Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEK PARIWISATA KABUPATEN BANGKA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN PADA RAPAT PEMBENTUKAN KONSORSIUM BADAN USAHA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERIN TAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Pembentukan Kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Kawasan Ekonomi Khusus Di Indonesia. Jakarta 13 November 2014

RENCANA AKSI PENYELENGGARAAN KEK TANJUNG LESUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Perkembangan Deregulasi 2015

PELUANG NUSA TENGGARA TIMUR DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG FASILITAS DAN KEMUDAHAN DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

68 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN MP3EI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sosialisasi Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional (KSN)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG FASILITAS DAN KEMUDAHAN DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG

PP-nya sudah diparaf dan dikirim ke tempat pak Pram (Menseskab Pramono Anung, red), kata Darmin Nasution kepada wartawan.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015

Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB) adalah Perseroan Terbatas atau Koperasi yang melakukan kegiatan usaha industri di KB

PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUC BLITZ. Updating Your Knowledge

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

BAB II KEBERADAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. satu sisi penanam modal memerlukan bahan baku, tenaga kerja, sarana dan

Fasilitas dan Kemudahan Berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus

DUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.39 TAHUN 2009 DAN PERATURAN PELAKSANANYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN TINDAK LANJUT KEBIJAKAN DEREGULASI UNTUK PEMERINTAH DAERAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, p

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 18 TAHUN 2017

SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI

2018, No Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe; Mengingat : 1. Undang-Undang

PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH

Percepatan pengadaan tanah dalam rangka pembangunan kepentingan umum. Menyangkut aset BUMN sebagai Kekayaan Negara

RGS Mitra 1 of 10 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIMALUNGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM KEGIATAN DITJEN PPI TAHUN 2011 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/DPD RI/III/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Pe r ke m b a n ga n

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Dipaparkan dalam: Workshop Pengembangan Kawasan Ekonomi di sulawesi Selatan Makassar ǀ November 2013 Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan Gambaran Umum MP3EI & KEK ǀ Penyelenggaraan KEK Fasilitas Fiskal & Non Fiskal KEK ǀ Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan

Materi Presentasi 1. Gambaran Umum KEK 2. Penyelenggaraan KEK 3. Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal KEK 4. Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan

1 Gambaran Umum KEK (c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013

Gambaran Umum KEK Pengertian & Fungsi Kawasan Ekonomi Khusus Pengertian Kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum NKRI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu Pasal 1 angka 1 UU 39/2009 Fungsi KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional Pasal 2 UU 39/2009

Landasan Hukum Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2011 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan KEK Kebijakan Lainnya Penyelesaian RPP tentang Fasilitas Perpajakan, Kepabenan, dan Cukai Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus Kebijakan lainnya Penyelesaian Peraturan tentang Ketenagakerjaan di KEK

Gambaran Umum KEK Konsep Dasar Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Konsep dasar KEK adalah penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai aksesibilitas ke pasar global (akses ke pelabuhan dan atau bandara). Areal tersebut diberikan insentif tertentu untuk menarik investor karena KEK akan bersaing dengan negara-negara disekitarnya.

Gambaran Umum KEK Maksud dan Tujuan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus 1 2 3 4 Meningkatkan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi Mempercepat Perkembangan Daerah Sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan

Gambaran Umum KEK Kelembagaan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional PRESIDEN Dewan Nasional Ketua: Menko Perekonomian Anggota *) : Para Menteri dan Kepala LPNK Tim Pelaksana (Es 1) & Sekretariat (Es 2) *) Anggota Dewan Nasional KEK: 1. Menteri Keuangan 2. Menteri Perdagangan 3. Menteri Perindustrian 4. Menteri Dalam Negeri 5. Menteri PU 6. Menteri Perhubungan 7. Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi 8. Menteri Bappenas 9. Kepala BPKM Provinsi Dewan Kawasan Ketua: Gubernur Wakil Ketua: Bupati/Walikota Anggota: Aparat Pemerintah, Aparat Pemprov, Aparat Pemkab/kot yang bersangkutan Dewan Kawasan Ketua: Gubernur Wakil Ketua: Bupati/Walikota Anggota: Aparat Pemerintah, Aparat Pemprov, Aparat Pemkab/kot yang bersangkutan Sekretariat Sekretariat Kabupaten/ Kota Administrator KEK A Badan Usaha KEK A Administrator KEK B Badan Usaha KEK B Administrator KEK C Badan Usaha KEK C Administrator KEK D Badan Usaha KEK D

