APLIKASI MOTIF BATIK JAWA TIMUR PADA BUSANA READY-TO-WEAR DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINTING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN E. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

APLIKASI MOTIF BATIK GARUT MOJANG PRIANGAN PADA ORGANZA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

EKSPLORASI BAHAN LIMBAH KAYU DENGAN TEKNIK UKIR PADA HAK SEPATU WANITA

Keywords: modern etnik, asimetris, elegan, tegas

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

ABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban

PENGEMBANGAN RAGAM HIAS BATIK BANTEN DENGAN TEKNIK REKA LATAR

EKSPLORASI TEKNIK LASER CUT PADA RAGAM HIAS BATIK SEBAGAI PRODUK FASHION

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INSPIRASI MOTIF BATIK KAWUNG UNTUK PRODUK TEKSTIL DENGAN TEKNIK MODULAR INTERLOCK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Misi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-1

EKSPLORASI ORGANDI UNTUK PRODUK FASHION

TEKNIK MAKRAME MENGGUNAKAN BENANG KATUN UNTUK BUSANA PESTA

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA. Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI TEKNIK ARASHI SHIBORI PADA JENIS-JENIS KAIN SUTRA

JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

EKSPLORASI BOJAGI PADA PRODUK FASHION

Tugas Akhir. Eksplorasi Motif Batik Sekar Jagad Cirebon Pada Pakaian Kontemporer

BAB I PENDAHULUAN. Koleksi busana wanita berjudul Metamorphic Cityscape ini diangkat dengan

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

BUSANA ADAT PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM FOTOGRAFI FASHION

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

EKSPLORASI RAGAM HIAS TENUN BADUY DAN PENERAPANNYA PADA PRODUK FASHION LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

TENUNAN SUTRA TRADISIONAL GEDOGAN SULAWESI SELATAN, STUDI KASUS: KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN ( )

RE-DESIGN MOTIF BATIK CIMAHI PADA LEMBARAN TEKSTIL DENGAN TEKNIK PRINTING. Redesign of Batik Cimahi Pattern with Printing Technique on Fabric

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Transkripsi:

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain APLIKASI MOTIF BATIK JAWA TIMUR PADA BUSANA READY-TO-WEAR DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINTING Anggita Prasanti Drs. Zaini Rais, M.Sn. Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: prasantigita@yahoo.com Kata Kunci : batik, Jawa Timur, modern, ready-to-wear, Tuban Abstrak Batik sebagai warisan budaya Indonesia, saat ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Batik umumnya dinilai sebagai busana formal yang bersifat kuno, kaku dan kurang menarik untuk dikenali. Masyarakat yang sekedar mengenal batik, umumnya lebih familiar dengan batik yang berasal dari daerah Jawa Barat maupun Jawa Tengah dibanding motif Batik Jawa Timur. Padahal Batik Jawa Timur perlu dilestarikan supaya tidak punah. Eksplorasi motif Batik Jawa Timur merupakan langkah awal untuk menarik minat masyarakat supaya mau mengenali dan melestarikan Batik Jawa Timur. Unsur-unsur dari motif Batik Jawa Timur, khususnya motif Batik Tenun Gedog Tuban, dikomposisi ulang menjadi suatu bentuk batik kontemporer. Motif hasil komposisi ulang tersebut kemudian diaplikasikan pada produk busana ready-to-wear dengan teknik olah latar utama berupa digital printing. Busana readyto-wear dibuat dengan gaya kasual dan modern sehingga tidak terkesan kuno. Diharapkan produk busana ini dapat memperkenalkan Batik Jawa Timur kepada masyarakat yang masih awam. Masyarakat atau konsumen pada mulanya mungkin hanya tertarik pada visual dari busana semata, berlanjut menjadi penasaran untuk mencari tahu mengenai motif dari busana yang dikenakannya, kemudian ingin melestarikan motif batik Jawa Timur tersebut. Popularitas Batik Jawa Timur pun diharapkan dapat meningkat, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Abstract Batik as one of Indonesia's cultural heritage is now getting less attention. Ironically, from the Indonesian people itself. Batik is generally considered as an old-style formal dress, with rigid and less attractive image. Commonly, batik from West and Central Java origins are more familiar to most people than Batik Motifs of East Java. They also need to be preserved from the extinction, though. East Java Batik motif exploration is the first step in order to attract people, to make them want to know more about it and then take some preserving actions against the extinction. Elements of East Java Batik.motif, especially from The Woven Batik Gedog Tuban, are going to be reformed into contemporary batik. The results then applied into ready-towear fashion apparel, mainly by digital printing on textile. The products will be made according to today s casual and modern style, to attract the youngsters. These products are expected to introduce East Java Batik to the society. People might just have some interest on the visual of the apparel at first. Then, their curiosity would lead them to find out about the motives that they were wearing. Later, they might play some roles in preserving the East Java Batik motifs. Its popularity is also expected to rise, both nationally and internationally. 1. Pendahuluan Tanah air Indonesia yang membentang luas dari Sabang sampai Merauke terdiri atas belasan ribu pulau. Faktor tersebut menjadikannya sebagai negara yang kaya, tidak hanya dalam bentuk hasil bumi namun juga dalam hal kekayaan budaya. Salah satu budaya Indonesia yang paling tersohor adalah batik. Terlebih lagi, sejak tahun 2009 Batik Indonesia secara resmi telah diakui UNESCO sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia.

