Kota kelahiranku mungkin lebih pantas jika disebut

dokumen-dokumen yang mirip
Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

AKU AKAN MATI HARI INI

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Sepasang Sayap Malaikat

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

.satu. yang selalu mengirim surat

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Tak seperti hari-hari kemarin, sejak pagi tadi mentari

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

2. Gadis yang Dijodohkan

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Di Pantai Pasir Putih

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Semahkota mawar yang mulai layu itu memberitahuku bagaimana pertama kali aku menyebut

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Berlari. Nurlaeli Umar

Kumpulan Prosa Vyna,

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Ulat Si Pencemburu Ulung

Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Rima Perjalanan Cinta

Alifia atau Alisa (2)

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

semoga hujan turun tepat waktu

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Stupid Love. June 21 st, 2013

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

~24 SELINGAN DALAM HIDUP~

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Oleh: Windra Yuniarsih

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Satu Hari Bersama Ayah

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

Ah sial aku selingkuh!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Transkripsi:

1

Kota kelahiranku mungkin lebih pantas jika disebut sebuah desa, kota kecil yang terletak di lereng bukit dengan hamparan hutan pinus di kanan dan kirinya. Kadang kau dapat melihat sekumpulan tupai yang berlompatan dari dahan pinus satu ke dahan pinus yang lainnya, sambil mengeluarkan suara-suara kecil yang berisik, suara-suara yang mampu merobek keheningan hutan. Dan jika kau terus saja menyusuri jalan setapak yang berbatu dan terus menanjak yang letaknya tak jauh dari halaman belakang rumahku, setibanya kau di puncak kau akan melihat hamparan permadani putih yang sangat luas, tanaman bunga krisan yang selalu bermekaran sepanjang musim, yang biasa kusebut dengan BUKIT KRISAN. Hampir sepanjang waktu kuhabiskan hari-hariku di sana, saat aku tertawa, saat aku menangis, dan dia selalu setia menemaniku. Bersamanya, aku takkan pernah lelah tuk melintasi waktu, yang terus berlari cepat, dan tak tahu kapan akan berhenti. Semilir angin menyibakkan rok kuning mudaku saat kami berkejaran, bermanja-manja di tiap helaiaan rambut hitam pekatku yang kubiarkan tergerai saat tubuh kami jatuh berguling-guling di tengah hamparan bunga krisan. Tawa kami merekah, membayangkan hal-hal yang mungkin masih terlalu jauh untuk kami berdua. Tentang harapan, impian, dan cita-cita kami. 2

Saat hari mulai menjelang sore, saat bulatan yang memerah perlahan jatuh tertelan di batas senja, dengan letih kusandarkan kepalaku di pundaknya yang kecil. Sesekali dia mengusap peluh yang jatuh di pipiku yang merona. Sepasang mata kami hampir tak berkedip menghitung ratusan kepakan sayap capung merah yang beterbangan. Leon mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaketnya, sebuah miniatur pesawat dengan baling-balingnya yang kecil, dan bisa berputar saat angin berembus ke arahnya. Ini untukmu, Viol! katanya memberikan replika pesawat itu padaku yang langsung kuterima dengan senang hati. Aku selalu menyukai apa saja yang diberikan Leon padaku, karena bagiku itu sangat luar biasa. Jika sudah besar nanti, aku ingin menjadi pilot agar bisa terbang ke langit. Kalau aku ingin menjadi pramugari yang akan selalu ikut terbang bersamamu. Kami saling menatap satu sama lain, kami tertawa bersama, Janji ya...! Suara kami terdengar bersamaan, dengan saling mengaitkan jari kelingking di tangan kiri kami. Nyanyian gemerisik pucuk-pucuk pinus membawa impian kami jauh terbang ke langit, bersama kawanan capung merah yang mulai memudar. *** 3

Ada apa Viol? Kedua bola mata hitam yang kecil itu menatapku teduh. Sambil sedikit membungkuk perlahan jemari kecilnya menyeka air mataku. Jari-jariku sakit Leon, lecet semua, pundakku juga sakit. Lihatlah! gerutuku manja padanya. Aku tidak suka biola, aku tidak bisa main biola, tapi mama selalu memaksaku untuk terus berlatih. Dengan sabar Leon mendengarkan keluh kesahku. Dengan lembut jari-jemarinya membelai rambut hitam panjangku yang selalu kubiarkan tergerai. Memang susah memainkan biola, tapi aku sangat menyukai musik biola. Senyum Leon menatapku teduh. Tapi aku tidak suka biola, sangat sulit untuk dimainkan, aku menyerah. gerutuku manja. Karena kau belum bisa bermain biola, makanya kau tidak suka. Viol yang kukenal itu adalah orang yang pantang menyerah, orang yang penuh semangat. Leon menepuk pundakku. Tapi aku mau jadi pramugari karena aku ingin terbang bersama, Leon, gumamku pelan. Leon tersenyum, Di mana pun aku berada, aku pasti bisa mendengar permainan biolamu, Violeta. Kutatap Leon penuh selidik, Mamaku tidak sedang menyuruhmu untuk membujukku, kan? Leon tertawa lepas. 4

*** Kuhentikan ceritaku, aku berusaha untuk mengatur napasku. Kupejamkan mataku untuk sesaat, aku berharap aku bisa menjadi sedikit lebih tenang. Sejak hari itu aku mulai berlatih biola. Aku kembali melanjutkan ceritaku. Karena jadwal latihanku yang begitu padat, aku mulai jarang ke Bukit Krisan. Aku hanya bisa datang pada akhir pekan, untuk bertemu dengan Leon. Seperti biasanya, aku dan Leon bermain seperti biasa, berkejaran, bergulingguling di hamparan krisan, dan bila sudah lelah aku dan Leon akan duduk manis menatap kawanan capung merah yang terbang merendah kala senja tiba. Leon sering menyebutnya dengan kumpulan pesawat-pesawat mini. Hingga pada suatu hari, aku mendengar kabar yang membawa perubahan besar bagi kami, terutama bagi Leon. Kubiarkan kedua mata Era yang sedari tadi tak lepas menatapku. Era sahabatku di sekolah musik ini. Ternyata Leon hanya anak angkat dari kedua orang tua yang selama ini sangat disayanginya. Seorang bayi yang terbuang, seorang bayi yang tak diharapkan kehadirannya oleh ibu kandungnya sendiri. Mereka menemukan Leon, yang masih bayi terbalut sehelai kain, terus memangis karena kelaparan di bawah derasnya guyuran hujan, tepat 5

di depan rumah mereka. Bagi mereka, ini adalah jawaban dari Tuhan atas doa-doa mereka selama ini yang sangat menginginkan seorang anak. Mereka sangat menyayangi Leon, tapi mereka tak pernah sanggup untuk menceritakan kebenaran ini pada Leon, hingga akhirnya tanpa sengaja Leon mengetahuinya dan membuatnya begitu sangat terpukul dan kecewa karena baginya kehadirannya tidak pernah diharapkan. Aku harus pergi! Apa?! teriakku tak percaya. Aku harus pergi, Viol! ulangnya datar. Kau serius? tatapku tak berkedip. Leon menundukkan kepalanya dengan mengepalkan kedua tangannya. Kau ingin melukai kedua orang tua yang telah mengasuhmu, membesarkanmu, dan menyayangimu hingga detik ini? Kau ingin jadi anak yang durhaka? Tatapku lekat padanya. Leon, kau Hentikan! Teriakan Leon membungkamku. Kau tidak mengerti aku Viol, karena kau tidak bisa merasakan apa yang kurasakan saat ini. Aku mencintai mereka, aku sangat menyayangi mereka, tapi mungkin lebih baik jika hari itu mereka membiarkan aku mati. 6

Plak...! Tanpa kusadari sebuah tamparan telah mendarat di pipinya. Kau sungguh mengecewakan, Leon...! Tatapku marah. Leon tertunduk, dengan cepat kupeluk erat tubuhnya yang kurasakan sedikit bergetar. Masih ada aku Leon, kau masih memiliki aku, bisikku parau. Leon mempererat dekapannya, dan aku bisa merasakan hangatnya kristal bening itu menyentuh pipiku, saat jatuh dari kedua kelopak matanya. *** Senja di Bukit Krisan tak lagi sama, matahari sudah tak terlihat bundar di mataku, hamparan bunga krisan, pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang seakan terlihat kabur, membayang dari pandanganku. Kutatap kawanan capung merah yang terbang semakin menjauh ikut mengantarkan kepergianmu. Violeta, kau harus terus rajin berlatih dan jadilah seorang violist yang hebat. Aku juga akan menjadi seorang pilot, dan di saat hari itu tiba aku akan kembali untuk menjemputmu, kita akan terbang bersama, dan akan kuperlihatkan langit yang luas ini padamu. Di manapun aku berada, aku pasti bisa mendengar permainan biolamu jadi jangan pernah berhenti bermain Viol. 7

