BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metoda perancangan dalam Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan dan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN. literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang dihadapi. Analisa data dapat

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB III METODE PERANCANGAN. ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. yang ada pada daerah Malang selatan sehingga muncul ide untuk merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Malang Wedding Center adalah

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. cukup dan dapat di olah kembali sehingga menjadi uraian yang lebih terperinci.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB III METODE PERANCANGAN. mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang.

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB III METODE PERANCANGAN. obyek perancangan yang akan dilakukan, yaitu Sekolah Tinggi Teknik

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. diharapkan perancangan pada objek Gedung Bisnis Multimedia Malang mampu memenuhi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, yang disebabkan oleh semakin beranekaragamnya produk

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

Transkripsi:

91 BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Proses dan Metode Umum Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di Kota Pasuruan dilakukan melalui metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif- korelatif, yaitu mencari serta menetapkan adanya keeratan/korelasi antara variabel-variabel penelitian. Metode ini berupa paparan deskripsi atas fenomena yang terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung toeri yang dipakai. Secara kuantatif dengan menggunakan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan, pengumpulan, pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap sekelompok data. Analisis data secara kualitatif atau korelatif dengan melakukan beberapa tahapan meliputi survey lokasi tapak dan obyek-obyek komparasi untuk memperoleh data-data dan komparasi yang berhubungan dengan obyek perancangan nantinya. Dalam proses kajian ini ide perancangan yang didapat kemudian ditranformasikan ke dalam bentuk makalah tertulis. Transformasi tersebut dapat digambarkan melalui usulan kajian dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah Adapun proses dan tahapan kajian yang digunakan dalam perancangan Perpustakaan Islam di Kota Pasuruan dalam seminar tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut. 91

92 1. Pencarian ide/gagasan yang digali dari kandungan QS. Al-Alaq:1-5 dengan berpedoman pada Al-Qur an dan Hadist. Selain itu juga di dasarkan pada permasalahan di Kota Pasuruan dengan minat baca yang rendah dengan predikat Kota Santrinya. 2. Pengumpulan data Data-data yang ada dilapangan sangat penting untuk digali dan di data secara sistematis, baik berupa data primer maupun data sekunder. Hal ini dilakukan baik untuk pertimbangan desain maupun demi memperkaya alternatif penyelesaian permasalahan. Data primer diperoleh dari hasil survey langsung dilapangan dengan mencari, melihat, dan mendengar informasi yang dibutuhkan mengenai kondisi yang sebenarnya pada obyek yang akan direncanakan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pengamatan secara tidak langsung tetapi tetap menunjang proses kajian terhadap permasalahan yang ada. 3. Analisa Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data dan menganalisa dalam suatu pemrograman sampai didapatkan beberapa alternatif konsep penyelesaian masalah yang terangkai dalam proses sintesa. Hasil dari analisa berbagai masukan yang masih acak tersebut harus dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan agar dapat menunjang keputusan desain.

93 4. Sintesa Tahapan ini merupakan tahapan penyimpulan dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dianalisa pada tahap sebelumnya. Pemecahan masalah ini diterjemahkan kedalam bentuk konsep-konsep dalam bentuk verbal dan grafis. Dari konsep ini diharapkan kedepannya dapat ditransformasikan kedalam bentuk sketsa-sketsa ide perancangan yang dilanjutkan dengan gambar-gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, siteplan, layout, perspektif situasi, dan detail arsitektural. 5. Perancangan Setelah melalui tahap sintesa, akan dihasilkan berbagai macam alternative yang selanjutnya akan diplih salah satu alternative yang paling utama dalam penyelesaian permasalahan. Selanjutnya konsep penyelesaian permasalahan ini diterjemahkan dalam bentuk sketsa-sketsa ide awal perancangan untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk gambar kerja yang berupa denah, tampak, potongan, site dan layout plan, perspektif situasi, serta detail-detail arsitektur. Pada proses aktifitas perancangan, setiap tahapannya akan akan selalu mengalami perubahan- perubahan baik penambahan maupun pengurangan. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, maka diperlukan umpan balik (feed back) pada setiap loncatan tahapan, sehingga hasil rancangan yang didapat akan lebih optimal.

94 3.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi menjadi 2 kategori; antara lain: 3.2.1 Data primer 1. Studi lapangan Studi lapangan lebih ditekan pada pengamatan obyek melalui berbagai cara, antara lain: Observasi langsung, interview maupun dokumentasi. 3.2.2 Data sekunder 1. Studi literatur Studi Literatur yang dipakai merupakan referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya. Di samping itu juga yang tidak kalah pentingnya selalu menyesuaikan Rencana Dasar Tata Ruang Kota (RDTRK) Pasuruan sebagai acuan dalam merancang. 2. Studi perbandingan Studi Pembanding kali ini memilih obyek Perpustakaan PP. Sidogiri Karena dirasa cukup mewakili daripada konsep perencanaan perancangan yang dipilih. Minimnya obyek studi yang menggunakan tema kandungan QS. Al-Alaq:1-5 dalam suatu rancangan, mengakibatkan pemilihan obyek studi yang berbeda-beda dalam setiap prinsip. Untuk mengantisipasi akan hal tersebut, dipilihlah obyek-obyek yang memiliki kesamaan prinsip-prinsip.

95 3.3 Metode Analisa dan Sintesa Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa melalui pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan lingkup analisa. Analisa-analisa yang dilakukan terdiri dari: 1. Analisa pelaku, aktifitas dan ruang Manusia sebagai pelaku utama yang beraktifitas di dalamnya. Metode yang dilakukan adalah dengan metode analisa fungsional dengan menentukan kebutuhan ruang yang mempertimbangkan fungsi dan tuntutan pola aktifitas pelaku, serta metode kedekatan fungsi. Dari analisa pelaku dan aktifitas nantinya akan didapat besaran ruang yang dibutuhkan. Ruang adalah elemen penting dalam bangunan, di dalam redesain perpustakaan umum kali ini dilakukan pendekatan- pendekatan tertentu dalam menganalisa ruang. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi: a. Pendekatan standar; diperoleh dari studi literatur mengenai standar-standar tertentu dalam sebuah perpustakaan. b. Pendekatan komparasi; yaitu pendekatan yang diperoleh dari obyek komparasi yang telah dilakukan. Alat yang dipakai adalah konsep-konsep programatik ruang berupa diagram-diagram dan sketsa. c. Pendekatan asumsi Alat yang dipakai adalah diagram-diagram alur kegiatan, diagram fungsi dan sketsa-sketsa awal hubungan ruang. 2. Analisa bangunan Aspek bangunan merupakan obyek utama sebagai wadah aktifitas pelaku dan menjadi unsur fisik utama. Untuk memunculkan identitas bangunan yang mendukung perwujudan bangunan diperlukan analisis

96 terhadap faktor-faktor fisiknya dengan mengacu pada kegiatan dan fungsi bangunan dan bentukan- bentukan yang mengadopsi gaya klasik modern. Metode yang dipakai adalah metode analogi dan tipologi yang digunakan untuk mengkaji bentuk dan tampilan perpustakaan mengingat lokasi Perpustakaan Islam yang direncanakan berada di dusun babatan tengah, kelurahan purutrejo, yang berfungsi sebagai daerah kawasan wisata, pendidikan dan penghubung antara kota Pasuruan-Probolinggo, Pasuruan- Surabaya, Pasuruan-Malang. Metode pendekatan kepada penerapan prinsipprinsip perancangan bentuk dan tampilan serta studi bentuk dari perpustakaan-perpustakaan hasil komparasi untuk selanjutnya ditelaah untuk membantu desain Perpustakaan Islam di Kota Pasuruan. Selain itu, menggunakan pendekatan metode kontekstual untuk menyesuaikan bentuk bangunan dan elemen-elemen bangunan disekitarnya. Alat yang dipakai adalah dengan menggunakan sketsa. 3. Analisa tapak dan lingkungan Analisa tapak diperlukan guna mendapatkan data-data tentang lokasi tapak yang berada di dusun babatan tengah, kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo di Kota Pasuruan yang meliputi kondisi tapak, tata ruang luar, aspek utilitas serta kedudukannnya dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Metode yang dipakai adalah metode tautan (contectual analysis) yaitu menggambarkan kondisi yang ada untuk kemudian dianalisa dalam bentuk evaluasi-evaluasi eksisting dari tapak guna membantu menyelesaikan masalah-masalah yang disesuaikan dengan konteks-konteks tata ruang luar,

97 aspek utilitas serta kedudukannya dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Alat yang dipakai berupa masterplan, foto bangunan-bangunan yang berada di kawasan lokasi tapak dan berupa sketsa. Setelah tahapan analisa-analisa diatas langkah selanjutnya adalah dengan melakukan sintesa. sintesa merupakan tahapan penyimpulan dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dianalisa pada tahap sebelumnya. Pemecahan masalah ini diterjemahkan kedalam bentuk konsep-konsep dalam bentuk verbal dan grafis. Dari konsep ini diharapkan kedepannya dapat ditransformasikan kedalam bentuk sketsa-sketsa ide perancangan yang dilanjutkan dengan gambar-gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, site plan, layout, perspektif situasi, dan detail arsitektural. 3.4 Metode Perancangan 3.4.1 Analisa data Dalam proses analisa, dilakukan berbagai pendekatan yang merupakan suatu tahapan kegiatan yang terdiri dari rangkaian pengamatan terhadap kondisi pada kawasan yang direncanakan. Proses yang termasuk analisa ini yaitu analisa tapak, analisa pelaku, analisa aktifitas, analisa ruang dan fasilitas, analisa bangunan analisa struktur dan utilitas. Diharapkan dapat menjawab dari penggunaan tema kandungan QS. Al-Alaq:1-5. 3.4.2 Pemecahan masalah Pemecahan masalah disini diharapkan bisa mengatasi dari berbagai masalah yang ada saat ini. Namun disini hanya dibatasi pada perancangan desain Perpustakaan Islam pada taraf fisik bangunan. Cakupan wilayah direncanakan

98 mampu menampung dari jumlah pondok pesantren Se-Jatim yaitu sebanyak 4.408 buah. Dalam setiap aktifitas perancangan, pada tahap-tahapnya seringkali mengalami penambahan dan pengurangan, bahkan memungkinkan mengalami perubahan tergantung dari masukan yang ada sehingga umpan balik (feed back) dapat dilakukan pada setiap loncatan tahapan sebagai langkah evaluasi.

99 Point-point didalam Tema Dalam Bab II (Kesahajaan, Pelestarian alam, Ukhuwah, Keilahian) Ayat Utama (QS. Al-Alaq 1-5) Dalam Bab 1 Point-point dasar yang dipergunakan untuk analisa di Bab IV Bab IV Analisa 1. Analisa Tapak: Vegetasi Kondisi iklim (Angin, Matahari) Pencapaian dan Sirkulasi Tata massa Kebisingan Perencanaan Ruang 2. Analisa Fungsi Analisa pelaku Analisa aktivitas pelaku 3. Analisa Program Ruang: Analisa Kebutuhan Ruang Analisa Pengelompokan Ruang Analisa Persyaratan Ruang Analisa Besaran Ruang Analisa hubungan ruang 4. Analisa bangunan Bab V Konsep 1. Konsep Dasar 2. Konsep Tapak: Vegetasi Kondisi iklim (Angin, Matahari) Pencapaian dan sirkulasi Tata massa Kebisingan Perencanaan Ruang 3. Konsep penzoningan 4. Konsep bangunan 5. Konsep Sistem utilitas dan struktur Gambar 3.1 Pola Pemikiran Dalam Perancangan Sumber: Hasil Analisa, 2009

100 LATAR BELAKANG 1. Surat Al- Alaq 2. Pangsa pasar pendidikan di Kota Pasuruan terkenal dengan Dunia Islam 3. Rendahnya minat baca pada Masyarakat Pasuruan Prinsip-prinsip kandungan QS. Al-Alaq:1-5 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana merancang Perpustakaan Islam yang menarik sehingga menjadi landmark kota pasuruan dengan mengintegrasikan tema Kandungan prinsip QS. Al-Alaq :1-5, agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di Kota Pasuruan dan tingkat propinsi jatim secara umum? DATA PRIMER 1. Survey lapangan 2. Interview 3. Dokumentasi PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Kebutuhan dan hubungan ruang, besaran ruang, tata sirkulasi perpustakaan, keamanan bahan pustaka, bentuk bangunan, dan utilitas. DATA SEKUNDER 1. Studi literatur: data-data tentang teori umum 2. Studi banding: a. Perpustakaan (PP) Sidogiri b. tinjauan tentang tema perancangan ANALISA TAPAK & LINGKUNGAN (Metode analisa tautan) Kondisi tapak, tinjauan lingkungan, utilitas, ruang luar. BANGUNAN (Metode analogi, tipologi) Besaran ruang, tata ruang dalam, struktur, dan bahan bangunan, bentuk dan tampilan dan tata massa. PELAKU, AKTIFITAS & RUANG (Metode fungsional) Pelaku dan aktifitas, kelompok aktifitas, program ruang, kelompok ruang, hubungan ruang, besaran ruang, pola sirkulasi ruang dan tata perabot. F e e d b a c k KONSEP TAPAK KONSEP BANGUNAN KONSEP RUANG & FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Konsep tapak, konsep pelaku dan aktifitas, konsep ruang, konsep bangunan, konsep tapak dan lingkungan. DESAIN Feed back Gambar 3.2 Kerangka Pembahasan Sumber: Analisa