TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Urban Desain. Mata Kuliah Arsitektur Kota. Figure ground

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

ORGANISASI RUANG. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi ruang : Organisasi Terpusat

- BAB III - TINJAUAN KHUSUS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari pemahaman mengenai citra suatu kawasan. Adapun teori yang berhubungan

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i

BAB II LANDASAN TEORI

Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

Jurusan Arsitektur Itenas No.2 Vol.I Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2013

ELEMEN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

L I N K A G E. Mata Kuliah Arsitektur Kota. Teori Urban Desain

Faktor-faktor yang Menentukan Eksistensi Kampung Pekojan sebagai Kampung Kota di Kota Semarang

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

TEORI ARSITEKTUR 1 KONFIGURASI BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Konservasi merupakan upaya pengelolaan suatu tempat agar makna kultural di

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI KESIMPULAN. Terhadap 5 elemen Citra Kota Kevin Linch. a. Path (jalur)

PERANCANGAN ARSITEKTUR dan PERANCANGAN KOTA

Desain Spasial Kawasan sebagai Dasar Pengembangan Ekspresi Visual Tepi Sungai Kalimas Surabaya

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

PERANCANGAN KOTA. BAB II Ruang Kota (Urban Space) TINJAUAN PUSTAKA Batasan Pengertian Perancangan Kota Ruang Terbuka (Open Space)

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Menurut sejarah yang diceritakan K.R.T. Darmodipuro, dahulu di tepi sungai

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

TEORI PERANCANGAN KOTA. Pengantar Perancangan Perkotaan

DAFTAR ISI. Multi Layer Kampung Page 77

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab I. Pendahuluan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ELEMEN SITE : MASSA DAN RUANG LUAR

sampai sasaran keempat. Berikut ini merupakan kesimpulan dari konsep Konservasi; 1. Konsep pada kondisi tetap: Konsep Preservasi jaringan jalan (pola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengaruh Penataan Bangunan dan Lingkungan Terhadap Resiko Bencana Kebakaran Di Kelurahan Nyamplungan Kota Surabaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu kompleks gagasan dan pikiran manusia bersifat tidak teraga.

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

KONTUR.

BAB III TINJAUAN KHUSUS

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

Teori lokasi (Place Theory) Mata Kuliah Arsitektur Kota. Teori Urban Desain

BAB 1 PAPARAN SINGKAT RANCANGAN...

TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR VERTIKAL

STRUKTUR DAN POLA PERMUKIMAN KOTA-KOTA DI EROPA SEBELUM REVOLUSI INDUSTRI. Oleh: Nandi, S.Pd., M.T.,M.Sc. Geografi Desa Kota (GG 408)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

Gambar 6.1 Alternatif Gambar 6.2 Batara Baruna. 128 Gambar 6.3 Alternatif Gambar 6.4 Alternatif Gambar 6.

International Fash on Institute di Jakarta

Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus : Sebagian Kecamatan Klojen, Di Kota Malang)

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

Asrama Mahasiswa di Makassar Bentuk Fraktal

KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN LAYANG JANTI TERHADAP PERKEMBANGAN TATA RUANG KAWASAN JANTI

BAB II TEORI KOTA & CITRA KOTA

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY D://Vero/Juta/Akademik/Bahankulia h/peranc.kota

Teori Perancangan Kota (Urban Design) ( Roger Trancik ) TEORI PERANCANGAN KOTA 1. Teori Figure Ground 2. Teori Linkage 3. Teori Place

FIGURE GROUND THEORY Merupakan suatu pendekatan dimana fungsi awalnya adalah untuk mengidentifikasi bentuk kota (urban forms) dari menganilisis hubungan antara massa bangunan (building mass) dan ruang-ruang terbuka kota (open space) Teori ini berawal dari studi tentang hubungan perbandingan lahan yang ditutupi bangunan sebagai massa yang padat (figure) dengan ruang-ruang (void-void) terbuka (ground). Secara khusus teori ini memfokuskan diri pada pemahaman pola, tekstur dan poche (tipologi-tipologi massa bangunan dan ruang tersebut). Analisis Figure ground adalah alat yang baik untuk: 1. Mengidentifikasi sebuah tekstur dan pola-pola tata ruang perkotaan (urban fabric); 2. Mengidentifikasi masalah keteraturan massa/ ruang perkotaan

FIGURE GROUND THEORY Figure Ground Plan merupakan suatu peta hitam putih yang memperhatikan dan menjelaskan suatu komposisi yang menarik antara ruang luar (eksterior) dan ruang dalam (interior), yaitu antara ruang positif yang telah terisi : Figure : Lahan terbangun (urban solid) Ground : Lahan terbuka (urban void).

