PENYELESAIAN KREDIT MACET KENDARAANN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK. CABANG SEMARANG 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDTI TANPA AGUNAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SURYA MAKMUR DI DENPASAR

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI YANG DILAKUKAN DEBITOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR ARTIKEL. Diajukan Oleh : DODY PEBRI CAHYONO

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

Oleh I Wayan Gede Pradnyana Widiantara I Nengah Suantra Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI UPAYA PENGAMANAN PIHAK BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH CABANG KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II SEGI HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk.

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN

DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN PADA KREDIT DI BANK MANDIRI CABANG SANUR

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BPR KARYA SARI SEDANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensial, yaitu bank. Berdasarkan

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET DI PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE KOTA JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN. (Studi Kasus di PT. Bank Danamon Tbk. DSP Cabang Tanjungpandan)

JURNAL ILMIAH TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN JAMINAN FIDUSIA (STUDI DI PT. ASTRA SEDAYA FINANCE)

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

BAB I PENDAHULUAN. tergiur untuk memilikinya meskipun secara financial dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Online di

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan ini, maka banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank

ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ekonomi tinggi, menengah dan rendah. hukum. Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan membawa andil yang besar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BTN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Tanpa Agunan Di PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Cabang Semarang. Elisa Andriyani. Kashadi*), Herni Widanarti

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran koperasi

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

Oleh: I Wayan Suatmaja Mimba Dewa Gede Rudy Suatra Putrawan Program Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

AKIBAT HUKUM KREDIT TANPA JAMINAN BAGI PIHAK DEBITUR

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PENERIMA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

PELAKSANAAN PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM KREDIT PERBANKAN

Disusun dan. Oleh : SEPTIAN C

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR SERTA PENYELESAIAN HUKUMNYA. Tutiek Retnowati Sujarwo Darmadi

UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH OLEH KREDITOR APABILA OBJEK JAMINAN FIDUSIA YANG AKAN DILELANG DIKUASAI OLEH PIHAK KETIGA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat sesuai dengan usia dan status sosialnya namun seringkali

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

KEPASTIAN HUKUM PELAKSANAAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DI KANTOR PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PEKANBARU KOTA ABSTRAK

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

PENYELESAIAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA SUZUKI FINANCE CABANG DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana merupakan salah satu faktor penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

IMPLEMENTASI KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA PT BANK OVERSEAS CHINEESE BANKING CORPORATION (OCBC) NISP TBK CABANG DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Kebutuhan itu

KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA BERDASAR UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

II. Tinjauan Pustaka. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebahasaan tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan unsur-unsur, yaitu : 2

AKIBAT HUKUM ALIH DEBITUR PADA PERJANJIAN KREDIT PERUMAHAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG PALU

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website :

TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG DALAM PERJANJIAN KREDIT NURMAN HIDAYAT / D

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

AKIBAT HUKUM TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA YANG SUDAH DIALIHKAN SEBELUM JAMINAN FIDUSIA DIDAFTARKAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi intermediary yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

NASKAH PUBLIKASI TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN COVER ASURANSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. usahanya mengingat modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan biasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dalam. rangka upaya peningkatan pembangunan nasional yang bertitik berat

Transkripsi:

PENYELESAIAN KREDIT MACET KENDARAANN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK. CABANG SEMARANG 1 Benyamin Adhi Susanto, H. Kashadi, SH.MH., Yuli Prasetyo Adhi, SH.Mkn.*) Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang, 50239, Telp : 024-76918201 Fax : 024-76918206 ABSTRACT The present of consumer finance institutions as an alternative source of financing is considered very helpful peoplee to buy needed goods. One item that is often used as the object of financing is motorcycle. Motorcycle credit agreement is generally loan agreement with the fiduciary. This study aims to investigate the implementation of motorcycle financing with fiduciary in PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 and the measures taken by PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 if there is a bad credit motorcycle. The study is an empirical legal research in which the authors use secondary data sources to analyze the various laws and regulations in the areas of credit, fiduciary rules, also using primary data collected from interviews with Branch Manager PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1. The result obtained are lending a motorcycle with a fiduciary in PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 has been accordance with the procedures in the credits, one of which is the in-depth credit analysis by 5C to credit proposed by the prospective borrowers. This is to minimalize the possibility of a bad credit motorcycle with fiduciary. But if it turns out bad credit still happen, PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 made several attempts as do the desk call and fines, granting subpoena, rescheduling, restructuring and over kredit, giving last repayment. If such efforts have been made, but the debtors remain in default, the steps taken by PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 is the withdrawal of the collateral. But the withdrawal of collateral measures are sometimes encountered obstacles in the absence of registration of fiduciary goods in the Fiduciary Registration Office. Consequently, PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 loses their right to execute directly. Key Word : Credit Agreement, Fiduciary

