sains melalui hapalan saja atau anak tidak terlibat langsung pada proses sains menyebabkan anak-anak belu menunjukkan kemampuannya menguasai kemampuan dasr kognitif khususnya kemampuan sains, seperti yang telah diterapkan dalam Kurikulum 2004. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Pikir Anak dengan Pendekatan Sains Melalui Pencampuran Warna di Kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Persatuan Kabupaten Bengkulu Selatan. B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah secara umum yaitu Apakah melalui Pencampuran warna dapat meningkatkan kemampuan daya pikir anak di kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Persatuan Bengkulu Selatan? 4

KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. DayaPikir 1. Pengertian Daya Pikir Perkembangan daya pikir diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengadilan kematangan otak anak. Ada tiga unsur yang menentukan dalam perkembangan berpikir, yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika kegiatan berlangsung, ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing perannya secara interaktif positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi yang lebih sempurna keadaannya. Jadi, ketiga unsur tersebut saling bekerja sama sehingga terbentuk suatu kegiatan yang bertujuan. Adapun, pengertian lain dari daya pikir yaitu merupakan kemampuan kecerdasan intelektual yang sifatnya potensial dan dapat diukur atau dapat diamati oleh tampilannya. Daya pikir merupakan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, logis dan taat azas. Daya pikir adalah kemampuan untuk memberi satu-satunya jawaban yang tepat terhadap suatu pertanyaan atau stimulus(elvi, 2006: 4). 2. Tujuan Perkembangan Daya Pikir Mahasiswa atau guru dapat memahami bahwa pengembangan daya pikir untuk usia TK bertujuan agar anak kelak mampu menghubungkan kemampuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang sudah diketahui dengan dengan pengetahuan baru diperolehnya antara lain: 1. Menghubungkan kemampuan berpikir logis dan pengetahuan akan ruang waktu 5

2. Mampu mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang diperolehnya. 3. Mengembangkan kemampuan memahami sesuatu dengan cara melihat bermacam-macam hubungan antara suatu objek dan objek lain berdasarkan persamaaan dan perbedaan. 4. Mengembangkan imajisi melalui berbagai kegiatan. 5. Memberi kesempatan untuk mengolah lingkungan atau membangun dunianya secara aktif. 6. Agar anak dapat menghargai dan mencintai isi alam sebagai ciptaaan tuhan 7. Agar anak dapat berpikir secara kreatif. 2. Sains a. Pengertian Sains Dari sudut bahasa, sains atau science (bahasa inggris) berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata scientia artinya pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis. Ada pun pengertian sains dan batasan sains, yaitu: 1. Sains sebagai bidang ilmu ilmiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti fisika, kimia dan biologi. 2. Sains adalah sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan diuji cobakan lebih lanjut. Secara analitis, beberapa ahli mencoba memberikan batasan sains dengan membagi sains berdasarkan dimensi pengkajiannya. 1. Sumaji (1988 dalam Oktariyani, 2012: 12). Bahwa secara sempit sains adalah ilmu pengetahuan alam (IPA) terdiri atas physcal 6

science (ilmu astronomi, kimia, geologi, menerologi, fisika) dan life science (biologi, zoologi, dan fisiologi). 2. Ernest hagel memandang sains dari 3 aspek: a) Aspek tujuan sains adalah sebagai alat untuk mengusai alam dan untuk memberikan sumbangan kesejahteraan manusia. b) Sains sebagai suatu pengetahuan yang sistematis dan tangguh dalam arti merupakan suatu hasil atau kesimpulan yang didapat dari berbagai peristiwa c) Sains sebagai metode, yaitu merupakan suatu perangkataturan untuk memecahkan masalah, untuk mendapat atau mengetahui penyebab dari suatu kejadian dan untuk mendapat hukum-hukum atau teori-teori dari objek yang diamati. b. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Sains di Taman Kanakkanak Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak usia dini termasuk anak usia taman kanak-kanak. Sedangkan, guru adalah pemegang kendali dalam proses pendidikan anak usia dini. Karena memegang peranan penting dalam proses pendidikan, maka dalam upaya mengembangkan seluruh potensi anak didik, seorang guru harus bisa merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegiatan belajar yang disesuaikan dengan karakteristik anak. Guru harus mengatur penempatan semua peralatan dan perabotan yang akan digunakan dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan keamanan anak. Selain itu, dalam mempersiapkan semua kegiatan yang akan dilakukan, sebaiknya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan tujuan mengetahui sampai sejauh mana tingkat pemahaman dan penguasaan anak terhadap konsepkonsep dasar yang telah diajarkan. 7

