PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU DI UDARA DAERAH KERJA PPGN TAHUN 2011

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)

PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN, KALIMANTAN BARA T TAHUN 2004

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPBGN MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2004

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PAD A RUANG DAN LINGKUNGAN KERJA PREP ARASI BIJIH (P2BGGN/KL/P /07/2005) Oleh : Bambang Purwanto

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DEBU RADIOAKTIF DI UDARA PADA RUANG PREPARASI Bum TAHUN 2004

PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI LINGKUNGAN DI PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR TAHUN 2011

PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2005

PEMANT AUAN KUALIT AS AIR SEKIT AR KOLAM LIMBAH MELALUI PENGUKURAN ASPEK MUTU AIR SECARA KIMIA T AHUN 2005 (P2BGGN/KL/P / )

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DAN ARAHAN PENGELOLAAN (STUDI KASUS KABUPATEN SUMENEP)

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT)

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM HIDROLOGI

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 58/MENLH/12/1995 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKIT LINGKUNGAN HIDUP

PEMANTAUAN RADIOEKOLOGI KELAUTAN DI SEMENANJUNG LEMAHABANG, JEPARA TAHUN 2005

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG IEBE TAHUN 2009

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KONDISI PENCEMARAN PERAIRAN SUNGAI BABON SEMARANG

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) Vol. 22 No. 1 April 2012 : 1-8

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENENTUAN KONSENTRASI RADIONUKLIDA ALAM DAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN SEMENANJUNG LEMAHABANG

PERSYARATAN PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF

III. METODE PENELITIAN

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-58/MENLH/12/1995 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKIT

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS ALPHA PADA BAK PENAMPUNG AIR PENDINGIN ACCUTOM PASCA PEMOTONGAN LOGAM U-Zr

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 6 TAHUN 2001 TENTANG

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS BETA TOTAL SAMPEL AIR LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI TAHUN 2011

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH PENAMBANGAN EMAS (STUDI KASUS: PEMANFAATAN TAILING DI PT. ANTAM UBPE PONGKOR)

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003)

3. METODE PENELITIAN

PENENTUAN KANDUNGAN TIMBAL, TEMBAGA DALAM AIR-SEDIMEN PADA SALAH SATU LUBANG TAMBANG INTAN DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG KOTA BANJARBARU

KAJIAN RADIOAKTIVITAS AIR LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI PASCA GEMPA 27 MEI 2006

Studi Pemanfaatan Limbah Karbon Aktif sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton Ringan (Studi Kasus di PT PETRONIKA)

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2008

Waste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016)

Analisis Beberapa Parameter Kimia Dan Kandungan Logam Pada Sumber Air Tanah Di Sekitar Pemukiman Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc

Teknik Bioremediasi Hidrokarbon

ANALISIS KADAR NITRAT (NO 3 ) DAN NITRIT (NO 2 ) DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER PADA BALAI RISET STANDARDISASI

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

3. Metodologi Penelitian

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS DAN KLASIFIKASI MUTU AIR TUKAD YEH POH DENGAN METODE STORET

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BAUKSIT

PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

Makalah Baku Mutu Lingkungan

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN RADIOAKTIVITAS SEDIMEN DAN AIR SUNGAI DI SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

Penggunaan Filter Tembikar Untuk Meningkatkan Kualitas Air Tanah Dangkal Dekat Sungai (Studi Kasus Air Sumur Dekat Sungai Kalimas, Surabaya)

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

BAB 3 METODE PERCOBAAN

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

Transkripsi:

