BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

otomotif dapat dijadikan alternatif untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut.2 Sirkuit

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SIRKUIT DRAG RACE DI YOGYAKARTA

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep perencanaan dan perancangan

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

SIRKUIT DAN PUSAT PELATIHAN BALAP MOTOR DI YOGYAKARTA

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

GELANGGANG OLAH RAGA DIKABUPATEN KENDAL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BANJAR BARU INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arjuna Joi Bowl & Pool Arjuna Joi Bowl & Pool

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

Seminar Tugas Akhir. Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

KOMPLEKS OLAHRAGA SURABAYA DI JAWA TIMUR Penekanan Desain Arsitektur High - Tech

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II SIRKUIT DRAG RACE

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR. BALI INTERNATIONAL CIRCUIT Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

SIRKUIT MOTOR PEMALANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

I. 1 Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. (

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

SIRKUIT DRAG RACE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jumlah Pelajar di Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2. Esensi Judul

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

PEKALONGAN BASKETBALL ARENA

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PELATIHAN NASIONAL ATLET PARALIMPIK I - 1

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN ASRAMA ATLET BASKET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA

Tahap Identifikasi Data Tahap Analisa 13

A. LATAR BELAKANG MASALAH

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SIRKUIT INTERNASIONAL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret Nizar Anindita A. L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan medali tiap cabang olahraga pada SEA GAMES 2011

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan

STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Ichsan Ahmadi

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

GELANGGANG OLAHRAGA DAN FASILITAS PERBELANJAAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

meningkat dari tahun 2013 dengan jumlah atlet 250, tahun 2014 dengan jumlah atlet 297, dan pada tahun 2015 dengan jumlah atlet renang 311.

BAB I PENDAHULUAN SOLO RACQUET SPORTS CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat, dibuktikan dengan banyak diselenggarakan event-event olahraga bertaraf nasional dan semakin maraknya media cetak maupun elektronika nasional yang secara teratur menyampaikan perkembangan olahraga balap otomotif nasional. Bahkan hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia event balap motor diselenggarakan. Selain Road Race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport. Sungguh disayangkan, perkembangan dibidang olahraga otomotif yang begitu pesat dan digemari itu tidak diimbangi dengan adanya dukungan sarana pendidikan, latihan ataupun balapan yang dapat menunjang perkembangan kegiatan tersebut. Olahraga otomotif khususnya Road Race perkembangannya sangat pesat, bahkan pada PON (Pekan Olahraga Nasional) XVI di Palembang Road Race menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan ( Otosport, otomotif, 21 juni 2004 ). Atlet balap dari yogyakarta yang ikut adalah Hendriansyah, Irwan Ardiansyah, Arif Luthfianto, dan Doni Tata. Para pembalap dari Yogya dapat mendapatkan 3 medali emas dari 11 medali emas yang direbut kotingen Yogya (Bernas, selasa 14 september 2004). Yogyakarta memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan dunia otomotif baik untuk olahraga atau investasi. Yuli Setiyono (ketua IMI DIY) menjelaskan, salah satu kendala untuk mengembangkan otomotif di DIY adalah masalah belum adanya sirkuit permanen untuk latihan atlit. Bahkan sebagai kota besar yang memiliki atlet balap motor cukup banyak, Yogyakarta hanya menggunakan lapangan parkir Stadion Mandala Krida dan lapangan parkir sebagai arena balap yang belum memiliki standar keamanan. 1

Oleh karena itu, Yogyakarta perlu adanya suatu tempat atau wadah bagi pecinta olahraga otomotif khususnya Road Race yang memiliki sarana dan prasarana yang layak untuk peningkatan prestasi. Kegiatan untuk peningkatan prestasi tersebut adalah kegiatan pendidikan, kegiatan latihan dan kegiatan balapan. Dalam upaya peningkatan prestasi, pada wadah tersebut perlu diadakan perancangan yang mengacu pada kualitas ruang yang mampu memberi kenyamanan dan kualitas sirkuit yang memberi keamanan. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang Komplek Sirkuit Road Race Permanen di Yogyakarta yang dilengkapi sarana pendidikan, latihan dan balapan yang akan menjadi pusat pembibitan atlet balap dan dapat mewadahi komunitas pecinta otomotif di Yogyakarta? 1.3. Tujuan Merancang Komplek Sirkuit Road Race Permanen di Yogyakarta menjadi pusat pembibitan atlet balap dan dapat mewadahi komunitas pecinta otomotif di Yogyakarta sebagai sarana pendidikan, latihan, dan balapan. 1.4. Sasaran Merancang suatu Komplek Sirkuit Road Race Permanen bertaraf nasional Merencanakan suatu alur sirkulasi pelaku dalam Komplek Sirkuit Road Race Permanen Merencanakan pengadaan ruang yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas yang diperlukan Melakukan studi tentang Komplek Sirkuit Road Race Permanen bertaraf nasional Melakukan studi tentang Komplek Sirkuit Road Race Permanen bertaraf internasional 2