Dalam tugasnya sebagai pengamat, guru harus melakukan observasi terhadap interaksi antaranak maupun interaksi anak dengan benda-benda di sekitarnya. Guru harus melakukan elaborasi dengan tujuan agar mampu merangsang anak untuk mengembangkan daya pikirnya selama melakukan kegiatan bermain. Peran guru sebagai perencana dalam kegiatan bermain adalah merencanakan suatu pengalaman yang baru agar anak-anak terdorong untuk mengembangkan minat mereka. (Yulianti dwi. 2010:40) 3. Warna Warna dapat diartikan sebagai sebuah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya yang sempurna/ putih. Warna bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok warna, yaitu: a. Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama. b. Warna kontras atau komplementer yaitu warna yang berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga. c. Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. d. Warna dingin adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu (Rantinah Sastra. 2007: 2) 8

4. Pengertian pencampuran warna Pencampuran warna adalah perpaduan warna yang satu dengan warna yang lain sehingga menghasilkan warna baru. Pencampuran terjadi ketika dua warna atau lebih warna datang bersama untuk membentuk warna yang berbeda. Ada dua sistem pencampuran warna yakni salah satu sistem pencampuran warna terjadi ketika pencampuran pewarna seperti cat, tinta, dan pewarna, sedangkan yang kedua adalah metode lain dari pencampuran warna terjadi ketika dua atau lebih sumber cahaya berwarna digabungkan. Melakukan aktivitas pencampuran warna pada anak usia dini merupakn hal yang sangat penting bagi perkembangan saraf otak. Selain memancing kepekaan terhadap pengelihatan, pencampuran warna juga bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir serta kreativitas anak. Di samping itu aktivitas pencampuran warna juga merupakan pengetahuan yang mampu mendorong anak membuat suatu inovasi yang besar. 9

METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Jenis penelitian ini dirancang menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu sebagai peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam hal ini meningkatkan kemampuan daya pikir anak melalui pencampuran warna. Penelitian ini bertempat di TK Melati Melati DWP pada anak kelompok B4 dijalan Affan Bachsin Kota Manna Bengkulu Selatan. waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2013. Subjek penelitian ini yaitu anak-anak kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Kota Manna Bengkulu Selatan yang berjumlah 15 orang anak terdiri atas 3 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. B. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan Instrumen-instrumen pengumpulan data yang akan digunakan adalah: 1. Format lembar observasi aktivitas anak kelompok B4 TK Melati pada aktivitas pencampuran warna. 2. Lembar penelitian hasil pencampuran warna, merupakan lembar yang digunakan untuk mengamati gejala-gejala tindakan/perilaku anak, yang muncul ketika proses pembelajaran berlangsung, yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam melakukan pengolahan data. 10

Lembar Observasi Aktivitas Anak Dalam Proses Pencampuran Warna No Aspek yang Diamati B C K 1. 2. 3. Kemauan mengamati objek pencampuran warna Ketelitian dalam mencampur warna Keberanian melakukan percobaan No 1. 2. 3. Lembar Penelitian Hasil Pencampuran Warna Penilaian Aspek daya pikir yang diamati B C K Kemampuan berpikir membuat kombinasi Kemampuan berpikir membuat keputusan Kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar kreatif Kriteria penilaian: a. B (Baik) Bila anak mempunyai kemauan mengamati pencampuran tanpa bantuan guru. b. C (Cukup) Bila nak mempunyai kemauan mengamati percampuran dengan sedikit bantuan guru. c. K (Kurang) Bila anak belum mempunyai kemauan mengamati percampuran warna meskipun dengan bantuan guru. Keterangan: B= 3, C= 2, K= 1 11

C. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penulisan ini adalah teknik analisis yang diterapkan secara sistematis dan induktif, data yang dianalisis mencakup peningkatan pengembangan kemampuan daya pikir anak. Rumus yang digunakan : P=n/Nx100% Keterangan: P: jumlah keberhasilan n: jumlah nilai diperoleh anak dalam meningkatkan daya pikir anak waktu melakukan kegiatan N: jumlah nilai maksimal siswa D. Indikator Keberhasilan Siswa Indikator keberhasilan anak merupakan target yang hendak dicapai dalam menentukan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini baru dikatakan berhasil sangat baik apabila mencapai 80% siswa telah dapat mencampur warna dengan kemampuan daya pikir yang telah berkembangan, penelitian berhasilan dengan baik apabila mencapai 75% dan kala hanya mencapai 60% maka dikatakan ragu-ragu, bila keberhasilannya hanya mencapai kurang dari 50% maka harus mengulang 12

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa kemauan anak berpikir membuat kombinasi warna mempunyai nilai baik, yaitu 40% dan kemampuan berpikir membuat keputusanmempunyai nilai baik, yaitu 33% dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar juga mempunyai nilai baki, yaitu 26%. Sedangkan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I terbukti dengan aktivitas anak dalam kegiatan pencampuran warna siklus II mencapai 80% dan hasil pencampuran warna sudah mencapai 86%. Hal ini terbukti bahwa: a) Anak bisa mencampur warna tanpa bantuan guru b) Anak dapat teliti dalam mengamati kegiatan pencampuran warna. c) Anak menjadi lebih mengetahui setelah melihat langsung hasil dari pencampuran warna tersebut. Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Jumlah Siklus Jumlah Siswa Tuntas Belajar % Keterangan Siswa 1 15 10 40% Belum tuntas 2 15 13 80% Tuntas Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan yang dilakukan peneliti mengalami peningkatan yang lebih baik dimana nilai ratarata dan persentase pada siklus kedua sesuai yang diharapkan, hal ini menunjukan bahwa penggunaan pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak TK Melati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya kegiatan pencamuran warna dapat meningkatkan kemampuan daya pikir anak. Hali ini terbukti dari hasil perhitungan tes pada siklus I dan II. 13

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak dibuktikan dengan meningkatnya hasil pelaksanaan siklus kedua dibanding dengan pelaksanaan siklus kesatu, yaitu siklus pertama anak yang dapat mengembangkan daya pikirnya dalam kegiatan pencampuran warna sendiri tanpa bantuan guru baru 40%, sedangkan menurut penilaian hasil kegiatan siklus kedua meningkat mencapai 80%. Hal ini disimpulkan bahwa kegiatan pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak dan dapat mengetahui perubahan warna tersebut. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat dikemukakan beberapa rekomendasi antara lain: 1. Untuk guru dalam meningkatkan daya pikir saat pencampuran warna hendaknya guru memberikan motivasi kepada anak. 2. Untuk orang tua diharapkan mendukung kegiatan pencampuran warna yang dilakukan di sekolah 3. Untuk sekolah, sebaiknya menyiapkan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan belajar sains. 14

DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Anggora, M. Toha dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Ningsih, Elvi Hervina. 2012. PKP Upaya Meningkatkan Daya Pikir Anak Melalui Bermain Plastisin. Nugraha, Ali. 2007. Dasar-dasar Matematika dan Sains. Jakarta: Universitas Terbuka. Rantinah, Sastra. 2007. Mengenal Warna.Klaten: PT Intan Prawira. Wardhani, Igak. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks. 2011PAUDUNMUHJember/paddanfil@gmail.com/UNMUHJember http://novaoktryani.blogspot.com/2012/12/pengembangan- PembelajaranSains-pada.html http://chip.co.id/articles/mag/tag/adobe-rgb-color-space 15