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS Titi Wismawati, Sri Widarti, Eep Deddi, Andung Nugroho Pusat Pengembangan Geologi Nuklir JL. Lebak bulus Raya No.9, Ps.Jumat, Jakarta 12440, Kotak Pos 1375 Telp (021) 7691775-7695394-7691876 Fax : (021) 7691977 ABSTRAK PEMANTAUAN KUALITAS AIR SEKITAR KOLAM LIMBAH PPGN SECARA KIMIA DAN RADIOAKTIVITAS. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui secara dini kemungkinan adanya pelepasan polutan supaya tidak mencemari lingkungan. Kualitas air di sekitar kolam limbah PPGN dapat diketahui dengan membuat 4 buah sumur kontrol sedalam 20 meter terletak pada keempat sisi kolam dan 2 buah sumur pembanding dengan jarak 50 meter dan 100 meter dari kolam limbah. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas air di sekitar kolam limbah adalah metode spektrofotometri. Pengukuran kandungan kimia air sumur kontrol dan air sumur pembanding dilakukan dengan Spektrophotometer Serapan Atom (AAS), Kandungan U dengan UV-VIS Spektrophotometer, sedangkan pengukuran radioaktivitas dengan detektor α SPA-1 Eberline yang dihubungkan dengan alat pencacah Scaler Ludlum Model 1000. Hasil pengukuran tahun 2011 diperoleh : kandungan kimia pada sumur kontrol Ca (2,28 2,90) mg/l, Mg (0,15-0,33) mg/l, Fe (0,021 0,039) mg/l Ni (0,003 0,032) mg/l, Zn (0,002 0,034) mg/l, Cu (0,032 0,041) mg/l, Pb (0,003-0,005) mg/l, Mn (0,002 0,005) mg/l, U (0,03 0,04) Bq/l x 10-3. Pada sumur pembanding kandungan Ca (2,22 2,26) mg/l, Mg (0,21-0,30) mg/l, Fe (0,025-0,040) mg/l, Ni (0,003 0,003) mg/l, Zn (0,023 0,032) mg/l, Cu (0,004 0,004) mg/l, Pb (0,003-0,003), Mn (0,005 0,019), U (0,022 0,024) Bq/l x 10-3. Kandungan radioaktivitas sumur kontrol pada triwulan I (1,710 3,420).10-2 Bq/l, triwulan II (1,400-2,801).10-2 Bq/l, triwulan III. (1,280 3,084).10-2 Bq/l, triwulan IV (2,040 2,590).10-2 Bq/l. Sedangkan kandungan radioaktivitas sumur pembanding pada triwulan I (1,710 3,420).10-2 Bq/l, triwulan II (1,400-2,801).10-2 Bq/l, triwulan III. (1,288 2,569).10-2 Bq/l, triwulan IV (2,355 2,540).10-2 Bq/l. Berdasarkan evaluasi data di atas dengan menggunakan metoda Storet dan US-EPA Environmental Protection Agency maka kualitas air di sekitar kolam limbah PPGN BATAN dinyatakan sebagai klasifikasi Kelas A (memenuhi baku mutu). Kata kunci : Pemantauan,air tanah, kimia, radioaktivitas ISBN 978-979-99141-5-6 377

ABSTRACT THE MONITORING OF WATER QUALITY AROUND TAILING POND PPGN BY CHEMICAL AND RADIOACTIVITY CONTENT. The objective of monitoring is to know early pollutant into environment. The water quality around tailing pond can be identified by making 4 control wells as deep as 20 m located on the fourth side of the pool and 2 wells comparison with a distance of 50 m and 100 m from the tailing pond. The measurement of chemical constituents of well water and well water control of comparison is done by using AAS. U content by UV-VIS Spectrophotometer, whereas measurement of radioactivity by the α detector Eberline SPA-1 are associated with a counter scalers Ludlum model 1000. Determination of the quality of well water be used Storet method. Measurement result are obtained in 2011 : the chemical content of Ca in the control wells Ca (2.28 2.90) mg/l, Mg (0.15-0.33) mg/l, Fe (0.021-0.039) mg/l Ni (0.003-0.032) mg/l, Zn (0.002-0.034) mg/l, Cu (0.032-0.041) mg/l, Pb (0.003-0.005) mg/l, Mn (0.002-0.004) mg/l, U (0.03 0.04) Bq/l x 10-3. In comparison wells Ca (2.22 2.26) mg/l, Mg (0.21-0.30) mg/l, Fe (0.040-0.225) mg/l, Ni (0.003-0.003) mg/l, Zn (0.023-0.032) mg/l, Cu (0.004-0.004) mg/l, Pb (0.003-0.003), Mn (0.005-0.019), U (0.022 0.024) Bq/l x 10-3. The radioactivity content of control wells in the first ((1.710-3.420).).10-2 Bq/l, second (1.400-2.801).10-2 Bq/l, third (1.280-3.084).10-2 Bq/l, fourth quater (2.040-2.590).10-2 Bq/. The actinity comparable wells in the first (1.710-3.420).10-2 Bq/l, second (1.400-2.801).10-2 Bq/l, third. (1.288-2.569).10-2 Bq/l, fourth quater (2.355-2.540).10-2 Bq/l. Based on the evaluation result is using by Storet and US-EPA (Environmental Protection Agency) method, water quality around tailing pond of PPGN BATAN, it is expressed as A class classification (best). Key words : Monitoring, ground water, chemicals, radioactivity 378 ISBN 978-979-99141-5-6

