PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

Identifikasi Sistem Panas Bumi Di Desa Masaingi Dengan Menggunakan Metode Geolistrik

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

IDENTIFIKASI ZONA KONDUKTIF DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI LARIKE AMBON MALUKU

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB II Perkembangan Geolistrik

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal

Abstrak

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

RESISTIVITAS BATUAN KAMPUS UNHAS TAMALANREA ABSTRAK

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN :

Penyelidikan Geolistrik Schlumberger di Daerah Panas Bumi Jaboi Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

BAB II METODE PENELITIAN

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN BATUAN DI LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) BENOWO SURABAYA

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI SONGA WAYAUA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN, PROVINSI MALUKU UTARA

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN DI KELURAHAN CANGKORAH, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK DALAM SURVEY POTENSI HIDROTHERMAL (STUDI KASUS: SEKITAR SUMBER AIR PANAS KASINAN PESANGGRAHAN BATU)

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON DAERAH PANAS BUMI SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR - NTB

Mahasiswa Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP, dan ABSTRACT

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam dengan jumlah yang

SURVEI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE SELF POTENTIAL UNTUK MENGETAHUI POTENSI PANAS BUMI (STUDI KASUS OBYEK WISATA GUCI, JAWA TENGAH)

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI AREA MANIFESTASI PANAS BUMI KALIULO, GUNUNG UNGARAN

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

Pemodelan Sistem Geothermal Berdasarkan Data Geolistrik Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

Pendugaan Zona Endapan Mineral Logam (Emas) di Gunung Bujang, Jambi Berdasarkan Data Induced Polarization (IP)

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

STUDI STRUKTUR BAWAH PEMUKAAN PADA ZONA SESAR DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

Sari. Penyelidikan Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah Panas Bumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan manusia, serta ketersediaannya memberikan

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Analisa Resistivitas Batuan dengan Menggunakan Parameter Dar Zarrouk dan Konsep Anisotropi

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Analisis Aliran Rembesan (Seepage) Menggunakan Pemodelan 3D Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR ZONA RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI PAYUNG KOTA BATU

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Analisis Reservoar Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa Kalianda dengan Metode Tahanan Jenis dan Geotermometer

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DAERAH KEPULAUAN SERUI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Unnes Physics Journal

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

Penjalaran Arus Listrik di Dalam Bumi

Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Alat Monitoring Rembesan Limbah (Penelitian Model Fisik di Laboratorium)

SURVEI MAGNETOTELURIK (MT) DAERAH PANAS BUMI SUMANI, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. geolistrik dengan konfigurasi elektroda Schlumberger. Pada konfigurasi

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

Transkripsi:

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO Eko Minarto* * Laboratorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : minarto@physics.its.ac.id Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Abstrak Metode geolistrik (tahanan jenis) merupakan metode geofisika yang sangat popular dan sering digunakan baik dalam survey geologi maupun eksplorasi. Hal ini disebabkan karena metode geolistrik (tahanan jenis) sangat bagus untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya. Terutama untuk daerah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, misalnya untuk keperluan eksplorasi air tanah, panasbumi (geothermal). Penyelidikan panasbumi daerah Mataloko dengan menggunakan metode tahanan listrik (geolistrik) konfigurasi Schlumberger, menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai potensi struktur panasbumi yang ditunjukkan oleh nilai tahanan jenis yang relatif kecil. Hasil pemodelan inversi dengan menggunakan program IPI2WIN diperoleh model perlapisan bumi yang cukup bagus dengan eror dibawah 5% untuk setiap titik sounding. True section kedua lintasan menunjukkan bahwa terdapat lapisan yang bersifat konduktif dengan resistivitas < 5 Ωm pada kedalaman sekitar 800m 1000m yang diperkirakan sebagai lapisan penudung dan lapisan dibawahnya (>1000m) yang bersifat agak resistif (10 Ωm - 100 Ωm) yang diperkirakan sebagai reservoir dari sumber panasbumi daerah Mataloko. KATA KUNCI : Geolistrik, tahanan jenis, Schlumberger, true section. I. Pendahuluan Sumber daya alam panasbumi (geothermal) dewasa ini menjadi salah satu sumber energi alternatif yang banyak dikembangkan dibanyak negara di dunia. Hal ini mengingat semakin sedikitnya cadangan minyak bumi yang tersedia yang selama ini menjadi sumber energi primadona. Tidak terkecuali Indonesia berusaha mengembangkan sumber energi panasbumi sebagai sumber energi alternatif. Dan fakta menunjukkan bahwa Indonesia merupakan daerah yang berpotensi akan sumber daya alam, termasuk sumber daya panasbumi (geothermal). Diperkirakan Indonesia mempunyai potensi sumber daya sekitar 20.000 MW sumber panasbumi. Sampai saat ini baru sekitar 3,04% dari sumber daya yang ada atau kurang dari 1000 MW yang sudah dieksplorasi [1], sehingga perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk pemanfaatan sumber daya panasbumi yang cukup potensial tersebut. Metode geolistrik (tahanan jenis) merupakan salah satu metode geofisika yang sangat popular dan sering digunakan

