LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMAKAMAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

- 1 - NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 10 SERI E

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENASAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

WALIKOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN UMUM

WALIKOTA PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 20 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 37

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 5

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

-2- Dengan Persetujuan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 17

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 11

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 48 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TAMAN PEMAKAMAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 27

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 32

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 38

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 31 SERI A

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 29 TAHUN 1998 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN PENGABUAN MAYAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 21

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 53

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 5 SERI D

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2000 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 21 SERI E

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 3 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 9

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 26

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG TEMPAT PEMAKAMAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 4 SERI E

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 11 SERI D TENTANG

TENTANG JENAZAH BUPATI MUSI RAWAS,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 35

Peraturan /2

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 13

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 100 TAHUN : 2009 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 23

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 37

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 5 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 4

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO S A L I N A N

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA. Nomor : 7 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN HIAS MAKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 64 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1183 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 14

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 43

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa kegiatan pemakaman dan pengaturan tempat pemakaman pada prinsipnya merupakan kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah Daerah, karena itu perlu diatur sesuai dengan kaidah agama, sosial dan budaya masyarakat; b. bahwa dengan terjadinya pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan tata ruang kota, maka Pemerintah Daerah perlu mengatur keberadaan dan menyediakan Tempat Pemakaman;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Tempat Pemakaman; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3254); 9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280); 3

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3050); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang- Undangan; 4

15. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 14 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 106); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA dan BUPATI BANJARNEGARA MEMUTUSKAN : 5

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Banjarnegara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Banjarnegara. 4. Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemakaman. 5. Pejabat adalah Pejabat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemakaman. 6. Tempat Pemakaman Umum yang selanjutnya disingkat TPU adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa membedakan agama dan golongan, yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah. 7. Tempat Pemakaman Bukan Umum yang selanjutnya disebut TPBU adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah yang pengelolaannya dilakukan oleh badan sosial dan/atau badan keagamaan. 6

8. Tempat Pemakaman Khusus yang selanjutnya disebut TPK adalah areal tanah yang digunakan untuk tempat pemakaman yang karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan mempunyai arti khusus. 9. Nisan makam adalah tanda yang memuat keterangan tentang nomor, blok, nama, tanggal lahir dan tanggal meninggalnya seseorang. 10. Usaha pelayanan pemakaman adalah kegiatan atau usaha yang bergerak di bidang pelayanan pemakaman. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 Maksud Peraturan Daerah ini adalah untuk memberikan dasar hukum terhadap tempat pemakaman dan penyelenggaraan pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat, pihak swasta atau badan serta Pemerintah Daerah. Pasal 3 Tujuan Peraturan Daerah ini adalah untuk : a. memberikan pedoman terhadap tempat pemakaman sesuai kaidah agama, budaya masyarakat; b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan pemakaman; dan c. mewujudkan kelestarian lingkungan dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. 7

Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi : a. tempat pemakaman; b. penyelenggaraan pemakaman; c. usaha pelayanan pemakaman; d. perencanaan sarana dan prasarana pemakaman; e. pemanfaatan sarana dan prasarana pemakaman; f. data dan informasi pemakaman; g. hak dan kewajiban; h. larangan; i. kerjasama; dan j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian. BAB II TEMPAT PEMAKAMAN Pasal 5 (1) Tempat Pemakaman terdiri dari ; a. TPU; b. TPBU; dan c. TPK. (2) Dalam hal tertentu Pemerintah Daerah wajib membantu dalam pengadaan Tempat Pemakaman Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sesuai kemampuan keuangan daerah. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penggunaan tanah makam pada TPBU dan TPK diatur dengan Peraturan Bupati. 8