PENDAHULUAN Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (PPGN BATAN) mempunyai kegiatan dalam bidang penelitian dan pengembangan, seperti pengolahan bijih uranium asal Kalimantan Barat dan pengolahan monasit dari hasil samping penambangan timah, selain menghasilkan yellow-cake juga menghasilkan limbah radioaktif. Limbah radioaktif yang dihasilkan berupa limbah padat yaitu residu hasil penyaringan pada proses pengolahan dan limbah cair. Limbah tersebut perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan manusia. Pengelolaan limbah radioaktif dari proses pengolahan tersebut telah dilakukan sejak dari penampungan limbah hingga penyimpanan di kolam limbah. Kolam limbah tersebut terbuat dari pasangan batu-bata dilapisi semen berbentuk empat persegi panjang berukuran panjang 10 meter, lebar 5 meter, kedalaman 1,5 meter, beratap asbes, diberi pengaman pagar kawat berlubang (kawat harmonika) terletak di antara gedung Pilot Plant PPGN dan gedung PUSDIKLAT seperti yang terlihat pada Gambar 1. Untuk memantau adanya pencemaran ke lingkungan, maka dibuat 4 (empat) buah sumur kontrol sedalam 20 meter pada keempat sisi kolam dan 2 (dua) buah sumur pembanding yang jaraknya 100 meter dari kolam limbah yang terletak di Mushola dan G&PGN. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengetahui secara dini kemungkinan terjadi kebocoran kolam limbah. Metode yang digunakan adalah metode STORET, metode storet merupakan salah satu metoda untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metoda storet ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Begitu juga dengan pemantauan radioaktivitas air sumur kontrol dan air sumur pembanding. Apabila radioaktivitas air sumur kontrol lebih tinggi (signifikan) dari air sumur pembanding, maka kemungkinan terjadi rembesan pada kolam limbah. ISBN 978-979-99141-5-6 379

Pemantauan ini dilakukan berdasarkan adanya PP 82 Tahun 2001, Kep- 115/MENLH/2003 (1) dan Surat Keputusan Bapeten ) Nomor 01/Ka- Bapeten/V-99, tentang Ketentuan Keselamatan kerja Terhadap Radiasi (2) dan Surat Keputusan Bapeten Nomor 02/Ka-Bapeten/V-99 tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di lingkungan, maka perlu dilakukan pemantauan secara berkala setiap tiga bulan (triwulan) dan berkesinambungan (3). Lingkup kegiatan meliputi pengambilan contoh air, analisis unsur kimia dan analisis radioaktivitas. Metoda yang digunakan dalam analisis contoh adalah metode spektrofotometri UV - VIS dan Serapan Atom sedangkan untuk pengolahan data hasil analisis dan penentuan mutu status air digunakan metode Storet. Metoda Storet merupakan salah satu metoda untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metoda Storet ini dapat diketahui parameter-oarameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metoda Storet adalah membandingkan data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air (4). Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan system nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) (4) dengan mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu : Tabel Klasifikasi Mutu Air Kelas Satuan Keterangan A = 0 Memenuhi baku mutu B = - 1 s/d -10 Cemar ringan C = - 11 s/d -30 Cemar sedang D = -31 Cemar berat 380 ISBN 978-979-99141-5-6

