No. 6 - Agustus 2010 Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah melepas enam varietas unggul mangga merah untuk buah segar. Varietas unggul mangga merah ini berasal dari Kebun Percobaan (KP.) Cukurgondang dan kini mulai dikembangkan di Jawa Timur dan Jawa Barat. Mangga merupakan tanaman buah yang memberikan sumbangan terbesar ketiga terhadap produksi buah nasional setelah pisang dan jeruk, yaitu 1.627.997 t atau sekitar 10,07%. Pada periode tahun 2003-2005, Indonesia menduduki urutan kelima sebagai sepuluh besar negara penghasil mangga dunia. Negara penghasil mangga terbesar dunia adalah India mencapai 38,58%, kedua adalah China sekitar 12,90%, Thailand mencapai 6,20%, Meksiko sekitar 5,50%, dan Indonesia mencapai 5,29% dari total produksi mangga dunia. Walaupun Indonesia termasuk 10 besar negara penghasil mangga dunia, namun Indonesia tidak termasuk 10 besar negara pengekspor mangga dunia. Negara pengekspor mangga dunia yang terbesar adalah Meksiko mencapai 22,64% dan India 20,25% (Faostat 2007). Saat ini varietas mangga Indonesia yang memenuhi kebutuhan pasar untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor adalah Arumanis 143 yang dilepas tahun 1984 dan mulai berkembang luas dengan ditandainya usaha skala perkebunan sekitar tahun 1990, sehingga pada lima tahun kemudian buah mangga Arumanis 143 mendominasi transaksi bisnis buah mangga Indonesia. Namun sejalan dengan perubahan strategis yang mengikuti pasar bebas dan berdampak kepada perubahan perilaku konsumen, mengubah image bahwa buah yang menarik itu berwarna merah. Perubahan image tersebut dibangun oleh bukti, bahwa pada tahun 1998 Departemen Pertanian melepas klon mangga Gedong Gincu yang warna buahnya kuning-merah yang nilainya diperkirakan menggeser ekspor Arumanis 143. Tetapi nilai tersebut belum mampu mendongkrak laju ekspor buah mangga segar Indonesia, karena kekuatan dominasi Meksiko dengan varietas Tomy Atkin dan Alphonso dari India, di mana buah dari kedua varietas tersebut berwarna merah. 24
iptek hortikultura Penyediaan varietas unggul mangga di Indonesia sampai saat ini diperoleh dari pelepasan hasil seleksi plasma nutfah atau hasil seleksi mangga lokal, dan belum ada satupun varietas unggul mangga yang dilepas berasal dari hasil perbaikan varietas atau persilangan. Sejak delapan tahun terakhir Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu), Solok melakukan kegiatan pemuliaan dalam rangka perbaikan varietas Arumanis 143 agar kulit buahnya berwarna merah, yaitu melalui persilangan antara Arumanis 143 dengan klon merah Cukurgondang (Purnomo et al. 2002, Karsinah et al. 2003, Anwarudinsyah et al. 2004). Akan tetapi pendekatan ini memerlukan waktu yang sangat lama karena hibrid yang dihasilkan sebelum berbuah harus melalui fase juvenil yang memakan waktu sekitar tujuh tahun. Untuk mempercepat perolehan varietas unggul baru mangga merah, dalam waktu yang bersamaan juga dilakukan karakterisasi, evaluasi, dan seleksi terhadap plasma nutfah mangga di KP. Cukurgondang. Evaluasi dan seleksi ditujukan untuk memilih klon-klon yang memiliki karakter kulit buah merah dan citarasa enak yang sesuai untuk buah segar (handayani et al. 2002, Rusdianto et al. 2003). K e b u n P e r c o b a a n C u k u r g o n d a n g merupakan unit terendah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian), yang sejak berdirinya pada tahun 1938 di bawah pemerintah Belanda, kebun ini berfungsi sebagai kebun koleksi mangga dengan dimulai penanamannya pada tahun 1941. Kebun ini berada di bawah Badan Litbang Pertanian sejak tahun 1975 di bawah pembinaan Cabang Lembaga Penelitian Hortikultura (LPH) Malang sampai tahun 1981, selanjutnya telah beberapa kali berganti nama dan status, walaupun demikian kebun ini tetap berfungsi sebagai kebun koleksi plasma nutfah mangga. Pada tahun 2007 secara