Gambaran Umum KEK Kriteria Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus 1. Sesuai dengan RTRW dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung 3. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional/ dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia/terletak pada wilayah potensi sumber daya unggulan Pasal 7 PP 2/2011 2. Adanya dukungan pemprov dan/atau pemkab/pemkot 4. Mempuyai batas yang jelas

Gambaran Umum KEK Zona Di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Pengolahan Ekspor Pengembang an Teknologi Logistik Pariwisata Industri Energi Pasal 3 ayat (2) PP 2/2011 Ekonomi Lainnya

Gambaran Umum KEK Sinergitas Pendekatan MP3EI - KEK KEK merupakan salah satu komponen pendukung penting Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan hadirnya pusat-pusat pertumbuhan dalam 6 (enam) koridor ekonomi. Pembangunan koridor ekonomi ini diartikan sebagai pengembangan wilayah untuk menciptakan dan memberdayakan basis ekonomi terpadu dan kompetitif serta berkelanjutan.

2 Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013

Penyelenggaraan KEK Tahapan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus Kelembagaan Fasilitas Fiskal & Non Fiskal 4 3 2 1 Pengusulan Penetapan Pembangunan Pengelolaan 5 Evaluasi Pengelolaan Pasal 2 PP 2/2011

Lintas wilayah Kab/Kota Badan Usaha Mekanisme Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus Kementerian/ LPNK Dalam satu wilayah Kab/Kota Pemkab/Kota [verifikasi & evaluasi] Pemkab/ Kota Pemkab/ Kota [persetujuan] Pemkab/ Kota [konsultasi] Pemprov [verifikasi & evaluasi] Pemprov [verifikasi & evaluasi] Pemprov Pemprov [konsultasi] Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 45 hari kerja

Penyelenggaraan KEK Dokumen Usulan Kawasan Ekonomi Khusus No Dokumen Badan Usaha Pemkab / Kot Pemprov Kementerian /LPNK 1 Formulir Aplikasi 2 Surat kuasa otoritas (jika pengusul merupakan konsorsium) - - - 3 Akta Pendirian Badan Usaha - - - 4 Profil keuangan 3 tahun terakhir yang sudah diaudit 5 Persetujuan dari pemerintah kab/kota terkait dengan lokasi KEK yang diusulkan 6 Surat pernyataan kepemilikan nilai ekuitas (paling sedikit 30% dari nilai investasi) - - - - - - - - 7 Deskripsi rencana pengembangan KEK 8 Peta detil lokasi pengembangan serta luasan KEK yang diusulkan 9 Rencana peruntukan lokasi KEK yang dilengkapi dengan peraturan zonasi

Penyelenggaraan KEK Dokumen Usulan Kawasan Ekonomi Khusus Lanjutan No Dokumen Badan Usaha Pemkab/ Kot Pemprov Kementerian /LPNK 10 Studi kelayakan ekonomi dan finansial 11 Rencana dan sumber pembiayaan - - - 12 AMDAL 13 Usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencana strategis pengembangan KEK 14 Izin lokasi - - - 15 Penetapan lokasi atau bukti hak atas tanah - 16 Rekomendasi dari otoritas pengelola infrastruktur pendukung - 17 Pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan dan pengelolaan KEK - 18 Komitmen pemkan/kot terkait rencana * pemberian insentif dan kemudahan * * * komitmen pemberian insentif masuk persetujuan butir 5

Penyelenggaraan KEK Kunci Sukses Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus Kesiapan Infrastruktur Dukungan Pemerintah Daerah Komitmen Anggaran Pemberian insentif dan Kemudahan PTSP Tata Ruang & Pertanahan Kesesuaian dengan RTRW Status kepemilikan lahan Izin/Penetapan lokasi Potensial Investor Kredibilitas Pengembang Kredibilitas Pelaku Usaha (tenant) untuk menjadi anchor Faktor Utama Pendukung Pengusulan KEK Jalan Pelabuhan Bandar Udara Rel KA Listrik Air Bersih Gas Kejelasan Rencana Pengembangan KEK Rencana Pengembangan Infrastruktur Rencana Penyerapan Tenaga Kerja Kelayakan Ekonomi dan Finansial Rencana Bisnis (Main business, target pasar, daya saing, dsb) Tahapan Pembangunan Dampak Lingkungan Lokasi Strategis Kedekatan dan ketersediaan akses dengan infrastruktur pendukung di luar kawasan Dekat dengan jalur perdagangan dan/atau pelayaran internasional Dekat dengan potensi sumber daya unggulan Dekat dan terdapat akses ke pasar

Penyelenggaraan KEK Penetapan KEK Kajian usulan untuk pembentukan KEK Kajian usulan KEK oleh Sekretariat & Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Kajian dilakukan terhadap: a. Pemenuhan kriteria lokasi KEK; dan SIDANG DEWAN NASIONAL KEK Ya Tidak Penyampaian Rekomendasi kepada Presiden untuk PENETAPAN KEK melalui PP Diberitahukan kepada pengusul b. Kebenaran dan kelayakan isi dokumen yang dipersyaratkan

Tindak Lanjut Setelah Penetapan KEK melalui PP Setelah KEK ditetapkan, KEK tersebut tidak langsung beroperasi dan diberikan waktu paling lambat 3 tahun sampai KEK siap beroperasi 3 Tahun Pembentukkan Kelembagaan Pembangunan KEK Penetapan KEK Penunjukan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola Pelimpahan Kewenangan Insentif & Kemudahan daerah Pemantauan & Evaluasi Operasi KEK Penyediaan Infrastruktur wilayah 19

3 Fasilitas Fiskal & Non Fiskal Kawasan Ekonomi Khusus (c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013

Fasilitas Fiskal & Non Fiskal KEK Fasilitas Fiskal Kawasan Ekonomi Khusus No Insentif Keterangan 1 PPh Diberikan kepada setiap wajib pajak yang melakukan usaha di KEK dan diberikan tambahan fasilitas PPh sesuai dengan karakteristik zona 2 Pajak Bumi & Bangunan Pengurangan sesuai ketentuan peraturan perundangan 3 Bea Masuk Penangguhan bea masuk untuk impor barang ke KEK 4 Bea Cukai Pembebasan cukai, sepanjang barang tersebut merupakan bahan baku atau bahan penolong produksi 5 PPN Tidak dipungut PPN untuk barang kena pajak 6 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 7 PPh Impor Tidak dipungut Tidak dipungut untuk barang kena pajak (untuk barang kena pajak dapat diberikan sesuai ketentuan peraturan perundangan

Fasilitas Fiskal & Non Fiskal KEK Fasilitas Non Fiskal Kawasan Ekonomi Khusus Dukungan Pemerintah Daerah - Pengurangan pajak dan restribusi daerah - Komitmen untuk pengoperasian administrator KEK Kemudahan Ketenagakerjaan - Izin mempekerjakan tenaga asing yang mempunyai jabatan sebagai direksi/komisaris - Pada setiap KEK akan dibentuk Dewan Pengupahan, Forum serikat pekerja/buruh, dan Lembaga Kerjasama Tripartit (LKS) Kemudahan dan keringanan imigrasi bagi orang asing pelaku bisnis Kemudahan untuk memperoleh Hak Atas Tanah dan Pembebasan lahan - Bagi Badan Usaha yang telah memperoleh tanah di lokasi akan diberikan hak atas tanah Kemudahan Perizinan - Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) - Kemudahan dan keringanan untuk di bidang perizinan usaha, kegiatan usaha, perindustrian, perdaganan, kepelabuhanan

4 di Sulawesi Selatan Prospek Pengembangan KEK (c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013

Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan Lokasi Usulan KEK Di Provinsi Sulawesi Selatan 4 Usulan 3 4 1 2 Nama Usulan KEK Pengusul Sektor Pengembangan 1. Gowa Kabupaten Gowa 2. Kawasan Kab. Selayar Kabupaten Selayar 3. Kabupaten Marros Kabupaten Marros 4. Kabupaten Barru Kabupaten Barru Bupati Gowa (Tahun 2012) Bupati Selayar (Tahun 2006) Bupati Marros (Tahun 2006) Bupati Barru (Tahun 2008) Industri Pengolahan Kakao, kopi, jagung Industri Industri Industri Ket Telah Melakukan Pengusulan ulang namun perlu disempurnakan Belum dilakukan pengusulan Ulang Belum dilakukan pengusulan Ulang Belum dilakukan pengusulan Ulang

Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan Tema Pengembangan & Kegiatan Ekonomi Utama Koridor Ekonomi MP3EI KE Sumatera Sentra Produksi & Pengolahan Hasil Bumi & Lumbung Energi Nasional Kelapa Sawit Karet Batubara Perkapalan Besi Bajal KSN Selat Sunda KE Jawa Pendorong Industri & Jasa Nasional Tekstil Makanan Minuman Perlatan Transpor tasi Tele matika Alutsista Perkapalan JABODETABEK Area KE Kalimantan Pusat Produksi & Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional Kelapa Sawi Perkayuan Migas Bsesibaja Bauksit Batubara Sulawesi Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional Pertanian Pangan Kakao Perikanan Nikel Migas Bali NT Pintu Gerbang Pariwisata & Pendukung Pangan Nasional Pariwisata Peter nakan Perikanan Papua Maluku Islands Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional Pertanian Pangan Perikanan Tembaga Nikel Migas Kegiatan Ekonomi Utama yang dapat dikembangkan di dalam pengembangan KEK di sulawesi Selatan disesuaikan dengan kebijakan tema pengembangan di setiap koridor Ekonomi berdasarkan MP3EI

Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan Strategi Khusus Untuk pengentuan lokasi pengembangan KEK Di Sulawesi Selatan 1 Penetapan lokasi untuk pengembangan KEK mempertimbangkan peningkatan efisiensi rantai suplai dan meningkatkan daya saing pelaku usaha KEK (aglomerasi) 2 3 4 Mendorong pertumbuhan industri pengolahan hulu yang berdekatan dengan sumber daya alam unggulan (lokalisasi) Mendorong pertumbuhan ke wilayah yang memiliki potensi pengembangan kegiatan ekonomi perintis skala besar Menetapkan lokasi KEK dengan mempertimbangkan kemampuan daya dukung lingkungan, terutama ketersediaan air

Strategi Khusus Pengembangan KEK Berdasarkan Rencana Pengembangan Infrastruktur MP3EI Rancangan Strategi Khusus untuk Pengembangn KEK di Sulawesi Sekatan Lokasi pengembangan Kegiatan Logistik dekat dengan infrastruktur pelabuhan/bandara Pengembangan industri didukung dengan akses tinggi terhadap sumber bahan baku dan berlokasi dekat dengan end-user Pengembangan kegiatan industri dan mata rantainya dalam cluster industri

Terima Kasih Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Kementerian BUMN, Lantai 8 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat, Telepon/Fax : 021-34832655/58 Email: info@kek.ekon.go.id, Web: http://kek.ekon.go.id