Tabel Penentuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu Air Jumlah Contoh Nilai < 10 Maksimum Minimum Rata-rata > 10 Maksimum Minimum Rata-rata Parameter Fisika Kimia Biologi -1-2 -3-1 -2-3 -3-6 -9-2 -2-6 -4-4 -12-6 -6-12 Gambar 1. Denah Lokasi Sumur Kontrol dan Pembanding ISBN 978-979-99141-5-6 381

Gambar 2 : Penampang Samping Sumur Kontrol Kolam Limbah Bidang KL Peralatan dan bahan yang digunakan untuk melaksanakan penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Alat yang digunakan - ph meter - Jerigen 20 liter - Magnetic Stirer - Timbangan Analitis - Timbangan Teknis - Alat timba - Hot Plate - AAS - UV-VIS Spektrophotometer - Alat-alat Gelas - Detector α Ludlum Model SPA-1 - Alat Pencacah Scaler Model-1000. Bahan yang digunakan - TOPO - Siklo Heksan - Asam Askorbat - Titriplek IV - Aquades - NaF - Alkohol Teknis - Gas acetylene 382 ISBN 978-979-99141-5-6

Tata Kerja Pengambilan dan Preparasi Contoh : Contoh Air Sumur Pengambilan contoh air sumur kontrol sebelah barat, timur, utara dan selatan kolam limbah dilakukan secara manual yaitu dengan menimba air sumur kontrol tersebut kemudian di masukkan dalam jerigen. Pengambilan contoh air juga dilakukan terhadap sumur pembanding yang terletak di Bidang G&PGN dan sumur Musholla Contoh air diambil sebanyak 20 liter dari setiap sumur, digunakan untuk analisis kandungan kimia dan kandungan radioaktivitasnya. Analisis Kandungan Kimia dan Uranium : Contoh Air sumur yang digunakan untuk analisis uranium dan kandungan kimia masing-masing adalah 10 liter. Contoh air tersebut dikisatkan di atas hot plate sampai volumenya menjadi 200 ml. Contoh yang telah kisat siap untuk dianalisis, Analisis kandungan kimia menggunakan Spektrophotometer serapan atom (AAS) sedangkan analisis uranium menggunakan UV-VIS Spektrophotometer. Analisis Kandungan radioaktivitas : Contoh air sumur kontrol maupun sumur pembanding diambil sebanyak 2 liter. Kemudian dienapkan, disaring dan diambil sebanyak 1 liter untuk keperluan preparasi. Contoh 1 liter tersebut di masukkan dalam gelas piala, kemudian dikisatkan di atas hot plate hingga volume 50 ml, selanjutnya sedikit demi sedikit di kisatkan di dalam planset stainless steel sampai habis dan terbentuk residu yang kemudian di simpan dalam eksikator. Kemudian dilakukan pencacahan terhadap contoh dalam planset kemudian dengan menggunakan detector α Model SPA-1 Eberline yang dihubungkan dengan Scaler Model-1000, masing-masing selama 1 jam. Perhitungan radioaktivitas dilakukan dengan menggunakan persamaan : C A = ---------- E.V (Bq/l) Keterangan : A : Tingkat radioaktivitas (Bq/l) C : Laju cacah contoh (cps) E : Efesiensi detector V : Volume Contoh (liter) ISBN 978-979-99141-5-6 383

HASIL Hasil analisis kimia air sumur kontrol Timur, Barat, Utara, dan Selatan dapat dilihat pada Tabel 1, Sedangkan hasil analisis air sumur pembanding dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil pengukuran radioaktivitas air sumur kontrol dan air sumur pembanding untuk triwulan I, II, III, dan IV tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3, Sedangkan Gambar 7 memperlihatkan kecenderungan hasil pengukuran radioaktivitas air sumur kontrol dan air sumur pembanding per triwulan selama tahun 2011 Tabel 1 : Analisis Contoh Air Sumur ( Sumur Kontrol) Di sekitar Kolam Limbah Tahun 2011 384 ISBN 978-979-99141-5-6