URBAN SOLID Urban Solid ( Figure ) : berupa blok-blok massa bangunan dari suatu elemen unsur masif yang mempunyai fungsi wadah aktifitas manusia sehingga memberikan suatu kehadiran massa dan obyek pada jalan atau tapak yang cenderung bersifat private domain. Figure - Urban Solid digambarkan dengan tekstur warna hitam Tipe urban solid terdiri dari : 1. Massa bangunan, monumen 2. Persil lahan blok hunian yang ditonjolkan 3. Edges yang berupa bangunan

URBAN SOLID Urban Void ( Ground ) : Merupakan latar yang berupa ruang terbuka jalan (urban space, open space), plasa, poche, taman, dan sebagainya, yang digambarkan dengan tekstur warna putih Terdiri dari : 1. Ruang terbuka berupa pekarangan yang bersifat transisi antara publik dan privat 2. Ruang terbuka di dalam atau dikelilingi massa bangunan bersifat semi privat sampai privat 3. Jaringan utama jalan dan lapangan bersifat publik karena mewadahi aktivitas publik berskala kota 4. Area parkir publik bisa berupa taman parkir sebagai nodes yang berfungsi preservasi kawasan hijau 5. Sistem ruang terbuka yang berbentuk linier dan curvalinier. Tipe ini berupa daerah aliran sungai, danau dan semua yang alami dan basah.

TEKSTURE PERKOTAAN Teori Figure Ground sering disebut dengan Teori Black and White Pemakaian analisis figure ground sangat membantu dalam pembahasan pola-pola tekstural sebuah tempat. Pola-pola tersebut selalu dapat menggambarkan suatu kesesuaian antara organisasi ruang fisik dan organisasi ruang sosial. Pola tekstur sebuah tempat sangat penting di dalam perancangan kota dan secara teknis sering disebut sebagai landasan pengumpulan informasi. Pola-pola tekstur perkotaan dapat sangat berbeda karena perbedaan tekstur pola-pola tersebut mengungkapkan perbedaan rupa kehidupan dan kegiatan masyarakat perkotaan secara arsitektural.

TEKSTURE PERKOTAAN Tekstur Perkotaan merupakan derajat keteraturan dan kepadatan massa dan ruang. Menurut variasi massa dan ruangnya. Di dalam pola-pola kawasan kota secara tekstural mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan secara arsitektural dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok: 1. Teksture perkotaan bersifat homogen yang jelas, dimana ada satu pola penataan. konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang realtif sama baik dari ukuran, bentuk dan kerapatan 2. Teksture perkotaan yang bersifat heterogen, dimana dua atau lebih pola berbenturan. konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang ukuran, bentuk dan kerapatannya berbeda, 3. Teksture perkotaan yang bersifat tidak jelas dengan kecenderungan menyebar. konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang ukuran, bentuk dan kerapatannya sangat heterogen sehingga sulit mendefinisikannya.

TEKSTURE PERKOTAAN Kepadatan massa terhadap ruang merupakan bagian penting dalam tekstur perkotaan maka biasanya para perancang membagi tekstur menjadi tipologi kepadatan yaitu (1) tipologi kepadatan tinggi (BCR > 70 %), (2) kepadatan sedang (BCR 50-70 %) (3) kepadatan rendah (BCR < 50 %)

Dua pandangan pokok terhadap pola kota: 1. Figure yang figuratif 2. Ground yang figuratif 1. Figure yang figuratif Padangan pertama memperhatikan kofigurasi figure atau dengan kata lain, konfigurasi massa atau blok yang dilihat secara figuratif, artinya perhatian diberikan pada figure massanya. Gbr. Figure (hitam) secara figuratif sebagai wajah orang ground (putih) secara figuratif sebagai sebuah piala Gbr. Segitiga hitam (massa) dilihat secara figuratif segitiga putih (void ) dilihat secara figuratif Kebanyakan perancang tertarik menggunakan pandangan pada konfigurasi figure yang bersifat masif dan figuratif.

2. Ground yang figuratif Padangan kedua mengutamakan konfigurasi ground (konfigurasi ruang atau void). Artinya ruang atau void dilihat sebagai suatu bentuk tersendiri. Konfigurasi ruang itu dianggap sebagai akibat kepadatan massa bangunan yang meninggalkan beberapa daerah publik sebagai ground. Ruang publik ini biasanya secara organis sering berkualitas sebagai bentuk yang mampu meninggalkan identitas kawasannya.

NOLLI PLAN THEORY Kadang-kadang sebuah figure ground juga digambarkan dengan warna sebliknya supaya dapat mengekspresikan efek tertentu. Arsitek Italia : Gimabasttista Nolli ( 1748) : Massa bangunan dengan warna putih sedangkan pola ruang dengan warna hitam, untuk mempertajam dan mempertegas keterkaitan struktur ruang fungsional. Teori ini disebut dengan Teori Nolli Plan D://Vero/Juta/Akademik/Bahankulia h/peranc.kota

POCHE Poche adalah wadah ruang yang dibentuk oleh massa bangunan ( solid-pejal) yang mengartikulasikan konfigurasi susunan ruang terbuka ( void-rongga) eksterior. Kata kerja `Poche` berasal dari bahasa Prancis, yang dapat diterjemahkan sebagai `desain yang dilakukan secara cepat atau sketsa yang dibuat secara singkat`.