Melakukan studi tentang sarana pendidikan, latihan dan balapan pada Komplek Sirkuit Road Race Permanen Melakukan studi tentang fasilitas Penunjang Komplek Sirkuit Road Race Permanen 1.5. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan lebih ditekankan pada Komplek Sirkuit Road Race dan Komplek ini menunjang kegiatan Pendidikan dan Latihan Balap Road Race serta Balapan. 1.6. Metode 1.6.1. Metode Pengumpulan Data Wawancara Wawancara ditujukan pada pembalap, dan pecinta otomotif di Yogyakarta. Observasi - Pengamatan langsung pada Pada Sirkuit bertaraf nasional seperti sirkuit Sentul dan pengamatan langsung pada setiap perlombaan Road Race yang berlangsung di Yogyakarta. Kompleks Sirkuit Road Race Permanen. - Pengamatan langsung pada lokasi site yang terletak di jalan Wonosari km 12. Studi Pustaka - Mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul yang diambil. - Mencari data dari Koran-koran dan majalah-majalah otomotif. 1.6.2. Metode Menganalisis Data Kuantitatif Berdasarkan data yang diperoleh dari Pengda IMI Yogyakarta Kualitatif Berdasarkan data kuantitatif, kebutuhan akan adanya sirkuit Road Race permanen di Yogyakarta 3

1.6.3. Metode Perancangan Perancangan Komplek Sirkuit Road Race Permanen akan mengacu pada Pola Ruang dan Sirkulasi Pelaku Kegiatan dengan tetap mempertimbangkan persyaratan teknis yang ada seperti sistem struktur bangunan 1.7. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Mengungkap latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, dan sistematika penulisan pada proyek Kompleks Sirkuit Road Race Permanen di Yogyakarta. BAB II TINJAUAN TEORITIS KOMPLEK SIRKUIT ROAD RACE Mengungkapkan tentang pengertian tentang bangunan Komplek Sirkuit Road Race Permanen, serta studi kasus. BAB III TINJAUAN UMUM KOMPLEK SIRKUIT ROAD RACE Mengungkapkan gambaran tentang pemilihan lokasi site, perkembangan olahraga Road Race Nasional pada umumnya, dan Yogyakarta pada khususnya serta studi kasus sirkuit yang ada di Yogyakarta. BAB IV ANALISIS MENUJU KONSEP PERANCANGAN KOMPLEK SIRKUIT ROAD RACE Mengungkapkan tentang pendekatan konsep perencanaan lokasi site, pola aliran kegiatan pelaku, pendekatan konsep perencanaan ruang yang terdiri dari analisa kebutuhan ruang, pengelompokan ruang, besaran ruang, dan hubungan ruang, analisis pencapaian, pendekatan lintasan balap, anlisis pergerakan matahari, analisis vegetasi, analisi pola 4

sirkulasi, pendekatan orientasi bangunan, pedekatan zoning, pendekatan gubahan massa, layout, pendekatan struktur dan pendekatan utilitas. BAB V KONSEP PERANCANGAN KOMPLEK SIRKUIT ROAD RACE Mengungkapkan tentang konsep site, konsep perencanaan ruang, konsep pencapaian, konsep lintasan balap, konsep vegetasi, konsep pola sirkulasi, konsep orientasi bangunan, konsep zoning,, konsep gubahan massa, layout konsep struktur dan konsep utilitas yang akan diterjermahkan ke dalam rancangan fisik. 5