TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling

Kasmirah 15. Kata kunci: Hasil Belajar, Mendeskripsikan benda-benda di sekitar, Permainan Tebak Gambar. Guru Kelas I SDN Semboro 02 Jember

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mendeskipsikan tindak tutur dalam berkomunikasi

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 5 KEDIRI

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

Kegiatan Sehari-hari

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

III. METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI KEBUTUHAN POKOK MANUSIA

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV - SEMESTER 2

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB 4 KEBUTUHAN KOMUNIKATIF PEMELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

KUNCI JAWABAN. 1. 2x-y = 4 dan 2x + 3y = 12 a. Metode Grafik 2x-y = 4 2x + 3y = 12 x 0 2 x 0 6 y -4 0 y 4 0

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD

TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

Transkripsi:

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh: MAHARANI MUTIARA SUCI A 310 110 003 Kepada FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING Maharani Mutiara S, A310110003, Program Studi Pendidikan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 087803682005 ABSTRAK Dalam penelitian ini ada dua tujuan. (1) Menganalisis jenis tindak tutur langsung literal pada proses pembelajaran micro teaching. (2) Menganalisis jenis tindak tutur tidak langsung literal pada proses pembelajaran micro teaching. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah formal dan metode informal. Hasil penelitian ini dua. (1) Analisis jenis tindak tutur langsung literal yang ditemukan ada 24 data. Semua tuturan berbentuk kalimat, baik berupa kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Kalimat yang dimaksud yaitu kalimat berita ditujukan untuk memeberitahukan sebuah berita, kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu, dan kalimat perintah untuk memerintah murid. (2) Analisis jenis tindak tutur tidak langsung literal yang ditemukan ada 16 data. Semua tuturan berbentuk kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Kalimat tersebut ada yang berupa kalimat berita yang dimaksudkan untuk memerintah suatu pekerjaan. Ada pula kalimat tanya untuk meminta menjelaskan istilah baru. Kata Kunci: tindak tutur, tindak tutur literal, tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung. a. Pendahuluan Pengertian tindak tutur yaitu produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi linguistik yang dapat berwujud pernyataan perintah atau yang lainya. Untuk mengungkapkan sebuah pernyataan atau yang lainnya diperlukannya sebuah keterampilan berbicara dan berbahasa. Pada zaman ini, keterampilan berbahasa sebagai media untuk berkomunikasi sangat perlu diperhatikan. Yule menyebutkan empat definisi pragmatik, yaitu sebagai berikut. (1) Bidang yang mengkajimakna pembicara. (2) Bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya. (3) Bidang yang mengkaji makna yang diujarkan. (4) Bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi

partisipan yang terlihat dalam percakapan tertentu, (2006). Terlebih dalam hal berbicara atau berkomunikasi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai pengguna bahasa itu sendiri. Berbahasa juga merupakan alat komunikasi yang sangat vital atau sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan kegiatan berbicara yang efektif. Keefektifan berbahasa ditunjang dari sistem pengajaran bahasa yang tepat. Berhasilnya keterampilan berbahasa dipengaruhi oleh sistem pengajaran bahasa dan penggunaan bahasa di lingkungan sekitar. Sumber lain mengatakan bahwa keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbicara akan dikuasai dengan sendirinya, akan tetapi keterampilan berbicara tidak akan berlangsung dengan baik apabila tidak dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pengajaran bahasa menulis maupun berbicara di Universitas Muhammadiyah Surakarta dirasa masih belum sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dapat dilihat ketika mahasiswa bertutur dalam situasi formal, seperti halnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Fakta lain terlihat ketika mahasiswa melakukan praktik mengajar micro teaching khususnya program studi Bahasa Indonesia dalam berbicara masih belum sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ketidaksesuaian tersebut adanya penggunaan kosa kata yang tidak tepat, penggunaan bahasa baku dan tidak baku, pecampuran code bahasa, dan intonasi yang tidak tepat. Sehingga membuat lawan tutur menjadi kesulitan untuk menangkap maksud dari penutur. Adanya kesalahan dalam bertutur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan yang kurang nyaman, kurangnya materi atau bahan pembicaraan, atau faktor dari diri penutur. Cabang ilmu bahasa yang mempajarai mengenai maksud suatu tindak tutur yaitu ilmu pragmatik. Dalam hal ini, penulis meneliti jenis tindak tutur yang dilakukan oleh mahasiswa saat praktik micro teaching. Tujuan penelitian ini ada dua. Pertama, menganalisis jenis tindak tutur langsung literal pada proses pembelajaran micro teaching. Kedua, menganalisis jenis tindak tutur tidak langsung literal pada proses