BAB III PENYELENGGARA PEMAKAMAN Pasal 6 (1) Penyelenggara Pemakaman terdiri dari : a. Penyelenggaraan Pemakaman yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dilakukan dengan memperhatikan kaidah agama, sosial, sejarah dan budaya yang ada dan berkembang di masyarakat; dan b. Penyelenggaraan Pemakaman yang dilaksanakan oleh masyarakat dilakukan atas dasar kaidah agama, sosial dan budaya yang ada dan berkembang di masyarakatnya. (2) Penyelenggaraan Pemakaman yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (3) Penyelenggaraan Pemakaman yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sebagai berikut : a. Pemerintah Daerah melaksanakan pengelolaan TPU dan dapat bekerjasama dengan pihak ketiga, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; b. TPU yang dikelola Pemerintah Kelurahan, dapat dikelola oleh Pemerintah Daerah sepanjang telah dilakukan penyerahan dari Pemerintah Kelurahan kepada Pemerintah Daerah; dan c. penetapan lokasi TPU yang dikelola Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB IV USAHA PELAYANAN PEMAKAMAN Pasal 7 Usaha pelayanan pemakaman meliputi : a. jasa pemakaman; 9

b. jasa perawatan makam; c. jasa angkutan jenazah; dan d. kegiatan atau usaha lain di bidang pelayanan pemakaman. Pasal 8 (1) Usaha pelayanan pemakaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat diselenggarakan oleh Dinas. (2) Usaha pelayanan pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikerjasamakan dengan Pihak Ketiga yang mendapat izin operasional dari Bupati atau Pejabat. (3) Izin operasional usaha pelayanan pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku selama penyelenggaraan masih berjalan dengan ketentuan setiap 3 (tiga) tahun harus didaftarkan ulang kepada Bupati atau Pejabat. (4) Ahli waris dan/atau pihak yang bertanggung jawab memakamkan jenazah dapat menyelenggarakan pemakaman mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (5) Pelaksanaan usaha pelayanan pemakaman wajib dilaporkan kepada Bupati atau Pejabat. BAB V PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA PEMAKAMAN Pasal 9 Pejabat berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dalam merencanakan dan menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) area pemakaman dan kebutuhan sarana prasarana pemakaman. 10

Bagian Kesatu Pemakaman Jenazah Pasal 10 Pemakaman jenazah dilakukan oleh ahli waris atau pihak yang bertanggung jawab memakamkan di Tempat Pemakaman. Pasal 11 (1) Setiap ahli waris dan/atau pihak yang bertanggung jawab memakamkan jenazah wajib memakamkan jenazah di tempat pemakaman sesuai dengan tata cara menurut agama dan kepercayaan yang dianut oleh jenazah yang bersangkutan. (2) Pemerintah Daerah wajib memakamkan jenazah yang tidak diketahui ahli waris dan/atau identitasnya, sesuai dengan tata cara yang berlaku. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengajuan permohonan dan pemberian izin penggunaan tanah makam serta perpanjangan izin penggunaan tanah makam di TPU, diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Pengelompokan Pasal 12 TPU dikelompokan dalam 3 (tiga) blok yaitu : a. blok muslim; b. blok non-muslim; dan c. blok orang telantar. 11

Bagian Ketiga Petak Tanah Makam Pasal 13 (1) Ukuran per petak tanah makam terdiri dari : a. panjang makam, paling panjang 2,5 m (dua koma lima meter); b. lebar makam, paling lebar 1,5 m (satu koma lima meter); dan c. kedalaman makam, paling dalam 1,5 m (satu koma lima meter). (2) Jarak antar baris makam dan jarak antar petak makam di TPU adalah 0,5 m (nol koma lima meter). (3) Dalam hal keadaan tanah tidak memungkinkan dan/atau terdapat pemakaman massal, ketentuan ukuran per petak tanah makam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan. Pasal 14 (1) Setiap petak tanah makam di TPU dapat digunakan untuk pemakaman dengan cara bergilir atau berulang. (2) Setiap petak tanah makam di TPU dapat digunakan untuk pemakaman tumpangan, kecuali keadaan tanahnya tidak memungkinkan. (3) Pemakaman tumpangan dilakukan dengan tetap memperhatikan kaidah agama, sosial dan budaya masyarakat. 12

Bagian Keempat Pemindahan dan Penggalian Jenazah/Kerangka Pasal 15 (1) Pemindahan jenazah/kerangka dari satu petak tanah makam ke petak tanah makam lainnya, dapat dilakukan atas permintaan ahli waris atau pihak yang bertanggung jawab memakamkan jenazah. (2) Pemindahan Jenazah dilakukan dengan tetap memperhatikan kaidah agama, sosial dan budaya masyarakat. (3) Pemindahan jenazah di TPU yang dikelola Pemerintah Daerah dengan izin Bupati. (4) Ketentuan mengenai pemakaman tumpangan dan pemindahan jenazah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 1 Permintaan Ahli Waris Pasal 16 Pemindahan jenazah/kerangka dalam hal atas permintaaan ahli waris dapat dilakukan sewaktu-waktu setelah mendapatkan izin dari Bupati atau Pejabat. Paragraf 2 Kepentingan Proses Hukum Pasal 17 Pemindahan jenazah/kerangka untuk kepentingan proses hukum dapat dilakukan paling singkat 1 (satu) tahun setelah mendapatkan izin dari Bupati atau Pejabat. 13

Pasal 18 (1) Penggalian jenazah/kerangka dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikan dalam rangka penyelesaian suatu perkara atas permintaan pejabat yang berwenang setelah mendapat izin dari ahli waris dan Bupati atau Pejabat. (2) Ketentuan tentang mekanisme, tata cara dan penyelenggaraan pemakaman kembali sebagaimana proses di atas selesai diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kelima Penghapusan Makam Pasal 19 Penghapusan makam dapat dilakukan karena : a. sudah tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini; b. untuk kepentingan umum; c. untuk kepentingan Pemerintah; dan d. Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PEMAKAMAN Pasal 20 (1) Ahli waris atau Penanggungjawab jenazah dan/atau pihak ketiga dapat memanfaatkan prasarana dan sarana pelayanan pemakaman yang dimiliki, dikuasai dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. (2) Pemanfaatan prasarana dan sarana pelayanan pemakaman yang dimiliki, dikuasai dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan Retribusi Daerah. 14

(3) Besaran dan tarif Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri. BAB VII DATA DAN INFORMASI PEMAKAMAN Pasal 21 (1) Pejabat mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan data dan informasi pemakaman kepada masyarakat dan seluruh pengguna data dan informasi pemakaman. (2) Pejabat membentuk dan mengembangkan sistem informasi pemakaman sebagai pusat data dan informasi pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Sistem informasi dan data pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh masyarakat dan seluruh pengguna data dan informasi pemakaman. BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 22 Setiap ahli waris dan/atau pihak yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pemakaman berhak : a. memanfaatkan prasarana dan sarana pelayanan pemakaman yang dimiliki, dikuasai dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah; b. memperoleh petak tanah makam dengan ukuran dan jarak sebagaimana diatur dalam Pasal 13; dan 15

c. memindahkan jenazah/kerangka dari 1 (satu) petak tanah makam ke petak tanah makam lainnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 15. Pasal 23 Setiap ahli waris dan/atau pihak yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pemakaman berkewajiban : a. memelihara kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan kesehatan lingkungan TPU; b. memanfaatkan prasarana dan sarana pelayanan pemakaman yang dimiliki, dikuasai dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah sesuai ketentuan yang berlaku; dan c. menggunakan lokasi pemakaman sesuai ketentuan yang berlaku. BAB IX LARANGAN Pasal 24 Setiap ahli waris dan/atau pihak yang bertanggungjawab memakamkan jenazah di TPU yang dimiliki, dikuasai dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah dilarang : a. melakukan pemesanan petak tanah makam; b. mendirikan bangunan di atas petak tanah makam; c. mendirikan, memasang dan menempatkan benda apapun di atas atau di dalam petak tanah makam yang memisahkan petak tanah makam dengan petak yang lainnya, kecuali nisan dan/atau lambang Pahlawan; 16

d. menggunakan peti jenazah yang tidak mudah hancur; dan e. menanam pohon di atas petak tanah makam kecuali tanaman hias yang letak dan jenisnya ditetapkan oleh Pejabat. BAB X KERJASAMA Pasal 25 (1) Bupati dapat melakukan kerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan pemakaman dengan Pemerintah Daerah lain dan/atau Pihak Ketiga. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bersama atau Perjanjian Kerjasama sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB XI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 26 (1) Untuk menjamin tercapainya tujuan Pengelolaan Tempat Pemakaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja Dinas. (2) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pelaksanaan sosialisasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan penertiban. (3) Pembinaan dan pengawasan pengelolaan TPU dilaksanakan oleh Bupati. 17

BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini pengelolaan TPU yang ada di Desa sepanjang dilakukan penyerahan oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan Badan Permusyawaratan Desa kepada Pemerintah Daerah dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 (1) Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan Daerah ini. (2) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur mengenai pemakaman masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. 18

Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara. Diundangkan di Banjarnegara pada tanggal 6-2-2014 SEKRETARIS DAERAH, Cap ttd, FAHRUDIN SLAMET SUSIADI Ditetapkan di Banjarnegara pada tanggal 6-2-2014 BUPATI BANJARNEGARA, Cap ttd, SUTEDJO SLAMET UTOMO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Yusuf Agung Prabowo, SH, M. Si Pembina NIP. 19721030 199703 1 003 19

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah termasuk prasarana dan sarana umum yang merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Keterbatasan lahan pemakaman merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi dalam penyediaan prasarana dan sarana pemakaman. Hal tersebut terjadi dikarenakan luas tanah yang diperuntukkan untuk makam terbatas, dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat serta dihuni oleh penduduk dengan latar belakang agama dan tradisi yang berbeda-beda, menuntut penyediaan prasarana dan sarana pemakaman yang berbeda-beda pula. Disamping itu peningkatan kualitas hidup menuntut pula peningkatan pelayanan baik kuantitas maupun kualitas di bidang pemakaman. Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara melalui intensifikasi lahan pemakaman, belum mampu mengatasi keterbatasan lahan pemakaman. Seiring dengan itu, upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara, di samping ekstensifikasi juga diupayakan peran serta masyarakat dalam penyediaan lahan pemakaman sesuai dengan kapasitasnya sebagai bagian dari 20

taman yang dapat berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, yang berfungsi sebagai lahan kota, resapan air, dan paru-paru kota yang sangat mendukung dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Dalam rangka peningkatan pelayanan pemakaman, dengan kondisi di Kabupaten Banjarnegara memperlihatkan adanya pertambahan jumlah kematian penduduk tidak sebanding dengan ketersediaan lahan untuk pemakaman. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan secara komprehensif dan terpadu dengan penataan ruang yang ada. Dengan dimuatnya di dalam Peraturan Daerah maka pengaturan tentang pengelolaan tempat pemakaman telah mempunyai dasar hukum yang kuat. Beberapa kebijakan yang terkait dengan pengaturan tempat pemakaman umum yaitu tentang hak masyarakat untuk dimakamkan secara layak, jenis-jenis tempat pemakaman, jenis usaha yang dimungkinkan dilakukan oleh orang atau pihak ketiga seperti jasa pemakaman, jasa perawatan makam, angkutan Jenazah dan kegiatan lain di bidang pelayanan pemakaman, kebijakan perencanaan dan pengadaan tanah makam, perijinan serta kebijakan penyelenggaraan pemakaman dan untuk tegaknya aturan maka perda mencantumkan adanya ancaman sanksi. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 21

Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Yang dimaksud dengan pemakaman mandiri adalah ahli waris dapat memakamkan jenazah tanpa menggunakan usaha pelayanan pemakaman yang diselenggarakan oleh Dinas. Ayat (5) Pasal 9 Untuk ketertiban dan keteraturan pengelolaan tempat pemakaman di dalam RTBL pejabat yang ditunjuk melakukan pengelompokan tempat, bagi masing-masing pemeluk agama. Bagi jenazah yang tidak jelas identitasnya maupun agamanya, penguburannya ditempatkan dalam blok yang telah ditentukan. Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 22

Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 177 23

24