organisasi KP. Cukurgondang di bawah Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), namun pengelolaan komoditas mangga ditangani oleh Balitbu Tropika Solok- Sumatera Barat. Kebun ini merupakan kebun koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara, memiliki luas 13,02 ha yang berada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terletak pada 20 km arah timur dari kota Pasuruan. Hingga saat ini koleksi plasma nutfah mangga di KP. Cukurgondang berjumlah 208 varietas (298 klon/aksesi) dengan jumlah tanaman 1.148 pohon, berasal dari dalam negeri dan hasil introduksi dari luar negeri. Pada tahun 2007 dan 2008 koleksi plasma nutfah mangga bertambah dengan ditanamnya 65 aksesi mangga hasil persilangan antara mangga Arumanis 143 dan Manalagi dengan klon merah Cukurgondang. Varietas Unggul Mangga Merah yang Dilepas Dari hasil seleksi plasma nutfah mangga di KP. Cukurgondang telah dilepas sebanyak 14 varietas unggul. Dari varietas-varietas unggul yang dilepas tersebut terdapat enam varietas unggul baru mangga merah untuk buah segar, yang terdiri dari dua varietas yang dilepas pada tahun 2002, yaitu Marifta-01 (Gambar 1a) yang berasal dari Irwin (Gambar 1b) dan Ken Layung (Gambar 2a) yang berasal dari Kensington Apple (Gambar 2b), masing-masing melalui SK Mentan No. 415/ Kpts/T.P.240/7/2002 dan 417/ Kpts/T.P.240/7/2002 tanggal 3 Juli 2002; dan empat varietas merupakan hasil seleksi tahun 2008, yaitu (1) Merah (Gambar 3a) berasal dari Li ar (Gambar 3b), (2) Kuning (Gambar 4a) berasal dari Pawpaw (Gambar 4b), (3) Gading (Gambar 5a) berasal dari Khirsapati Maldah (Gambar 5b), dan (4) Oranye (Gambar 6a) berasal dari Haden (Gambar 6b), masing-masing melalui SK Mentan No. 3344/Kpts/SR.120/9/2009, 3345/ Kpts/SR.120/9/2009, 3346/Kpts/SR.120/9/2009, dan 3347/Kpts/SR.120/9/2009 tanggal 17 September 2009. Varietas mangga merah ini mulai dikembangkan di Jawa Timur tahun 2009 dan Jawa Barat pada tahun 2010. Karakteristik buah dari masing-masing varietas mangga merah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan keragaan enam varietas unggul mangga merah dipaparkan pada Gambar 1a-6b. Pengembangan Mangga Merah Empat varietas unggul mangga merah yang dilepas tahun 2009 mulai dikembangkan di Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur) sejak 25
No. 6 - Agustus 2010 Tabel 1. Karakteristik buah enam varietas unggul mangga merah di KP. Cukurgondang Karakter Marifta-01 Ken Layung Merah Kunimg Gading Oranye Bentuk buah Bulat Bulat Jorong Jorong Bulat Jorong Bentuk pangkal buah Rata berlekuk Berlekuk Sedikit Rata Rata Rata berlekuk Bentuk ujung buah Datar Bulat Lancip Bulat Bulat Bulat Panjang buah (cm) 25,4-31,4 9,0 14,0-16,5 10,5 13,0 7,5 9,8 8,5 11,5 Lebar buah (cm) 13,5-14,8 8,6 6,8-8,3 8,8 10,3 5,8 7,0 6,5 8,5 Tebal buah (cm) 5,6-7,7 7,6 8,9 4,7 6,9 5,8 7,5 Bobot buah (g) 319-375 330-480 220-320 320-400 190-230 235-365 Tebal daging buah (cm) 2,8-3,2 2,8-3,6 3,0 3,8 2,8 3,4 2,4 3,2 Tekstur daging buah Lunak berair, berserat kasar dan panjang berserat agak kasar berserat halus berserat kasar berserat kasar berserat agak kasar, berair Warna kulit buah masak bagian pangkal Merah tua Merah Merah Oranye Merah Merah Warna kulit buah masak bagian ujung Kuning Kuning Merah kekuningan Warna daging buah Kuning Kuning Kuning kemerahan Kuning Kuning Kuning Kuning kemerahan Orange Kuning Rasa daging buah Manis segar Manis Manis segar Manis segar Manis Manis agak asam Aroma buah Sedang Harum Harum kuat Harum kuat Harum kuat Agak harum TSS ( Brix) 18,4-19,3 16,5 15,5 17,5 18 16,8 Vitamin C (mg/100 g) 58,4-59,5 44,5-46,7 45,0 61,1 45,1 58,1 Total asam (%) 1,25-1,30 1,75 0,21 0,42 0,41 0,6 Produksi (kg/ph/th) 88,6-165,5 76,1-127,5 62,28 76,76 64,42 135,4 Sumber: Purnomo et al. (2002), Rebin et al. (2002) Gambar 1a. Varietas Marifta-01 Gambar 1b. Irwin Gambar 2a. Varietas Ken Layung Gambar 2b. Kensington Apple 26
