Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

ABSTRAK: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IBU HAMIL DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS 2 MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

PENGARUH GRAVIDA, PEKERJAAN, DUKUNGAN SUAMI, DUKUNGAN BIDAN/TENAGA KESEHATAN TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MAKROSOMIA DENGAN POLA NUTRISI SELAMA HAMIL TAHUN 2011

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KUNJUNGAN IBU HAMIL DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG KEHAMILAN DI BPM NY

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Kata Kunci: Hamil, Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KIA PUSKESMAS OLEH BIDAN KOORDINATOR DI KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2008

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Hubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Rumah Bersalin dan Perawatan Anak Mutia Banjarbaru Tahun 2012

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Hubungan Karakteristik dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Senam Hamil pada Ibu Hamil di Wilayah Banten Girang Kota Serang.

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP STIKER BAHAYA AROL BAGI IBU HAMIL PADA PENGGUNA FASILITAS UMUM DENGAN PERILAKU MEROKOK DITEMPAT UMUM

SIKAP DAN KOMUNIKASI BIDAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI BPM. Abstract

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

FAKTOR DETERMINAN KINERJA PETUGAS GIZI DALAM PENANGANAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

PENGARUH USIA DAN KONSEP DIRI TERHADAP PENCAPAIAN PERAN IBU SAAT BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BOJONGSARI, KECAMATAN BOJONGSARI, KABUPATEN PURBALINGGA

ABSTRAK. Pengaruh Kompetensi Bidan di Desa dalam Manajemen Kasus Gizi Buruk Anak Balita terhadap Pemulihan Kasus di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

FAKTOR PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PARITAS, DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGHASILAN KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL

KAJIAN TERHADAP PENERAPAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS RUMPIN KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

TESIS. Oleh ANI ARIATI /IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II-III TENTANG SENAM HAMIL DENGAN MELAKUKAN SENAM HAMIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Transkripsi:

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto akbid.ylpp@gmail.com ABSTRACT Pregnancy exercise is therapeutic motion exercises to prepare pregnant women, physically or mentally, to deal with the fast delivery, secure and spontaneous. The participation of pregnant women in making pregnancy exercise may be influenced by several factors such as knowledge, education, and employment of pregnant women. This study was to know the influence of knowledge, education and employment towards the participation pregnant women for doing pregnancy exercise. This was an observasional analytical study with cross sectional approach. Study population was 40 pregnant women. Total sampling was applied to obtain 40 samples. Bivariate analysis using chi-square test and multivariate analysis using logistic regression were apllied in the data analysis. Results of the study showed respondents have the most knowledge at 60% unfavorable category, 67.5% the level of primary education, 67.5% as many working mothers, 55% pregnant women who do not follow pregnancy exercise. There is a relationship between knowledge, education, employment with the participation of pregnant women in the class doing pregnancy exercise on pregnant women (p = 0.002, p = 0.005, p = 0.014). There are influences together knowledge (p = 0.048; Exp B = 5.196), education (p = 0.041; Exp B = 7.272) and employment (p = 0.041; Exp B = 6.201) the participation of pregnant women in doing pregnancy exercise. Keywords: Knowledge, Education, Employment, pregnancy exercise

PENDAHULUAN Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik ataupun mental untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan. Senam hamil pada dasarnya adalah pelatihan bagi wanita hamil sehat menyiapkan kondisi fisiknya, menjaga kondisi otot-ototnya dan persediaan yang berperan dalam proses dan mekanisme persalinan. Dalam hal ini otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan dengan proses persalinan (Juliana, 2011). Kursus persiapan persalinan melalui senam hamil sebenarnya mengandung dua tujuan yaitu menyiapkan kondisi fisik dan psikis wanita hamil terutama dalam menumbuhkan sikap percaya diri dalam menghadapi persalinan. Wanita hamil harus mendapat pengertian mengenai proses kehamilan dan persalinan sehingga dapat menghadapi secara realistis dalam artinya hilangnya rasa takut dan cemas. Wanita hamil perlu diberikan pelatihan teknik relaksasi dan pernafasan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperlancar persalinan. Rasa nyeri akan menyebabkan ibu bersalin menjadi stress sehingga akan meningkatkan pengeluaran hormone adrenalin yang menganggu sekresi hormon oxytocin pada lobus posterior hipofise sehingga akan menurunkan aktivitas uterus yang akan memperpanjang waktu persalinan (Juliana, 2011). Setiap ibu hamil hendaknya mengikuti senam hamil yang bermanfaat bagi ibu dan janin yang dikandungnya. Keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil menyangkut perilaku kesehatan ibu hamil. Menurut L. Green (Notoatmodjo, 2003), perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (nonbehavior causes). Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu: faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, pendidikan, dan sebagainya. Faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau

tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau, sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Menurut Soekanto (2006), faktor yang bersumber dari dalam individu yang dapat mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil adalah pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan dan pekerjaan juga erat kaitanya dengan pengetahuan ibu hamil. Ibu hamil yang bekerja membantu suami mencukupi nafkah keluarga tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti kegiatan senam hamil. Sedangkan ibu hamil yang tidak bekerja lebih dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti senam hamil. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada kelas ibu hamil di Desa Karangnanas wilayah kerja Puskesmas Sokaraja I didapatkan data keikutsertaan ibu hamil dalam kelas senam ibu hamil sebagai berikut: jumlah kelas ibu hamil ada 4 kelas dengan masing-masing kelas beranggotakan 10 ibu hamil, sehingga total ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 40 orang. Pada bulan Oktober 2011 jumlah peserta senam ibu hamil sebanyak 40 orang dan jumlahnya menurun setiap bulan. Bulan November 2011 jumlah peserta sebanyak 38 orang, bulan Desember 2011 sebanyak 32 orang, bulan Januari 2012 sebanyak 29 orang, bulan Februari 2012 sebanyak 24 orang, bulan Maret 2012 sebayak 20 orang dan pada bulan April 2012 jumlah ibu hamil yang mengikuti senam hamil hanya sebanyak 18 ibu hamil (45%). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil dan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil, menganalisis hubungan pengetahuan tentang senam hamil, pendidikan ibu hamil dan pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam

melakukan senam hamil, menganalisis secara bersama-sama faktor yang paling berpengaruh terhadap keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. METODE PENELITIAN Variabel independent (bebas) yaitu pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan. Variabel dependent (terikat) yaitu adalah keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssecional. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di kelas senam hamil Desa Karangnanas Wilayah Kerja Puskesmas I Sokaraja Kabupaten Banyumas sebanyak 40 orang yaitu 22 orang yang sudah tidak mengikuti senam hamil dan 18 orang yang masih mengikuti senam hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling (Notoatmodjo, 2005). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan keikutsertaan dalam melakukan senam hamil. Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan pengetahuan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, tingkat pendidikan, pekerjaan dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil menggunakan uji Chi Square. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik, untuk mengetahui pengaruh bersama-sama semua variabel bebas terhadap variabel terikat (Santjaka, 2009).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, tingkat pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil dan keiikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil pada kategori kurang baik sebanyak 24 orang (60%) lebih banyak daripada kategori baik sebanyak 16 orang (40%). Tingkat pendidikan dasar ibu hamil sebanyak 27 orang (67,5%) lebih banyak daripada yang pendidikan lanjutan yaitu sebanyak 13 orang (32,5%). Ibu hamil yang bekerja sebanyak 24 orang (60%) lebih banyak daripada yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (40%). Ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil sebanyak 22 orang (55%) lebih banyak daripada ibu yang mengikuti senam hamil sebanyak 18 orang (45%). Banyaknya ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang dapat disebabkan karena banyak ibu hamil yang mempunyai pendidikan dasar. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dengan demikian, pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil akan mendorong perilaku ibu hamil dalam melakukan senam hamil (Notoatmodjo, 2005). Ibu hamil yang bekerja sebagian besar bekerja sebagai buruh. Pekerjaan buruh membuat ibu hamil banyak melewatkan senam hamil pada kelas ibu hamil karena sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Hal ini membuat keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti senam hamil menjadi rendah. Banyaknya ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil dapat di sebabkan karena pengetahuan ibu yang kurang, pendidikan ibu yang rendah dan ibu banyak yang bekerja.

2. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Tabel 1. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Pengetahuan Keikutsertaan Senam Hamil Ikut Tidak Ikut Total F % f % f % Baik Kurang Baik 12 6 75,0 25,0 4 18 25,0 75,0 16 24 Jumlah 18 45,0 22 55,0 40 p 0,002 Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat diketahui bahwa ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik, sebagian besar mengikuti senam hamil (75%). Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang baik, sebagian besar tidak mengikuti senam hamil (75%). Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,002, yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Green, bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang menentukan perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indra mata, telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang/overt behavior. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bermakna daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoadmodjo, 2005). Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil.

3. Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil Tabel 2. Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil Pendidikan Keikutsertaan Senam Hamil Ikut Tidak Ikut Total F % f % f % Dasar Lanjutan 8 10 29,6 76,9 19 3 70,4 23,1 27 13 Jumlah 18 45,0 22 55,0 40 P 0,005 Berdasarkan Tabel 2. di atas dapat diketahui bahwa ibu yang mempunyai pendidikan dasar, sebagian besar tidak mengikuti senam hamil (70,4%). Ibu yang mempunyai pendidikan lanjutan, sebagian besar mengikuti senam hamil (76,9%). Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,005 yang artinya ada hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku seseorang untuk melakukan tindakan, termasuk tindakan ibu untuk keikutsertaan melakukan senam hamil. Menurut Nototatmodjo (2005), bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Pengetahuan melandasi sikap yang akan mendorong perilakunya. Dengan demikian, pendidikan yang dimiliki oleh ibu hamil dapat melandasi sikapnya yang akan mendorong perilaku ibu hamil untuk mengikuti senam hamil. Seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Artinya, ia dapat mengadopsi inovasi dengan cepat dibandingkan dengan ibu-ibu berlatar belakang

pendidikan rendah yang cenderung sulit untuk mengetahui atau mengikuti informasi yang tersedia dengan keterbatasan pengetahuan (Notoatmodjo, 2005). 4. Hubungan pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Tabel 3. Hubungan pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Pekerjaan Keikutsertaan Senam Hamil Ikut Tidak Ikut Total F % f % F % Bekerja Tidak Bekerja 7 11 29,2 68,8 17 5 70,8 31,2 24 16 Jumlah 18 45,0 22 55,0 40 p 0,014 Berdasarkan Tabel 3. di atas dapat diketahui bahwa ibu yang bekerja, sebagian besar tidak mengikuti senam hamil (70,8%) dan bu yang tidak bekerja, sebagian besar mengikuti senam hamil (68,8%). Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,014 yang artinya ada hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Ibu hamil yang bekerja memiliki sedikit waktu untuk mengikuti kelas ibu hamil yang salah satu kegiatannya adalah senam hamil. Pekerjaan membuat ibu hamil banyak menghabiskan waktu ditempat kerja, sehingga dari hasil penelitian banyak ibu hamil yang bekerja tidak mengikuti senam hamil. Menurut Markum (1991) dalam Nursalam (2003), bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibuibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu tidak punya banyak waktu untuk mendapatkan informasi. Manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk dapat berkembang dan berubah. Seseorang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan

yang lebih daripada keadaan sebelumnya. Dengan bekerja seseorang dapat berbuat yang bernilai, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman. 5. Pengaruh pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan terhadap keiikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil Tabel 4. Hasil Analisis Multivariat Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Pengetahuan 1.628.859 3.598 1.048 5.196 1.036 21.056 Pendidikan 1.984.973 4.158 1.041 7.272 1.080 48.969 Pekerjaan 1.825.891 4.194 1.041 6.201 1.082 35.551 Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai p-value < 0,05 dan Exp.(B) 2 adalah semua variabel bebas yaitu pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan. Variabel pengetahuan dengan p-value 0,048, nilai Exp.(B) 5,196, variabel pendidikan mempunyai p-value 0,041, nilai Exp.(B) 7,272 dan variabel pekerjaan dengan p-value 0,041, nilai Exp.(B) 6,201. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan secara bersama-sama terhadap keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Ibu hamil yang mempunyai pendidikan lanjut akan mengikuti senam hamil 7,2 kali lebih besar dibanding ibu hamil yang berpendidikan dasar. Ibu hamil yang tidak bekerja, akan mengikuti senam hamil 6,2 kali lipat lebih besar dibanding ibu hamil yang bekerja. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik akan mengikuti senam hamil 4 kali lebih besar dibanding ibu hamil yang mempunyai pendidikan kurang baik. Hal ini berarti keiikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan.

SIMPULAN 1. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil paling banyak pada kategori kurang baik sebanyak 24 orang (60,0%), paling banyak responden pada tingkat pendidikan dasar sebanyak 27 orang (67,5%), paling banyak ibu yang bekerja sebanyak 24 orang (67,5%) dan paling banyak ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil sebanyak 22 orang (55,0%). 2. Ada hubungan pengetahuan tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil (p = 0,002), ada hubungan tingkat pendidikan tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil (p = 0,005), ada hubungan tingkat pekerjaan tentang senam hamil dengan keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil (p = 0,014). 3. Ada pengaruh secara bersama-sama pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan terhadap keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan senam hamil pada kelas ibu hamil UCAPAN TERIMA KASIH 1. Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Prada Purwokerto 2. Direktur Akbid YLPP Purwokerto 3. Rekan-rekan dosen dan karyawan Akbid YLPP Purwokerto 4. Orang tua, Suami dan Anak tercinta DAFTAR PUSTAKA Juliana, E. 2011. Manajemen pelayanan kebidanan. Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2005. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Santjaka, A. 2009. Biostatistik untuk praktisi kesehatan dan mahasiswa kedokteran, kesehatan lingkungan, keperawatan, kebidanan, gizi, kesehatan masyarakat. Purwokerto: Global Internusa Soekanto, S. 2006. Sosiologi; suatu pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada..