BAB III METODE PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil. Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa Timur, yang berdiri di atas tanah seluas +720

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis data yang diperlukan guna menjawab masalah yang dihadapi. 1

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

III.METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka peneliti perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen,

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode secara etimologi diartikan sebagai jalan atau caramelakukan atau

BAB I PENDAHULUAN. tentang bagaimana kelanjutan pengurusan hak-hak kewajiban seseorang yang telah

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 22

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini juga termasuk penelitian preskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

P U T U S A N Nomor : 30/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 1

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

BAB III ALASAN-ALASAN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA PASURUAN TAHUN 2007

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai tanah yaitu karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa. tanah itu dalam batas-batas menurut peraturan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata (Burgerlijkrecht) ialah rangkaian peraturan-peraturan

P U T U S A N. NOMOR : 42/Pdt-G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut. 33 Oleh karena itu,

METODE PENELITIAN. ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terkait dengan permasalahan yang dibahas.

I. METODE PENELITIAN. perundang-undangan, teori-teori dan konsep-konsep yang ada dan berhubungan dengan

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. memerikasa perkara nomor 786/Pdt.G/2010/PA.Mlg.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif (library reseach) adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah kepengurusan dan kelanjutan hak-hak serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. zoon politicon, yakni sebagai makhluk yang pada dasarnya. selalu mempunyai keinginan untuk berkumpul dengan manusia-manusia lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, sejalan dengan ketentuan

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara hukum. Hal ini sesuai dengan amanat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

PENERAPAN AZAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA MELALUI MEDIASI BERDASARKAN PERMA NO

III. METODE PENELITIAN. menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara yuridis normatif yaitu pendekatan yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisi data mengunakan metodemetode

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat manusia, sejak zaman dahulu hingga kini. Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris, terdapat simbol status sosial yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut senada dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan 1.

BAB III METODE PENELITIAN. petunjuk dalam melaksanakan penelitian atau penyelidikan. Manfaat dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. karena itu penentuan jenis penelitian didasarkan pada pilihan yang tepat karena

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Gambaran Kasus 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil Pengadilan Agama Bangil yang didirikan pada tahun 1952 terletak di Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa Timur, yang berdiri di atas tanah seluas +720 m 2 dengan hak milik dan luas bangunan 1.300 m 2. Pengadilan Agama Bangil berada diwilayah Kabupaten Pasuruan yang tepatnya terletak : Letak Secara astronomis, Kabupaten Pasuruan terletak antara 112.30 o sampai dengan 113.30 o bujur Timur dan 07.30 o sampai dengan 08.30 o lintang Selatan. 70

71 Letak secara geografis, alam Kabupaten Pasuruan terdiri dari laut, selat, sungai, gunung dan samudera. Letak secara administratif (kewilayahan), Kabupaten Pasuruan berbatasan sebagai berikut : - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo; - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura; - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang. Kabupaten Pasuruan meliputi area seluas 14.740.150.000 m 2. 2. Gambaran Kasus Pada tanggal 14 Januari 2004 telah meninggal dunia yang bernama Tasim bin Kastamun. Almarhum meninggalkan anak kandung perempuan yang yang bernama Tutik Sumarni (tergugat) dan saudara laki-laki kandung yang bernama Sahir (penggugat). Sepeninggal almarhum seluruh harta sengketa dikuasai sepihak oleh Tutik Sumarni, padahal tanah sengketa telah digarap dan dikelola oleh penggugat dan telah membuahkan hasil panen. Penggugat merasa mempunyai hak untuk mendapatkan bagian harta warisan dan mengajukan gugatan secara keperdataan ke Pengadilan Agama Bangil.

72 Setelah Hakim menerima, mendengarkan, dan melakukan proses persidangan, hakim menolak permohonan penggugat dengan alasan: 1. Penggugat tidak bisa membuktikan bahwa tergugat bukanlah anak kandung Tasim 2. Hakim merujuk pada Yurisprudensi putusan mahkamah agung No:86.K/AG/1994 tanggal 27 Juli 1995. Menimbang, bahwa Mahkamah Agung berpendapat selama masih ada anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, maka hak waris dari orangorang yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris kecuali orang tua, suami dan istri menjadi terhijab (tertutup). 3. Pendapat diatas sejalan dengan pendapat Ibnu Abbas salah seorang ahli Tafsir dikalangan sahabat nabi dalam mentafsirkan kata-kata Walad pada ayat 176 Surat An-Nisa, yang berpendapat pengertiannya mencakup baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Dan hakim memutuskan: - Menetapkan ahli waris Tasim dan bagiannya adalah, Munaroh (istri) mendapat 1/8 dari harta peninggalan tersebut. - Menetapkan Tutik Sumarni (anak tergugat) mendapat sisanya 7/8. - Menolak gugatan para penggugat.

