Perbandingan Metode Sobel, Metode Prewitt dan Metode Robert Untuk Deteksi Tepi Objek Pada Aplikasi Pengenalan Bentuk Berbasis Citra Digital

dokumen-dokumen yang mirip
Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6

PERBANDINGAN WAKTU EKSEKUSI MENDETEKSI TEPI GAMBAR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

ALAT BANTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH COMPUTER VISION PADA MATERI EDGE BASED SEGMENTASI CITRA BERBASIS MULTIMEDIA

PERBANDINGAN METODE ROBERT, SOBEL, PREWITT, DAN CANNY UNTUK DETEKSI TEPI OBJEK PADA APLIKASI PENGENALAN BENTUK BANGUN DATAR BERBASIS CITRA DIGITAL

3.2.1 Flowchart Secara Umum

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

BAB II LANDASAN TEORI

Perbandingan Metode Robinson 5 Level Dan Prewit Dalam Mendeteksi Tepi Citra Digital

BAB III METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE DETEKSI TEPI CANNY UNTUK SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN TUGAS AKHIR

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGENALAN AKSARA JAWA MENGGUNAKAN OPERATOR PREWITT

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Batra Yudha Pratama

PERBAIKAN METODE B.GATOS UNTUK RESTORASI CITRA DOKUMEN KUNO NON-LINIER. Arliansyah J2A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET PADA EKSTRAKSI CIRI SKRIPSI PRISILIA LUKAS

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PEMBANGUNAN APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL STEREOGRAM

PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN EFEK RESOLUSI BERDASARKAN JUMLAH PIXEL PADA CITRA MENGGUNAKAN METODE RETINEX

This application is created using MatLab 7.0 (R2010b). This application shows each of the stages that occur in the process of edge detection of cervic

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis citra menggunakan bantuan komputer yang bertujuan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Image Filtering. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

PEMBANGUNAN APLIKASI SECURE PARKING DI FAKULTAS ILMU TERAPAN TEKOM UNIVERSITY

PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2012/2013

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

Dielektrika, ISSN Vol. 2, No. 1 :11-17, Pebruari 2015

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Restorasi pada Citra Digital Menggunakan Metode Image Inpainting

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih, membuat para ahli

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

Pengenalan Bentuk Wajah Manusia Pada Citra Menggunakan Metode Fisherface

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Identifikasi Gejala Penyakit Padi Menggunakan Operasi Morfologi Citra

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem

Transkripsi:

Perbandingan Metode, Metode dan Metode Robert Untuk Deteksi Tepi Objek Pada Aplikasi Pengenalan Bentuk Berbasis Citra Digital Apriyana (meikk_cttzz@yahoo.co.id), Delta Sri Maharani (delta.maharani@gmail.com) Shinta Puspasari (Shinta@stmik-mdp.net), Renni Angreni (ray_knee_a@yahoo.com) Program Studi Teknik Informatika STMIK GI MDP Abstrak : Deteksi tepi merupakan langkah pertama untuk melengkapi informasi di dalam citra dimana tepi mencirikan batas- batas objek dan karena itu tepi berguna untuk proses segmentasi dan identifikasi objek dalam citra. Ada banyak metode dalam deteksi tepi, namun dalam hal ini metode yang diambil yaitu metode, metode, metode Robert untuk deteksi tepi objek pada citra. Dalam sistem ini akan diterapkan ketiga metode tersebut untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu objek dalam citra. Tujuan dan manfaat aplikasi ini adalah untuk mengukur tingkat pengenalan hasil deteksi tepi serta menggunakan ketiga metode tersebut pada aplikasi pengenalan bentuk objek dan untuk memperoleh informasi awal mengenai fitur deteksi tepi untuk pengenalan objek bagi penelitian selanjutnya. Aplikasi yang dibangun efektif diterapkan untuk mengenali suatu bentuk bangun datar (lingkaran, segitiga, dan persegi) dari suatu objek dengan lingkup dua dimensi berjenis image.jpeg 500x500 piksel tanpa background dimana nantinya dapat membandingkan keakuratan atau selisih akurasi dari hasil pengenalan bentuk dari ketiga metode yang diterapkan. Metode Prewit memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari kedua metode lainnya dalam pendeteksian tepi dan pengenalan bentuk bangun dua dimensi. Kata Kunci : Deteksi Tepi,,, Robert, Pengenalan Bentuk Abstract : Edge detection is the first step to complete the information on the image where the edges characterize object boundaries and therefore edge is useful for the segmentation and object identification on the image. There are many methods for edge detection, but in this case,,, and Robert method are proposed for object edge detection on the image. This system would apply these methods to improve the appearance of the boundary line of an object on image. The purpose and benefits of this application is to measure the level of recognition and edge detection results using these methods on shape and object recognition applications and also and to obtain preliminary information on the edge detection feature for future research object recognition. Applications built effectively applied to recognizing a flat wake (circle, triangle, and square) of a two-dimensional objects type image.jpeg 500x500 without background which will be able to compare the accuracy or the difference in the accuracy from shape recognition result of the three methods applied. method has a higher accuracy rate from the the two other methods in edge detection and recognition of two-dimensional shape. Key Words : Edge Detection,,, Robert, Shape Recognition 1 PENDAHULUAN Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi dapat juga berupa gambar, audio (bunyi/ suara/ musik), dan video. Pada gambar istilah lainnya yaitu citra, mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data berbentuk teks. Peningkatan kualitas citra bertujuan menghasilkan citra dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan citra semula. Langkah pertama dalam peningkatan kualitas citra yaitu ekstraksi ciri yaitu kemampuan mendeteksi keberadaan tepi (edge) dari objek di dalam citra. Langkah selanjutnya dalam analisis citra adalah segmentasi, yaitu mereduksi citra menjadi objek atau region. Langkah Hal - 1

terakhir dari analisis citra adalah klasifikasi, yaitu memetakan segmen-segmen yang berbeda ke dalam kelas objek yang berbeda pula. Deteksi tepi sangat penting dalam pengolahan citra karena pendeteksian tepi merupakan langkah pertama untuk melingkupi informasi di dalam citra. Dimana, tepi mencirikan batas-batas objek dan karena itu tepi berguna untuk proses segmentasi dan identifikasi objek dalam citra. Tujuan operasi pendeteksi tepi adalah untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra. Oleh karena itu, memungkinkan untuk mengkombinasikan tingkat kehalusan dan pendektesian tepi ke dalam suatu konvolusi dalam satu dimensi dengan dua arah yang berbeda (vertikal dan horizontal). Dalam deteksi tepi pun terdapat banyak metode diantaranya metode Robert,, dan Metode Turunan Kedua. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai metode, metode, dan metode Robert untuk deteksi tepi objek pada aplikasi pengenalan bentuk. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpan (T. Sutoyo, 2009, h.9). 2.2 Deteksi Tepi Deteksi tepi (Edge Detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari objek-objek gambar. Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangga. Macam-macam metode untuk proses deteksi tepi ini, antara lain sebagai berikut (Achmad Basuki, 2005, h.149). 1. Metode Robert Metode Robert adalah nama lain dari teknik differensial yang dikembangkan di atas, yaitu differensial pada arah horizontal dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan differensial. Kernel filter yang digunakan dalam metode Robert ini adalah : H = dan H = 2. Metode Metode merupakan pengembangan metode Robert dengan menggunakan filter HPF (High Pass Filter) yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF (High Pass Filter). Kernel filter yang digunakan dalam metode ini adalah : H = H = 3. Metode dan Metode merupakan pengembangan metode Robert dengan menggunakan filter HPF (High Pass Filter) yang diberi satu angka nol penyangga. Kelebihan dari metode ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Kernel filter yang digunakan dalam metode ini adalah : H = dan Hal - 2