PENDAHULUAN Sarana transportasi merupakan kebutuhan primer masyarakat dewasaa ini. Umumnya yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah sepeda motor. Namun terdapat keterbatasan kemampuan financial di tengah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hal inilah yang memicu tumbuh dan kembangnya lembaga pembiayaan konsumen atau perusahaan pembiayaan konsumen sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan atas barang-barang konsumtif yang diinginkan. Menganut prinsip UU No. 10 tahun 1998 pasal 8 maka pemberian kredit oleh Lembaga Pembiayaan Konsumen tidak dapat dilakukan sembarangan. Oleh sebab itu kreditor harus memperoleh keyakinan terhadap debitor sebelum memberikan kreditnya dan harus melakukan penilaian yang cermat serta seksama terhadap karakter, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dari debitor. Perusahaan pembiayaan konsumen biasanya akan meminta jaminan tertentu sebagaimana jaminan dalam kredit (jaminan utama, pokok, dan tambahan), hal ini dilakukan untuk meminimilisasi resiko. Dan sesuai dengan konstruksi fidusia, apabila debitor telah memenuhi kewajibannya maka kreditor wajib mengembalikan hak milik atas barang-barang debitor. Namun masalah masih dapat ditemui saat terjadi kredit macet, di mana debitor melakukan wanprestasi dengan tidak membayar angsuran yang sudah disepakati. Saat seperti inilah diperlukan peran lembaga jaminan fidusia, dimana setiap perjanjian kredit kendaraan bermotor yang telah didaftarkan di lembaga jaminan fidusia akan memperoleh atau berhak mendapatkan bantuan dari pihak yang berwajib untuk mengambil barang fidusia yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit tersebut. Hal tersebut juga dialamii oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 sebagai lembaga pembiayaan. Pada umumnya akan dilakukan penarikan kembali barang jaminan, selanjutnya a akan dilakukan penjualan atas barang jaminan tersebut. Hasil penjualan barang jaminan inilah yang akan digunakan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 untuk melunasi sisa kewajiban angsuran dari debitor tersebut, dan bila terdapat kelebihan sisa akan

dikembalikan secara tunai kepada debitor. Perbedaan ini juga dapat menimbulkan masalah tentang pendaftaran jaminan fidusia dalam perjanjian kredit. Maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit kendaraan bermotor dengan jaminan fidusia di PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 2. Untuk mengetahui penyelesaian kredit macet kendaraan bermotor dengann jaminan fidusia di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 METODE PENELITIAN Metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian untuk skripsi ini adalah metode pendekatan yang bersifat yuridis empiris. Pendekatan yuridis menggunakan sumber data sekunder untuk menganalisis berbagai peraturan perundang-undangan di bidang perkreditan, jaminan Fidusia, buku-buku dan artikel-artikel yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Pendekatan empiris menggunakan sumber data primer, untuk menganalisis hukum suatu peraturan yang bersifat normatif dan sebagai peraturan yang dapat berinteraksi dan berhubungan dengan masyarakat. HASIL PENELITIAN Di dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan, pada Pasal 1 butir 11 ditegaskan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 1 Perjanjian Kredit adalah suatu perjanjian pendahulan (voorovereenkomst). Perjanjian pendahuluan ini merupakan hasil permufakatan antara pemberi dan penerima pinjaman mengenai hubungan hubungan hukum antara keduanya. Perjanjian ini bersifat konsensual (pacta de contrehendo) obligator. 2 1 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia,( Bandung : PT.Citra Aditya Bakti,2000 ), hlm 299. 2 H. Martin Roestamy, Hukum Jaminan Fidusia, (Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadayaa 2009), hlm 23.

Istilah fidusia berasal dari bahasa Belanda, yaitu fiducie, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fiduciary transfer of ownership, yang artinya kepercayaan. Di dalam berbagai literature, fidusia lazim disebut dengan istilah eigendom overdract (FEO), yaitu penyerahan hak milik berdasarkan atas kepercayaan. 3 Di dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia kita jumpai pengertiann fidusia yaitu : Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. Pelaksanaan Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor Dengan Jaminann Fidusia di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 meliputi beberapa tahapan pengajuan kredit sebagai berikut : 1. Mengisi permohonan pengajuan kredit dengan melengkapi dokumen dan persyaratan yang dibedakan dalam 4 kategori pekerjaan. Maksudnya, calon nasabah wajib mengisi sesuai dengan pekerjaan yang sedang digeluti saat mengajukan kredit (karyawan/ profesi/ wiraswasta/ perusahaan badan). 2. Penyerahan pengajuan permohonan kredit. Dimana akan dilakukan pemverifikasian kelengkapan dan kebenaran data yang diberikan oleh calon nasabah, serta memenuhi persyaratan yang diambil dari penerapan syarat-syarat sahnya perjanjiann menurut KUH Perdata. 3. Penganalisaan kredit terhadap calon nasabah. Dalam melakukan analisis kredit calon nasabah, pihak PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 memperhatikan hal-hal yang menyangkut pribadi peminjam, kondisi lingkungan peminjam, kekayaannya atas harta benda, prospek usaha yang akan dibiayai, kemauan dan kemampuan dalam membayar pinjaman kredit 4. 4. Pengeluaran keputusan diterima atau ditolaknya pengajuan kredit debitor. 3 H. Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Cetakan Kelima (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 55 4 Wawancara dengan Deputi Branch Manager PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1, Sabtu 11 Agustus 2012.

5. Pembuatan akta perjanjiann kredit. Dimana dilakukan pembuatan akta tertulis (notariil) dihadapan notaris bersama dengan pihak perwakilan dari PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 sebagai kreditor dan calon debitor. 6. Hak dan Kewajiban kreditor serta debitor yang wajib dipenuhi masing-masing pihak. 7. Cara pembayaran angsuran dapat dilakukan melalui ATM online atau secara manual dengan membayar secara langsung di kasir PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1. Penyelesaian Kredit Macet Kendaraan Bermotor Dengan Jaminan Fidusia di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 meliputi langkah-langkah kebijakan sebagai berikut: 1. Melakukan proses desk call dan pemberlakuan denda 2. Pengeluaran Somasi (surat peringatan) pertama (1) dan terakhir serta kunjungan pihak petugas. 3. Pemberian perubahan jatuh tempo (rescheduling), perubahan struktur kredit (restructuring) dan pengalihan kontrak/ over kredit (bagian dari program restructuring) 4. Pemberian waktu pelunasann terakhir atau OD (Over Due) maksimal 30 hari. 5. Surat Penarikan KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan : 1. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 melakukan analisis yang mendalam terhadap pengajuan kredit oleh calon debitor, sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kredit macet. Hal-hal yang diperhatikan oleh PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 sebelum memberikan kredit adalah pribadi peminjam, kondisi lingkungan peminjam, kekayaannya atas harta benda, Prospek usaha yang akan dibiayai, kemauan dan kemampuan dalam membayar pinjaman kredit. 2. Sebelum melakukan penyitaan terhadap unit jaminan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 melakukan langkah yang bersifat kekeluargaan seperti pemberian somasi dan kunjungan petugas. Melalui kunjungan petugas, pihak PT. Adira

Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 bermaksud untuk mengetahui kendala apa yang dialami debitor sehingga mengalami kesulitan pembayaran. Jika dimungkinkan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Semarang 1 akan menawarkan alternatif seperti rescheduling, restructuring dan over kredit. Namun jika ternyata debitor memang tidak mampu untuk meneruskan kredit, maka akan dilakukan penarikan unit barang jaminan untuk mengurangi kerugian. DAFTAR PUSTAKA H. Martin Roestamy, Hukum Jaminan Fidusia, Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadaya, 2009. H. Salim HS., Perkembangann Hukum Jaminan di Indonesia, Cetakan Kelima, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, 2000. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia