HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN #Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata#

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESOR BERKONSEP BUTIK DI KAWASAN CANDI BOROBUDUR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

REDESAIN HOTEL Kledung Temanggung BAB I PENDAHULUAN

RESORT HOTEL DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

HOTEL RESORT DI PANTAI PANJANG BENGKULU (Dengan penekanan Desain Arsitektur Organik)

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

LATAR BELAKANG MASALAH

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KUDUS Dengan penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan

P A N G A N D A R A N B E A C H R E S O R T H O T E L D I P A N G A N D A R A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, adat istiadat maupun kebudayaan dari masing-masing daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

HOTEL WISATA PEGUNUNGAN DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

Transkripsi:

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN DI KAWASAN OBYEK WISATA TELAGA SARANGAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Upaya kepariwisataan sangat di tingkatkan di suatu Negara untuk menunjang devisa Negara tersebut. Magetan Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu yang selama ini meningkatkan sektor kepariwisataannya, secara adminitratif Telaga Sarangan terletak di Kotamadya Madiun Kabupaten Magetan Kecamatan Plaosan. Meningkatnya wisman dan wisnu pada musim liburan membuat pemerintah Magetan menambah jasa pelayanan pariwisata. Dalam menanggapi hal ini pemerintah Kabupaten Magetan telah menyusun langkah untuk meningkatkan pendapatan daerah yang salah satunya pelayannan di sektor pariwisata. Banyaknya obyek wisata di daerah Magetan Sarangan mempunyai potensi sangat besar untuk di kembangkan. Salah satunya obyek wisata daerah Sarangan Magetan adalah Telaga Sarangan. Magetan selain mempunyai potensi wisata juga mempunyai industri setempat yang mampu memproduksi souvenir misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan jaket, sepatu kulit, dan produk makanan khas Magetan seperti : emping melinjo dan lempeng(krupuk puli atau krupuk dari nasi) Telaga Sarangan memiliki luas Telaga 30 hektar dan berkedalaman 28 meter dengan suhu udara 18-25 C(situs Telaga Sarangan) dan Telaga Sarangan mampu menarik wisatawan yang berjumlah ribuan setiap tahunnya. Disekitar Telaga Sarangan terdapat beberapa hotel melati dan sekelilingnya terdapat kios-kios cenderamata khas Telaga Sarangan. Beberapa obyek wisata pun tersedia di lokasi sekitar Telaga Sarangan. Air terjun Tirtosari terletak di 2 km sebelah Barat Telaga Sarangan, Bumi perkemahan dan Air Terjun Mojosemi terletak 1.5 km sebelah 1

Timur Laut Telaga Sarangan. Sebelah Selatan Telaga Sarangan terdapat wisata alam seluas 7 hektar. Di Telaga Sarangan tersedia fasilitas rekreasi air yaitu mengelilingi telaga dengan menggunakan kapal cepat atau speedboat. Untuk mencapai lokasi wisata di sekitar Telaga Sarangan tersebut di sediakan kuda sebagai alat tranportasinya. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang terdapat di sekitar telaga menawarkan souvenir dan menawarkan hidangan khas yaitu sate kelinci. Selain wisata alam juga terdapat wisata budaya daerah setempat, Telaga Sarangan memiliki kalender kegiatan penting tahunan yaitu Labuh Sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, Leduk Suro 1 Muharram. Oleh karena itu obyek wisata Telaga Sarangan mampu mendukung pendapatan daerah Magetan di sektor pariwisata. Perilaku wisatawan yang berkunjung bukan hanya untuk menikmati wisata alam tetapi juga untuk wisata kebugaran dan setiap tahunnya selalu meningkat. Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan adalah wisata andalan di nusantara dan mancanegara juga sebagai daerah tujuan wisatawan berwawasan lingkungan yang terkenal oleh wisatawan nusantara dan mancanegara karena alamnya, serta meningkatnya wisatawan setiap tahunnya. Untuk lebih mewadahi perilaku wisatawan yang berkunjung di Telaga Sarangan mengangkat potensi potensi lingkungan yang ada di Telaga Sarangan juga sebagai wisata andalan nusantara dan meningkatnya jumlah wisatawan serta mempertahankan kealamian lingkungan tersebut maka dibangunlah proyek hotel resort bintang dua yang berfasilitas pusat kebugaran di kawasan Telaga Sarangan bertema Arsitektur Organik yang selaras terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. MAKSUD DAN TUJUAN Dalam penyusunan tugas akhir ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menganalisa terciptanya desain dan konsep desain dari hotel Resort bintang dua dan Pusat Kebugaran Di Kawasan obyek Wisata Telaga Sarangan Magetan secara maksimal. MAKSUD 1. Mengangkat potensi yang ada pada lokasi Telaga Sarangan. 2

2. Mendesain suatu resort yang berfasilitas kebugaran dengan fasilitas sarana dan pra sarana yang lengkap, selain tempat penginapan juga menjadi tempat untuk mendapatkan kesehatan secara rohani dan jasmani. TUJUAN 1. Merencanakan dan merancang hotel resort bintang dua dan pusat kebugaran selain tempat peristirahatan juga tempat untuk mendapatkan kesehatan jasmani juga rohani. 2. Menyediakan sarana akomodasi dan rekreasi yang nyaman dan lengkap. 3. Meningkatkan kualitas fisik dan psikis secara menyeluruh sehingga tidak hanya mendapatkan pelayanan dari tempat peristirahatan saja melainkan seseorang menjadi lebih sehat juga pikiran menjadi tenang. 1.2 SASARAN Sasaran dari perancangan dan perencanaan Resort dan Pusat kebugaran adalah : Wisatawan mancanegara dan Wisatawan nusantara yang berkunjung di daerah Telaga Sarangan Magetan. DATA HOTEL DAN RUMAH MAKAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2010 TABELISASI DATA DAN KLASIFIKASI HOTEL DI MAGETAN NO TYPE HOTEL JUMLAH 1 Hotel bintang satu 2 2 Hotel melati dua 52 3 Hotel melati tiga 6 4 Hotel melati empat 4 Data Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Dan OlahRaga Kabupaten Magetan Tabel I.1 3