iptek hortikultura Gambar 3a. Varietas Merah Gambar 3b. Li ar Garfita Kuning Gambar 4a. Varietas Kuning Gambar 4. Varietas Paw-Paw Gambar 5a. Varietas Gading Gambar 5b. Varietas Khirsapati Maldah 27
No. 6 - Agustus 2010 Gambar 6a. Varietas Oranye Gambar 6b. Varietas Haden ditandatanganinya MOU antara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan dengan Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika nomor: 521.23/554/424.062/2009 dan 399/ KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009 tentang Pengembangan Mangga Merah, Oranye, Kuning, dan Gading di Kabupaten Pasuruan, serta MOU antara Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan dengan Kepala Balitbu Tropika nomor: 525.28/381/424.080/2009 dan 399/KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009 tentang Kaji Terap Sistem Top Working dan Penanaman Baru pada Tanaman Mangga Varietas Unggul Nasional Baru. Sebagai tindak lanjut dari MOU tersebut, pada musim tanam 2009 Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan menanam bibit mangga merah sebanyak 1.080 batang terdiri dari empat varietas, yaitu varietas Oranye, Merah, Kuning, dan Gading masing-masing sebanyak 270 batang. Sedangkan untuk musim tanam 2010 pihak Balitbu menyediakan bibit mangga merah (di KP. Cukurgondang) untuk Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan sebanyak 8.000 batang terdiri dari Oranye 5.000 batang dan Merah 3.000 batang, sedangkan untuk Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pasuruan pada musim tanam 2009 menanam bibit untuk kaji terap sebanyak 500 batang, terdiri dari empat varietas yaitu varietas Oranye, Merah, Kuning, dan Gading masing-masing sebanyak 125 batang, serta pembentukan Blok Fondasi menggunakan teknik top working sebanyak 60 pohon untuk empat varietas seperti tersebut di atas masing-masing 15 pohon, sedangkan untuk musim tanam 2010 ini Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pasuruan akan menanam Oranye dan Merah masing-masing sebanyak 300 batang. Untuk pengembangan di Kabupaten Bogor, pada tahun 2010 ini akan ditanam varietas Marifta 01 sebanyak 2.000 batang di mana bibitnya sedang disiapkan di KP. Cukurgondang. Dengan demikian sejak dilepas hingga kini setidaknya sebanyak lima varietas mangga merah telah dikembangkan oleh masyarakat dengan jumlah pohon sebanyak 12.180 batang, dan hal ini identik dengan 121,80 ha apabila populasi tanaman sebanyak 100 pohon/ha. PUSTAKA 1. Anonymous. 2008. Susenas BPS, Pemutakhiran terakhir (Selasa, 23 September 2008) http://hortikultura.deptan.go.id/ 2. Anwaruddinsyah, J., Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2004. Pewarisan warna merah buah mangga klon CKG pada AR 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 3. FAOSTAT. 2007. FAO Statistics, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy. http://faostat.fao.org/ 4. Handayani, S; Ucu Rusdianto; Rebin; C. Hermanto; T. Setyowati dan Samad. 2002. Karakterisasi dan evaluasi plasmanutfah mangga Cukurgondang. Laporan hasil penelitian Balitbu Solok TA. 2001, 15 Hlm. 28
iptek hortikultura 5. Karsinah, S. Purnomo, Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2003. Pewarisan warna merah buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 15 Hlm. 6. Purnomo, S., Rebin, dan A. R. Effendy. 2002. Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 12 Hlm. 7. ; Rebin; S. Hosni; A.R. Effendhi dan Endriyanto. 2002. Naskah usulan pelepasan varietas baru mangga 2002. Balitbu Solok, 49 Hlm. 8. Rusdianto, U; Rebin; A.R. Effendhi; T. Setyowati; Samad dan Iil Rohani. 2003. Karakterisasi dan evaluasi plasmanutfah mangga cukurgondang. Laporan hasil penelitian Balitbu Solok TA, 2002, 12 Hlm. Rebin dan Karsinah Kebun Percobaan Cukurgondang, Tromol Pos 1, Grati, Pasuruan 67184 29