pembelajaran micro teaching. Mengingat pentingnya pemahaman mengenai maksud dan jenis tindak tutur, maka penulis terdorong untuk meneliti tindak tutur dalam proses pembelajaran micro teaching. Penulis berharap dapat menganalisis data dengan baik dan benar. b. Metode Penelitian Tempat dan waktu penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan dilakukan dari bulan Januari sampai selesai. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan strategi deskriptif. Subjek dan objek penelitian ini yaitu hasil rekaman percakapan yang dilakukan oleh mahasiswa PBSI semester enam pada saat melakukan praktik micro teaching. Sumber data terkait dari siapa, apa, dan mana informasi mengenai fokus penelitian diperoleh. Dengan kata lain, sumber data berkaitan dengan lokasi dan satuan penelitian. Jadi sumber merupakan asal-usul dari apa, siapa, dan mana data diperoleh. Oleh karena itu, data secara lokasional dapat berasal konteks, dokumen, dan informan, (Muhammad, 2011: 167). Pada penelitian ini sumber datanya adalah video proses pembelajaran micro teaching di Laboratorium Micro teavhing Universitas Muhammadiyah Surakarta kelas A tahun 2013. Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian ini peneliti menggunakan metode simak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik keabsahan data triangulasi. c. Hasil dan Pembahasan 1. Analisis tindak tutur langsung literal (1a) Guru : Sebelum kita mengawali pelajaran pada hari ini ketua kelas memimpin doa! Ketua : Berdoa mulai. Berdoa selesai. kelas Kalimat yang dicetak miring (1a) merupakan tindak tutur langsung literal (direct literal speech act). Kalimat tersebut yaitu sebelum

kita mengawali pelajaran pada hari ini ketua kelas memimpin doa!. Pada kalimat itu, diutarakan dengan maksud untuk meminta ketua kelas memimpin bedoa sebelum pelajaran dimulai. Hal tersebut didukung dengan kalimat dari ketua kelasyang berbunyi berdoa mulai dengan maksud memimpin berdoa sesuai dengan perintah guru. (1b) Guru : Ya bagus, jawabannya semuanya benar tentang yang kemarin saya jelaskan. Dan sekarang kita akan memasuki materi yang baru yaitu mengenai kalimat definisi dan definisi kalimat deskripsi. Kalimat definisi yaitu kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan. Kalau ciri penjenis, yaitu jenis orang, benda, proses atau aktivitas. Contohnya dapat kita lihat dari buku teks yaitu mamalia adalah binatang yang menyusui. Kalimat definisi dalam contoh tersebut yaitu terletak pada kata adalah. Sudah paham atau belum anak-anak? Siswa : Sudah Pak Pada data (1b) merupakan tindak tutur langsung literal dengan kalimat Sudah paham atau belum anak-anak?. Kalimat tersebut merupakan kalimat tanya yang ditujukan kepada semua siswa yang berada di kelas. Kemudian dijawab dengan singkat oleh semua siswa secara kompak. Dengan begitu, kalimat tanya tersebut berperan untuk bertanya dan berhasil dimengerti oleh semua siswa dengan jawaban singkat mereka. (1c) Pak guru : Materi berikutnya yaitu kalimat deskripsi. Kalimat deskripsi adalah kalimat yang dapat berisi gambaran, sifat-sifat suatu benda yang sedang dideskripsikan. Sifat-sifat itu yaitu berupa ukuran, makna, dan rasa. Contohnya kita dapat lihat dari buku teks yaitu satu harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3, dan berat 300 kilogram. Ini contoh sifat-sifat berupa ukuran. Dan berikutnya yaitu contohnya bulunya berwarna putih dan coklat keemasemasan, dan gelap atau loreng brwarna hitam.

Prisma Ini salah satu contoh dari warna sifat-sifatnya. Sampai di sini ada yang kurang paham atau ingin bertanya? Mas prisma? : Sudah paham pak. Pada data (1c) merupakan tindak tutur langsung literal dengan kalimat Sampai di sini ada yang kurang paham atau ingin bertanya? Mas Prisma?. Kalimat tersebut merupakan kalimat tanya yang ditujukan kepada siswa bernama Prisma. Kemudian berhasil ditangkap maknanya dan dijawab oleh Prisma sudah paham pak. Dengan begitu maksud dari penutur (guru) dimengerti oleh lawan tutur yaitu Prisma. (1d) Guru Siswa : Dan yang kedua harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan di daerah hutan bakau. Maksud dari kalimat ini, mengklasifikasikan tempat tinggal harimau itu. Sudah paham? Nah dari contoh ini terdapat pemangsa daging, rumput, sayur, dan tembakau berfungsi sebagai penjenis. Jadi penjenis yaitu kata yang menemukan jenis atau klasifikasi yang diikuti. Oke? Bapak akan memberikan contoh tabel nomina, yaitu tabel nomina terdiri dari tiga kolom, kolom pertama yaitu benda, yang kedua yaitu penjenis, dan yang ketiga yaitu pendeskripsi. Bpak akan memberikan contohnya dari buku teks, silahkan dibaca buku teksnya. Nah benda, dalam buku teks itu terdapat benda yaitu hewan, jenisnya yaitu pemangsa. Yang kedua masih hewan, pendeskripsiannya yaitu mulus seperti saya. Sampai disini sudah paham apa belum tentang tabel nomina? Paham tidak? Nah sekarang kita bagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan kelompok B. Silahkan berdiskusi untuk menentukan tabel nomina dalam teks tersebut. Silahkan melingkar menurut kelompok! Waktu dimulai dari sekarang dan bapak beri waktu dua menit.silahkan membentuk lingkaran! : (berdiskusi) Kalimat yang dicetak miring (1d) merupakan tindak tutur langsung literal yang berupa dua kalimat perintah dan satu kalimat berita. Ketiga kalimat tersebut yaitu silahkan melingkar menurut kelompok!

Waktu dimulai dari sekarang dan bapak beri waktu dua menit. Silahkan membentuk lingkaran!. Kalimat berita dimaksudkan untuk menginformasikan bahwa siswa diberi waktu dua menit untuk mengerjakan tugas kelompok. Selain itu, terdapat dua kalimat perintah yang benar-benar memerintahkan untuk membuat kelompok dengan membentuk lingkaran. Hal tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan tindakan siswa. (1e) Guru : Sela : Ayo diskusi mbak diah! Ayo mas prisma diskusi mas! Mas agung yok diskusi! Sudah selesai apa belum anak-anak? Kalau sudah selesai... Sela dengerin! : Iya pak Pada data (1e) merupakan tindak tutur langsung literal dengan kalimat Sela dengerin!. pada kalimat itu penutur (guru) meminta siswa yang bernama Sela untuk mendengarkan ucapan penutur. Kemudian dijawab oleh lawan tutur yaitu Sela dengan jawaban iya pak. Jal tersebut menandakan bahwa lawan tutur (Sela) mengerti maksud dari penutur. (1f) Guru : Ya sudah sekarang kelompok satunya maju ke depan! Jumi : Benda pemakan penjenis daging, benda padang penjelas rumput, benda padang pendeskripsi ruang, benda buku pendeskripsi berbahaya, benda beku pendeskripsi tropis, benda lingkungan pendeskripsi lingkungan. Kalimat (1f) menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan tindak tutur langsung literal. Adanya kalimat perintah dengan maksud memerintahkan lawan tutur sesuai konteks. Kalimat tersebut Ya sudah sekarang kelompok satunya maju ke depan!.kalimat cetak miring itu jelas menminta atau memerintahkan salah satu siswa dari kelompok kedua untuk mempersentasikan hasil diskusi. 2. Analisis tindak tutur tidak langsung literal (1a) Guru : Sebelum pembelajran dimulai, saya akan

membahas pembelajaran minggu kemarin yaitu tentang laporan hasil observasi. Siapa yang masih ingat tentang pengertian laoran hasil observasi? Norma : Saya pak (mengangkat tangan). teks laporan hasil observasi adalah teks yang beriri tentang laporan-laporan dari penelitian yang telah diadakan. Kalimat pada data (1a) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Kalimat itu berbunyi Siapa yang masih ingat tentang pengertian laporan hasil observasi?. Sesuai dengan tanda di akhir kalimat yaitu tanda tanya kalimat tersebut berupa kalimat tanya. Meskipun demikian, kalimat tanya tersebut tidak dimaksudkan untuk sekedar bertanya. Makna sesungguhnya yaitu menyuruh atau memerintahkan salah satu siswa untuk menjelaskan pengertian laporan ahsil observasi. Hal tersebut didukung dengan penjelasan siswa bernama Norma. (1b) Guru : Selain mbak norma? Prisma : (mengangkat tangan) lapran hasil observasi yaitu teks yang berisi tentang penjabaran penelitian. Kalimat tanya pada data (1b) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Selain mbak Norma? kalimat tersebut berupa kalimat tanya yang diucapkan oleh guru kepada siswa-siswa di kelas dengan maksud meminta siswa selain Norma. Tuturan itu bertujuan untuk menjelaskan pemahamannya mengenai pengertian pengertian laporan hasil observasi. (1c) Guru : Nah jawaban kalian sudah benar, namun menurut bapak laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang penjabaran secara umum yang dihasilkan oleh penelitian atau pengamatan. Siapa yang masih ingat ciri-ciri teks laporan hasil observasi? Sava : (mengangkat tangan) ciri-cirinya terdiri atas definisi umum, definisi bagian, dan penutup. Memuat informasi berdasarkan

fakta, dan juga berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. Kalimat pada data (1c) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Kalimat itu berbunyi Siapa yang masih ingat ciri-ciri teks laporan hasil observasi?. Sesuai dengan tanda di akhir kalimat yaitu tanda tanya, kalimat tersebut berupa kalimat tanya. Meskipun demikian, kalimat tanya tersebut tidak dimaksudkan untuk sekedar bertanya. Makna sesungguhnya yaitu menyuruh atau minta salah satu siswa untuk menjelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi. Hal tersebut didukung oleh Sava yang mengangkat tangan dan menjelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi. (2a) Guru Baik, hari ini kita akan belajar mengenai teks hasil observasi yang kemarin kita bahas. Ibu guru sudah memberikan contoh kepada kalian tentang teks hasil observasi. Kita akan mendiskusikan atau membandingkan teks hasil observasi. Ibu guru akan membagi menajdi dua kelompok terlebih dahulu, nanti setiap kelompok akan bu guru kasih contoh teks hasil observasi. Kelompok pertama duduknya di sebelah kiri, dan untuk kelompok kedua duduk di sebelah kanan. Nanti ibu bagikan contoh teks hasil observasi, dan tugas kalian nanti membaca untuk memahami yang ada di dalam teks hasil observasi. Tugas kalian yaitu kalian harus menulis struktur dua teks. Sebelumnya masih ingat apa gag tentang penegrtian teks hasil observasi? Pada data (2a) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Kalimat itu berbunyi Sebelumnya masih ingat apa tidak tentang pengertian teks hasil observasi?. Saat penutur bertutur tidak tidak hanya sekedar untuk bertanya kepada siswa di kelas. Namun, lebih menekankan pada pengetahuan murid-murid mengenai pengertian teks hasil observasi. Kalimat tanya tersebut bertujuan untuk membuat murid-murid bisa menjelaskan mengenai pengertian teks hasil observasi.

(2b) Guru : Lupa? Baik anak-anak, teks hasil observasi itu yang pertama pernyataan umum, dan yang kedua ada klasifikasi anggota, serta yang ketiga adalah aspek yang dilaporkan. Ada yang tau ketiga hal tadi apa pengertiannya? Pada data (2b) merupakan kalimat tindak tutur tidak langsung literal. Tidak jauh berbeda dengan kalimat (2b) yang berfungsi untuk mengetes pengetahuan murid-murid saat pelajaran sebelumnya. Kalimat itu berbunyi Ada yang tahu ketiga hal tadi apa pengertianya?. Kalimat tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya yang menjelaskan mengenai bagian-bagian teks hasil observasi. (2c) Guru : Ibu guru memberikan waktu lima menit untuk mengerjakan. Kalimat (2c) yang berbunyi Ibu guru memberikan waktu lima menit untuk mengerjakan. yang merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Kalimat yang berupa kalimat berita yang dumaksudkan untuk memerintahkan murid-murid agar mengerjakan tugas kelompok dengan benar dan cepat. (3a) Guru : Masih ada yang ingat apa itu eksplanasi? Joko : Masih pak. Eksplanasi itu teks yang dibuat untuk menjelaskan suatu fenomena. Pada data (3a) merupakan tindak tutur tidak langsung literal yang berbunyi Masih ada yang ingat apa itu eksplanasi?. Tindak tutur tersebut merupakan kalimat yang berupakalimat tanya. Namun kalimat tersebut tidak ditujukan untuk bertanya, melainkan untuk memerintah salah satu siswa untuk menjelaskan pengertian eksplanasi. Hal tersebut didukung oleh jawaban dari Joko, salah seorang siswa yang menjelaskan dengan baik tentang pengertian eksplanasi.

d. Penutup 1) Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada BAB IV, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Analisis jenis tindak tutur langsung literal yang ditemukan ada 24. Semua tuturan berbentuk kalimat, baik berupa kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Kalimat yang dimaksud yaitu kalimat berita ditujukan untuk memeberitahukan sebuah berita, kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu, dan kalimat perintah untuk memerintah murid. 2. Analisis jenis tindak tutur tidak langsung literal yang ditemukan ada 16. Semua tuturan berbentuk kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Kalimat tersebut ada yang berupa kalimat berita yang dimaksudkan untuk memerintah suatu pekerjaan. Ada pula kalimat tanya untuk meminta menjelaskan istilah baru. 2) Saran Penelitian ini membahas mengenai tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal pada praktik micro teaching. Begitu menarik tindak tutur langsung literal maupun tindak tutur tidak langsung literal yang terjadi pada percakapan praktik micro teaching yaitu berupa kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Namun, tindak tutur susah diteliti karena bentuk atau wujud kalimat kadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, sehendaknya kita semua perlu berhati-hati dalam menggunakan bahasa Indonesia, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan lawan tutur. Diharapkan penelitian berikutnya agar melakukan penelitian yang lebih luas tentang kajian pragmatik, khususnya mengenai tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal.

Daftar Pustaka Muhammad. 2011.Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka Yule, George. 2006. Pragmati. Yogyakarta: Pustaka Pelajar