oleh Dewa Gede Angga Sumanjaya Dewa Gde Rudy Ida Bagus Putu Sutama Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Sebagai warga negara Indonesia di dalam sebuah negara hukum,

PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM BERSERTIFIKAT DI DENPASAR

RESUME TESIS FUNGSI PENGECEKAN SERTIFIKAT SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR

PROSES PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN PADA SERTIFIKAT HAK MILIK DALAM PERIKATAN JAMINAN KREDIT

PELAKSANAAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) DI KOTA PEKALONGAN. Dian Cahyo Wibowo *, Gunarto **

KEDUDUKAN RISALAH LELANG SEBAGAI UPAYA HUKUM PENEGAKAN HAK-HAK KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

Kata Kunci : Pelaksanaan Hibah, Tanah Milik Adat, Kutipan Buku Letter C.

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016. PROSES PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN Oleh : Naomi Meriam Walewangko 2

Oleh : Made Bagus Galih Adi Pradana I Wayan Wiryawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN TERHADAP HAK ATAS TANAH SEBAGAI OBYEK JAMINAN

Lex et Societatis, Vol. V/No. 6/Ags/2017

Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN. hutang menggunakan kelembagaan jaminan hipotik, karena pada waktu itu hak

IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT AND REGISTRATION AND ELIMINATION ACCEPTANCES OF RIGHTS BASED ON LAW NUMBER REGARDING RIGHTS OF RESPONSIBILITY YUNIMAR

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN PADA KREDIT DI BANK MANDIRI CABANG SANUR

SKRIPSI Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Program Reguler Mandiri Universitas Andalas

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN APABILA ADA PERLAWANAN DARI DEBITUR WANPRESTASI

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN PENERAPAN ASAS PUBLISITAS DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KEPAHIANG.

B AB I PENDAHULUAN. peraturan bank tersebut. Sebelumnya, calon nasabah yang akan meminjam

PELAKSANAAN ASAS CONTRADICTOIRE DELIMITATIE DALAM PENDAFTARAN TANAH PERTAMA KALI SECARA SPORADIK DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANGLI

PROBLEMATIKA PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DENGAN OBJEK TANAH YANG BELUM BERSERTIPIKAT

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH KARENA JUAL BELI DI KABUPTEN BANGLI (STUDY KASUS DI BPN KABUPATEN BANGLI)

KEWAJIBAN PEMBUATAN AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN(APHT) SEGERA SETELAH DITETAPKAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT)

PENGATURAN KEWENANGAN PEMBUATAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) LINGGA CITRA HERAWAN NRP :

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

E-JOURNAL KEDUDUKAN SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI HAK ATAS TANAH DI HADAPAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA KOPERASI DENGAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN (Suatu Penelitian di PT Bank BUKOPIN Cabang Medan) TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. Beserta Benda Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Undang undang Hak

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN SUKINO Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN RESI GUDANG DALAM PRAKTEK PERBANKAN DI KOTA DENPASAR

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

SKRIPSI KEKUATAN HUKUM SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

ABSTRAK. Kata Kunci : Kekuatan Hukum Sertipikat, Iktikad Tidak Baik, Pemegang Jaminan. Universitas Kristen Maranatha

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM PROSES JUAL BELI TANAH

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KREDITUR DALAM PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN ATAS OBYEK YANG MASIH DALAM PROSES TURUN WARIS

PERSYARATAN JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PRAKTEKNYA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DESA ADAT KUTA

BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI

Oleh: I Wayan Suatmaja Mimba Dewa Gede Rudy Suatra Putrawan Program Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh. Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : MAGHFIRAH NIM.

AULIA RACHMAN AMIRTIN. Keywords: Power of Attorney Imposing Collateral Right.