Batik sebagai unsur budaya memang telah diwariskan secara turun-temurun hingga ke generasi masa kini. Sayangnya, perhatian masyarakat Indonesia akan batik saat ini tetap tergolong kurang. Batik umumnya dinilai sebagai busana formal yang bersifat kuno, kaku dan kurang menarik. Anggapan itu mengakibatkan masih belum banyak masyarakat yang mengenali batik lebih jauh. Sejatinya batik menyimpan kearifan lokal dari tiap daerah yang memproduksinya. Ironisnya, contoh yang paling nyata dapat ditemui di pulau utama penghasil batik, yaitu Jawa. Selama ini masyarakat lebih mengenal batik yang berasal dari daerah seputar Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Hal ini patut disayangkan karena tanpa mereka ketahui, Propinsi Jawa Timur juga menyimpan kekayaan budaya berupa motif batik yang indah dan beragam. Tiap kota di Jawa Timur memiliki ciri khas batik masing-masing. Dibutuhkan suatu cara yang efektif untuk menarik minat masyarakat supaya mau mengenali dan melestarikan Batik Jawa Timur agar terhindar dari kepunahan. Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah dalam Aplikasi Motif Batik Jawa Timur pada Busana Ready-To-Wear dengan Teknik Digital Printing. Pengertian dari judul tersebut dijelaskan melalui definisi berikut ini: Aplikasi memiliki arti yaitu penerapan; penggunaan; peletakan. Adapun yang diterapkan di sini merupakan hasil eksplorasi. Eksplorasi adalah suatu kegiatan untuk mempelajari, menganalisa dan meneliti sesuatu lebih dalam, untuk mengetahui lebih banyak memgenai suatu masalah (Rumeksa, 2012: 2). Motif adalah bentuk-bentuk ornamen ragam hias yang digunakan sebagai unsur estetis. Umumnya berupa repetisi ornamen. Batik Jawa Timur. Batik merupakan teknik ragam hias tradisional berupa penggunaan malam (wax) sebagai perintang warna untuk mengaplikasikan motif-motif yang khas pada kain. Batik yang dimaksud pada judul mengacu pada motifmotif khas yang digunakan pada kain batik dari Propinsi Jawa Timur. Ready-to-wear, disebut juga prêt-à-porter atau busana siap pakai. Merupakan jenis busana produksi massal yang umum digunakan sebagai pakaian sehari-hari di masyarakat. Bukan pakaian adibusana atau artwear. Digital Printing, yaitu Teknik mencetak ragam hias maupun hal visual lainnya secara komputerisasi (digital) dengan menggunakan mesin pencetak elektronik (printer). Ragam hias yang dicetak berasal dari suatu file gambar. Digital Printing yang dimaksud mengacu pada teknik mencetak ragam hias di atas lembaran kain atau textile digital printing. Kata kunci lain pada Tugas Akhir ini adalah Jawa Timur, modern, dan Tuban, yang dapat didefinisikan sebagai berikut: Jawa Timur merupakan salah satu propinsi di Republik Indonesia. Sesuai namanya, propinsi ini terletak di bagian paling timur Pulau Jawa. Modern menurut Wikipedia, biasanya merujuk pada sesuatu yang bersifat terkini, baru, atau kontemporer. Sedangkan pengertian dari gaya fashion modern sendiri adalah suatu gaya yang selalu up-to-date, menarik, fashionable, anggun dan modis, yang menyesuaikan dengan segala aktifitas manusia di masa sekarang ini dengan mempertimbangkan pola fikir manusia dan segala kemudahan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan. Tuban merupakan nama salah satu kota di propinsi Jawa Timur. Dahulu kala memiliki pelabuhan potensial yang bernama Kambang Putih. Menurut fakta sejarah yang dikemukakan oleh Yusak Anshori dan Adi Kusrianto dalam buku berjudul Keeksotisan Batik Jawa Timur, Kambang Putih merupakan akses kapal-kapal bangsa asing untuk masuk ke Pulau Jawa bagian timur. Proses dalam Tugas Akhir ini meliputi penentuan konsep melalui hasil pencarian inspirasi, pembuatan image board, pembuatan sketsa ornamen motif, eksplorasi motif tahap pertama dengan software Adobe Photoshop, eksplorasi komposisi motif dengan Adobe Photoshop, pembuatan sketsa desain busana, perencanaan letak motif pada busana dengan Adobe Photoshop, penerapan ragam hias (digital printing, laser cutting hingga jahit), penyesuaian dan asistensi. 2. Proses Studi Kreatif Gagasan Tugas Akhir ini bermula dari keinginan untuk membuat karya yang belum terpikirkan oleh masyarakat. Ide untuk mengangkat Batik Jawa Timur didasari oleh ketertarikan akan Batik Jawa Timur sebagaimana yang ditampilkan oleh buku Keeksotisan Batik Jawa Timur. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2