GRAFIK WISATAWAN ASING DAN WISATAWAN NUSANTARA DARI TAHUN 2005 S/D 2010 450.000 430.901 400.000 350.807 350.000 323.275 331.574 300.000 299.871 299.709 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Grafik data wisman dan wisnu di Telaga Sarangan dari Tahun 2010 sampai dengan 2005. Sumber : Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Magetan. 1.3 PERMASALAHAN Permasalahan yang di hadapi dalam studi ini yang berdasarkan wawancara pengunjung wisatawan serta wawancara oleh pemilik hotel biru Di Telaga Sarangan adalah bagaimana perencanaan dan perancangan lingkungan binaan suatu kawasan wisata yang dapat mewadahi kegiatan rekreasi sekaligus akomodasi, dalam hubungan penyelesaian tapak dan lingkungan di sekitarnya agar menjadi kontekstual terhadap lingkungan tersebut dan memanfaatkan potensi yang ada sebagai suatu potensi yang dominan. Dalam hal ini fenomena - fenomena yang timbul berdasarkan wawancara oleh berbagai pihak seperti wisman dan wisnu serta pemilik beberapa hote di kawasan Telaga Sarangan Magetan adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya suatu penginapan yang layak di daerah wisata Telaga Sarangan tersebut. 2. Belum adanya hotel resort dan sekaligus tempat untuk pusat kebugaran dan kesehatan 3. Adanya pengunjung yang membutuhkan fasilitas penginapan di kawasan wisata tersebut, antara lain adalah sebagai berikut: 4

a. Wisatawan yang datang dari luar kota dan sampai di obyek wisata sudah sore hari dan lelah sangat membutuhkan fasilitas penginapan di kawasan wisata tersebut b. Wisatawan yang kurang puas dalam menikmati obyek wisata tersebut dalam satu hari, sangat membutuhkan penginapan yang dapat digunakan untuk beristirahat sekeluarga dan melanjutkan kegiatan rekreasi di hari berikutnya. c. Wisatawan yang telah menikmati obyek wisata dan perlu istirahat juga perlu suatu tempat kebugaran kesehatan, sehingga kondisi tubuh bisa segar dan fress kembali sebelum melanjutkan perjalanan ke obyek wisata lain di sekitar Telaga Sarangan. 4. Adanya sumber daya alam setempat yang belum di kelola sebagai tempat Agrowisata yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung di Telaga Sarangan. 5. Di lokasi Telaga Sarangan belum terdapat tempat atau pusat Kuliner Khas Magetan sebagai wisata kuliner khas daerah setempat. 5

1.4 KERANGKA PEMIKIRAN JUDUL RESORT DAN PUSAT KEBUGARAN LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan rekresasi dan kebugaran relaksasi MAKSUD DAN TUJUAN Merancang dan merencanakan resort dan pusat kebugaran,selain tempat untuk rekreasi juga sebagai tempat untuk mendapatkan kesehatan rohani dan jasmani PENGUMPULAN DATA 1.foto dan data hotel resort 2.Data dan foto pusat kebugaran 3.Data tentang tema arsitektur Organik METODE 1. Studi literatur 2. Observasi 3. Wawancara 4. Studi banding 5. Studi lapangan. TINJAUAN UMUM 1,Pengertian resort dan pusat kebugaran 2kawasan telaga Sarangan TINJAUAN KHUSUS 1,Arsitektur organic 2Rekreasi 3.Resort dan fasilitasnya PERUMUSAN MASALAH ANALISA 1.Analisa kegiatan pelaku 2.Analisa tapak dan tautan lingkungan 3.Analisa bangunan KONSEP ZONING KONSEP PERANCANGAN KONSEP DASAR KONSEP BANGUNAN DESAIN 6

1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN. BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas tentang kondisi umum kepariwisataan saat ini serta potensi obyek wisata telaga sarangan magetan. BAB II TINJAUAN UMUM HOTEL RESORT**DAN PUSAT KEBUGARAN Bab II berisi gambaran umum proyek dan tinjauan teoritis proyek juga studi banding. BAB III TINJAUAN KHUSUS TEMA PROYEK. Bab III menjelaskan pengertian tema proyek yang diambil dari tinjauan teoritis, penerapan teori teori arsitektur yang relevan dan yang sesuai dengan tema arsitektur organik. BAB IV PERUMUSAN KEGIATAN PADA HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN MAGETAN. Bab IV membahas tentang perumusan permasalahan Hotel Resort Bintang Dua dan pusata Kebugaran di Lokasi kawasan obyek wisata Telaga Sarangan. BAB V ANALISA HOTEL RESORT DAN ANALISA TAPAK. Bab V berisi tentang analisa hotel resort dan pusat kebugaran dan analisa tapak di kawasan Telaga Sarangan Magetan. BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Bab VI membahas mengenai hal-hal yang mendasari dalam merencana dan merancang hotel resort di Telaga Sarangan Magetan. 7