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

FUNGSI SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN DITINJAU DARI KETENTUAN PASAL 15 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan

Oleh : Ni Putu Dian Putri Pertiwi Darmayanti Ni Nyoman Sukerti I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata Fakultas Hukum Udayana

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM PROSES JUAL BELI TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat bukti, maka tulisan tersebut dinamakan akta (acte) 1.

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN PADA HAK MILIK SATUAN RUMAH SUSUN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

Imma Indra Dewi Windajani

pissn : eissn :

PELAKSANAAN PENDAFTARAN AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN YANG MELEBIHI BATAS WAKTU PENDAFTARAN (STUDI DI KANTOR BPN KABUPATEN MALANG) ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan atau agunan yang diajukan atau yang diberikan oleh debitur

IMPLEMENTASI PENGUASAAN OBYEK GADAI (MOTOR) DI LEMBAGA PEGADAIAN DENPASAR

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) SEBAGAI JAMINAN KREDIT (Studi Kasus di Bank BRI Cabang Sragen Unit Sepat)

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

PELAKSANAAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN TERHADAP HAK GUNA USAHA ATAS TANAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

A. Keabsahan Kepemilikan Hak Atas Tanah Berdasarkan Asas Perlekatan. Vertikal Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960

PENYELESAIAN KREDIT MACET BAGI DEBITUR DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD), DESA PAKRAMAN KABA KABA KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN

PROSEDUR PENYELESAIAN PENGUKURAN TANAH PERMOHONAN HAK PERTAMA KALI YANG TIDAK SESUAI DENGAN LUAS SPPT DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GIANYAR

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

KAJIAN HUKUM MENGENAI ALAT BUKTI KEPEMILIKAN TANAH MILIK ADAT DALAM PENDAFTARAN TANAH DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Penna Rahmawati Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

BAB I PENDAHULUAN. spiritual. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup adalah dengan mengembangkan

BATASAN RUMAH SUSUN YANG DIJADIKAN AGUNAN PADA BANK. J. Andy Hartanto Universitas Narotama, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu perjanjian accsoir yang ada dalam suatu perjanjian kredit.

PERALIHAN DAN HAPUSNYA HAK DAN TANGGUNGAN ATAS TANAH

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

AKIBAT HUKUM TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA YANG SUDAH DIALIHKAN SEBELUM JAMINAN FIDUSIA DIDAFTARKAN

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, maka berbagai macam upaya perlu dilakukan oleh pemerintah. lembaga keuangan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan

BAB II. A. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT). Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan adalah kuasa yang diberikan

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) YANG BERSIFAT KHUSUS DAN UNDANG-

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh bank, salah satunya dengan memberikan fasilitas kredit untuk

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB V PENUTUP. kantor Notaris PPAT Wihastuti Estiningsih, SH.,MKn dan pembahasan. bangku perkuliahan.

JURNAL. Diajukan oleh: Britha Mahanani Dian Utami. Program Kekhususan: Hukum Pertanahan dan Lingkungan Hidup UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA DI BAWAH TANGAN PADA BPR DI KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

TESIS OLEH : DEVIANTY FITRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH DI BALI OLEH ORANG ASING DENGAN PERJANJIAN NOMINEE

PROSEDUR DAN WEWENANG PEJABAT PEMBUAT AKTE TANAH (PPAT) DALAM JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH YANG BELUM BERSERTIPIKAT OLEH: DEWA PUTU FAJAR KENCANA

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERANAN NOTARIS DALAM PENGIKATAN AGUNAN DENGAN HAK TANGGUNGAN ( STUDI KASUS PADA KSPPS BMT BAHTERA KOTA PEKALONGAN )

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

Transkripsi:

KEABSAHAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN TERHADAP HAK MILIK TANAH ADAT YANG MASIH DALAM PROSES KONVERSI KE HAK MILIK DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) DENPASAR oleh Dewa Gede Angga Sumanjaya Dewa Gde Rudy Ida Bagus Putu Sutama Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Privately owning land which is used as a bond generally is a certified owning land, it could not be used as a bond if it is not certified yet unless conversion is done and further load by hypothecation. How an uncertified land which still in conversion process could be loaded by hypothecation and how the process of hypothecation encumbrance to in conversion bond object. Empirical method is used in this research in Denpasar. It is done by searching and analyzing the facts concern to hypothecation encumbrance on in conversion bond object. Primary and secondary law materials are used. Those are analyzed using qualitative data processing by choosing data with appropriate quality to answers the problems and systematically present to obtain a good conclusion. Concerning to the legality of hypothecation encumbrance on bond object which still in conversion, it is possessed by law. Such as customary rights lands which are converted to land rights which stated by Article5 in 1960 of Agrarian Affairs Principal Base Rules, in administration process it is possible to be used as bond with hypothecation burden. The giving of hypothecation starts by making an agreement and continue by making hypothecation encumbrance power of attorney with notary official document. After this process was finished the giving of hypothecation is done with land ownership registration application in condition at the same time, it fulfill all registration procedures. Keywords: Privately Owning Land, Hypothecation, Bond, Conversion ABSTRAK Tanah hak milik yang dipakai sebagai jaminan pada umumnya adalah tanah hak milik yang sudah bersertifikat, tetapi apabila belum bersertifikat, maka tidak dapat dijadikan sebagai jaminan, kecuali dilakukan pensertifikatan terlebih dahulu atau sering disebut Konversi, dan selanjutnya dibebankan Hak Tanggungan. Jadi Bagaimanakah tanah yang belum bersertifikat dan dalam proses konversi ke hak milik dapat dibebankan dengan hak tanggungan dan Bagaimanakah proses dan syarat pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke hak milik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Jenis penelitian empiris di BPN Denpasar yaitu dilakukan dengan cara melihat dan meneliti fakta-fakta di lapangan tentang pembebanan Hak Tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke Hak milik. Sumber bahan hukum yang digunakan 1

yakni berdasarkan bahan hukum primer dan sekunder. Dianalisa dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan memilih data yang kualitasnya dapat menjawab permasalahan yang diajukan dan untuk penyajiannya dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Mengenai keabsahan pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke hak milik, keabsahannya di akui oleh Undang-Undang. Seperti tanah-tanah hak adat yang sudah dikonversi menjadi hak atas tanah menurut Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria, sementara proses administrasinya belum selesai dilaksanakan, dapat dimungkinkan dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan. Pemberian hak tanggungan, dimana obyek jaminannya masih dalam proses konversi ke hak milik diawali dengan pembuatan perjanjian pokok yang dilanjutkan dengan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKHMT) yang wajib dibuatkan dengan akta notaris/ppat. Selanjutnya setelah proses tersebut selesai maka pemberian hak tanggungan dilakukan bersamaan dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah yang bersangkutan dengan syarat sudah melengkapi segala prosedur pendaftarannya. Kata kunci: Pembebanan, Hak Tanggungan, Hak Milik, Konversi I. PENDAHULUAN Pentingnya kedudukan dana perkreditan dalam memenuhi kebutuhan di masyarakat, sudah semestinya jika pemberi dan penerima kredit serta pihak lain yang terkait mendapat perlindungan melalui suatu lembaga jaminan yang kuat dan dapat pula memberi kepastian hukum bagi semua pihak yang berkepentingan. Jaminan yang objeknya berupa tanah, tidak dapat lepas dari peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Tanah merupakan barang jaminan untuk pembayaran yang paling disukai oleh lembaga keuangan yang memberikan fasilitas kredit, sebab tanah pada umumnya mudah dijual, harganya terus meningkat, mempunyai tanda bukti, sulit digelapkann dan dapat dibebani hak tanggungan yang memberikan hak istimewa pada kreditur. 1 Untuk dapat dijadikan jaminan kredit, maka hak milik harus dibebankan hak tanggungan. Hak tanggungan adalah salah satu jenis hak jaminan. Untuk dapat meminjam kredit, pihak debitur pada umumnya harus memberikan jaminan kepada pihak kreditur, jaminan ini dapat berupa tanah hak Milik. Tanah hak milik yang dipakai sebagai jaminan pada umumnya adalah tanah hak milik yang sudah bersertifikat, sehingga apabila objek jaminan yang akan dijadikan sebagai jaminan belum bersertifikat, maka tidak dapat dijadikan sebagai jaminan, kecuali dilakukan pensertifikatan terlebih dahulu atau sering disebut Konversi. Bila proses konversi telah selesai dilakukan dan tanah sudah 1 Effendi Perangin I, 1989, Hukum Agraria Di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, CV Rajawali, Jakarta, h. 10 2

bersertifikat barulah tanah tersebut dapat dijaminkan dan selanjutnya dibebankan Hak Tanggungan. Pada umumnya apabila dilakukan pensertifikatan terlebih dahulu maka calon debitur harus menunggu terlebih dahulu agar proses konversi tersebut selesai, sehingga ia tidak dapat secara cepat mendapatkan pinjaman kredit. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui keabsahan pembebanan Hak Tanggungan terhadap tanah yang belum bersertifikat dan masih dalam proses konversi ke hak milik. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Jenis penelitian empiris yaitu dilakukan dengan cara melihat dan meneliti fakta-fakta di lapangan tentang pembebanan Hak Tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke Hak milik. Sumber bahan hukum yang digunakan yakni berdasarkan bahan hukum primer dan sekunder. dianalisa dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan memilih data yang kualitasnya dapat menjawab permasalahan yang diajukan dan untuk penyajiannya dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis sehingga diperoleh suatu kesimpulan. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Pembebanan Hak Tanggungan Terhadap Tanah Yang Belum Bersertifikat dan Masih Dalam Proses Konversi Ke Hak Milik Pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke hak milik, keabsahannya diakui oleh Undang-Undang. Tanah-tanah hak adat yang sudah dikonversi menjadi hak atas tanah menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Praturan dasar Pokok-Pokok Agraria, sementara proses administrasinya belum selesai dilaksanakan, dapat dimungkinkan dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan. 2 Pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke hak milik dilakukan dengan tahapan pemberian hak tanggungan dilakukan bersamaan dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah bersangkutan. Pemberian hak tanggungan ini didasari dengan ketentuan pasal 10 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Berdasarkan keterangan dari ibu Ni Made Ardini selaku Kepala Sub Seksi Peralihan Pembebanan dan PPAT, mengatakan didalam proses pendaftaran hak 2 Rachmadi Usman, 2008, Hukum Jaminan Keperdataan, cet, I, Sinar Grafika, Jakarta. h. 405 3