H = 2.3 Visual C++ Visual C++ merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang menggunakan C++ sebagai bahasa pemrograman dan dapat digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Windows maupun berbasis teks (aplikasi konsol). Perangkat ini menyediakan lingkungan yang dinamakan IDE (Integrated Development Environment) yang memungkinkan pemakai membuat, mengkompilasi, menggabungkan, dan menguji program dengan cepat dan mudah. Beberapa komponen penting dalam visual C++ adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2004, h.2) : 2.4 Metodologi Iterative Dalam pengerjaan skripsi, penulis memilih menggunakan metode iterative. Metode iterative dipilih penulis karena mettodei ini memungkinkan apabila suatu tahapan pekerjaan belum selesai dapat melanjutkan ke tahapan pekerjaan berikutnya. Apabila ditemukan kesalahan pada tahap pekerjaan sebelumnya, maka penulis dapat melangkah ke tahap pekerjaan tersebut untuk diperbaikinya. Dalam metode ini, terdapat 4 tahap pengembangan sistem, yaitu: 1. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai perangkat keras, perangkat lunak, serta mengumpulkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi perbandingan metode, metode, dan metode Robert untuk deteksi tepi objek pada aplikasi pengenalan bentuk berbasis citra digital. 2. Desain Pada tahap ini dilakukan peracangan dengan membuat flowchart dan tampilan antar muka pengguna. 3. Pembuatan Kode Program Pada tahap ini akan mengimplementasikan kode program pada rancangan aplikasi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C++. Dimana pada tahap ini metode, metode, dan metode Robert diimplementasikan kedalam kode program. 4. Pengujian Tahapan terakhir yang dilakukan pengujian program dan dilakukan pemeriksaan keakuratan semua fungsifungsi sistem, apabila terjadi kekurangan atau pun perubahan kebutuhan pada sistem tersebuat menyebabkan perlu adanya analisis, desain, dan pembuatan kode ulang, dengan demikian dilakukan proses pengujian dijalani kembali setelah proses analisis, desain dan pembuatan kode program. 3 RANCANGAN ALGORITMA DAN PROGRAM Perangkat lunak atau software adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang digunakan meliputi sistem operasi dan aplikasi. a. Windows 7 Ultimate, digunakan sebagai sistem operasi. b. Visual basic 2008, digunakan sebagai bahasa pemograman pada aplikasi ini. Perangkat keras merupakan komponen-komponen fisik atau dikenal juga pembangun sistem komputer dan juga merupakan infrastruktur bagi perangkat lunak. Dalam membangun aplikasi ini digunakan laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor Intel Core i3 2.67 Ghz. 2. Memory 2.00 GB RAM 3. Hard Drive 595.2 GB Hal - 3

Berikut adalah gambar flowchart untuk tampilan menu utama. 3. Aplikasi dapat mengubah citra asli yang berwarna menjadi citra grayscale 4. Aplikasi dapat mengenali bentuk objek dua dimensi antara lain bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, serta lingkaran. 5. Kemudahan dalam penggunaan aplikasi yang dapat dimengerti atau dipahami oleh user. 4.2 Langkah-langkah Menjalankan Program Langkah awal untuk menjalankan aplikasi deteksi tepi dengan metode, metode, metode Robert yaitu akan tampil menu utama, yang terdiri dari beberapa menu pilihan. Saat pertama kali user menjalan aplikasi ini, maka akan masuk pada tampilan antarmuka menu utama. Gambar 1 : Flowchart Tampilan Menu Utama 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL 4.1 Kelebihan Program Gambar 2 : Tampilan Menu Utama Setelah melihat menu utama user harus membuka terlebih dahulu menu file, klik open image kemudian grayscale dan klik edge detection (,, Robert). Adapun kelebihan aplikasi yang dibuat penulis antara lain: 1. Sebagai bahan pembelajaran dan informasi dalam pengolahan citra yang berupa deteksi tepi dan pengenalan bentuk. 2. Aplikasi dapat mengubah mendeteksi tepi citra dengan menggunakan metode, metode, dan metode Robert. Gambar 3 : Tampilan Edge Detection Hal - 4

Kemudian proses terakhir adalah klik menu shape recognition untuk menampilkan hasil pengenalan bentuk dan kemiripan dari hasil deteksi tepi (,, Robert). Gambar 4 : Tampilan Shape Recognition 4.3 Analisis Hasil Pengujian 4.3.1 Uji Coba Pengenalan Bentuk Bentuk yang dikenali yaitu lingkaran, segitiga, dan persegi dengan hasil sebagai berikut : Tabel 1 : Hasil Pengujian Data Gambar Asli Hasil Deteksi Hasil Operator Hal - 5

