II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. esculentum Mill.), serangga pollinator, tumbuhan T. procumbens L.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODA

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III. METODE PELAKSANAAN. Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

3. METODE DAN PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 1 Sehingga dalam jenis

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAHAN DAN METODE. Tabel 2 Ketinggian tempat dan ordinat lokasi pengambilan sampel. Psr. Induk Kramat Jati

BAB 3. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

3. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

Transkripsi:

9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman tomat (L. esculentum Mill.), serangga pollinator, tumbuhan T. procumbens L. Dan alkohol 70%. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kite netting, camera digital, botol sampel, kaca pembesar, kotak serangga, alat tulis dan kertas label. 1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian tanaman tomat yang berlokasi di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga dengan ketinggian tempat ± 1059 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan juli desember 2013, di mulai pada persiapan proposal, penanaman bibit tomat dan T. procumbens L., pengamatan serangga pollinator, panen buah tomat, sampai pada penyusunan dan seminar hasil penelitian. 2. Metode Penelitian 2.1. Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Sebagai perlakuan adalah pengkayaan lahan tanaman tomat dengan T. procumbens L.. Perlakuan pengkayaan tumbuhan T. procumbens L. terdiri atas 4 macam yaitu 0%, 5%, 10% dan 15% dari jumlah tanaman tomat yang diteliti setiap petak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.

10 Adapun denah percobaannya seperti yang ditunjukkan pada (Gambar 2.1.) sebagai berikut ini. 1m 1m A1 A2 A3 6m 6m B1 B2 B3 30m 2m Keteranagan : D1 D2 D3 A : Perlakuan T. procumbens L.0% B : Perlakuan T. procumbens L. 5% C : Perlakuan T. procumbens L. 10% D : Perlakuan T. procumbens L. 15% 1,2 dan 3 adalah ulangan : Tumbuhan T. procumbens L. C1 C2 C3 Jarak petak antar ulangan = 1 m Jarak petak antar spesies ulangan = 2 m Gambar 2.1.Denah Lahan Tomat dan Letak Penanaman T. procumbens L.

11 2.2. Variabel dan Parameter Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel bergantung. Sebagai variabel bebas adalah tipe perlakuan pengkayaan tumbuhan T. procumbens L.pada lahan tanaman tomat, sedangkan variabel bergantungnya adalah keberhasilan penyerbukan dan produksi buah tomat, serta keanekaragaman serangga penyerbuk. Parameter yang diamati adalah jumlah serangga yang hinggap pada bunga tanaman tomat (L. esculentum Mill.), jumlah bunga yang mekar, jumlah bunga yang mengalami penyerbukandan jumlah buah tomat. 2.3. Cara Kerja 2.3.1. Penyiapan Lahan Luas lahan pertanian yang disiapkan untuk setiap perlakuan adalah 3 m² (3 m x 1 m) dan total seluruh perlakuan 75 m² (15 m x 5 m). Sebelum ditanami lahan diolah terlebih dahulu dan dilakukan pemupukan organik. Pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan, pencangkulan, serta pembuatan bedengan. Pembersihan lahan bertujuan untuk menghilangkan tanaman yang mengganggu diareal penanaman tomat. Lahan yang telah bersih kemudian dicangkul agar tanah menjadi gembur. Setelah gembur lahan dibuat bedengan dan diberi pupuk organik kemudiaan dibiarkan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu tanah ditutup dengan mulsa, mulsa kemudian dilubangi untuk tempat penanaman bibit. 2.3.2. Penyiapan Bibit Tomat Pembibitan meliputi pengadaan benih, persemaian benih, perawatan benih,

12 kemudian penanaman. Penanaman meliputi pemilihan bibit dan penanaman. Setelah penanaman kemudian dilakukan perawatan tanaman yang meliputi pemupukan, pengairan, penyulaman, penggemburan tanah dan pengendalian hama dan penyakit tanaman. 2.3.3. Penyiapan Bibit Tumbuhan T. procumbens L. Tumbuhan T. procumbens L. yang masih muda mula-mula diambil dari daerah sekitar kebun penelitian, kemudian di tanam sesuai dengan perlakuan. Setelah penanaman kemudian dilakukan perawatan hal ini bertujuan agar T. procumbens L. mampu tumbuh dan berbunga dengan baik. 2.3.4. Penanaman Bibit Tomat dan T. procumbens L. Bibit tomat ditanam pada lubang mulsa dengan jarak 60 cm x 30 cm. Jumlah bibit tomat pada setiap petak perlakuan adalah 20 tanaman. Sedangkan penanaman bibit T. procumbens L. dilakukan diantara tanaman tomat dengan jumlah sesuai rancangan perlakuan 0%, 5%, 10%dan 15% dari populasi tanaman tomat, sehingga jumlah bibit T. procumbens L. yang ditanam sesuai perlakuan berturut-turut adalah 0 individu, 1 individu, 2 individu dan 3 individu. Tata letak penanaman bibit tomat dan T. procumbens L. adalah seperti tampak pada (Gambar 2.1.). 2.3.5. Pengambilan Data Pengamatan serangga penyerbuk dilakukan pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 hingga pukul 17.00. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Pengambilan data serangga penyerbuk meliputi data spesies dan jumlah individu. Pengambilan serangga penyerbuk dilakukan secara acak

13 pada lahan tanaman tomat. Sedangkan pengamatan tanamn tomat meliputi jumlah bunga dan jumlah buah. 2.3.6. Pengawetan Serangga Pengambilan serangga dilakukan dengan menggunakan kite netting. Serangga yang telah ditangkap dimatikan dengan cara dimasukkan ke dalam botol sampel yang berisi alkohol 70% untuk ukuran yang sangat kecil untuk dibuat awetan basah, sedangkan untuk ukuran yang besar maka dimasukan ke dalam kantong plastik dan diberi larutan KCN, untuk dibuat awetan kering. Kemudian diberi keterangan berupa tanggal, lokasi, waktu pengambilan dan ciri-ciri serangga. 2.3.7. Identifikasi Serangga Identifikasi serangga menggunakan pustaka Corlett (2004). 4. Metode Analisis 4.1. Analisis Keanekaragaman (divesitas) Keanekaragaman serangga penyerbuk di lahan tanaman tomat dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman (H ) dan indeks kemerataan (E ). Indeks keanekaragaman spesies dan indeks kemerataan (E ) dihitung dengan bantuan program software Abundance Curve Calculator (James et al., 2005). a. Indeks Keanekaragaman (H ) Analisis indeks keanekaragaman dihitung menggunakan indeks Shannon- Wiener (Magurran, 1988) dengan rumus sebagai berikut:

14 H = s i=t pi (ln pi) Keteranagan : H : indeks keanekaragaman spesies s : jumlah spesies pi = n i n pi : proporsi sampel total berdasarkan spesies ke-i n i : jumlah individu suatu spesies N : jumlah semua individu yang tertangkap Kriteria yang digunakan untuk menginter pretasikan keanekaragaman Shannon-Wiener yaitu: H <1, keanekaragaman tergolong rendah 1<H <3, keanekaragaman tergolong sedang H >3, keanekaragaman tergolong tinggi. b. Indeks Kemerataan (E ) Analisis indeks kemerataan dihitung menggunakan Indeks Shannon- Evenness (Magurran, 1988) dengan rumus sebagai berikut: E = H / 1n S Keterangan : H : indeks keanekaragaman spesies S: jumlah spesies 4.2. Analisis Varian (ANOVA) Analisis varian (Anova) digunakan untuk mengetahui pengaruh kepadatan populasi tumbuhan liar T. procumbens L. terhadap jumlah serangga penyerbuk, keberhasilan penyerbukan bunga tomat dan produksi buah tomat. Apabila hasil Anova terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat kepercayaan 10% dan 15% maka analisis akan dilanjutkan dengan uji

15 lanjut. Jenis uji lanjut yang akan digunakan akan disesuaikan dengan besarnya koefisien keragaman data (Hanafiah, 1991). 4.3. Uji Korelasi dan Regresi Uji korelasi dan regresi digunakan untuk menguji hubungan antara kepadatan T. procumbens L. dengan jumlah populasi serangga polinator dan hubungan antara kepadatan T. procumbens L. dengan jumlah buah tomat yang dihasilkan. Analisis tersebut menggunakan persamaan regresi linier sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan: Y: jumlah buah tomat a: konstanta b: koefisien peubah bebas X: populasi serangga penyerbuk Untuk mengetahui persamaan regresi terbaik, maka hasil uji korelasi dan regresi linier tersebut akan dibandingkan dengan uji korelasi dan regresi non linier. Analisis korelasi dan regresi akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS (Excel Passt 2012).