tanggungan yang di dasari pasal 13 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, pendaftaran hak tanggungan dilakukan oleh Kantor Pertanahan dengan cara membuatkan buku tanah hak tanggungan dan kemudian mencatatkannya dalam buku tanah hak atas tanah yang menjadi obyek hak tanggungan yang terdapat di Kantor Pertanahan setempat, selanjutnya menyalin catatan tersebut pada sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan. Ibu Ni Made Ardini mengatakan apabila sertifikat hak atas tanah yang akan di bebani hak tanggungan belum atau tidak ada, Kantor Pertanahan tidak mungkin akan dapat melakukan proses penyalinan dan pencatatan buku-tanah hak tanggungan tersebut (wawancara tanggal 3 juni 2012). 2.2.2 Proses Dan Syarat Pembebanan Hak Tanggungan Terhadap Obyek Jaminan Yang Masih Dalam Proses Konversi Ke Hak Milik Pemberian hak tanggungan, dimana obyek jaminannya masih dalam proses konversi ke hak milik, dilakukan di hadapan pejabat umum yang berwenang dalam hal ini adalah notaris/ppat dengan menggunakan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ini didasari oleh ketentuan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda- Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Pembebanan hak tanggungan terhadap objek jaminan yang masih dalam proses konversi dapat dilakukan dengan tahapan : 1. Pembuatan perjanjian pokok dalam hal ini adalah perjanjian kredit antara pihak kreditur dan debitur. 3 2. Dilanjutkan dengan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT). 3. Proses pendaftaran tanah pertama kali berdasarkan konversi meliputi : Pengajuan permohonan/pendaftaran hak atas tanah di BPN; Pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan/pendaftaran oleh petugas BPN; Penerbitan TTBP (Tanda Terima Berkas Permohonan/Pendaftaran) oleh petugas BPN; Pembayaran oleh pemohon/pendaftaran di BPN; Penerbitan kuitansi pembayaran dan surat tanda bukti pendaftaran dan pembayaran oleh petugas BPN, yang diserahkan kepada pemohon/pendaftar; Proses pendaftaran tanah dari pengukuran, pengumuman, pembukuan, serta penerbitan sertifikat; Pengambilan sertifikat oleh 3 Mariam Darus Badrulzaman, 2004, Serial Hukum Perdata Buku II Kompilasi Hukum Jaminan, Cet I, Mandar Maju, Bandung. h. 13 4

pemohon/pendaftar, dengan menunjukkan surat keterangan pendaftaran; Setelah sertifikat diterbitkan oleh BPN maka Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan wajib diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT); APHT yang dibuat oleh PPAT wajib didaftarkan; Pendaftaran dilakukan di Kantor Pertanahan; PPAT dalam waktu 7 hari setelah ditandatangani pemberian hak tanggungan wajib mengirimkan akta pendaftaran hak tanggungan dan warkah lainnya kepada kantor pertanahan serta berkas yang diperlukan; Kantor Pertanahan membuatkan buku tanah hak tanggungan dan mencatatkannya dalam buku hak atas tanah yang menjadi objek hak tanggungan serta menyalin catatan tersebut pada sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan. Notaris/PPAT Wayan Setia Darmawan, SH., menyatakan apabila proses konversi sampai diterbitkannya sertifikat hak atas tanah oleh kantor pertanahan memerlukan waktu lebih dari tiga bulan, maka pihak kreditur akan kembali meminta jasa notaris/ppat untuk meminta perpanjangan jangka waktu SKMHT, dengan jalan membuatkan SKMHT baru yang nantinya akan ditandatangani kembali oleh para pihak. Ini dilakukan untuk nantinya obyek jaminan yang masih dalam proses konversi tersebut dapat dilanjutkan dengan pembuatan APHT (wawancara tanggal 24 mei 2012). III. SIMPULAN Keabsahan pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih dalam proses konversi ke hak milik, keabsahannya di akui oleh Undang-Undang. Seperti tanah-tanah hak adat yang sudah dikonversi menjadi hak atas tanah menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria, sementara proses administrasinya belum selesai dilaksanakan, dapat dimungkinkan dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan. Pemberian hak tanggungan, dimana obyek jaminannya masih dalam proses konversi ke hak milik diawali dengan pembuatan perjanjian pokok yang dilanjutkan dengan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKHMT) yang wajib dibuatkan dengan akta notaris/ppat. Selanjutnya setelah proses tersebut selesai maka pemberian hak tanggungan dilakukan bersamaan dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah yang bersangkutan dengan syarat sudah melengkapi segala prosedur pendaftarannya. 5

DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Effendi Perangin I, 1989, Hukum Agraria Di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, CV Rajawali, Jakarta. Rachmadi Usman, 2008, Hukum Jaminan Keperdataan, cet, I, Sinar Grafika, Jakarta. Mariam Darus Badrulzaman, 2004, Serial Hukum Perdata Buku II Kompilasi Hukum Jaminan, Cet I, Mandar Maju, Bandung. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria 6