Hanya itu yang dikatakan Leon sebelum dia pergi. Dengan lemas, kuremas replika pesawat mini pemberianmu. Selamat jalan, Leon... *** Sekali lagi kuseka air mataku. Aku sudah tidak dapat berbicara sepatah kata pun. Bibirku kaku, lidahku kelu. Dan aku tidak bisa menghentikan air mataku yang terus jatuh. Aku tidak tahu kalau kau mempunyai kisah indah seperti itu, Viol, kata Era datar. Sebenarnya aku juga ingin melupakan semua cerita itu, tapi semakin ingin kulupakan, semuanya malah semakin jelas teringat. Kau jangan ikut menangis, Ra... Kuletakkan telapak tangan kananku di atas pundaknya. Apa sejak saat itu kalian sudah pernah bertemu? Era menunggu jawabanku. Aku menggeleng pelan, kuhela napasku perlahan sebelum kujawab pertanyaannya. Sejak kepergiannya hari itu, tak seorang pun tahu di mana Leon berada. Leon hanya meninggalkan sepucuk surat untuk kedua orang tua angkatnya yang berisi ucapan maaf dan terima kasih. Dia ingin mencari jati diri dan tujuan hidupnya. Dan aku terus mendalami biola, hingga akhirnya masuk ke asrama ini dan mengenalmu, Ra. 8

Apa kau pernah berpikir, apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengannya? Kutatap mata Era yang hampir tak berkedip memandangku. Entahlah Ra, tapi yang pasti aku sangat ingin bertemu dengannya, aku sangat merindukannya. Untuk beberapa saat anganku kembali melayang, dan tanpa kusadari aku telah menyentuh keningku sendiri. Rasanya aku masih dapat merasakan ciuman hangat Leon di keningku sebelum dia pergi. Berapa usianya saat itu? Pertanyaan Ken meluncur begitu saja, rupanya tanpa kusadari, sejak tadi dia turut mendengarkan ceritaku. Usianya 14 tahun, jawabku datar. Usianya 14 tahun? ulangnya dengan nada mengejek. Aku menatap Ken kesal. Apa yang membuatmu tertawa, Ken? Sungguh tidak ada yang patut untuk kau tertawakan. Ken menghentikan tawanya yang sempat memancing emosiku. Senyum dingin di bibirnya sungguh membuatku semakin kesal dan marah. Aku juga tidak pernah menyuruh dia untuk mendengarkan ceritaku, dan dia tidak punya hak untuk mengomentarinya. Ken sudah menghancurkan kenangan indahku, sesuatu yang selama ini tetap aku jaga dengan baik. Dan sesungguhnya sampai 9

hari ini aku terus berharap bahwa semua ini bukan hanya sekadar kenangan. Aku sungguh berharap Leon akan datang untuk memenuhi janjinya padaku. Lucu, kau sungguh-sungguh memercayai katakata dari anak kecil berusia 14 tahun? Dan sampai hari ini kamu masih menunggu janjinya dengan setia? Kau bodoh Violeta, sangat bodoh! Aku kasihan padamu! Kata-kata Ken, nada suaranya, sorot matanya membuat aku semakin tersadar kalau semua yang aku tunggu selama sembilan tahun ini cuma mimpi. Dan aku takut, aku takut untuk kecewa lagi. Hentikan, Ken...! Cukup! Sungguh tak pantas kau bicara seperti itu pada Viol. Era menggenggam kedua tanganku yang dirasakannya semakin bergetar, bukan hanya tangan, tapi sudah menjalar ke seluruh tubuhku. Kenapa? Ken tetap memasang senyum dinginnya, tak sedikit pun dia menunjukkan rasa bersalahnya padaku. Sekarang di mana Leonmu, Viol? Aku sungguh tak punya keberanian untuk membalas tatapan mata Ken yang tertuju padaku. Sejujurnya aku tidak ingin membantah apa yang sudah dikatakan Ken. Ken benar, Leon... di mana kamu sekarang? desahku dalam hati. Dia sudah melupakanmu, Viol. Tanpa kusadari wajah Ken sudah begitu dekat dengan wajahku. Aku bisa merasakan napasnya yang begitu panas di pipiku. 10