BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Derah Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara/Dinas. Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Sumatera Utara

BAB II PROFIL KANTOR SAMSAT UPT MEDAN SELATAN DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN

e. merencanakan pelaksanaan koordinasi Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi dalam pelaksanaan tugas; f. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksana

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pajak Kendaraan Bermotor

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan majunya perkembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah

BAB III METODE PENULISAN. Penulis mendapatkan informasi dan data yang bersumber dari:

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII

`BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan. Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

BAB II GAMBARAN UMUM. II.I. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Kababupaten Kampar Dinas

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENULISAN. menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu: a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan Surat Edaran

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki pendapatan dari berbagai

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Singakat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara / Dinas

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Sumedang. Biro keuangan tersebut terdiri dari 3 bagian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM. II.1 Deskripsi Umum Tentang Dinas Pendapatan Provinsi Riau

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU. Dinas Pendapatan Provinsi Riau di bentuk berdasarkan surat Gubernur Riau Nomor :

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama ikut melaksanakan kewajiban

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM Sejarah Dinas Pendapatan Provinsi Riau (DIPENDA) pembentukan Dinas Pajak dan Pendapatan Propinsi Riau.

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. rangka pengembangan atau mengadakan perubahan-perubahan ke arah keadaan

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang optimal perlu diwujudkan untuk mendukung kemandirian

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT. No SERI D

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

Oleh Nama : Dede Bahrudin

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2013

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL 2.1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengolahan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang susunan Organisasi Tata Kerja Sekwilda Tingkat I Sumatera Utara, Biro Keuangan berubah menjadi Direktorat Keuangan sejak tanggal 16 Mei 1973. Dengan demikian bagian Pajak dan Pendapatan juga berubah bentuk menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Dengan terbitnya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1973 No. 137/II/GSU (berdasarkan SK Mendagri tanggal 7 November 1975 No. Finmat 7/15/3/75), maka terhitung sejak 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Selanjutnya, pada tanggal 1 September 1975 No. KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia, maka dengan demikian direktorat pendapatan daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah. Semula pembentukannya berdasarkan SK Gubernur Kepada Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 143/II/GSU, yang kemudian dikukuhkan dengan perda propinsi Sumatera Utara No. 4 tahun 1976, yang mulai berlaku 31 Maret 1976. Setelah

Otonomi Daerah, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah di atur dalam Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Kepada Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 060.254. K Tahun 2002. 2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 060.254 K tahun 2002 tentang tugas, fungsi, dan Tata Kerja unit pelaksanaan Teknik Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara, tugas Pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Propinsi dan Tugas Dekonsentrasi di bidang Pendapatan Daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Dipenda berfungsi : - Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program, kebijaksanaan, dan pembinaan teknis dibidang Pendapatan Daerah. - Menyelenggarakan pembinaan, program pengelolaan, Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air, Pajak pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Retribusi dan Pendapatan lain-laion, pengendalian dan pembinaan. - Melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan Pendapatan sesuai dengan ketetapan Kepala Daerah. Setelah melaksanakan tugas pokoknya juga berfungsi sebagai koordinator di bidang Pendapatan Daerah, dimana dari sumber penerimaan Pendapatan tersebut

yang secara langsung di kelola oleh Dipendasu antara lain pemungutan yang bersumber dari Pajak Daerah dan beberapa penerimaan lainnya sedangkan pungutan PAD lainnya dikelola secara teknis oleh Instansi / unit kerja di Propinsi Sumatera Utara. Dalam melakukan fungsi tersebut, maka Dipendasu berupaya melakukan koordinasi dalam rangka identifikasi dan ekstensifikasi guna peningkatan Pendapatan Daerah yang setiap tahunnya tertuang dalam APBD atau P. APBD sebagai sumber keuangan daerah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat. 2.3. Struktur Organisasi Dalam menyikapi pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai UU No. 22 Tahun 1999 dan PP No. 84 Tahun 2000 tentang pedoman Organisasi perangkap Daerah, maka dengan Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Dinas-Dinas Daerah Propinsi, dan berdasarkan keputusan Gubsu No. 060.254 K / tahun 2002 maka susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : a. Unsur pemimpin (Kepala Dinas) b. Unsur pembantu pemimpin (wakil kepala dinas) c. Unsur pelaksanaan (Bagian Tata Usaha dan Sub Dinas), terdiri dari : 1. Bagian Tata Usaha a. Sub Bagian Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan d. Sub Bagian Organisasi dan Hukum 2. Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air a. Seksi Teknis Perpajakan b. Seksi Sengketa Pajak dan Keberatan c. Seksi Pembukuan dan Pelaporan 3. Sub Dinas Bina Program a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan b. Seksi Penyuluhan c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 4. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain a. Seksi Teknis Retribusi b. Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak c. Seksi Penerimaan Lain-lain d. Seksi Pembukuan dan Pelaporan 5. Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan a. Seksi Pengendalian Keuangan dan Material b. Seksi Pengendalian Aparat Pelaksanaan c. Seksi Pembinaan Teknis Administrasi Pendapatan 6. Sub Dinas Pajak ABT/APU dan PBB-KB a. Seksi Teknis Perpajakan b. Seksi Sengketa dan Keberatan c. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) a. UPT DIPENDASU Medan Utara b. UPT DIPENDASU Medan Selatan c. UPT DIPENDASU Tebing Tinggi d. UPT DIPENDASU P. Siantar e. UPT DIPENDASU Kisaran f. UPT DIPENDASU Balige g. UPT DIPENDASU Panyabungan h. UPT DIPENDASU Sibolga i. UPT DIPENDASU P. Sidempuan j. UPT DIPENDASU Gunung Sitoli k. UPT DIPENDASU Rantau Parapat l. UPT DIPENDASU Binjai m. UPT DIPENDASU Sidikalang n. UPT DIPENDASU Kabanjahe o. Kantor SAMSAT Pembantu Lubuk Pakam p. Kantor SAMSAT Pembantu Stabat