Tabel 2 : Analisis Contoh Air Sumur Pembanding Di Sekitar Kolam Limbah Tahun 2011 Tabel 3 : Hasil Pengolahan Data Radioaktivitas Air Sumur kontrol Dan Air Sumur Pembanding Triwuan I, II, III Dan IV Tahun 2011, Dan Baku Tingkat Radioaktivitas (KTD) No Kode Contoh Hasil Pengukuran (10-2 Bq/l)Triwulan I II III IV 1 SKU 1.710 2.801 3.084 2.590 2 SKS 3.420 1.400 1.543 2.358 3 SKT 1.710 2.801 2.569 2.040 4 SKB 3.410 2.801 1.280 2.590 5 SP-1 3.420 2.801 2.569 2.540 6 SP-2 1.710 1.400 1.288 2.355 Sumber : Surat Keputusan Bapeten Nomor 02/Ka-Bapeten/V-99 Keterangan : (KTD = 4 X 10-1 Bq/l) Campuran radioaktivitas yang diijinkan dalam air untuk komposisi yang tidak diketahui ISBN 978-979-99141-5-6 385

Tabel 4 : Status Mutu Kualitas Air Menurut Sistem Nilai STORET di Air Sumur sekitar Kolam Limbah PPGN- BATAN 0.045 0.04 Konsentrasi (ppm) 0.035 0.03 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 Fe Ni Zn Cu Pb Mn 0 Sumur Timur Sumur Barat Sumur Utara Sumur Selatan Gambar 3 : Grafik Kandungan Fe, Ni, Zn, Cu, Pb dan Mn dalam Air Sumur kontro SKT = Sumur bor (sumur kontrol) sebelah timur kolam limbah SKB = Sumur bor (sumur kontrol) sebelah barat kolam limbah SKU = Sumur bor (sumur kontrol) sebelah utara kolam limbah SKS = Sumur bor (sumur kontrol) sebelah selatan kolam limbah SP-1 = Sumur pompa Bidang PGN & TPBGN (sumur pembanding) SP-2 = Sumur pompa musholla (sumur pembanding) l 386 ISBN 978-979-99141-5-6

0.25 Konsentrasi (ppm) 0.2 0.15 0.1 0.05 Fe Ni Zn Cu Pb Mn 0 G & PBGN Musholla Gambar 4 : Grafik Kandungan Fe, Ni, Zn, Cu, Pb dan Mn dalam Air Sumur Pembanding Konsentrasi (p 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 Fe Ni Zn Cu 0 1 Baku Mutu Gambar 5 : Grafik Baku Mutu Fe, Ni, Zn dan Cu berdasarka PP Nomor 82 Tahun 2001 ISBN 978-979-99141-5-6 387

Konsentrasi (p 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 Pb Mn 0 1 Baku Mutu Gambar 6 : Grafik Baku Mutu Pb dan Mn berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 Konsentrasi (10-2 Bq/l) 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 SKU SKS SKT SKB SP-1 SP-2 Kode Lokasi Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Gambar 7 : Grafik Radioaktivitas Air Sumur kontrol, Sumur Pembanding 388 ISBN 978-979-99141-5-6

PEMBAHASAN Lokasi pengambilan contoh dilakukan di sekitar kolam limbah PPGN-BATAN yang terletak diantara Gedung Pusdiklat dan Gedung Pilot Plan (Gambar 1). Pengambilan contoh dilakukan dengan cara menimba air yang terdapat di dalam sumur kontrol dengan menggunakan tabung silinder yang berdiameter 7.5 cm (3 inch). Sumur kontrol mempunyai kedalaman 29 meter dan dinding sumur diberi casing peralon berdiameter 4 inch yang berfungsi sebagai penahan dinding sumur agar tidak longsor (Gambar 2). Dari hasil pengamatan secara visual air sumur kontrol yang berada di sebelah Timur, Barat, Utara dan Selatan kolam limbah serta air sumur pembanding yang terletak di bidang G&PBGN dan sumur pembanding yang berada di Mushola terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan mempunyai ph 5,5 Kandungan Fe, Ni, Zn, Cu,Pb, dan Mn dalam Sumur Timur, Barat, Utara, dan Selatan relatif sama, kecuali kandungan Cu dalam Sumur Barat (Gambar 3) lebih besar dari sumur yang lain tetapi perbedaannya tidak signifikan. Bila dibandingkan dengan sumur pembanding rerata hasil analisis kandungan yang terdapat dalam air sumur kontrol mempunyai kandungan lebih tinggi (Gambar 4) tetapi semuanya masih berada di bawah nilai ambang batas sesuai yang terdapat pada 82 tahun 2001 (Gambar 5). PP Nomor Pada triwulan I radioaktivitas air sumur kontrol sebelah utara SKU) 1.710.10-2 Bq/l, radioaktivitas air sumur kontrol sebelah Selatan (SKS) 3.420.10-2 Bq/l, radioaktivitas air sumur kontrol sebelah Timur (SKT) 1.710.10-2 Bq/l dan radioaktivitas air sumur kontrol sebelah Barat (SKB) 3.410.10-2 Bq/l, apabila dibandingkan dengan radioaktivitas air sumur pembanding (SP-1) 3.420.10-2 Bq/l dan (SP-2) 1.710.10-2 Bq/l adalah masih setara (tidak ada perbedaan yang signifikan). Demikian pula radioaktivitas air sumur kontrol dengan sumur pembanding pada triwulan II, III, dan IV mempunyai kecenderungan yang sama. Perlu diperhatikan bahwa radioaktivitas sumur kontrol sebelah Utara (SKU) mulai dari triwulan I sampai dengan triwulan IV hasilnya lebih tinggi dari radioaktivitas sumur kontrol lainnya, namum masih di bawah Kadar Tertinggi yang diijinkan (KTD=4x10-1 Bq/l). Perilaku hasil evaluasi tahun sebelumnya (tahun 2010) sama dengan yang dihasilkan pada tahun ini. (tahun 2011) (Gambar 7). Untuk menentukan status mutu air digunakan metoda storet dengan cara membandingkan antara data kualitas air ISBN 978-979-99141-5-6 389

dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukkannya (Tabel 4). Dalam tabel 4 diketahui bahwa skor yang diperoleh dari hasil pembandingan data kualitas air dengan baku mutu air adalah 0 (nol). Hasil evaluasi metoda Storet kemudian dinilai dengan menggunakan Air Tabel klasifikasi Mutu dan masuk ke dalam klasifikasi mutu air Kelas A. Dari penggabungan keduanya diperoleh kesimpulan bahwa kualitas mutu air baik sumur kontrol maupun sumur pembanding di PPGN - BATAN adalah termasuk dalam klasifikasi Kelas A yaitu baik sekali dengan skor 0 atau memenuhi baku mutu. KESIMPULAN 1. Kandungan kimia pada sumur kontrol dan sumur pembanding berkisar antara 0,002 4,73 mg/l dan kandungan radioaktivitas nya berkisar antara 1.280-3.420 X10-2 Bq/l 2. Rerata kandungan kimia dalam sumur kontrol dan sumur pembanding berada di bawah Nilai Ambang Batas berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001. maka kualitas air di PPGN-BATAN termasuk dalam klasifikasi Kelas A dengan skor 0 yang berarti baik sekali dan memenuhi baku mutu berdasarkan nilai US-EPA (Environmental Protection Agency). 3. Nilai tingkat radioaktivitas antara air sumur kontrol (SK) dan air sumur pembanding (SP) tidak ada perbedaan yang signifikan, dan berada di bawah kadar tertinggi yang diijinkan (KTD = 4X10-1 Bq/l). DAFTAR PUSTAKA 1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. 2. Kep-115/MENLH/2003, Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Menteri Negara Lingkungan Hidup. 3. Surat Keputusan Bapeten Nomor 01/Ka-Bapeten/V-99, tentang Ketentuan Keselamatan kerja Terhadap Radiasi. 4. Surat Keputusan Bapeten Nomor 02/Ka-Bapeten/V-99 tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan. 5. Himpunan peraturan Perundang- Undangan Di Bidang Pengelolaan Lingkungan, Edisi 2006, Kementerian Lingkungan Hidup. 390 ISBN 978-979-99141-5-6

ISBN 978-979-99141-5-6 391