4.3.2 Perbandinga Uji t Metode dan Metode Dari hasil uji t yang telah lakukan, penulis menarik 2 hipotesis terhadap metode dan metode : 1. H 0 = metode dan metode berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi tepi pada citra (H 0 diterima,, p(sig) > 5%). 2. H 1 = metode dan metode tidak berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi tepi pada citra (H 0 ditolak sedangkan H 1 diterima p(sig) 5%). Hasil nilai homogen menyatakan nilai signifikan > 5%. Maka metode bervarian homogen terhadap metode, H 0 diterima. 4.3.3 Perbandinga Uji t Metode dan Metode Robert Penulis menarik 2 hipotesis terhadap metode dan metode Robert: 1. H 0 = metode dan metode Robert berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi tepi pada citra (H 0 diterima, p(sig) > 5%). 2. H 1 = metode dan metode Robert tidak berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi tepi pada citra (H 0 ditolak sedangkan H 1 diterima p(sig) 5%). Hasil nilai homogen menyatakan nilai signifikan > 5%. Maka metode tidak bervarian homogen terhadap metode Robert, H 0 ditolak, H 1 diterima. Sehingga didapat untuk mendeteksi 6 dari 30 gambar, untuk mendeteksi 17 dari 30 gambar dan untuk Robert 0 dari 30 gambar. 4.3.4 Perbandinga Uji t Metode dan Metode Robert penulis menarik 2 hipotesis terhadap metode dan metode Robert: 1. H 0 = metode dan metode Robert berpengaruh secara signifikan terhadap Hal - 6

deteksi tepi pada citra (H 0 diterima, p(sig) > 5%). 2. H 1 = metode dan metode Robert tidak berpengaruh secara signifikan terhadap deteksi tepi pada citra (H 0 ditolak sedangkan H 1 diterima p(sig) 5%). Hasil nilai homogen menyatakan nilai signifikan > 5%. Maka metode bervarian homogen terhadap metode Robert, H 0 diterima. Dari analisis hasil pengujian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa diantara ketiga metode yang penulis terapkan dalam aplikasi metode memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari kedua metode lainnya dalam pendeteksian tepi dan pengenalan bentuk bangun datar dua dimensi. 5 KESIMPULAN Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis dalam laporan skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan metode, metode, dan metode Robert untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra dalam aplikasi lebih efektif mengenali suatu bangun datar (lingkaran, segitiga, dan persegi) dua dimensi. 2. Dari hasil uji t untuk perbandingan antara dan menyatakan bervarian homogen terhadap dengan hasil sig 0.202%. Untuk dan Robert, tidak bervarian homogen terhadap Robert dengan hasil sig 0.026%. Dan untuk dan Robert didapat hasil sig 0.072% sehingga sangat bervarian homogen terhadap Robert. Dengan hasil varian homogen yang sama untuk ketiga perbandingan ketiga metode tersebut yaitu sig 0.053%. 3. Dari analisis hasil pengujian penulis menarik kesimpulan bahwa di antara metode, metode, dan metode Robert yang penulis terapkan dalam aplikasi ini ternyata metode memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari kedua metode lainnya dalam pendeteksian tepi dan pengenalan bentuk bangun datar dua dimensi berbasis citra digital. DAFTAR PUSTAKA [1] Basuki, Achmad 2005, Pengolahan Citra Digita Menggunakan Visual Basic, Graha Ilmu Jakarta. [2] Jogianto 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [3] Kadir, Abdul 2004, Panduan Pemrograman Visual C++, Andi, Yogyakarta. [4] Munir, Rinaldi 2004, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Graha Ilmu, Bandung. [5] Pressman, S. Roger 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi, Yogyakarta. [6] Putra, Darma 2010, Pengolahan Citra Digital, Andi, Yogyakarta. [7] Supranto, J 2001, Statistik Teori & Aplikasi Jilid 2, Erlangga Jakarta. [8] Sutoyo, T 2009, Teknik Pengolahan Citra Digital, Andi,, Yogyakarta. Hal - 7