BAB I PENDAHULUAN. kerja yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

internal, sedangkan perancang mendesain input sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis. Ardianingrum (2015) menggunakan objek perancangan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 225 /MEN/2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER-16/MEN/V/2006 TENTANG

SDM yang. disusun. Kapasitas. terhadap. kegiatan. sehingga. melaksanakan. penugasann. pemerintah. Government. Meningkatkan. kesadaran.

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk membantu proses aktivitas kerja di instansi maupun. diperkantoran baik dari lembaga pemerintah

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA ABSTRAK

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan manusia. aspek waktu karena data dapat diakses secara instan.

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta menerapkan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

KEPMEN NO. 225 TH 2003

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 ten

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawakan pengaruh yang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Analis Kebijakan melalui Penyesuaian/Inpassing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan pemakai jasa dalam mendapatkan informasi agar lebih mudah, cepat, tepat dan

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

PROTOTYPE ANALISA DAN PERANCANGAN BORANG AKREDITASI STANDAR 4 TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya adalah lembaga pendidikan yang dirancang

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan ketenaga kerjaan ke depan semakin berat dan kompleks. Ketersediaan kesempatan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan tenaga kerja menunjukkan peningkatan seiring dengan semakin terbukanya pasar bebas. Maka upaya peningkatan kualitas agar mampu bersaing di pasar internasional maupun pasar dalam negeri menjadi hal yang wajib dilakukan. Upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dilakukan dengan mengadakan pelatihan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan kepakaran tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Salah satu komponen penting dalam peningkatan kualitas tenaga kerja adalah dosen yang bertugas melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran serta pengembangan pelatihan. Dosen merupakan salah satu dari 114 jabatan fungsional yang telah ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Jabatan fungsional dosen termasuk dalam rumpun jabatan pendidikan lainnya yang bertugas melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori, dan metode operasional, di bidang pendidikan dan pengajaran umum, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak berhubungan dengan pengajaran sekolah formal, memberikan saran tentang metode dan 1

bantuan pengajaran, menelaah serta memeriksa hasil kerja yang telah dicapai oleh dosen dalam penerapan kurikulum, memberikan pelatihan penggunaan teknologi tinggi. Direktorat Bina Dosen dan Tenaga Pelatihan Kemnakertrans memiliki tugas untuk melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standarisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang dosen dan penggerak swadaya masyarakat (PSM) lembaga pelatihan pemerintah, dosen lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi dosen, PSM, dan tenaga pelatihan. Pembinaan profesi dosen dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan sebagai pengembangan karir dosen. Salah satu cara untuk melakukan evaluasi terhadap pengembangan pengembangan karir dosen adalah dengan penilaian angka kredit. Angka kredit yang diajukan akan dinilai dengan seksama oleh tim penilai dengan berpedoman pada Lampiran I dan Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003. Tim penilai akan menilai beberapa lampiran seperti : rencana, laporan, surat pernyataan, dan bukti-bukti pendukung aktivitas kedosenan. Karena pengajuan penilaian angka kredit sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun, tidak tertutup kemungkinan dokumen sering terpisah dan memakan waktu lama untuk mencarinya. Pengajuan kegiatan yang tidak proporsional dengan bobot nilai aktivitas juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi tim penilai dalam menetapkan besaran angka kredit yang diterima. Kemajuan teknologi informasi telah memberikan dukungan dan peran strategis dalam sebuah organisasi dalam berbagai aktivitas. Untuk mendorong 2

pemanfaatan teknologi informasi di Kemnakertrans agar sistem informasi dan proses kerja tertata dengan manajemen modern dengan organisasi berjaringan sehingga dapat memperpendek lini pengambilan keputusan dan memperluas rentang kendali, maka disusun strategi pengembangan sistem informasi di lingkungan Kemnakertrans sebagai bagian pelaksanaan e-government yang menyediakan sistem pelayanan publik bidang ketenagakerjaan yang handal, terpercaya dan dapat diakses secara mudah dan murah. Di antara aplikasi yang mendukung adalah otomatisasi laporan sebagaimana dilakukan dalam otomatisasi kantor yang merupakan mekanisme kuat untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas kerja dengan perubahan alami proses informasi organisasi. Artinya dengan otomatisasi diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan, meningkatkan produktivitas dengan mengurangi dokumentasi fisik, memudahkan tim verifikasi dan penilai untuk memverifikasi dokumen bukti pendukung dan mengurangi biaya kertas. Kualitas kerja akan berubah dari metode kerja kejar tayang pada akhir semester menjadi terpola dan terbagi pada tiap bulan. Kemampuan otomatisasi aplikasi dalam membuat keputusan, melatih, mengelola dan memanggil kembali informasi sebagaimana cara manusia mengelola informasi akan meningkatkan kualitas laporan dan produktivitas. Pendekatan ini dikenal sebagai sistem pakar yang merepresentasikan sumber daya bernilai bagi organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas rutin secara efisien. 3

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut. 1. Kesulitan yang dialami dosen dalam menyusun pengajuan angka kredit secara manual? 2. Perbedaan pemahaman dosen terhadap aturan penyusunan angka kredit menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penghitungan pembobotan kegiatan yang dinilai? 3. Tim verifikasi angka kredit mengalami kesulitan dalam melakukan verifikasi angka kredit? C. Batasan Masalah 1. Sistem pakar tidak menyimpan hasil angka kredit secara permanen 2. Perangkat lunak tidak dirancang untuk memiliki kemampuan belajar sendiri artinya, sistem pakar ini tdak dapat menambah sendiri pengetahuan selama interaksinya dengan pemakai. 3. Sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL 4. Tidak membahas keamanan sistem 4

D. Tujuan Adapun tujuan perancangan dari sistem pakar ini adalah: 1. Menentukan sistem pakar dengan model yang paling tepat digunakan untuk melakukan otomatisasi dalam membuat keputusan, mengelola informasi, meningkatkan kualitas dan produktivitas dosen. 2. Merancang model sistem pakar dengan pendekatan rule based pada otomatisasi laporan usulan angka kredit dosen berbasis web. E. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan sistem angka kredit untuk otomatisasi laporan usulan angka kredit dosen berbasis web. Aplikasi ini juga sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut untuk angka kredit tenaga fungsional lainnya. 5