Anggita Prasanti Propinsi Jawa Timur ternyata memiliki beragam batik yang tersebar di setiap kota dengan keunikannya masing-masing, dalam berbagai motif dan warna yang menarik, tidak terkesan kaku namun kurang dikenal. Hal ini kian memantapkan niat mengeksplorasi motif Batik Jawa Timur sebagai Tugas Akhir. Sumber inspirasi lain adalah trend berupa penggunaan teknik digital printing dan laser cutting untuk memperkaya estetika produk fashion. Begitu pula dengan penggunaan warna-warna menyala yang menarik. Timbul keinginan untuk menerapkan motif Batik Jawa Timur secara modern supaya Batik Jawa Timur dapat menarik minat masyarakat luas. Motif Batik Jawa Timur diterapkan pada busana Spring/Summer sesuai dengan trend forecasting 2014, sebagai penyesuaian atas iklim tropis Indonesia.. 3. Hasil Studi dan Pembahasan 1. Inspirasi karya didapat melalui observasi pada media internet dan majalah. Hal-hal yang menjadi inspirasi antara lain berupa aplikasi ragam hias dengan teknik digital printing pada kain, image, warna dan material, yang menjadi bagian dari trend busana musim Spring/Summer 2014. Berbagai desain pakaian yang unik turut menjadi inspirasi karya. Gambar 1. Inspirasi dari trend forecast busana Spring/Summer 2014 (Sumber: http://www.pinterest.com). 2. Pembuatan image board beserta spektrum warna untuk tema Laut dan Hutan. Gambar 2. Image board tema Laut dan Hutan (Sumber: Prasanti, 2013). Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3

3. Pembuatan sketsa ornamen motif. Berdasarkan motif Batik Tuban sebagai studi kasus, kemudian dibuat sketsa secara manual untuk mengenali ragam hias. Gambar 3. Contoh motif dan sketsa Batik Tuban (Sumber: Prasanti, 2013). 4. Eksplorasi motif tahap pertama secara digital dengan menggunakan software Adobe Photoshop. Gambar 4. Contoh eksplorasi digital awal (Sumber: Prasanti, 2013). 5. Eksplorasi komposisi motif (pembuatan nirmana dua dimensi) dengan menggunakan software Adobe Photoshop. Gambar 5. Contoh motif nirmana hasil eksplorasi (Sumber: Prasanti, 2013). Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4