73 B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup dan rumusan masalah penelitian hukum sebagaimana yang telah disebutkan di atas, penelitian hukum ini merupakan penelitian hukum normatif (normatif legal reseach). 73 Penelitian hukum normatif disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal dalam kajian hukum positif. 74 Karena dalam penelitian normatif menggungakan bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber data penelitian. 75 Penelitian hukum normatif (normatif legal reseach) dalam penelitian hukum ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu lebih menekankan analalisisnya pada proses penyimpulan komparasi, serta pada analisis terhadap dinamika hubungan fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. 76 Pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati yang tidak dituangkan ke dalam variabel atau hipotesis. 77 73 Dalam penelitian hukum normatif ini, yang diteliti adalah bahan pustaka atau data sekunder yang mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta, UI-Press, 1986), hlm 10. 74 Periksa Soetandyo Wignyosoebroto, Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, (Jakarta, ELSAM-HuMA, 2002). hlm.146-147 75 Amiruddin dan Zainal Asikin, pengantar metode penelitian hukum (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 133. 76 Saiful Azmar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2001), hlm. 5 77 Amiruddin dan Zainal Asikin. Op.Cit.

74 2. Bahan Hukum a) Bahan Hukum Primer Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang memiliki kekuatan mengikat ke dalam 78, berupa sumber hukum positif nasional yang di dapat dari peraturan perundang-undangan yang antara lain terdiri dari: 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; 2) Putusan Hakim Pengadilan Agama Bangil, Nomor; 538/pdt G/2004/PA Bgl tentang anak perempuan menghijab saudara laki-laki kandung. 3) Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Putusan Reg. No. 86/AG/1994 b) Bahan Hukum Skunder Hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang dapat memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer, yang terdiri atas: 1) hasil penelitian; 2) makalah pada forum ilmiah; 3) karya-karya dari para ahli hukum yang berupa atau terdapat pada buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. 4) pendapat para praktisi terkait. 78 Periksa Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003) hlm. 116-117

75 c) Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier atau bahan hukum penunjang, yaitu bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, antara lain terdiri dari: bahan-bahan hukum yang dapat memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun sekunder yang terdiri dari: kamus hukum dan ensiklopedia. C. Metode Penelusuran Bahan Hukum Metode penelusuran bahan-bahan hukum dalam penelitian hukum ini dilakukan dengan menelisuri dari berbagai media, baik elektronik: internet, e-mail, surat kabar, televisi maupun sarana perpustakaan di Kota Malang. Penelusuran di berbagai media, baik internet maupun surat kabar, mulai dilakukan sejak sebelum proses penyusunan proposal penelitian. Kemudian, semakin intensif setelah penulisan skripsi dimulai. Penggunaan e-mail, dilakukan untuk menerima berbagai kiriman berita dan pendapat dari para kolega maupun ahli yang diperlukan guna menunjang penelitian hukum.

76 Perpustakaan yang dituju paling banyak dikunjungi selain perpustakaan pribadi dan perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim, juga Perpustakaan Pemerintah Daerah Kota Malang. D. Metode Analisis Bahan Hukum Deskriptif Analisis: yaitu menyajikan data yang diperoleh dan dihimpun sehingga membentuk konfigurasi masalah yang dapat dengan mudah dipahami. Data yang diperoleh dari dokumen berupa Putusan Pengadilan Agama Bangil NO.538/Pdt.G/2004/PA.Bgl diolah dengan menggunakan metode pengolahan data melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing yaitu mempelajari data dan membaca secara teliti data dari dokumen sesuai rumusan masalah. b. Organizing yaitu menyusun dan mengatur data yang bertujuan untuk menghasilkan bahan-bahan yang akan dipaparkan sesuai sistematika pembahasan. c. Analizing yaitu melakukan analisa terhadap hasil pengumpulan dan penyusunan data yang telah diperoleh dengan menggunakan bahan-bahan literatur. Data kualitatif yang diperoleh dan dipaparkan, kemudian dianalisis secara yuridis normatif dengan menekankan pada metode deduktif sebagai pegangan utama.

77 Analisis studi ini dilakukan dengan cara menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Analisis normatif pada umumnya menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber data analisanya. Sedangkan dalam mengambil kesimpulan peneliti mengunakan tekhnik Content Analisis atau Analisis Isi yaitu tekhnik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara obyektif dan sistematis. Dengan tehnik ini, data kualitatif yang telah diperoleh dan dipaparkan kemudian dianalisis secara kritis untuk mendapatkan analisa yang tepat. Data tersebut kemudian dikaji lebih dalam lagi sehingga mencapai kesimpulan dari permasalahan yang dibahas.