2.4. Uraian Tugas dan Fungsi Masing-Masing Bagian Tata Usaha / Sub / Dinas dan UPT 1. Bagian Tata Usaha a. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pembinaan dan pengolahan kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan, organisasi dan hukum. b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir a. Kepala Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan urusan keuangan, pemberdayaan pegawai, pemberdayaan organisasi dan penyiapan produk-produk hukum 2. Perencaan dan pengadaan, kebutuhan Internal dan kebutuhan administrasi dinas, serta penyempurnaan / peningkatan pengolahan, penggunaannya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Perencanaan, pengolahan dan pengurusan pertanggungjawaban keuangan dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 4. Perencanaan, pengolahan dan peningkatan pendayagunaan kepegawaian, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 5. Perencanaan dan peningkatan sistem kerja serta pengolahan produk hukum dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas dan wakil kepala dinas, sesuai bidang dan fungsinya.

7. Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas dan wakil kepala dinas, sesuai dengan tugas dan fungsinya 8. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala dinas melalui wakil kepada dinas, sesuai standar yang ditetapkan. 2. Sub Dinas Bina Program a. Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam bidang perencanaan dan pengembangan, penyuluhan, monitoring, evaluasi dan laporan. b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir a. Kepala Sub Dinas Bina Program menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar dalam penyusunan program kerja dinas, penyuluhan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. 2. Penyusunan, rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan 3. Pelaksanaan penyuluhan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya 5. Pemberian masukan yang perlu Kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang dan fungsinya

6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan. 3. Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air a. Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Kendaraan di Atas Air, mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, penanganan Sengketa dna keberatan, pembukuan dan pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air (PKB- KAA). b. Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala sub dinas pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. Mempunyai fungsi : 1. Penyusunan dan penyempurnaan standar teknis pengolahan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas air, penatausahaan dan pemberian pertimbangan penyesuaian sengketa dan keberatan pajak, intensifikasi dan ekstensifikasi pemunguntan, pembukuan dan pelaporan. 2. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan dibidang pembinaan teknis perpajakan, penanganan sengketa dan keberatan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Penyelenggarakan koordinasi dan pengolahan data dalam Pengolahan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air Serta Bea Balik Nama, kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air, intensifikasi dan

exstensifikasi, penanganan sengketa dan keberatan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya. 5. Pemberian masukan yang perlu Kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugasnya 6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya pada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan. 4. Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/ Air Permukaan dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor a. Kepala Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/ Air Permukaan dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam bidang teknis perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan pelaporan pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah/ air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor. b. Untuk membantu melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam butir a, Kepala Sub Dinas Pengambilan dan pemanfaatan air tanah/air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan dan penyempurnaan standar teknis pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah/air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan

bermotor, penatausahaan dan pertimbangan penyelesaian sengketa dan keberatan pajak, intensifikasi dan exstensifikasi pemungutan, pembukuan dan pelaporan. 2. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengambilan dan pengembalian program pembangunan jangka menengah dan tahunan, sesuai standar yang ditetapkan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang teknis perpajakan, penanganan sengketa dan keberatan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Pelaksanaan koordinasi dan pendapatan dalam pengelolaan pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawh tanah / air permukaan, intensifikasi dan ekstensifikasi, penganganan sengketa dan keberatan sesuai ketentuan dan standart yang ditetapkan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas dan wakil kepala dinas, sesuai pada bidang tugas dan fungsinya 5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala dinas, sesuai pada bidang tugas dan maksudnya 6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala dinas dan wakil kepala dinas sesuai standar yang ditetapkan. 5. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-lain a. Kepala Sub Dinas Retribusi dan pendapatan lain-lain, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis Retribusi, Bagi Hasil Pajak dan Pajak (BHP-BP), Pendapatan Lain-lain, Pembukuan dan Pelaporan. b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir a, Kepala Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-lain, menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan dan penyempurnaan standar teknis Retribusi, bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak, penerimaan lain-lain, Pembukuan dan Pelaporannya. 2. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang retribusi dan pendapatan lain-lain, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Pelaksanaan koordinasi, bimbingan teknis, sosialisasi, penetapan dan pemungutan retribusi dan pendapatan lain-lain, penyiapan bahan dalam pengelolaan BHP-BP, intensifikasi dan ekstensifikasi serta pembukuan dan pelaporan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya 5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya 6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan. 6. Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan a. Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pengendalian Keuangan dan mterial, pengendalian aparat pelaksanaan dan pembinaan teknis administrasi pendapatan. b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir a, Kepala Sub Dinas pengendalian dan pembinaan, menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar dalam bidang pengendalian keuangan dan material, pengendalian aparat pelaksana dan pembinaan teknis administrasi pendapatan 2. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian program pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang pengendalian keuangan, material aparat pelaksana dan teknis administrasi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Pelaksanaan pengendalian keuangan dan material, pengendalian aparat pelaksana dan pembinaan teknis administrasi pendapatan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya 5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya 6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan. 7. Kepala Unit Pelaksanaan Teknis a. Kepala unit pelaksanaan teknis mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam pengadministrasian, pengutipan dan penyetoran BKP KAA, BBNKB-KAA, Pajak ABT/APU, PBB-KB, retribusi dan pendapatan lainlain

b. Untuk melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud pada butir a, kepala unit, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pendapatan potensi penyuluhan, pengadministrasian, pengutipan dan penyetoran serta pelaporan hasil pengutipan PKB, KAA, BBNKB KAA, ABT/APU, PBB KB, retribusi dan pendapatan lainnya 2. Penyelenggaraan optimalisasi pendapatan potensi, pengadministrasian dan pengutipan, dan penyetoran ke kas daerah pelaporan hasil pengutipan PKB, KAA, BBNKB KAA, ABT/APU, PBB KB, Retribusi dan pendapatan lain-lain serta pelaporna sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya 4. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya 5. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.

STRUKTUR DINAS PENDAPATAN SUMATERA UTARA KEPALA DINAS WAKIL KELOMP OK BAGIAN SUBBAG KEPEGAWAIAN SUBBAG KEUANGAN SUBBAG UMUM & PERLENGKAPAN SUBBAG ORG. DAN SUBDIS BINA PROGRAM SUBDIS PKB & KENDARAAN DI SUBDIS PAJAK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN SUBDIS DISTRIBUSI DAN PENDAPATAN SUBDIS DISTRIBUSI PENGENDALIAN SEKSI SENGKETA PAJAK DAN SEKSI TEKNIS PERPAJAKAN SEKSI TEKNIS PERPAJAKAN SEKSI TEKNIS TEKNIS SEKSI TEKNIS PERPAJAKAN SEKSI SENGKETA PAJAK DAN SEKSI SENGKETA PAJAK DAN SEKSI SENGKETA & KEBERATAN SEKSI BAGI AHSIL PAJAK/BUKAN SEKSI PENGENDALIAN APARAT SEKSI SENGKETA PAJAK DAN SEKSI PEMBUKUAN DAN SEKSI PEMBUKUAN DAN SEKSI PENERIMAAN & SEKSI PEMBINAAN TEKNIS ADMINISTRASI PENDAPATAN SEKSI PEMBUKUAN & SAMSAT PEMBANTU UPT MEDAN UPT MEDAN UPT BINJAI UPT UPT UPT UPT

SAMSAT PEMBANTU UPT SIDIKALANG UPT TEBING UPT UPT UPT UPT UPT BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK 3.1. Ketentuan Untuk lebih mendalami pembahasan mengenai Pajak Kendaraan Bermotor ada baiknya terlebih dahulu kita mengerti arti Pajak yang sebenarnya, maka banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. M.J.H Smeet dalam buku De Economishce betekenis belastingen Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dilaksanakan, tanpa adanya kontrasepsi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual, yang dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Sedangkan pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rachmat Sumitro, SH, dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan (1990 : 5) Pajak adalah Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontrasepsi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak adalah :