Anggita Prasanti 6. Pembuatan sketsa desain busana secara manual, guna memperkirakan style busana yang akan dibuat dan peletakan motif hasil eksplorasi. Gambar 6. Contoh sketsa busana (Sumber: Prasanti, 2013). 7. Perencanaan letak motif pada busana secara digital dengan menggunakan Adobe Photoshop. Desain busana tahap ini berguna pula sebagai pedoman untuk pihak penjahit. Gambar 7. Contoh hasil desain busana digital (Sumber: Prasanti, 2013). 8. Penerapan ragam hias berupa digital printing, laser cutting hingga proses penjahitan produk. Gambar 8. Contoh hasil digital printing motif pada kain (Sumber: Prasanti, 2013). Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5

Gambar 9. Contoh hasil bordir motif print pada busana yang telah dijahit (Sumber: Prasanti, 2013). Gambar 10. Proses laser cutting pada hasil digital printing (Sumber: Prasanti, 2013). 9. Penyesuaian atas terjadinya hal-hal tak terduga, seperti penyusutan panjang kain atau kesalahan dalam perkiraan ukuran print kain bahan produk busana. Gambar 11. Perubahan desain sebagai penyesuaian (Sumber: Prasanti, 2013). 10. Seluruhnya melalui proses asistensi kepada dosen pembimbing Tugas Akhir. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 6

Anggita Prasanti Contoh karya Tugas Akhir berupa produk busana: Gambar 12. Contoh hasil karya busana bertema Laut (Sumber: Prasanti, 2013). Gambar 13. Contoh hasil karya busana bertema Laut (Sumber: Prasanti, 2013). Gambar 14. Contoh hasil karya busana bertema Hutan (Sumber: Prasanti, 2013). Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 7

Material utama yang digunakan dalam pembuatan karya Tugas Akhir berupa kain knit 32s dan cotton silk yang dapat menyerap keringat dan tidak transparan. Ditambah dengan material pendukung berupa kain polos jenis kaos PE (polyester) sebagai aksen pada busana. Segmentasi pasar yaitu wanita, berusia 18-25 tahun, tinggal di perkotaan, golongan ekonomi menengah ke atas, menyukai hal-hal yang unik dan bold (berani), menyukai warna-warna cerah menyala, fashionable dengan tetap memperhatikan kenyamanan. Mencakup dua tema yang mengangkat kekayaan alam Jawa Timur, yakni tema Laut yang berkesan segar dan tema Hutan yang melambangkan keindahan. Gaya yang ditampilkan adalah modern dan kasual, yang mencakup unsur-unsur desain berupa garis, bidang geometri dan distorsi. 4. Kesimpulan Eksplorasi motif Batik Jawa Timur merupakan langkah awal untuk menarik minat masyarakat supaya mau mengenali dan melestarikan Batik Jawa Timur. Unsur-unsur dari motif Batik Jawa Timur, khususnya motif Batik Tenun Gedog Tuban, dikomposisi ulang menjadi suatu bentuk batik kontemporer. Motif hasil komposisi ulang tersebut kemudian diaplikasikan pada produk busana ready-to-wear dengan teknik olah latar utama berupa digital printing. Busana readyto-wear dibuat dengan gaya kasual dan modern sehingga tidak terkesan kuno. Lebih lanjut, untuk saat ini produk busana ready-to-wear ini dikhususkan untuk konsumen wanita muda di perkotaan yang umumnya menyukai fashion terkini. Trend Forecast untuk musim Spring/Summer 2014 pun diterapkan pada busana supaya bersifat kekinian dan cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis. Material utama yang digunakan adalah kain cotton silk dan knit 32s yang nyaman dikenakan serta dapat menyerap keringat. Eksplorasi lanjutan dilakukan dengan teknik olah latar pendukung berupa bordir dan laser cutting untuk menambah keragaman unsur estetis. Produk yang dibuat antara lain berupa dress, T-shirt, rok mini, celana pendek dan jumpsuit. Keseluruhan produk tersebut mengusung dua tema yang melambangkan kekayaan alam Jawa Timur, yakni Laut dan Hutan. Produk busana ini tentunya memiliki keunikan yang menjual. Keunikan tersebut mencakup desain berupa motif tradisional Batik Tuban dari Jawa Timur, serta penggubahannya menjadi busana ready-to-wear modern. Unsur komposisi nirmana modern, warna yang dinamis dan menarik, penggunaan kain hasil digital printing yang sedang trend dalam kancah fashion dunia, serta penggunaan teknik olah latar terutama laser cutting yang membuat produk ini dipastikan akan berbeda dengan baju batik di pasaran yang umumnya sekedar menjahit kain dengan satu atau beberapa motif batik. Diharapkan produk busana ini dapat memperkenalkan Batik Jawa Timur kepada masyarakat yang masih awam. Masyarakat atau konsumen pada mulanya mungkin hanya tertarik pada visual dari busana semata, berlanjut menjadi penasaran untuk mencari tahu mengenai motif dari busana yang dikenakannya, kemudian ingin melestarikan motif batik Jawa Timur tersebut. Popularitas Batik Jawa Timur pun diharapkan dapat meningkat, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Diharapkan pula adanya dukungan dari asosiasi batik yang saat ini cukup banyak terdapat di Indonesia, serta dukungan dari Pemerintah Indonesia untuk lebih mempopulerkan dan menjaga kelestarian Batik Jawa Timur. Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam mata kuliah Tugas Akhir Kriya Tekstil, Program Studi Sarjana Kriya FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh Drs. Zaini Rais, M.Sn. selaku dosen pembimbing. Terima kasih setinggi-tingginya kepada Allah SWT. Serta terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya Tugas Akhir ini. Daftar Pustaka Anshori, Dr. Yusak dan Kusrianto, Adi. 2011. Keeksotisan Batik Jawa Timur. Jakarta: Elex Media. Permata Sari, Ferti. 2012. Kontribusi Hasil Belajar Tren Mode Terhadap Minat menjadi Fashion Director. Bandung: UPI. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 8

Anggita Prasanti Rumeksa, Petrianika N. 2012. Jurnal Eksplorasi Serat Kapuk (Ceiba Pentandra) dengan Teknik Tenun ATBM dan Kempa. Bandung: ITB. Pustaka Internet: http://en.wikipedia.org/wiki/modern http://fashionvignette.blogspot.com/2012/12/trends-style-right-womens-springsummer.html http://fashionvignette.blogspot.com/2013/01/trends-design-options-springsummer-2014.html http://female.kompas.com/read/2013/01/17/1306548/salah.kaprah.tentang.busana.ready.to.wear. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090109031833aaff6ld http://id.wikipedia.org/wiki/bordir http://id.wikipedia.org/wiki/siap_pakai http://iwantigot.geekigirl.com/2012/12/27/spring-summer-2014-fashion-trend-forecasting-reference/ http://patternbank.com/premiere-vision-indigo-print-trends-spring-summer-2013-part-2/ http://pinterest.com http://pondokecil.wordpress.com/2008/07/22/inspirasi-arti-kata/ http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0608615_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkk_0608615_chapter2.pdf http://www.fashiontrenddigest.com http://www.forgals.net http://www.luxxedesigns.com http://www.pinkstudio.nl http://www.stylerpa.com http://www.surveymonkey.com/s/jw9rhz6 http://www.tubancraft.com http://www.tumblr.com http://www.wanitagaya.com https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:r_hfjkmqfsuj:digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate- 16055-Chapter1-pdf.pdf+pengertian+fashion+gaya+modern&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShmd hdkghrdrp1c9-uohc3qoqgipuvyzfvg17kdmgpz6qk_jcrmqirprs5xraoqygbmtdly9x2f7xx830 G400f_4VwuMKU7E6CleKoOAWEcCDSMKg2XlOKZ2IHpeW5nze_lmHX&sig=AHIEtbSuk-yrHGOW frec18dxh9m13-u-ia Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 9