baik dalam survey geologi maupun eksplorasi. Hal ini disebabkan karena metode geolistrik (tahanan jenis) sangat bagus untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya. Terutama untuk daerah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, seperti untuk keperluan eksplorasi panasbumi (geothermal). Potensi sumber daya geothermal Indonesia (2000) dalam MW Kamojang 140 Salak 330 Darajat 125 Dieng 60 Sibayak 2 Lahendong 2.5 Wayang Windu 110 Total 769.5 Tabel : Potensi sumber panasbumi di Indonesia Metode geolistrik (tahanan jenis) dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dalam penyelidikan panasbumi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan penampang harga tahanan jenis yang mencerminkan karakteristik fisik atau struktur bawah permukaan. Kondisi ideal geologi yang memenuhi persyaratan daerah panasbumi (geothermal reservoir) yang dapat menghasilkan uap panas adalah adanya sumber panas (heat source), adanya batuan reservoir dengan porositas dan permeabilitas cukup tinggi berisi fluida panas (ada pengisian kembali air dingin melalui rekahan atau sesar), serta adanya batuan penutup (cap rock) yang dapat menahan pelepasan panas [2]. Gambar 1 : Skema sumber panasbumi II.Tinjauan Daerah Penyelidikan Sumber panasbumi (geothermal) Mataloko mempunyai posisi geografis antara 08º 48' 30" - 08º 53' 30" Lintang Selatan dan 121º 00' - 121º 05' Bujur Timur atau tepatnya terletak diperbatasan antara Kecamatan Golewa dan Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Daerah panasbumi Mataloko mempunyai kondisi geologi yang cukup ideal dan memenuhi persyaratan daerah panasbumi yang cukup potensial untuk dapat menghasilkan uap panas. Hal ini didukung selain dengan adanya sumber panas (heat source), adanya batuan reservoir dengan porositas dan permeabilitas cukup tinggi, serta adanya batuan penutup (cap rock) yang dapat menahan pelepasan panas, juga didukung adanya beberapa sesar yang berfungsi pada pengisian kembali air sebagai reservoir. Beberapa struktur sesar yang ada didaerah panasbumi Mataloko antara lain : sesar Bopa terletak dibagian selatan daerah penyelidikan (disekitar kampung Bopa), sesar Tudaluda terletak dibagian barat daya daerah penyelidikan (disekitar kampung Tedaluda), sesar Were terletak dibagian tenggara daerah penyelidikan (disekitar kampung Were), serta sesar Waeluja terletak dibagian selatan daerah penyelidikan (disekitar kampung Mataloko) [3].

III. Konfigurasi Tahanan Jenis Schlumberger Survey geolistrik (resistivity) pada umumnya bertujuan untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya [4]. Struktur geologi yang dapat dideteksi dengan metode ini terutama adalah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, misalnya untuk keperluan eksplorasi air tanah, mineral, geothermal (panasbumi). Prinsip pelaksanaan survey tahanan jenis adalah dengan menginjeksikan arus listrik melalui elektroda arus dan mengukur responnya (tegangan) pada elektroda potensial dalam suatu susunan (konfigurasi) tertentu [5]. Berdasarkan tujuan dan cara pengubahan jarak elektroda, survey geofisika dibagi menjadi dua cara : mapping dan sounding. Mapping dimaksudkan untuk mengetahui variasi horizontal atau lateral tahanan jenis batuan pada kedalaman tertentu. Jarak antar elektroda dibuat tetap sesuai dengan kedalaman daya penetrasi yang diinginkan, selanjutnya seluruh susunan elektroda dipindahkan menurut suatu lintasan tertentu. Sedangkan sounding dimaksudkan untuk mengetahui variasi tahanan jenis batuan terhadap kedalaman (secara vertikal). Jarak antar elektroda diperbesar dalam suatu arah bentangan pada suatu titik tertentu [6]. Konfigurasi metode geolistrik (resistivity) Schlumberger bertujuan untuk mengidentifikasi diskontinuitas lateral (anomali konduktif lokal). Arus diinjeksikan melalui elektroda AB, dan pengukuran beda potensial dilakukan pada elektroda MN [7], dimana jarak elektroda arus (AB) jauh lebih besar dari jarak elektroda tegangan (MN). ΔV A M O N B medium bawah permukaan Gambar 2 : Skema metode tahanan jenis konfigurasi Schlumberger. Struktur resistivitas bumi adalah variasi harga resistivitas terhadap kedalaman dari permukaan tanah, dapat dinyatakan : f z ) [1] i ( i Tahanan jenis dan kedalaman tiap lapisan dapat diturunkan dari persamaan : i I Vr 1 2 1( ) J 0 ( r) d 2 [2] 0 dengan J 0 = Fungsi Bessel orde ke nol. θ 1 (λ) = Fungsi Kernel (ρ i, d i ). Secara umum harga tahanan jenis semu dinyatakan oleh hubungan sebagai berikut : V a K I [3] dimana : K : faktor geometri. ΔV : beda potensial. I : arus listrik. Untuk bumi homogen berlaku : 2 AB MN V AB 2 2 2 I 2 MN AB 4 2 2 dengan faktor geometri K. I 2 [4]

2 AB MN AB 2 2 K 2 2 MN AB 4 2 2 2 [5] 500m, 600m, dan 800m, sedang jarak MN/2 = 80m. Sehingga dapat dihitung harga tahanan jenis semu berdasarkan persamaan (4). Terdapat dua buah lintasan E dan K dengan masing-masing terdiri dari 10 titik amat. Gambar 3 : Kurva pengukuran lapangan. Permukaan bumi d 1, ρ 1 IV. Analisa Pengukuran geolistrik (tahanan jenis) konfigurasi Schlumberger daerah panasbumi Mataloko dilakukan pada 20 titik sounding yang terbagi dalam 2 lintasan, masing-masing lintasan sebanyak 10 titik sounding pada lintasan E dan 10 titik sounding pada lintasan K. Dari hasil pemodelan inversi dengan menggunakan program IPI2WIN, diperoleh hasil model perlapisan bumi yang cukup bagus dengan eror rata-rata untuk setiap titik sounding dibawah 5%, (data perhitungan yang hampir mendekati harga observasi) baik untuk lintasan E maupun lintasan K (gambar 6 dan gambar 7). d 2, ρ 2 d 3, ρ 3 d 4, ρ 4 ~ Gambar 4 : Model perlapisan bumi ρ 1 z 1 ρ 2 ρ z 2 z 3 ρ 3 ρ 4 Z Gambar 5 : Struktur resistivitas bumi Pengukuran dilapangan menggunakan konfigurasi Schlumberger, dimana jarak elektroda arus (AB) jauh lebih besar dari jarak elektroda tegangan (MN). Data yang diperoleh dari pengukuran dilapangan adalah besarnya arus dan beda potensial. Jarak AB/2 = 200m, 400m,

Gambar 6 : Model perlapisan bumi untuk masingmasing titik sounding untuk lintasan E.

Gambar 9 : Harga resistivitas dan kedalaman tiap lapisan beberapa titik sounding untuk lintasan E. Gambar 7 : Model perlapisan bumi untuk masingmasing titik sounding untuk lintasan K. Dari hasil true section kedua lintasan memberikan penafsiran bahwa pada kedua lintasan terdapat lapisan konduktif dengan resistivitas < 5 Ωm pada kedalaman sekitar 800m 1000m yang diperkirakan sebagai lapisan penudung dan lapisan dibawahnya yang bersifat agak resistif (10 Ωm - 100 Ωm) yang diperkirakan sebagai reservoir dari sumber panasbumi daerah Mataloko (gambar 10 dan gambar 11). Gambar 8 : Harga resistivitas dan kedalaman tiap lapisan beberapa titik sounding untuk lintasan E. Gambar 10 : Penampang resistivitas semu (Pseudo-Section) dan resistivitas sebenarnya (true section) untuk lintasan E.

penudung dan lapisan dibawahnya (>1000m) yang bersifat agak resistif (10 Ωm - 100 Ωm) yang diperkirakan sebagai reservoir dari sumber panasbumi daerah Mataloko. Gambar 11 : Penampang resistivitas semu (Pseudo-Section) dan resistivitas sebenarnya (true section) untuk lintasan K. V. Simpulan 1. Metode geolistrik (tahanan listrik) dengan konfigurasi Schlumberger dapat digunakan untuk mengidentifikasi diskontinuitas lateral (anomali konduktif lokal) bawah permukaan sumber panasbumi (geothermal). 2. Pemodelan inversi dengan menggunakan program IPI2WIN memberikan hasil model perlapisan bumi yang cukup bagus. Hal ini dibuktikan dengan didapatkan eror yang cukup kecil untuk setiap titik sounding pada kedua lintasan, yaitu dibawah 5 % (data perhitungan yang hampir berimpit dengan data observasi). 3. Secara umum hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada kedua lintasan terdapat lapisan yang bersifat konduktif dengan resistivitas < 5 Ωm pada kedalaman sekitar 800m 1000m yang diperkirakan sebagai lapisan VI. Daftar Pustaka [1] Geothermal Education Office, http://geothermal.marine.org, 2000. [2] D. S. Parasnis, Principles of Applied Geophysics, second Edition, Chapman and Hall, New York, 1972. [3] Fredy Nanlohi, dkk., Geologi Daerah Panasbumi Mataloko, Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur, Laporan Direktorat Vulkanologi, 1997. [4] H. Grandis, Penerapan Metode Gaya Berat dan Tahanan Jenis Dalam Eksplorasi Pendahuluan Daerah Prospek Panasbumi, Tugas Akhir Jurusan GM ITB, 1986. [5] M. P. Hochstein, Introduction to Geothermal Prospecting, Geothermal Institut, University of Auckland, 1982. [6] O. Koefoed, Geosounding Principles : Resistivity Sounding Measurement, Elsevier, 1979. [7] W. M. Telford, L. P. Geldart, and R. E. Sheriff, Applied Geophysics, Second Edition, Cambridge and Hall, New York, 1990.