POCHE Sistem desain Poche dalam perancangan kota akan sangat membantu arsitek dan perancang kota dalam masalah menemukan nukleus yang stabil sehingga mampu mengatur ketidakteraturan ekstern lingkungan. Sistem Poche lebih sering digunakan dalam skala mikro kota atau kawasan dan disebut Urban Poche

POCHE

TIPOLOGI SOLID Ada 3 (tiga) Tipologi Blok Massa Bangunan (Solid) : 1. Blok Tunggal : terdapat satu massa bangunan dalam sebuah blok yang dibatasi jalan atau elemen alamiah 2. Blok Yang Mendefinisi Sisi : konfigurasi massa bangunan yang menjadi pembatas sebuah ruang 3. Blok Medan : konfigurasi yang terdiri dari kumpulan massa bangunan secara tersebar secara luas.

TIPOLOGI SOLID BLOK TUNGGAL Blok-Blok Tunggal yang dominan dalam kawasan perkotaan Blok Tunggal bersifat agak individual, elemen ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari satu unit yang lebih besar, dimana elemen tersebut sering memiliki sifat penting (misalnya sebagai penentu sudut, hirarki atau penyambung)

TIPOLOGI SOLID BLOK YANG MENDEFINISI SISI Blok-Blok Tunggal yang mendefinisi sisi dalam pembangunan blok perkotaan Blok yang mendifinisi sisi berfungsi sebagai pembatas secara linear, pembatas tersebut dapat dibentuk oleh elemen dari satu, dua atau tiga sisi.

TIPOLOGI SOLID BLOK MEDAN Bentuk Blok Medan tergantung pada lingkungannya, yaitu situasi jalan sebagai pembatas Blok medan memiliki bermacam-macam massa dan bentuk, namun masing-masing tidak dapat dilihat secara individuindividu, melainkan harus dilihat keseluruhan massaanya secara bersamaan

TIPOLOGI SOLID BLOK MEDAN Kombinasi Blok Medan yang dibangun dengan courtyard

TIPOLOGI SOLID BLOK MEDAN Blok Medan bersifat cluster

TIPOLOGI VOID Ada 4 (empat) Tipologi Ruang (Void) : 1. Sistem Tertutup Linier : Ruang yang dibatasi oleh massa bangunan yang memanjang dengan kesan terutup, biasanya adalah ruang berada di dalam atau belakang bangunan dan umumnya bersifat private atau khusus 2. Sistem Tertutup Sentral : ruang yang dibatas oleh massa bangunan dengan kesan terutup

TIPOLOGI VOID 3. Sistem Terbuka Sentral : ruang yang dibatasi oleh massa dimana kesan ruang bersifat terbuka namun masih tampak terfokus (misalnya alun-alun, taman kota, dan lain-lain) 4. Sistem Terbuka Linier : tipologi ruang yang berkesan terbuka dan linear (misalnya kawasan sungai dan lain-lain). Elemen ruang terbuka kadang-kadang juga diberikan istilah soft-space dan ruang dinamis, sedangkan ruang tertutup dinamakan hardspace dan ruang statis.

SOLID DAN VOID SEBAGAI UNIT PERKOTAAN Tidaklah cukup jika hanya memperhatikan tujuh elemen solid dan void saja karena elemen-elemen di dalam tekstur perkotaan jarang berdiri sendiri, melainkan dikumpulkan dalam satu kelompok, sering disebut dengan istilah `unit perkotaan`. Unit Perkotaan adalah jumlah beberapa masa beserta ruang tertentu yang mempunyai identitas sebagai satu kelompok. Di dalam kota keberadaan unit perkotaan adalah penting, karena unitunit berfungsi sebagai kelompok bangunan bersama ruang terbuka yang menegaskan kesatuan massa di kota secara tekstural

POLA MASSA DAN RUANG Secara teoritik ada 6 (enam) tipologi pola yang dibentuk oleh hubungan massa dan ruang :

POLA UNIT PERKOTAAN Secara teoritik ada 6 (enam) tipologi pola yang dibentuk oleh hubungan massa dan ruang (Unit Perkotaan) : 1. Pola angular adalah konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruang secara menyiku. 2. Pola aksial adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang di sekitar poros keseimbangan yang tegak lurus terhadap suatu bangunan monumentalis. 3. Pola grid adalah konfigurasi massa dan ruang yang dibentuk perpotongan jalan-jalan secara tegak lurus. 4. Pola kurva linier adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang secara linier (lurus menerus). 5. Pola radial konsentris adalah konfigurasi massa dan ruang yang memusat. 6. Pola organis merupakan konfigurasi massa dan ruang yang dibentuk secara tidak beraturan.

POLA UNIT PERKOTAAN Rob Krier (1991) mengemukakan : Secara teoritis berbagai tipologi ruang terbuka dan tertutup terbentuk berdasarkan geometri dasar segi empat, lingkaran dan segi tiga dengan berbagai variasinya. Tipologi-tipologi itu dihasilkan dari proses : Bentuk asli, ulangan, berderet, tambahan dan ulangan tambahan dengan berbagai variasi dan skala